KASUS MANAJEMEN LABA DI INDONESIA PT KIMIA FARMA
KASUS MANAJEMEN LABA DI INDONESIA PT KIMIA FARMA Tbk (PT KAEF).
Ester Br Situmorang Viani Febriyanti Fardiaz Nugraha Adit Rudiana Erin Marlian Ulfa Syahru Ramadhani 4 AK - 3 21116114 21116120 21116126 21116127 21116129 21116132
Latar Belakang – PT Kimia Farma Tbk. (PT KAEF), merupakan salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. PT Kimia Farma Tbk sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI adalah contoh terjadinya manajemen laba yang berawal dari adanya manipulasi laporan keuangan. – Pelaporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2001, menunjukkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan keuangan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur manajemen.
Kronologi – pada tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar. – dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated). keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99, 56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32, 6 milyar, atau 24, 7% dari laba awal yang dilaporkan.
Pihak Yang Terkait – Mantan direksi PT Kimia Farma Tbk. Telah terbukti melakukan pelanggaran dalam kasus dugaan penggelembungan (mark up) – KAP HTM Selaku Auditor
Identifikasi dan Menilai Resiko Etika – Melakukan penilaian dan identifikasi para stakeholder HTM – Mempertimbangkan kemampuan SDM HTM dengan ekspektasi para stakeholder, dan menilai risiko ketidak sanggupan SDM HTM dalam menjalankan tugas audit. – Mengutamakan reputasi KAP HTM
Manajemen Laba – Menurut Assih Dan Gudono (2000) : “Menajemen laba ialah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja dalam batasan General Addopted Accounting Principles ( GAAP ) untuk mengarah pada tingkatan laba yang dilaporkan. ”
Faktor Penyebab Munculnya Manajemen Laba Manajemen Akrual (Accruals Management) Perubahan Aktiva Secara Sukarela Penerapan Suatu Kebijaksanaan Akuntansi yang Wajib
Overstatement menurut bahasa adalah pernyataan yang berlebih-lebihan. Overstatement di bidang ekonomi contohnya dalam penyesuaian inflasi terhadap harga pokok penjualan dan beban depresiasi dirancang untuk menentukan laba, seperti dilaporkan agar tidak terjadi overstatement laba
Efek Dari Overstated dan Understated di Akuntansi Kesalahan di Akun Beban Kesalahan di Pendapatan Kesalahan di Persediaan Efek Ekuitas
- Slides: 10