KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM PEMAGANGAN Disampaikan oleh Fachrurozi
KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM PEMAGANGAN Disampaikan oleh : Fachrurozi, SH. MA Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemagangan Untuk Menyiapkan Orang Muda Lebih Siap Kerja
Pokok Bahasan DEFINISI PENYELENGGARAAN PERSIAPAN PELAKSANAAN Tujuan PASKA Strategi LATAR BELAKANG - Mengapa perlu ? - Mengapa harus dilakukan ?
Reflection and Strategy
PROFIL SDM INDONESIA per Februari 2010 Penduduk usia kerja (>15 th)= 171, 02 jt (73, 32%) Penduduk *) 233, 24 jt Penduduk (diluar usia kerja) Umur : 0 – 14 th 62, 22 jt (26, 68%) Angkatan Kerja = 116, 00 jt (67, 83%) < SD = 57, 44 jt (49, 52%) SLTP = 21, 95 jt (18, 92%) SLTA = 17, 74 jt (15, 29%) SMK= 9, 68 jt ( 8, 34%) Diploma = 3, 43 jt (2, 96%) Sarjana= 5, 76 jt (4, 97%) Bukan angkatan kerja = 55, 02 jt (32, 17 %) Sumber : BPS, Berita Resmi Statistik No. 75/12/Th. XII, 10 Mei 2010. Bekerja = 107, 41 jt (92, 59%) Pertanian = 42, 83 jt (39, 88%) Industri = 13, 05 jt ( 12, 15%) Bangunan = 4, 84 jt ( 4, 51%) Perdag. = 22, 21 jt (20, 68%) Angkutan = 5, 82 jt ( 5, 42%) Keuangan= 1, 64 jt ( 1, 53%) Jasa = 15, 62 jt Penganggur (14, 54%)= 8. 59 jt ( 7, 41 %) Lainnya = 1, 40 jt < SD = 2, 13 jt (1, 30%) (24, 80%) SLTP = 1, 65 jt (19, 21%) SLTA = 2, 11 jt (24, 56%) Bekerja >35 jam 74, 61 jt (69, 46% ) Bekerja < 35 jam (1/2 pengan g-gur) 32, 80 jt (30, 54% ) Sukarel a 17, 53 jt (53, 45% ) Terpaks a 15, 27 jt (46, 55%)
Table 1 Populasi Berdasarkan Pekerjaan Utama 2010 – 2011 (juta) Kegiatan Utama (1) 2010 Februari Agustus (2) 1. Angkatan Kerja 116, 00 Bekerja 107, 41 Tidak Bekerja 8, 59 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(%) 67, 83 3. Tingkat Pengangguran Terbuka(%) 7, 41 4. Pekerja Paruh Waktu 32, 8 Setengah Penganggur 15, 27 Paruh Waktu 17, 53 *) sejak 2011 menggunakan bobot penduduk berdasarkan SP 2010 (final) (3) 116, 53 108, 21 8, 32 67, 72 7, 14 33, 27 15, 26 18, 01 2011*) Februari Agustus (4) 119, 4 111, 28 8, 12 69, 96 6, 8 34, 19 15, 73 18, 46 (5) 117, 37 109, 67 7, 7 68, 34 6, 56 34, 59 13, 52 21, 06
Tabel 2 Penduduk umur 15 keatas Yang Bekerja Berdasarkan Pekerjaan Utama, 2010 – 2011 (Juta) Pekerjaan Utama (1) 2010 2011 Februari Agustus (2) 42, 83 13, 05 4, 84 22, 21 (3) 41, 49 13, 82 5, 59 22, 49 (4) 42, 48 13, 7 5, 59 23, 24 Pertanian Industri Konstruksi Perdagangan Transportasi, Pergudangan dan 5, 82 5, 62 5, 58 Komunikasi Keuangan 1, 64 1, 74 2, 06 Jasa Kemasyarakatan 15, 62 15, 96 17, 02 Lainnya*) 1, 4 1, 5 1, 61 Total 107, 41 108, 21 111, 28 *) Pekerjaan Utama/sektor lainnya seperti: Pertambangan, Listrik, Gas, dan air (5) 39, 33 14, 54 6, 34 23, 4 5, 08 2, 63 16, 65 1, 7 109, 67
Tabel 3 Populasi Usia 15 ke Atas yang Bekerja Berdasarkan Pendidikan Tertinggi, 2010 – 2011 (Juta) Pendidikan Tertinggi (1) SD Keatas SMP SMA SMK Diploma I/II/III Universitas Total 2010 2011 Februari Agustus (2) 55, 31 20, 30 15, 63 8, 34 2, 89 4, 94 107, 41 (3) 54, 51 20, 63 15, 92 8, 88 3, 02 5, 25 108, 21 (4) 55, 12 21, 22 16, 35 9, 73 3, 32 5, 54 111, 28 (5) 54, 18 20, 70 17, 11 8, 86 3, 17 5, 65 109, 67
COMPETITIVENESS LEVEL: SELECTED COUNTRIES YEAR 2005 -2010 No. Country 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1 Singapore 3 2 2 3 3 1 2 Korea 29 32 29 31 27 23 3 Malaysia 28 22 23 19 18 10 4 China 31 18 15 17 20 18 5 Thailand 27 29 33 27 26 26 6 India 39 27 27 29 30 31 7 Indonesia 59 59 54 51 42 35 8 Hongkong 2 2 3 3 2 2 9 Phillipines 49 42 45 40 43 39 SOURCE : IMD WORLD COMPETITIVENESS YEARBOOK 2010
KONDISI UMUM KETENAGAKERJAAN � Jumlah Angkatan Kerja (AK) di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 116 juta orang, bertambah 2, 26 juta orang (1, 99 %) dibandingkan pada Februari 2009 sebesar 113, 74 juta orang; � Jumlah Penganggur Terbuka (PT) pada Februari 2010 sebesar 8, 59 juta orang, mengalami penurunan sebesar 0, 67 juta orang (7, 24 %) dibandingkan pada Februari 2009 yaitu sebesar 9, 26 juta orang; � Kualitas kompetensi pekerja pada umumnya belum memenuhi kebutuhan pasar kerja. 9
