Kebutuhan Hara Tanaman UnsurUnsur Hara Mikro Boron Kebanyakan
Kebutuhan Hara Tanaman Unsur-Unsur Hara Mikro
Boron �Kebanyakan B diserap tanaman dalam bentuk asam borat (H 3 BO 3) dan sejumlah kecil dalam bentuk B 4 O 72, H 2 BO 3 -, HBO 32 -, dan BO 33�Konsentrasi B lebih tinggi dalam tanaman dikotil (20 – 60 ppm) dibandingkan monokotil (6 – 18 ppm) �Kekurangan B merupakan gejala yang umum ditemukan pada tanaman dengan kebutuhan B tinggi seperti asparagus, wortel, seledri, bawang, dan selada �B memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel-sel baru jaringan meristem
Boron �Karena tak mudah dipindahkan dari jaringan dewasa, gejala kekurangan ditandai dengan terhentinya pertumbuhan tunas yang diikuti dengan kematian daun-daun muda �Gejala kekurangan B sering tampak dalam bentuk daun-daun yang menggulung, tebal dan layu �Tanaman butuh B untuk sejumlah proses pertumbuhan seperti;
Boron �Perkembangan sel baru dalam jaringan meristem �Penyerbukan �Pemindahan gula, pati, N dan P �Sintesa asam amino dan protein �Pembentukan nodul pada legume �Pengaturan metabolisme karbohidrat �B tidak dibutuhkan oleh hewan, fungi, dan mikroorganisme
Besi �Kisaran kecukupan Fe dalam jaringan tanaman antara 50 sampai 250 ppm �Fe diserap akar tanaman dalam bentuk Fe 2+, Fe 3+, dan senyawa Fe organik kompleks / kelat �Fe 2+ lebih mobil dan lebih tersedia untuk menjadi struktur biomolekular �Kekurangan Fe paling sering ditemukan pada tanaman-tanaman yang tumbuh di tanah berbahaninduk kapur atau tanah-tanah alkalin (p. H tinggi)
Besi �Gejala kekurangan Fe akan pertama muncul pada daun-daun muda tanaman dalam bentuk klorosis antar urat daun �Apabila terjadi kekurangan yang sangat berat, keseluruhan daun berwarna putih �Pergerakan elektron antara molekul organik dan Fe merupakan sumber tegangan bagi reaksi enzim, khususnya sintesa klorofil �Fe juga merupakan komponen molekul-molekul porfirin seperti: sitokrom, hematin, ferikrom, dan lekhemoglobin
Besi �Feredoksin adalah protein Fe-S yang penting dalam rantai transport elektron fotosintesa �Reduksi O 2 menjadi air dalam proses respirasi merupakan fungsi yang paling dikenal dari senyawa mengandung Fe �Fe juga merupakan bagian yang penting dari enzim nitrogenase (fiksasi N 2) �Keracunan Fe bisa terjadi pada tanah-tanah masam / berdrainase buruk dan jika konsentrasi dalam daun lebih besar 300 ppm
Mangan �Konsentrasi normal Mn dalam tanaman berkisar antara 20 sampai 500 ppm �Mn diserap tanaman dalam bentuk Mn 2+ atau dalam bentuk senyawa kompleks �Karena tidak mobil, gejala kekurangan pertama muncul pada daun-daun yang masih muda (klorosis antar urat-urat daun) �Keterlibatan Mn dalam fotosintesa adalah dalam evolusi O 2
Mangan �Mn juga terlibat dalam proses redoks serta reaksi dekarboksilasi dan hidrolisis �Mn dapat menggantikan fungsi Mg 2+ dalam reaksi fosforilasi �Mn juga dibutuhkan untuk memaksimalkan aktivitas enzim-enzim dalam siklus asam sitrat �Konsentrasi tinggi Mn dalam tanaman bisa menghancurkan auksin/IAA �Daun yang keriput bisa menjadi indikasi konsentrasi Mn yang beracun dalam tanaman
Tembaga �Cu diserap tanaman dalam bentuk Cu 2+ �Konsentrasi normal Cu dalam jaringan tanaman berkisar dari 5 sampai 20 ppm �Kekurangan Cu (konsentrasi < 4 ppm) banyak terjadi pada tanaman yang tumbuh di lahan gambut �Gejala kekurangan Cu bervariasi pada tanaman, bisa daun-daun muda menjadi kuning dan kerdil, daun muda berwarna pucat, atau kematian jaringan di ujung dan tepi daun
Tembaga �Cu dalam bentuk tereduksi akan mengikat dan mereduksi O 2 �Dalam bentuk teroksidasi, logam Cu mudah tereduksi dan menghasilkan senyawa kompleks Cu-protein yang memiliki redoks potensial yang tinggi �Keterlibatan Cu dalam enzim sangat unik dan tak dapat digantikan oleh ion logam lain
Seng �Konsentrasi normal Zn dalam tanaman berkisar antara 25 sampai 150 ppm �Kekurangan Zn terjadi jika konsentrasinya kurang dari 20 ppm dan keracunan terjadi jika konsentrasinya dalam daun melebihi 400 ppm �Akar tanaman menyerap Zn dalam bentuk Zn 2+, tapi garam Zn dan kompleks Zn yang mudah larut dapat masuk ke sistem tanaman melalui daun �Gejala kekurangan Zn yang umum pada kebanyakan tanaman adalah sbb:
