KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR Manusia pertama kali
- Slides: 6
KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR • Manusia pertama kali hadir pada kala PLESTOSEIN • Keadaan alam kala Plestosein masih liar dan relatif labil • Terjadi peristiwa besar GLASIAL dan INTERGLASIAL Peristiwa GLASIAL meluasnya lapisan es dari daerah kutub akibat suhu permukaan bumi sangat dingin, ditandai : - benua Eropa, Amerika dan Asia bagian utara tertutup es - daerah jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun - permukaan air laut turun, sebaliknya di berbagai tempat lapisan tanah naik disebabkan oleh pergeseran lapisan kulit bumi dan terbentuknya gunung berapi. - Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi Utara dan Philipina bersatu dengan benua Asia, sedangkan Papua, Maluku, Flores dan Timor-timur bersatu dengan benua Australia. Peristiwa INTERGLASIAL lapisan es mencair akibat suhu udara di permukaan bumi naik, ditandai : - permukaan air laut naik - banjir besar di berbagai tempat - daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat. - terbentuk Paparan Sunda (SUNDA FLAT) dan Paparan Sahul (SAHUL FLAT) November 20 budi priyantoro @ kristamitra media center
AKIBAT PERISTIWA GLASIAL DAN INTERGLASIAL Peristiwa Glasial dan Interglasial mempengaruhi kehidupan alam dan manusia purba, diantaranya : • flora dan fauna mengalami seleksi alam, Mereka yang dapat beradaptasi tetap dapat hidup hal ini mempengaruhi jenis, sifat-sifat dan bentuknya. Di Asia Tenggara terjadi migrasi besar fauna dari daratan Asia ke kepulauan Indonesia melalui 2 jalur : 1. Jalur Barat : dari Myanmar semenanjung Malaysia Sumatera Jawa Nusa Tenggara. 2. Jalur Timur : dari daratan Indochina Philipina Sulawesi Maluku Papua • Migrasi manusia purba ke Indonesia Melalui Malaysia mereka bergerak dari Asia Daratan ke Sumatera ke Indonesia, terutama Jawa. November 20 budi priyantoro @ kristamitra media center
1. Fosil yg ditemukan adalah fosil manusia? Bagaimana deneliti dapat memastikan bahwa: 2. Manusia purba tersebut sudah dewasa? 3. Tinggi manusia purba tsb adalah 1, 2 m?
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Lapisan Tanah Jenis Manusia Fauna Purba Tokoh Penemu/ Peneliti Waktu & Tempat Ciri-ciri -Badan Meganthropus Paleojavanicus Pleistosen Bawah Von Koenings wald 1941, Sangiran tegap besar -Rahang & otot kunyah kuat -Tulang pipi & kening menonjol -Tidak berdagu -Sifat kera masih sangat tampak -hidup mengumpulkan makanan 1936, Mojokerto -Tengkorak anak-anak -tegap -muka menonjol -kening tebal, pipi kuat -berburu & mengumpulkan makanan Jetis November 20 Pithecanthrupus Mojokertensis Duyfjes & Von Koeningswald Pithecanthropus Robustus Weidenrich & Von Koeningswald 1939, Trinil budi priyantoro @ kristamitra media center -sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis
Lapisan Tanah Pleistosen Tengah November 20 Jenis Fauna Trinil Tokoh Penemu/ Peneliti Jenis Manusia Purba Pithecanthro pus Erectus Eugene Dubois Waktu & Tempat Ciri-ciri -berjalan tegak -badan tegap, tinggi 165 – 180 cm -rahang kuat, geraham besar -kening menonjol, lubang hidung besar -tidak berdagu 1890, Trinil -volume otak 750 -900 cc -diperkirakan sudah bisa bertutur -merupakan MISSING LINK (peralihan ciri kera – manusia) budi priyantoro @ kristamitra media center
Lapisan Tanah Jenis Fauna Jenis Manusia Purba Homo Wajakensis Pleistosen Atas E. Dubois, Van Rieschsoten Waktu & Tempat 1889, Wajak (Tulung Agung) Ngandong Homo Soloensis November 20 Tokoh Penemu/ Peneliti Van Koeningswa ld, Terhaar & Weidentich 1931 -1934, Ngandong (Solo) budi priyantoro @ kristamitra media center Ciri-ciri - tinggi 120 – 130 cm - berat badan 30 – 50 kg - muka & hidung lebar - Mulut & dahi menonjol - volume otak 1000 – 1200 cc - Lebih tinggi tingkatannya dari Pithecanthropus