Kapasitansi dan Dielektrika PTE 1207 Abdillah MIT Jurusan
Kapasitansi dan Dielektrika PTE 1207 Abdillah, MIT Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
Capaian Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami kapasitansi kapasitor, kapasitansi ekuivalen dalam rangkaian seri dan paralel dan kapasitansi kapasitor dengan dielektrik. 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan soal-soal dasar kapasitansi kapasitor dalam rangkaian seri dan paralel dan kapasitansi kapasitor dengan dielektrik.
Kapasitansi C didefinisikan sebagai rasio muatan Q terhadap potensial V. Satuan untuk kapasitansi dinamakan satu farad (F). C=Q V
Kapasitor adalah komponen listrik yang menyimpan muatan listrik, terdiri atas dua konduktor yang dipisahkan oleh sebuah material pengisolasi. Bila sebuah kapasitor diberi muatan, maka kedua konduktor itu mempunyai muatan Q yang sama besar tapi berlawanan tanda. Ini menghasilkan selisih potensial V di antara kedua konduktor
Kapasitor Pelat Sejajar Jika kedua pelat diberi muatan, maka medan listriknya homogen dan terlokalisasi dalam daerah di antara pelat-pelat tersebut. Muatan pada pelat didistribusikan secara homogen pada permukaan yang berhadapan.
Medan Listrik Kapasitor Pelat Sejajar Dengan menggunakan prinsip superposisi medan-medan listrik dan hukum Gauss, didapatkan bahwa medan listrik E = / 0, dimana adalah kerapatan muatan permukaan pada setiap pelat, atau = Q/A. Sehingga E dapat dinyatakan sebagai: E= = 0 Q 0 A
Kapasitansi Kapasitor Pelat Sejajar Selisih potensial V antara kedua pelat sejajar yang berjarak d dan medan listrik E adalah: V = E. d = Q d 0 A Kapasitansi C dari sebuah kapasitor pelat-sejajar dalam ruang hampa adalah: C = Q = 0 A V d
Medan Listrik Kapasitor Bola Konsentris Medan listrik E dari sebuah kapasitor bola konsentris adalah:
Kapasitansi Kapasitor Bola Konsentris Beda potensial V dari sebuah kapasitor bola konsentris adalah: Yang menghasilkan:
Medan Listrik Kapasitor Silinder Koaksial Medan listrik E dari sebuah kapasitor silinder koaksial adalah: E= 2 0 r
Kapasitansi Kapasitor Silinder Koaksial Beda potensial Vab dari sebuah kapasitor silinder koaksial adalah: Kapasitansi C dari sebuah kapasitor silinder koaksial adalah:
Contoh Kapasitor
Contoh Soal 1 Sebuah kapasitor pelat sejajar mempunyai kapasitansi sebesar 1, 0 F. Jika pelat-pelat itu terpisah 1, 0 mm, berapakah luas pelat-pelat tsb? Penyelesaian Diketahui: C = 1, 0 F dan d = 1, 0 x 10 -3 m Ditanya: A = ? Jawab: C = 0 A atau A = C d d 0 = (1, 0 F)(1, 0 x 10 -3 m) (8, 85 x 10 -12 F/m) = 1, 1 x 108 m 2
Contoh Soal 2 Pelat-pelat sebuah kapasitor pelat sejajar dalam ruang hampa terpisah sejauh 5 mm dan luasnya 2 m 2. Sebuah selisih potensial 10 k. V diaplikasikan sepanjang kapasitor itu. Hitunglah a) kapasitansi b) muatan pada setiap pelat c) medan listrik dalam ruang di antara pelat-pelat itu. Penyelesaian Diketahui: d = 5 x 10 -3 m, A = 2 m 2 dan V = 10. 000 V Ditanya: C, Q dan E = ? Jawab: a) C = 0 A = (8, 85 x 10 -12 F/m)(2 m 2) d (5 x 10 -3 m) = 3, 54 x 10 -9 F
Penyelesaian b) Q = C V = (3, 54 x 10 -9 C/V)(1 x 104 V) = 3, 54 x 10 -5 C Muatan pada kapasitor itu adalah +3, 54 x 10 -5 C dan -3, 54 x 10 -5 C. c) Besarnya medan listrik adalah E= Q = 3, 54 x 10 -5 C 0 A (8, 85 x 10 -12 F/m)(2 m 2) = 2 x 106 V/m
Kapasitor dalam Rangkaian Seri
Kapasitor dalam Rangkaian Paralel
Contoh Soal 3
Penyelesaian
Contoh Soal 4 Dalam gambar di atas, setiap kapasitor mempunyai kapasitansi C = 4, 00 μF dan Vab = +28, 0 V. Hitunglah muatan pada setiap kapasitor dan selisih potensial yang melewati setiap kapasitor.
