Karangan Fetty Arisandi Pengertian Hasil perwujudan gagasan seseorang

  • Slides: 33
Download presentation
Karangan Fetty Arisandi

Karangan Fetty Arisandi

Pengertian Hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh

Pengertian Hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Gie (1995: 17) Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telahdihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh atau rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

Jenis-jenis karangan Berdasarkan Bentuknya A. Prosa, adalah jenis karangan yang disusun dalam bentuk bebas

Jenis-jenis karangan Berdasarkan Bentuknya A. Prosa, adalah jenis karangan yang disusun dalam bentuk bebas terperinci. Terbagi dua: 1) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur yang menekankan aturan sistematika penceritaan. Contohnya novel, cerpen. 2) Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan sistematika ilmiah, dan aturan kelogisan. Contohnya esai, laporan penelitian, dan biografi. B. Puisi, adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk dan bunyi serta kepadatan makna. C. Drama, adalah karangan yang berupa dialog sebagai pembentuk alurnya.

Jenis-jenis karangan Berdasarkan Cara Penyajiannya NARASI EKSPOSISI PERSUASI ARGUMENTASI DESKRIPSI

Jenis-jenis karangan Berdasarkan Cara Penyajiannya NARASI EKSPOSISI PERSUASI ARGUMENTASI DESKRIPSI

Karangan Narasi Adalah sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menceritakan suatu kejadian

Karangan Narasi Adalah sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menceritakan suatu kejadian atau peristiwa menurutan waktu atau secara kronologis. Kejadian yang dikisahkan dapat bersifat khayal atau faktual, atau gabungan dari keduanya. Narasi ini sering dimasukkan ke dalam golongan karangan fiktif. karangan ini menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Ciri 1. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa 2. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir 3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian 4. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

Karangan Narasi a) Bentuk Karangan Narasi Sugesti § Narasi sugesti atau imajinatif merupakan suatu

Karangan Narasi a) Bentuk Karangan Narasi Sugesti § Narasi sugesti atau imajinatif merupakan suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sedemikian rupa sehingga merangsang daya khayal para pembaca. § Menitikberatkan penggunaan kata-kata konotatif. § Narasi sugestif berupa wacana fiktif seperti dongeng, cerpen, novel, dan roman.

Karangan Narasi b) Narasi Ekspositoris § Ekspositoris adalah bentuk karangan yang sebaliknya dari karangan

Karangan Narasi b) Narasi Ekspositoris § Ekspositoris adalah bentuk karangan yang sebaliknya dari karangan narasi sugestif. § Narasi ekspositoris bersifat nonfiktif yang disajikan dengan bahasa denotatif dan tujuan utama bukan menimbulkan daya imajinasi, melainkan menambah pengetahuan pembaca dengan pemaparan yang rasional. § Narasi ekspositoris seperti sejarah, biografi, dan autobiografi.

Karangan Narasi Contoh 1 Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah,

Karangan Narasi Contoh 1 Beratus-ratus tahun Indonesia telah dijajah Belanda. Perang Dunia II pecah, dan Belanda di Indonesia kemudian ditaklukkan oleh Jepang, kini Jepanglah yang menguasai dan mengangkangi Indonesia. Ini tidak lama memang, karena Sekutu dapat mengalahkan Jepang dengan dibomnya Hiroshima dengan bom atom. Kesempatan baik ini tidak disia-siakan oleh bangsa Indonesia umuk memproklamirkan kemerdekaannya. Proklamasi itu dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hata, pada tangga 17 Agustus 1945.

Karangan Narasi Contoh 2 Namaku adalah Clara Dakota Cortz. Aku berusia 16 tahun. Aku

Karangan Narasi Contoh 2 Namaku adalah Clara Dakota Cortz. Aku berusia 16 tahun. Aku tinggal di sebuah desa bernama Woodland di negara Batavia. Ibuku seorang tabib yang cantik dan bijaksana, aku sangat dekat dengan ibuku. Sedangkan ayahku adalah seorang elf (peri) musim dingin. Tiak Heran aku memiliki tubuh seperti manusia biasa tetapi dipunggungku terdapat sepasang sayap berkilauan. Ayah dan ibuku berpisah semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. Dia mengatakan bahwa elf, manusia, penyihir, dan para kurcaci tidak akan pernah bisa bersama. Aku heran kenapa semua makhluk tunduk dan patuh kepada si tua itu. Suatu hari aku sedang pergi jauh ke hutan bersama kucing berjubah putih mencari jamur pelelap tidur. Tiba-tiba aku dan Squishi, si kucing berjubah putih mendengar suara di balik semak terdengar orang itu sedang mengomel. " Bagaimana caranya kalau begini ? Siapa yang akan membantuku ? Ah. . . harusnya aku, bukan penyihir bodoh dan jelek itu, tapi. . . aku juga tidak berani mengganggunya, jadi aku harus bagaimana ? “ Dengan perlahan aku mencoba mendekat dan mencari sumber suara itu. Tidak kusangka orang yang sedang mengomel itu adalah. Imaji situa berisik dan menyebalkan. "Kakek !". Aku mencoba mengagetkannya. " Oh ! Kau !. Gadis berdarah orange ! sedang apa kau disini bersama kucing gemuk dengan jubah putih dekilnya ? ". Kata-kata kakek yua itu memang pedas seperti biasa.