Seng �Warna hijau terang, kuning, atau putih antar urat daun khususnya pada daun dewasa �Kematian jaringan pada area daun yang klorosis �Ruas-ruas batang yang pendek �Daun-daun menebal, sempit, dan kecil �Keguguran daun pada tahap dini �Pembentukan buah yang tidak sempurna dan sering sedikit atau tak ada hasil
Seng �Zn banyak terlibat dalam reaksi enzim tapi bentuk keterlibatannya belum banyak diketahui �Zn penting dalam sintesa triptofan, komponen yang dibutuhkan untuk produksi hormon tumbuh seperti IAA / Auksin
Molibdenum �Mo (anion bukan logam) diserap tanaman dalam bentuk molibdat (Mo. O 42 -) �Kandungan Mo tanaman normal kurang dari 1 ppm (pada beberapa tanaman bisa melebihi 1000 ppm) dan kekurangan jika kurang dari 0, 2 ppm �Mo adalah komponen penting enzim reduktase nitrat dan nitrogenase (fiksasi N 2) sehingga kebutuhannya dipengaruhi oleh bentuk N anorganik yang diberikan �Konsentrasi Mo dalam nodul tanaman legum bisa 10 kali lebih tinggi dari konsentrasinya dalam daun
Molibdenum �Mo juga penting dalam serapan dan translokasi Fe dalam tanaman �Karena Mo dalam bentuk molibdat dapat membentuk polyanion-polyanion kompleks seperti fosfomolibdat, Mo bisa diserap dalam jumlah relatif besar tanpa gejala keracunan
Klor �Cl diserap tanaman dalam bentuk ion Cl- melalui akar dan bagian-bagian tanaman di udara �Konsentrasi normal Cl dalam tanaman sekitar 0, 2 sampai 2, 0 % �Untuk tanaman yang peka terhadap Cl, konsentrasi 0, 5 sampai 2, 0 % dalam jaringan dapat menurunkan produksi dan kualitas �Fungsi utama Cl dalam tanaman adalah dalam regulasi osmotik dan netralisasi kation (ion kounter aliran K+)
Klor �Cl- juga berperan dalam evolusi O 2 proses fotosintesa �Serapan NO 3 - dan SO 42 - dapat berkurang oleh efek persaingan Cl- sehingga serangan berbagai penyakit dapat ditekan �Klorosis pada daun-daun muda dan kelayuan menyeluruh tanaman merupakan gejala umum kekurangan Cl �Konsentrasi Cl jaringan dibawah 700 ppm merupakan indikasi kekurangan
Klor �Kelebihan Cl dapat juga berbahaya tapi batas toleransi berbagai tanaman sangat bervariasi �Daun tembakau dan kentang menebal dan menggulung jika kelebihan Cl �Kelapa dan sawit merupakan tanaman yang sangat respon terhadap pemupukan Cl
Mekanisme Serapan Hara �Karakteristik serapan hara adalah sbb: �Selektif; unsur hara tertentu diserap sedangkan yang lain ditolak �Akumulasi; konsentrasi unsur hara dalam sap sel tanaman bisa lebih tinggi dari konsentrasinya di larutan eksternal �Genotip; terdapat perbedaan yang nyata antar spesies tanaman dalam menyerap unsur hara
Mekanisme Serapan Hara �Pergerakan unsur-unsur hara dan zat-zat terlarut berbobot molekul rendah dari larutan eksternal kedalam dinding sel dari sel individu atau akar (apoplasma) berlangsung secara pasif melalui pori akibat proses difusi atau aliran massa �Pergerakan zat-zat terlarut berbobot molekul tinggi (kelat logam, asam fulvik, dan senyawa beracun) atau virus dibatasi oleh diameter pori-pori dinding sel
Mekanisme Serapan Hara �Di apoplasma, grup karboksilik yang bermuatan negatif berperan sebagai pertukaran kation, sedangkan anion ditolak �Walaupun terjadi selektivitas pengikatan kation pada dinding sel, tempat-tempat utama untuk seleksi anion dan kation yang diserap terletak pada membran plasma sel �Membran plasma merupakan saringan difusi anion dan kation dari apoplasma ke sitoplasma atau sebaliknya
Mekanisme Serapan Hara �Membran plasma juga merupakan tempat utama terjadinya transport aktif dan selektif dari apoplasme ke sitoplasma atau sebaliknya �Saringan utama lain adalah membran vakuola (tonoplas) �Terjadinya transport aktif dan selektif ini membutuhkan enerji dan sisi pengikat yang spesifik/kurir
Mekanisme Serapan Hara �Pergerakan unsur-unsur hara melalui membran sel dapat juga terjadi secara pasif (difusi) dengan cara menurunkan aktivitas ion dalam sitoplasma
- Slides: 24