Penyelesaian Q = CVab = (2, 4 x 10 -6 F)(28 V) = 67, 2 μC. Muatan Q pada Cek sama seperti pada kapasitor C 4, sehingga Q 4 = 67, 2 μC. Vdb = Q 4 = (67, 2 μC) = 16, 8 V C 4 (4 μF) Vad = Vab - Vdb = 28 V – 16, 8 V = 11, 2 V
Penyelesaian Q 3 = C 3 Vad = (4 μF)(11, 2 V) = 44, 8 μC. Q 2 = Q 1 = C’ Vad = (2 μF)(11, 2 V) = 22, 4 μC. V 4 = Vdb = 16, 8 V. V 3 = Vad = 11, 2 V. V 2 = Q 2 = (22, 4 μC) = 5, 6 V C 2 (4 μF) V 1 = V 2 = 5, 6 V
Energi Potensial dalam Kapasitor Energi U yang diperlukan untuk memberi sebuah kapasitor ke sebuah selisih potensial V dan sebuah muatan Q sama dengan energi yang disimpan dalam kapasitor itu dan diberikan oleh: U = Q 2 = 1 CV 2 = 1 QV 2 C 2 2
Kerapatan Energi Listrik dalam Ruang Hampa Energi potensial dalam kapasitor dapat dianggap sebagai sesuatu yang tersimpan dalam medan listrik di antara konduktor-konduktor tersebut; kerapatan energi u (energi per satuan volume) adalah u = ½ CV 2 Ad Dari persamaan C = 0 A/d dan persamaan Vab = Ed, maka faktor geometri A dan d saling meniadakan, sehingga u = ½ 0 E 2 Persamaan ini berlaku pula untuk kapasitor dan sebarang konfigurasi medan listrik dalam ruang hampa.
Contoh Soal #5 Jika energi potensial 1 Joule akan disimpan dalam sebuah volume 1 m 3 dalam ruang hampa, berapakah medan listrik yang diperlukan? Penyelesaian Diketahui: u = (1 J)/(1 m 3) = 1 J/m 3 Ditanya: E = ? Jawab: u = ½ 0 E 2 E = 2 u = 2 (1 J/m 3) 0 (8, 85 x 10 -12 C 2/N. m 2) = 4, 75 x 105 N/C = 4, 75 x 105 V/m
Konstanta Dielektrik Bila ruang di antara konduktor-konduktor diisi dengan sebuah material dielektrik, maka kapasitansi C bertambah dengan sebuah faktor K, yang dinamakan konstanta dielektrik material tersebut. K = C/C 0 Kapasitansi semula C 0 diberikan oleh C 0 = Q/V 0 dan kapasitansi C dengan kehadiran dielektrik adalah C = Q/V. Muatan Q adalah sama untuk setiap kasus dan V lebih kecil daripada V 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitansi C dengan kehadiran dielektrik lebih besar daripada C 0.
Kerapatan Muatan Permukaan Dielektrik Dengan dielektrik dan muatan Q yang sama, beda potensial dan medan listrik antara konduktor menurun dengan faktor K: V = V 0 dan E = E 0 K K Kerapatan muatan induksi pada permukaan konduktor menimbulkan polarisasi sehingga pada permukaan dielektrik terdapat kerapatan muatan induksi i = 0 E 0 dan i = - 0 E
Permitivitas Dielektrik Untuk sebuah kapasitor pelat sejajar dengan dielektrik yang mengisi ruang di antara kedua pelatnya, kapasitansi C adalah: C = KC 0 = K 0 A = A d d Dimana = K 0 dinamakan permitivitas dielektrik.
Kerusakan dan Kekuatan Dielektrik Di dalam medan yang cukup kuat, dielektrik bisa menjadi konduktor. Peristiwa ini disebut kerusakan dielektrik (dielectric breakdown). Besar medan listrik maksimum yang dapat ditahan oleh sebuah material tanpa kerusakan dinamakan kekuatan dielektrik (dielectric strength). Kekuatan dielektrik udara kering adalah sekitar 3 x 106 V/m. Kekuatan dielektrik material pengisolasi yang lazim digunakan semuanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar dari kekuatan dielektrik udara kering.
Kesimpulan 1. Kapasitor adalah sepasang konduktor yang dipisahkan oleh material insulator. Jika kapasitor di-charge, maka sepasang konduktor memiliki besar muatan yang sama dan tanda yang berlawanan serta potensial Vab yang sebanding dengan Q. Kapasitansi dinyatakan sebagai rasio Q terhadap Vab, satuan kapasitansi adalah farad (F). C = Q Vab C = 0 A d
Kesimpulan 2. Kapasitor dalam sambungan seri dan paralel.
Kesimpulan 3. Energi U yang diperlukan untuk men-charge kapasitor ke potensial V dan muatan Q setara dengan energi yang disimpan dalam medan listrik di antara konduktor kapasitor. Kerapatan energi u sebanding dengan kuadrat medan listrik E. U = Q 2 = 1 CV 2 = 1 QV 2 C 2 2 u = ½ 0 E 2
Kesimpulan 4. Jika ruang antara konduktor kapasitor diisi dengan material dielektrik, maka kapasitansi meningkat dengan faktor K, disebut konstanta dielektrik material tsb. K =C C 0 Dengan dielektrik dan muatan Q tetap, beda potensial dan medan listrik antara konduktor serta kerapatan muatan permukaan dielektrik i menurun: V = V 0 dan E = E 0 K K = 0 E 0 dan i = - 0 E
Kesimpulan 5. Dengan dielektrik, kapasitansi meningkat menjadi: C = KC 0 = K 0 A = A d d Besaran = K 0 dinamakan permitivitas dielektrik. Di bawah medan listrik yang kuat, dielektrik berubah menjadi konduktor, situasi ini disebut kerusakan dielektrik. Medan listrik maksimum yang dapat ditahan oleh dielektrik disebut kekuatan dielaktrik.
- Slides: 34