KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI DAN EFFISIENSI ENERGI Maritje Hutapea
KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI DAN EFFISIENSI ENERGI Maritje Hutapea Direktur Konservasi Energi Disampaikan Pada : Seminar Nasional Effisiensi Energi Berkelanjutan Universitas Sebelas Maret Surakarta Solo, 24 April 2014 ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 1
DAFTAR ISI 1 • KONDISI ENERGI NASIONAL 2 • KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI DAN EFFISIENSI ENERGI 3 • PROGRAM KONSERVASI ENERGI 4 • MASALAH DAN TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN EFISIENSI ENERGI ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 2
1 • KONDISI ENERGI NASIONAL ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 3
KEBUTUHAN ENERGI YANG TERUS MENINGKAT Pertumbuhan Ekonomi GDP(Trllion IDR) 2, 177 3, 943 6. 1% Pertumbuhan Kebutuhan Energi (Juta SBM) 712 1, 316 7. 1% Pertumbuhan Penduduk 256 Penduduk (Juta) 231 1. 1% ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 4
KEBUTUHAN ENERGI MASIH DIDOMINASI ENERGI FOSIL Bauran Energi Primer Nasional 2012 *) 1. 189 Juta SBM 3% 1% No 29% 21% 46% Batubara Tenaga Air Minyak Bumi Panas Bumi Gas Bumi Jenis Energi Jumlah (Juta SBM) 1 Batubara 343 2 Minyak Bumi 542 3 Gas Bumi 255 4 Tenaga Air 32 5 Panas Bumi 17 TOTAL 1. 189 Pangsa Energi Non Fosil < 5% Keterangan: - Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energy - *) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 5
KONSUMSI ENERGI FINAL 3. 4% 39. 7% Industri Rumah Tangga 2012 Komersial Transportasi 40. 4% Lainnya 4. 4% 12. 0% Sektor Juta Barel 2000 2005 2010 2012 *) Industri 193 218 312 305 Transportasi 139 178 255 311 Rumah Tangga 88 89 82 92 Komersial 19 25 31 34 Lainnya 29 29 28 26 468 539 708 768 Total Keterangan: - Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energi - *) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 6
INTENSITAS ENERGI PRIMER DAN FINAL Perbandingan Intensitas Energi Primer (EP) dan Energi Final (EF) 600 500 400 300 200 100 Intensitas EF Intensitas EP 2000 366 523 2001 370 535 2002 352 531 Keterangan: - Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energi - *) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 2003 360 545 2004 364 527 2005 340 512 Intensitas EF ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 2006 327 487 2007 327 487 2008 302 473 2009 321 470 2010 343 509 2011 339 502 2012 336 497 *) Intensitas EP 7
POTENSI PENGHEMATAN ENERGI Konsumsi Energi Per Sektor Tahun 2012 (Juta SBM) *) Potensi Penghematan Energi Target Penghematan Energi Sektoral (2025) Industri 305 (39, 7%) 10 – 30% 17% Transportasi 311 (40, 4%) 15 – 35% 20% Rumah Tangga 92 (12%) 15 – 30% 15% Komersial 34 (4, 4%) 10 – 30% 15% Lainnya (Pertanian, Konstr uksi, dan Pertambangan) 26 (3, 4%) 25% - Sektor Sumber: Draft Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) 2011 Keterangan: - Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energi - *) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 8
SEKTOR ENERGI PENYUMBANG EMISI GAS RUMAH KACA Isu Perubahan Iklim telah menjadi Isu global, regional dan nasional. Perubahan Iklim terjadi sebagai akibat menumpuknya emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Sektor Energi merupakan salah satu sektor penghasil emisi Gas Rumah Kaca. Indonesia berkomitmen menurunkan emisi Gas Rumah Kaca Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP 15 Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 26% Upaya sendiri (767 juta Ton) Perpres No. 61/2011 RAN-GRK Kehutanan, Gambut, Pertanian 680 Juta Ton Sektor Energi 30 Juta Ton Limbah 48 Juta Ton Industri dan Transportasi 9 Juta Ton ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 41% Upaya sendiri dan dukungan internasional Perpres No. 71/2011 GHG Inventory dan MRV Melalui pengembangan energi baru terbarukan dan pelaksanaan konservasi energi dari seluruh sektor 9
2 • KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 10
ARAH KEBIJAKAN ENERGI PRIMER MENURUT PERPRES No. 5 TAHUN 2006 BAU 4% EBT 21% Gas Peraturan Presiden No. 5/2006 EBT 3% Gas 21% 48% Oil EBT 17% Oil 42% 27% Coal Konservasi Energi Target di 2025: - Elastisitas Energi < 1 - Penurunan Intensitas Energi 1% per Tahun 3221 MBOE Gas 30% Coal 34% KONSERVASI ENERGI 3, 1% 34. 6 % Coal 30% Gas 41. 7 % 21% 20% 48% 2011 Oil 2015 2020 ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM DIVERSIFIKASI ENERGI 17% EB T 33% 20, 6 % 4% 27 % Coal 33% 3200 Million BOE 5102 MBOE 2034 MBOE 1237 Million. BOE Oil 20% 2025 11
