Kedudukan Humas Bagaimanakah letak atau kedudukan Humas dalam
Kedudukan Humas
Bagaimanakah letak atau kedudukan Humas dalam struktur organisasi perusahaan ?
Sebagai suatu pendukung manajemen, peran Humas sangat penting dan strategis bagi setiap organisasi. Akan tetapi besarnya perusahaan tidak otomatis diikuti oleh kesadaran untuk menyelenggarakan fungsi Humas. Perusahaan besar tidak selalu berarti memiliki departemen Humas yang besar pula. Banyak perusahaan besar yang ternyata memiliki departemen Humas yang kecil. Sebaliknya, perusahaan yang relatif kecil ternyata mempekerjakan banyak staf Humas, dan bahkan bagian Humas itu masih pula dibantu oleh konsultan Humas dari luar organisasi.
Morisan tiga hal yang turut menentukan, eksistensi departemen Humas pada setiap perusahaan yaitu: 1. Pertama, ukuran organisasi atau perusahaan itu sendiri. Suatu perusahaan kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan unit humas tersendiri karena fungsi itu mungkin bisa dirangkap bagian lain. Namun suatu perusahaan besar yang memiliki hubungan dengan khalayak luas sudah cukup membutuhkan suatu departemen Humas tersendiri dengan staf lengkap.
2. Kedua, nilai atau arti penting fungsi Humas bagi manajemen. Besar kecilnya departemen Humas terkadang dipengaruhi oleh pengetahuan atau kebutuhan pimpinan perusahaan terhadap peran Humas bagi kepentingan organisasi atau perusahaan. Suatu perusahaan keluarga atau perusahaan milik pribadi yang cenderung tertutup, biasanya tidak merasa terlalu membutuhkan fungsi Humas, kalaupun ada, hanya kecil saja. Kondisi ini berbeda dengan perusahaan terbuka yang sudah go public, yang harus lebih transparan, sehingga membutuhkan fungsi humas yang lebih aktif.
Disini, pemahaman dan penghayatan pucuk pimpinan terhadap keberadaan Humas sebagai pendukung lini strategis organisasi tentu menjadi sangat menentukan.
3. Ketiga, karakteristik organisasi atau perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan tersendiri yang tidak bisa diseragamkan dengan kebutuhan perusahaan lain. Perusahaan komersil pasti lebih mengarahkan dana untuk keperluan periklanan, dan tidak terlalu mementingkan Humas. Hal ini berbeda dengan perusahaan industri yang bersifat teknis misalnya perusahaan pemerintah atau perusahaan dalam skala nasional/internasional akan lebih mementingkan kegiatan-kegiatan Humas demi mendidik pasar daripada beriklan semata-mata.
Humas sebagai fungsi manajemen bagi organisasi tentu diarahkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Ketiga hal ini, bisa menjelaskan mengapa pada suatu organisasi/perusahaan tidak ditemukan departemen Humas, sementara pada organisasi lainnya, Humas menjadi suatu departemen yang sangat berpengaruh dan penting.
Peran Humas menjadi sangat strategis karena Humas adalah juga communicator yang mewakili organisasi dihadapan stakeholder (sebagai khalayak). Humas pun, bisa menjadi semacam konsultan komunikasi internal yang bisa memberikan data, saran, masukan bagi manajemen termasuk pimpinan organisasi/perusahaan, sebagai fungsi manajemen.
1. Pertama-tama Humas harus memahami visi, misi dan tujuan organisasi, sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dalam rangka komunikasi kehumasan didasarkan pada hal-hal tersebut. 2. Kedua, memahami budaya organisasi/perusahaan. Seorang Humas pun harus memahami secara baik apa yang menjadi nilai-nilai budaya organisasi/budaya perusahaan yang semuanya berperan sebagai panduan, pedoman bagi seluruh anggota dalam mencapai tujuan organisasinya. Budaya organisasi terwujud dalam hal. Budaya organisasi sangat mempengaruhi, apakah sebuah organisasi bisa bertahan hidup untuk jangka panjang
3. Ketiga, memahami secara baik peran Leader (pemimpin organisasi). Leader ibarat Nahkoda yang mampu menunjukkan arah, kemana kapal itu melaju, dan mampu meramalkan apa tantangan yang dihadapi selama perjalanan itu. Leadership style yang diterapkan seorang pemimpin organisasi akan turut mempengaruhi kelangsungan hidup sebuah organisasi. Seorang Humas harus mampu memahami, menyadari dan mencermati secara baik, bagaimana leadership style seorang pemimpin organisasi
4. Keempat, pemahaman terhadap Stakeholders. Pun merupakan hal yang sangat penting bagi Humas, sehingga pada akhirnya ia bias menjalin hubungan (relasi) yang baik dengan setiap komponenstakeholders tersebut. Komponen serta karakteristik setiap stakeholders berbeda untuk masing-masing organisasi/perusahaan. Stakeholders bisa dipetakan ke dalam: Government (pemerintah pusat/daerah), Media, Financial Institution (institusi keuangan), Employees, Customers (konsumen), Suppliers, Opinion leader, Community. Seorang Humas harus memahami stakeholders agar strategi manajemen Humas yang dilakukan bisa berjalan efektif.
Melalui strategi manajemen kehumasan yang efektif maka seluruh aktivitas bisa terwujud.
Seorang Humas harus selalu : ①Memantau mengamati, opini, sikap dan perilaku para stakeholders (pihak yang berkepentingan) terhadap usaha dan kegiatan organisasi. ②Melakukan, perencanaan kegiatan. Humas mempersiapkan langkah pemecahan atau pencegahan masalah. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program kegiatan termasuk anggaran yang dibutuhkan. ③Ketiga, adalah aksi dan komunikasi. Humas mempersiapkan strategi komunikasi, beserta media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada Khalayak. ④Keempat, evaluasi program. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah proses kegiatan Humas itu sudah sesuai dengan yang direncanakan. Melalui proses kerja Humas yang teratur dan secara kontinu, akhirnya bisa terwujud citra positif suatu organisasi, di hadapan stakeholders sebagai khalayak.
- Slides: 14