KONDISI UMUM KETENAGAKERJAAN q Kesenjangan upah di antara pekerja masih relatif besar dan kenaikan upah belum diikuti dengan peningkatan produktivitas. q Proporsi pekerja informal masih relatif tinggi (69%) q Rendahnya daya serap lulusan Diklat q Kualitas dan daya saing Angkatan Kerja yang masih rendah, q Terbatasnya tenaga kerja kompeten q Over supply tenaga kerja low skill. 10
Facts and challenges �Jumlah Penduduk yang Besar �Kualitas SDM yang relatif Rendah �Tingkat Pengangguran yang tinggi �Ketidak Seimbangan Distribusi Penduduk �Miss-match antara dunia DIKLAT dan KERJA
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan � Definisi Pemagangan adalah Bagian dari sistim pelatihan yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi/jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai ketrampilan atau keahlian tertentu
MENGAPA PEMAGANGAN DIPERLUKAN ? 1. 2. 3. 4. Pemagangan sangat efektif untuk meningkatkan kompetensi SDM sesuai kebutuhan perusahaan atau pasar kerja Perubahan struktur dan kualifikasi jabatan di dunia kerja atau industri kurang dapat diantisipasi dengan cepat oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, maka program pemagangan merupakan alternatif terbaik Pemagangan menciptakan SDM kompeten dan sekaligus penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi pengangguran. Karena perusahaan selalu mencari tenaga kerja berpengalaman, maka melalui program pemagangan kebutuhan perusahaan terpenuhi. Tanpa merekrut / membajak dari luar.
Tujuan Penyelenggaraan Pemagangan a. Pemerintah - Meningkatkan kompetensi (Skill, Knowledge, Attitude)Tenaga Kerja - Mengurangi angka pengangguran b. Peserta - Meningkatkan Kompetensi Kerja - Mendapatkan pengalaman kerja Real - Menjadi media mendapatkan pekerjaan c. Perusahaan - Mendapatkan tenaga kerja Kompeten sesuai kebutuhan - Meningkatkan produktivitas perusahaan
PRINSIP DASAR PEMAGANGAN PROGRAM PEMAGANGAN DISUSUN OLEH PERUSAHAAN ATAU BERSAMA-SAMA LPK BERDASARKAN STANDAR KOMPETENSI KHUSUS SESUAI KEBUTUHAN PERUSAHAAN /PASAR KERJA � DISELENGGARAKAN SECARA TERORGANISIR DAN SISTIMATIS � DILANDASI DENGAN PERJANJIAN PEMAGANGAN � PERUSAHAAN SEBAGAI PEMILIK PROGRAM � PERLINDUNGAN / ASURANSI � PASKA MAGANG PESERTA MENDAPAT SERTIFIKASI PEMAGANGAN. � 15
PENYELENGGARAAN PEMAGANGAAN DALAM NEGERI PERSIAPAN PASCA PELAKSANAAN PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA PEMAGANGAN IDENTIFIKASI PROGRAM & PERUSAHAAN PEMAGANGAN ULP/LPK (MAX 25%) TEORI PERUSAHAAN (MIN 75 %) MAGANG EVALUASI PENYERAPAN PENYUSUNAN PROGRAM 1. TEKNIS 2. UMUM 1. ROTASI KERJA 2. WORKSHOP LABORATORY 1. PROGRAM 2. UJK REKRUTMEN/ SELEKSI PENANDATANGANAN PERJANJIAN PEMAGANGAN EVALUASI/ MONITORING 1. PENEMPATAN 2. WIRA USAHA
GOAL AND OBJECTIVES Meningkatkan KUALITAS dan KUANTITAS Pemagangan Dalam Negeri
KUANTITAS � Meningkatkan pelaksanaan pemagangan di Propinsi, Kabupaten dan Kota melalui dana APBN � Mendorong Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan anggaran pelaksanaan pemagangan melalui dana APBD � Mendorong perusahaan untuk melaksanakan pemagangan secara mandiri � Mensosialisasikan Program Pemagangan Kepada Masyarakat.
KUALITAS �Menyusun dan mengembangkan piranti lunak (pedoman, juknis, program dll) �Meningkatkan kemampuan SDM stake holder pemagangan �Memperkuat kelembagaan pemagangan �Membangun sistem evaluasi dan monitoring yang efektif �Melaksanakan evaluasi berkala
Directorate of Apprenticeship Development Directorate General of Training and Productivity Development Ministry of Manpower and Transmigration Republic of Indonesia JL Gatot Subroto Kav. 51, A Block, 6 th fl. South Jakarta tel. +62 -21 -52963358 www. pemagangan. com
- Slides: 20