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI 1. Undang-Undang No. 30/2007 tentang Energi 2. Peraturan Pemerintah No. 70/ tahun 2009 tentang Konservasi Energi 3. Peraturan Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional 4. Instruksi Presiden No. 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air 5. Peraturan Menteri ESDM No. 01 tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak 6. Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik 7. Peraturan Menteri ESDM No. 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi 8. Peraturan Menteri ESDM No. 6 tahun 2011 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast 9. Keputusan Menteri ESDM No. 4051 K/07/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJER DAN AUDITOR ENERGI 10. Peraturan Menteri ESDM No. 13 dan No. 14 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Manajer Energi 11. Keputusan Menteri Nakertrans No. 321 dan 323/MEN/XII/2011 tentang Standar Kompetensi Kerja Indonesia untuk Manajer Energi (SKKNI Manajer Energi) 12. Keputusan Menteri Nakertrans No. 614/MEN/IX/2012 tentang Standar Kompetensi Kerja Indonesia untuk Auditor Energi (SKKNI Auditor Energi) ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 13. Peraturan Presiden No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi 12 KESDM
UNDANG-UNDANG NO. 30 TAHUN 2007 TENTANG ENERGI “Setiap warga negara berhak memperoleh energi” (psl 19: 1) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah berkewajiban menyediakan energi melalui diversivikasi, konservasi, dan intensifikasi sumber energi dan energi (psl 20: 1) “Konservasi Energi Nasional menjadi tanggung jawab Pemerintah, Pemerintah daerah, Pengusaha dan Masyarakat” (psl 25: 1) ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 13
PERATURAN PEMERINTAH NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI L E G A L UU NO. 30 / 2007 TENTANG ENERGI B A S I S PP No. 70/2009 Tentang Konservasi Energi ISI 1 Tanggung Jawab Pemerintah Pusat/ Daerah, Pengusaha dan Masyarakat 2 Pelaksanaan Konservasi Energi “Pengguna energi ≥ 6. 000 TOE, wajib melakukan MANAJEMEN ENERGI, yaitu: § Menunjuk manajer energi; § Melaksanakan AUDIT ENERGI secara berkala; § Melaksanakan rekomendasi hasil audit energi; dan § Melaporkan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun 3 Standar dan label ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 4 Kemudahan, Insentif dan Disinsentif 5 Pembinaan dan Pengawasan “Label tingkat efisiensi energi berisi informasi mengenai tingkat penggunaan energi suatu peralatan pemanfaat energi” 14
INPRES NO. 13/2011 TENTANG PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR § Merupakan PENYEMPURNAAN dari Inpres No. 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air. § MENGINSTRUKSIKAN kepada pimpinan lembaga pemerintahan baik di pusat dan daerah untuk melakukan langkah-langkah dan inovasi penghematan energi dan air § Membentuk GUGUS TUGAS di lingkungan masing-masing untuk mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air. § Membentuk TIM NASIONAL PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR § Menyampaikan LAPORAN setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Presiden dengan tembusan kepada UKP-PPP ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 15
PIDATO PRESIDEN TENTANG “GERAKAN HEMAT ENERGI” (5 KEBIJAKAN) 1) Pengendalian sistem distribusi BBM di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum. 2) Kendaraan pemerintah dilarang menggunakan BBM subsidi, baik pusat maupun daerah serta badan usaha milik negara maupun daerah 3) Pelarangan BBM bersubsidi untuk kendaraan perkebunan dan pertambangan 4) Konversi BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi 5) Penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah pusat dan daerah, BUMN, BUMD serta penghematan penerangan jalan ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 16
