KECELAKAAN LALU LINTAS KLL Kelompok 6 1 Noor

  • Slides: 18
Download presentation
KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL) Kelompok 6 : 1. Noor Aulia Fitri 2. Nisrina Ayu

KECELAKAAN LALU LINTAS (KLL) Kelompok 6 : 1. Noor Aulia Fitri 2. Nisrina Ayu Sasia 3. Mirda Khoirunnisa’ (D 11. 2014. 01865) (D 11. 2014. 01913) (D 11. 2014. 01931)

Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Kecelakaan Lalu Lintas (KLL) Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

DEFINISI KECELAKAAN LALU LINTAS • Kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu

DEFINISI KECELAKAAN LALU LINTAS • Kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerusakan atau kerugian pada pemiliknya (korban) (WHO, 1984) • Suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. (UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan)

PERKEMBANGAN KLL Data Korlantas Polri

PERKEMBANGAN KLL Data Korlantas Polri

FAKTOR RISIKO Pengendara / Pengemudi Kendaraan Bermotor Lingkungan (Jalanan)

FAKTOR RISIKO Pengendara / Pengemudi Kendaraan Bermotor Lingkungan (Jalanan)

Faktor Risiko KLL Faktor Lingkungan Karakteristik dari • pengendara yang berpengaruh terhadap Cuaca terjadinya

Faktor Risiko KLL Faktor Lingkungan Karakteristik dari • pengendara yang berpengaruh terhadap Cuaca terjadinya kecelakaan lalu lintas • Kondisi jalan Umur Jenis Kelamin Jalan berlubang, Jalan rusak , Jalan Perilaku licin/basah, Jalan gelap, Tingkungan tajam Kepemilikan SIM • Lingkungan Jalan : Faktor Kendaraan desain jalan (median, gradien, alinyemen, jenis permukaan, dsb), kondisi mesin, rem, lampu, ban, muatan, kontrol lalu lintas (marka, rambu, dll. lampu lalu lintas), dll. Faktor Manusia • • • Faktor psikologis Mental Sikap Emosi Kedewasaan Pengalaman • • • Faktor – faktor Lengah Mengantuk Mabuk Tidak tertib Tidak terampil Kecepatan tinggi

Presentase Besarnya Faktor Resiko KLL

Presentase Besarnya Faktor Resiko KLL

Klasifikasi KLL • Berdasarkan korban kecelakaan : 1. Kecelakaan fatal 2. Kecelakaan luka berat

Klasifikasi KLL • Berdasarkan korban kecelakaan : 1. Kecelakaan fatal 2. Kecelakaan luka berat 3. Kecelakaan luka ringan • Berdasarkan posisi kecelakaan : 1. Tabrakan secara menyudut (Angle) 2. Menabrak bagian belakang (Rear End) 3. Menabrak bagian samping/menyerempet (Side Swipe) 4. Menabrak bagian depan (Head On) 5. Menabrak secara mundur (Backing)

 • Berdasarkan cara terjadinya kecelakaan : 1. Hilang kendali/selip (Running off road) 2.

• Berdasarkan cara terjadinya kecelakaan : 1. Hilang kendali/selip (Running off road) 2. Tabrakan di jalan (Collision On Road) ü Dengan pejalan kaki ü Dengan kendaraan lain yang sedang berjalan ü Dengan kendaraan yang sedang berhenti ü Dengan kereta, binatang, dll.

Diagnosis Pemeriksaan (Standar Diagnosis) • Pemeriksaan administrasi oleh Polisi pada kegiatan ini tidak memberikan

Diagnosis Pemeriksaan (Standar Diagnosis) • Pemeriksaan administrasi oleh Polisi pada kegiatan ini tidak memberikan sangsi hukum bagi pengemudi tetapi hanya pendekatan edukatif. Metode pemeriksaan: Selama dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan, petugas dari kepolisian memeriksa kelengkapan administrasi kendaraan seperti SIM, STNK, dll. Setelah selesai pemeriksaan diserahkan kembali pada pengemudi. • Wawancara : Nomor identitas (KTP/SIM), Nama responden, Tanggal Lahir/Umur, Jenis kelamin • Pemeriksaan Faktor Risiko KLL ü Pemeriksaan tekanan darah ü Pemeriksaan alkohol pernapasan ü Pemeriksaan amphetamin urin ü Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)

Pengobatan / pemulihan trauma pasca kecelakaan. Pengobatan oleh tim Medis.

Pengobatan / pemulihan trauma pasca kecelakaan. Pengobatan oleh tim Medis.

Pencegahan KLL 1. Primodial Prevention ( pencegahan tingkat awal ) Ø Pemantapan Status Kesehatan

Pencegahan KLL 1. Primodial Prevention ( pencegahan tingkat awal ) Ø Pemantapan Status Kesehatan (Underlying Condition) misalnya: pelarangan orang sakit dalam mengendara. 2. Primary Prevention ( pencegahan tingkat pertama ) Ø Promosi kesehatan, misalnya: pendidikan dan penyebaran informasi mengenai lalu lintas. Ø Pencegahan Khusus, misalnya: perlindungan pengendara terhadap bahaya (memakai helmet, sarung tangan, dsb).

3. Secondary Prevention ( pencegahan tingkat kedua ) Ø Diagnosis awal dan pengobatan tepat,

3. Secondary Prevention ( pencegahan tingkat kedua ) Ø Diagnosis awal dan pengobatan tepat, misalnya: penjajakan kasus ( case finding ), dan pemberian obat yang rational dan efektif pada pengendara yang mengalami kecelakaan. Ø Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation) misalnya: pemasangan pin pada tungkai yang patah pada anggota tubuh pengendara yang mengalami kecelakaan. 4. Tertiary Prevention (Pencegahan tingkat Ketiga) Ø Rehabilitasi, misalnya: rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alat bantu/protese pada pengendara yang kecelakaan (cacat).

PENGALAMAN PROGAM PENANGGULANGAN • GETAS (Gerakan Tertib Lalu-lintas) Merupakan program gerakan peduli tertib lalu

PENGALAMAN PROGAM PENANGGULANGAN • GETAS (Gerakan Tertib Lalu-lintas) Merupakan program gerakan peduli tertib lalu lintas di Kota Surabaya yang bertujuan untuk menanamkan nilai pentingnya keselamatan berlalu lintas siswa SMP Kota Surabaya sebagai solusi mencegah kecelakaan lalu lintas sejak dini. Pre Test Sosialisasi FDG Smart Safety Award Post Test Komunitas GETAS

1 2 3

1 2 3

Referensi • http: //repository. usu. ac. id/bitstream/123456789/34939/4/Cha pter%20 II. pdf • https: //polmas. wordpress.

Referensi • http: //repository. usu. ac. id/bitstream/123456789/34939/4/Cha pter%20 II. pdf • https: //polmas. wordpress. com/2014/10/21/ • http: //referensikedokteran. blogspot. co. id/2010/07/epidemiolo gi-kecelakaan-lalu-lintas. html • http: //www. who. int/mediacentre/factsheets/fs 358/en/