Karangan Eksposisi atau paparan adalah bentuk karangan yang memaparkan atau memberitahukan suatu informasi kepada

Karangan Eksposisi atau paparan adalah bentuk karangan yang memaparkan atau memberitahukan suatu informasi kepada pembaca dengan tujuan memperluas wawasan pembaca tanpa ada pemaksaan. Ialah satu bentuk wacana atau karangan yang bermaksud menjelaskan, mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan. Tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca.

Karangan Eksposisi Ciri- ciri 1. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya 2. Menyatakan sesuatu yang

Karangan Eksposisi Ciri- ciri 1. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya 2. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (daya faktual) 3. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak 4. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada 5. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses kerja sesuatu Contoh karangan eksposisi di dalam media massa seperti pembentukan informasi terkini, tips, dan opini.

Karangan Eksposisi Contoh 1 Kemoterapi adalah metode terapi untuk membunuh atau menghambat perkembangan kanker

Karangan Eksposisi Contoh 1 Kemoterapi adalah metode terapi untuk membunuh atau menghambat perkembangan kanker dengan memasukkan zat kimia tertentu pada tubuh penderita kanker. Tujuan utama kemoterapi adalah untuk membasmi sel kanker hingga ke bagian akarnya yang tidak dapat dijangkau oleh pisau bedah. Selain itu, kemoterapi juga mempunyai fungsi sebagai pengontrol sel kanker agar tidak berkembang biak secara liar.

Karangan Eksposisi Contoh 2 Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A 300 - 600

Karangan Eksposisi Contoh 2 Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A 300 - 600 merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang ditabrak.

Karangan Persuasi, adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. bentuk wacana yang tujuannya adalah

Karangan Persuasi, adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan, mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional. • Ciri- ciri 1. 2. 3. 4. 5. Menentukan topik/ tema Merumuskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi Contoh : Persuasi iklan, persuasi politik, persuasi pendidikan.

Karangan Persuasi Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Seolah merupakan

Karangan Persuasi Banjir merupakan bencana yang begitu akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa terjadi. Baik dalam cara menyikapi dan penanggulangan banjir, masih sangat terkesan biasa-biasa saja. Hal ini tidak boleh terjadi lagi. Kita harus mulai merubah kebiasaan hidup kita. Mulai dari yang kecil seperti mebuang sampah pada tempatnya, bukan membuangnya di selokan atau di sungai, membersihkan saluran pembuangan dan lain-lain. Kebiasaan membuang sampah di sungai dan di selokan inilah yang menjadi cikal banjir. Marilah kita sama-sama jaga lingkungan hidup kita, untuk lingkungan yang sehat dan menentramkan.

Karangan Argumentasi Adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat,

Karangan Argumentasi Adalah sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan. Dalam Argumentasi ini, suatu gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga orang yang membacanya akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan, pendapat, dan sikap yang diajukan. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.

Karangan Argumentasi Ciri-ciri 1. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu

Karangan Argumentasi Ciri-ciri 1. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca 2. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar. 3. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca 4. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas 5. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

Karangan Argumentasi Contoh Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung,

Karangan Argumentasi Contoh Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

Karangan Deskripsi yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa

Karangan Deskripsi yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan itu. • Dua sikap yang dapat mempengaruhi pikiran penulis, yaitu sikap objektif dan sikap subjektif. § Subjektif (deskripsi realistis), sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. § Objektif (deskripsi impresionistis), penulis turut menginterpretasi pandangan dirinya terhadap benda yang dilukiskannya.

Karangan Deskripsi Ciri-Ciri 1. Berhubungan dengan panca indra 2. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan

Karangan Deskripsi Ciri-Ciri 1. Berhubungan dengan panca indra 2. Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta keadaan objek secara langsung 3. Unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran

Karangan Deskripsi Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi

Karangan Deskripsi Lapangan sekolah kami berada tepat di tengah-tengah gedung sekolah. Di setiap sisi lapangan terdapat taman-taman kecil dengan aneka bunga dan tumbuhan lainnya. Lapangan tersebut berukuran setengah 100 x 120 meter. Lumayan luas, bukan? Selain untuk upacara penaikan bendera, kadang kami menggunakan lapangan tersebut untuk bermain basket atau sepak bola. Di sebelah utara, tepatnya di dekat kelas kami, terdapat tiang bendera. Adapun di sebelah timur dan barat terdapat ring basket. Di bagian-bagian tertentu ada lubang yang berguna sebagai pancang tiang untuk net voli atau net sepak takraw.