TINDAK LANJUT PIDATO PRESIDEN TENTANG “GERAKAN HEMAT ENERGI” Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan BBM • Surat Edaran Menteri PAN dan RB No. 12 Th 2012 yang berisi: pemberian sanksi bagi pengguna kendaraan dinas yang menggunakan BBM bersubsidi • Diterbitkan beberapa regulasi oleh gubernur, walikota, dan bupati terkait pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan dinas Peraturan Menteri ESDM No. 01 tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan BBM Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik; Peraturan Menteri ESDM No. 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi. Peraturan Menteri ESDM No. 15 tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah Keputusan Menteri ESDM No. 4051 K/07/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi; ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 17
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 01/2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BBM. . . (1) Pokok-pokok pengaturan BBM, antara lain : A. Transportasi Jalan 1. Pentahapan pembatasan penggunaan Bensin RON 88 untuk Kendaraan Dinas instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD : • Dilaksanakan untuk wilayah Jawa Bali • Dilaksanakan mulai 1 Februari 2013 untuk wilayah Sumatera dan Kalimantan • Dilaksanakan mulai 1 Juli 2013 untuk wilayah Sulawesi 2. Pentahapan pembatasan penggunaan Solar untuk Kendaraan Dinas instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD : • Dilaksanakan mulai 1 Februari 2013, di Jabodetabek • Dilaksanakan mulai 1 Maret 2013 untuk wilayah Jawa Bali lainnya 3. Mobil Barang dengan jumlah roda lebih dari 4 (empat) untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan dilarang menggunakan Minyak Solar subsidi 4. Mobil Barang dengan jumlah roda lebih dari 4 (empat) untuk ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 18 pengangkutan hasil kegiatan kehutanan dilarang menggunakan KESDM
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 01/2013 TENTANG PENGENDALIAN PENGGUNAAN BBM. . . (2) Pokok-pokok pengaturan BBM, antara lain : B. Transportasi Laut Transportasi laut berupa kapal barang non perintis dan non pelayaran rakyat terhitung mulai 1 Februari 2013 dilarang menggunakan Minyak Solar subsidi. ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 19
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 13/2012 TENTANG PENGHEMATAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK § Bangunan Gedung Negara § Bangunan Gedung BUMN, BUMD dan BHMN Listrik § Rumah tinggal Pejabat; § Penerangan jalan umum, lampu hias, dan papan reklame. ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 1) Penghematan 20 % dihitung dari rata-rata pemakaian listrik 6 bulan sebelum Permen terbit 2) Pemakaian listrik dalam kategori minimal efisien 20
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 14/2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI. . . (1) § § § Mewajibkan pengguna energi > 6, 000 TOE* per tahun untuk menerapkan manajemen energi antara lain: 1. menunjuk manajer energi; 2. menyusun program konservasi energi; 3. melaksanakan audit energi secara berkala; 4. melaksanakan rekomendasi hasil audit energi; 5. melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada Pemerintah Membentuk Tim Manajemen Energi yang diketuai Manajer Energi dengan tugas: 1. Melakukan perencanaan konservasi energi 2. Melaksanakan konservasi energi 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi. Pelaksanaan Penghematan Energi melalui: 1. Sistem Tata Udara 2. Sistem Tata Cahaya 3. Peralatan pendukung 4. Proses produksi dan/atau 5. Peralatan pemanfaat energi utama ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 21
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 14/2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI. . . (2) KEGIATAN MANAJEMEN ENERGI § Capacity Building dan Sertifikasi Manajer dan Auditor Energi : - Manajer Energi = 84 orang - Auditor Energi = 39 orang § Implementasi SNI: ISO 50001 tentang Sistem Manajemen Energi. § Menyusun Revisi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Manajer Energi. § Menyediakan Sistem Pelaporan Manajemen Energi Melalui Pelaporan Berbasis Web-system. ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 22