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG 1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan Topik berasal dari kata Yunani

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG 1. Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti ‘tempat’. Topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’ suatu karangan. Tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti menempatkan. Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.

 Merumuskan topik yang baik : a. Menarik Perhatian penulis ü Akan memungkinkan penulis

Merumuskan topik yang baik : a. Menarik Perhatian penulis ü Akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan. ü Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya itu dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. b. Dikuasai Penulis ü Idealnya, topik itu merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.

. Menarik dan aktual ü Minat pembaca harus diperhatikan penulis. Yang diminati masyarakat secara

. Menarik dan aktual ü Minat pembaca harus diperhatikan penulis. Yang diminati masyarakat secara umum: aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor dll. d. Ruang lingkupnya terbatas ü Apabila topik terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menelaah dan meneliti masalah yang akan ditulisnya secara intensif.

 Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah merumuskan tema. Hal-hal yang harus diperhatikan: a. Kejelasan,

Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah merumuskan tema. Hal-hal yang harus diperhatikan: a. Kejelasan, tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas, tidak betele-tele dan berbelit-belit. Contoh: Pengembangan pariwisata daerah dan perlunya partisipasi masyarakat industri dalam mengembangkan kerajinan-kerajinan tradisional untuk menarik wisatawan dan peningkatan pendapatan devisa negara. Contoh diatas merupakan rumusan tema yang tidak jelas.

. Kesatuan, tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan sentral. Sentralitas gagasan

. Kesatuan, tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan sentral. Sentralitas gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak digarap penulis. Contoh: Dengan pengembangan pariwisata daerah, maka kesejahteraan masyarakat daerah akan meningkat dan pendapatan devisa negara akan bertambah.

c. Keaslian (orsinalitas) Untuk menciptakan kebaruan, tidak selalu berarti masalah pokok atau topik yang

c. Keaslian (orsinalitas) Untuk menciptakan kebaruan, tidak selalu berarti masalah pokok atau topik yang dibahas itu baru sama sekali. Misalnya : Topik tentang R. A. Kartini Caranya adalah dengan membahasa topik tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Contoh: Pesona cara berpakaian R. A. Kartini dalam kehidupan remaja modern atau popularitas R. A. Kartini sebagai pahlawan nasional pada zaman Orde Baru dan pada era reformasi.

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG Merumuskan Judul Karangan 2. Ø Apabila topik merupakan gagasan pokok yang akan

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG Merumuskan Judul Karangan 2. Ø Apabila topik merupakan gagasan pokok yang akan dibahas, maka judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan itu. Ø Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Ø Syarat-syarat judul yang baik: a) Relevan, ada hubungannya dengan isi karangan b) Provokatif, pembaca c) Singkat, mudah dipahami dan diingat. dapat menimbulkan hasrat ingin tahu

Model Perumusan Judul Karangan 1. Model judul untuk karangan populer (artikel untuk koran, majalah,

Model Perumusan Judul Karangan 1. Model judul untuk karangan populer (artikel untuk koran, majalah, cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan provokatif) Contoh : Kalau Profesor Sudah Pelupa 2. Model judul karangan ilmiah. Jenis karangan ini seperti laporan penelitian. Yakni meliputi: 1) Masalah yang diteliti; 2) Ruang lingkup penelitian; 3) Tujuan penelitian; 4) Subjek penelitian; 5) Metode penelitian.

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG 3. Menyusun Kerangka Karangan § Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat

LANGKAH-LANGKAH MENGARANG 3. Menyusun Kerangka Karangan § Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan. § Manfaat kerangka karangan: a) Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur; b) Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang tidak penting; c) Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan; d) Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.

 Langkah-langkah penyusunan karangan: a. Mencatat semua ide b. Menyeleksi ide-ide c. Mengurutkan dan

Langkah-langkah penyusunan karangan: a. Mencatat semua ide b. Menyeleksi ide-ide c. Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat

SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Ø Latar Belakang masalah Ø Perumusan Masalah Ø Pembatasan

SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Ø Latar Belakang masalah Ø Perumusan Masalah Ø Pembatasan masalah Ø Tujuan penelitian. Ø Manfaat penelitian BAB II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan Ø Pembahasan teori Ø Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan Ø Pengajuan hipotesis

LANJUTAN BAB III Metodologi penelitian Ø Waktu dan tempat penelitian. Ø Metode dan rancangan

LANJUTAN BAB III Metodologi penelitian Ø Waktu dan tempat penelitian. Ø Metode dan rancangan penelitian Ø Populasi dan sampel. Ø Instrumen penelitian. Ø Pengumpulan data dan analisis data. BAB IV Hasil Penelitian Ø Jabaran varibel penelitian. Ø Hasil penelitian. Ø Pengajuan hipotesis. Ø Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. BAB V Penutup Ø Kesimpulan dan Saran