PERATURAN MENTERI ESDM NO. 14/2012 TENTANG MANAJEMEN ENERGI. . . (3) PROGRAM KERJASAMA SNI : ISO 50001 DENGAN UNIDO “Promoting Energy Efficiency in Industrial Through System Optimization and Energy Management Standard” TUJUAN § Mengembangkan kapasitas industri di bidang efisiensi energi yang terintegrasi ke dalam sistem manajemen perusahaan melalui pendekatan sistem optimisasi energi dan standar manajemen energi ISO 50001. Adapun target industrinya meliputi 4 (empat) subsektor industri yaitu : tekstil dan garmen, makanan dan minuman, kertas serta industri kimia. KEGIATAN § 3 kali “executive briefing” tentang ISO 50001 telah dilakukan, dihadiri oleh 257 manajemen industri. § 3 kali “ 2 days user training ISO 50001” telah dilakukan, dihadiri oleh 272 perwakilan industri. § 23 Calon Tenaga Ahli Nasional Sistem Manajemen Energi ISO 50001 telah selesai mengikuti rangkaian pelatihan (diberikan melalui 3 modules) untuk tenaga ahli, yang dilaksanakan pada September 2012 -September 2013. § 11 Pilot Company telah mendapatkan pendampingan dari para calon tenaga ahli nasional. ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 23
PERATURAN MENTERI ESDM No. 6/2011 TENTANG PEMBUBUHAN LABEL TANDA HEMAT ENERGI UNTUK LAMPU SWABALAST Lampu Hemat Energi Lemari Pendingin Air Conditioner Televisi Electronic Ballast Kipas Angin Rice Cooker Mesin Cuci Setrika Listrik Sebagai turunan dari Permen tersebut, telah dikeluarkan Peraturan Dirjen EBTKE Nomor 1287. K/06/DJE/2011 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pernyataan Kesesuain pada Lampu Swabalast; ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 24
KEPUTUSAN MENTERI ESDM NO. 4051 K/07/MEM/ 2013 TENTANG CATUR DHARMA ENERGI 1. Pertama Tingkatkan produksi minyak dan gas bumi 2. Kedua Kurangi impor bahan bakar minyak 3. Ketiga Kembangkan energi baru terbarukan 4. Keempat Lakukan gerakan hemat energi ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 25
PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN STANDAR KOMPETENSI MANAJER DAN AUDITOR ENERGI Peraturan Menteri ESDM Nomor 13/2010 dan 14/2010 tentang Ketentuan dan Penerapan Standar Kompetensi untuk Manager Energi untuk Industri dan Sub Sektor Bangunan; Kepmen Nakertrans Nomor Kep. 321 dan 323 /MEN/XII/2011 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub Sektor Jasa Konservasi Energi Bidang Manajemen Energi Sub Bidang Bangunan Gedung dan Sub Bidang Industri Untuk Jabatan Kerja Manajer Energi Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI Manajer Energi); Kepmen Nakertrans Nomor 614 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Sub Sektor Jasa Konservasi Energi Bidang Manajemen Energi Untuk Jabatan Kerja Auditor Energi Industri dan Bangunan Gedung Menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI Auditor Energi); Sehubungan dengan implementasi SNI: ISO 50001 yang secara intensif dipromosikan ke industri, maka Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 321 dan 323 akan segera direvisi ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 26
3 • PROGRAM KONSERVASI ENERGI ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 27
PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI. . (1) Program 1. Pembuatan Peraturan dan Kebijakan § Penyusunan Peraturan Menteri sebagai turunan dari Peraturan Pemerintah No. 70/2009 Permen ESDM No. 6/2011, Permen ESDM No 13, 14 2012 dan 01 tahun 2013 § Penyiapan Kebijakan Efisiensi Energi di sektor industri, komersial, rumah tangga dan transportasi. § Penyiapan Kebijakan konservasi sumber daya energi 2. Peningkatan Kesadaran Publik § Melaksanakan seminar/workshop, penayangan iklan tentang penghematan energi di koran dan media elektronik, brosur, buletin dll § Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat nasional dan berpartisipasi pada ASEAN Energy Award for building and energy management § Energy Efficiency Guidelines (untuk bangunan gedung) 3. Program Kemitraan Konservasi Energi § Memberikan audit energi gratis bagi bangunan gedung dan industri § Selama tahun 2003 - 2012, telah dilaksanakan audit energi bagi 806 industri dan bangunan § pada tahun 2013, 50 bangunan gedung dan 108 industri telah diaudit 4. Manajer dan Auditor Energi ESDM untuk KESDM Keterangan § Pengembangan Standar Kompetensi bagi manajer dan auditor energi § Mempersiakan Lembaga Sertifikasi HAKE (Himpunan Ahli Konservasi Energi) § Telah dilaksanakan Sertifikasi Manajer Energi: 84 § Telah dilaksanakan Sertifikasi Auditor Energi: 39 (sumber: LSP-HAKE per 1 April 2014 ) Kesejahteraan Rakyat § 23 orang Tenaga Ahli Nasional Sistem Manajemen Energi/ISO 50001 28
PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI. . (2) Program Keterangan 5. Standar dan Label § Labeling menyediakan informasi bagi konsumen mengenai level efisiensi peralatan listrik rumah tangga. “Makin banyak bintang, makin hemat” (maksimum 4 bintang) § Untuk mendorong perusahan manufaktur meningkatkan kualitas produk khususnya dalam hal energi efisiensi § Label energi efisiensi energi untuk Lampu CFL adalah sebagai pioneer labelisasi peralatan listrik rumah tangga (2011) § Diikuti dengan kulkas dan AC yang sedang dilaksanakan disusun peraturannya (2012 -2013) § Minimum Energy Performance Standard (MEPS) akan segera diimplementasikan 6. Insentif dan Disinsentif § Sebagai tindak lanjut dari PP No. 70/2009 tentang konservasi energi § Penyiapan mekanisme insentif fiskal, insentif untuk barang-barang impor peralatan efisiensi energi § Menyusun skema pembiayaan implementasi energi efisensi § Menyusun kriteria peralatan energi efisiensi dan implementasi konservasi energi bagi perusahaan/peralatan yang akan menerima insentif dan disinsentif 7. Pendidikan dan Pelatihan § Pelatihan efisiensi dan konservasi energi yang diselenggarakan oleh Badiklat KESDM § Ikut serta pada training konservasi energi diluar negeri yang diselenggarakan oleh JICA, ECCJ, ACE, dll ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 29
PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI. . (3) Program 8. Kerjasama Internasional Keterangan § ASEAN Energy Efficiency and Conservation Sub Sector Network (EE&C - SSN) § Bilateral Indonesia –Denmark (DANIDA) Kerjasama dengan 3 (tiga) output utama, antara lain: ü Energy Efficiency and Conservation Clearing House ü Energy Efficient : New large building are efficient ü Sertifikasi Auditor dan Review Skema Insentif § Bilateral Indonesia-Netherland (NL Agency) : Energy efficiency improvement in industrial sector through implementation of Energy Potential Scan (EPS) § Bilateral Indonesia-Japan (NEDO) : Implementasi Smart Grid in Industrial Park § International Copper Association (ICA) : Pelaksanaan Minimum Energy Performance Standards (MEPS) untuk Motor Listrik dan Air-Conditioning (AC) § Barrier Removal to the Cost-effective Development and Implementation of Energy Standards and Labeling Efficiency (BRESL) : Proyek kerjasama dari 6 (enam) negara Asia (Bangladesh, China, Indonesia, Pakistan, Thailand, and Vietnam) yang bersama-sama membuat harmonisasi standar dan label dari 7 (tujuh) produk rumah tangga (Air conditioners (AC), kipas angin, kulkas, ballas elektrik, motor elektrik, CFL dan rice cooker) § United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) : Mendukung proses pengembangan Standar Internasional Sistem Manajemen Energi untuk ISO 50001 § USAID untuk pengembang proyek Indonesia Clean Energy Development (ICED) ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 30
PROGRAM-PROGRAM KONSERVASI ENERGI. . (4) Program Keterangan 9. Pilot Project Efisiensi Energi pada Penerangan Jalan Umum (PJU) § Pengembangan standar sistem penerangan jalan (PJU) § Pengenalan dan penggunaan teknologi efisiensi lampu hemat energi pada penerangan jalan umum (PJU) § Pengembangan guidelines untuk implementasi teknologi efisiensi energi ppada penerangan jalan umum (PJU) 10. Pengembangan Clearing House § Pusat Informasi tentang Konservasi Energi dan Efisiensi Energi ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 31
4 • MASALAH DAN TANTANGAN DALAM IMPLEMENTASI KONSERVASI ENERGI DAN EFISIENSI ENERGI MASALAH § Harga energi relatif murah karena disubsidi § Teknologi peralatan yang efisien energi relatif mahal dan pada umumnya masih di import § Mekanisme pendanaan yang kondusif untuk pengembangan energi efisien tidak tersedia §TANTANGAN Kurang tersedianya insentif untuk proyek energi efisiensi § Kesadaran pengguna energi masih rendah § Menghapus subsidi energi § Memproduksi teknologi / peralatan efisiensi / hemat energi § Meyakinkan lembaga perbankan / pembiayaan bahwa proyek efisiensi energi adalah bisnis yang prospektif § Menyediakan insentif § Melakukan kampanye hemat energi secara masif ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 32 KESDM
www. konservasienergiindonesia. info ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM 33
- Slides: 33