KALIMAT EFEKTIF KALIMAT EFEKTIF adalah kalimat yang secara

  • Slides: 36
Download presentation
KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF adalah kalimat yang secara jitu mewakili pikiran atau perasaan penulis

KALIMAT EFEKTIF adalah kalimat yang secara jitu mewakili pikiran atau perasaan penulis

SYARAT KALIMAT EFEKTIF kesatuan gagasan, kepaduan, penalaran, kehematan atau ekonomisasi bahasa, penekanan, kesejajaran, dan

SYARAT KALIMAT EFEKTIF kesatuan gagasan, kepaduan, penalaran, kehematan atau ekonomisasi bahasa, penekanan, kesejajaran, dan variasi.

TIGA SYARAT TAMBAHAN pilihan kata, ejaan, dan tanda baca (pungtuasi)

TIGA SYARAT TAMBAHAN pilihan kata, ejaan, dan tanda baca (pungtuasi)

1. KESATUAN GAGASAN SUBJEK PREDIKAT Boleh ada OBJEK dan KETERANGAN

1. KESATUAN GAGASAN SUBJEK PREDIKAT Boleh ada OBJEK dan KETERANGAN

SUBJEK KALIMAT Bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan penulis (bagian kalimat yang diterangkan)

SUBJEK KALIMAT Bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan penulis (bagian kalimat yang diterangkan)

PREDIKAT Bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan penulis tentang subjek (bagian kalimat yang

PREDIKAT Bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan penulis tentang subjek (bagian kalimat yang menerangkan)

OBJEK Bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai Hasil perbuatan Yang menerima Yang diuntungkan

OBJEK Bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai Hasil perbuatan Yang menerima Yang diuntungkan

PELENGKAP Bagian dari kalimat yang melengkapi kata kerja agar predikatnya menjadi utuh

PELENGKAP Bagian dari kalimat yang melengkapi kata kerja agar predikatnya menjadi utuh

KETERANGAN Bagian kalimat yang tidak merupakan bagian inti kalimat

KETERANGAN Bagian kalimat yang tidak merupakan bagian inti kalimat

Dua Jenis Kesatuan Kalimat kesatuan tunggal kesatuan gabungan atau majemuk

Dua Jenis Kesatuan Kalimat kesatuan tunggal kesatuan gabungan atau majemuk

Kesatuan Tunggal 1 Subjek 1 Predikat boleh ada Objek, Pelengkap, atau Keterangan

Kesatuan Tunggal 1 Subjek 1 Predikat boleh ada Objek, Pelengkap, atau Keterangan

CONTOH: 1. Ia menyanyi (di Hotel Mawar). 2. Ia menyanyikan lagu (“Kemesraan” [di Hotel

CONTOH: 1. Ia menyanyi (di Hotel Mawar). 2. Ia menyanyikan lagu (“Kemesraan” [di Hotel Mawar]). 2 a. Ia, yang kemarin jatuh tertimpa tangga, menyanyikan lagu “Kemesraan” secara sempurna di HM, tempat reuni SMA Tunggang Langgang diselenggarakan. 2 b. Ia, yang kemarin menyanyikan lagu “Kemesraan” di HM, di mana banyak tamu berdatangan dari luar negeri karena ada seminar “Kesehatan se-Asia Tenggara”, sehingga lalu lintas semrawut. 13

S + P (+ O) (+Pel) (+ Ket)

S + P (+ O) (+Pel) (+ Ket)

KESATUAN MAJEMUK Kalimat yang mengandung lebih dari satu subjek dan predikat, dapat dalam bentuk:

KESATUAN MAJEMUK Kalimat yang mengandung lebih dari satu subjek dan predikat, dapat dalam bentuk: Setara S 1 + P 1 + konjungsi + S 2 + P 2

 Bertingkat S 1 (= Konjungsi + S 2 + P 2) + P

Bertingkat S 1 (= Konjungsi + S 2 + P 2) + P 1 S 1 + P 1 + O 1 (= Konjungsi + S 2 + P 2) S 1+ P 1 + Keterangan (Konjungsi + S 2 + P 2)

2. KEPADUAN Berkaitan dengan hubungan timbal balik yang ada di antara unsur-unsur pembentuk kalimat

2. KEPADUAN Berkaitan dengan hubungan timbal balik yang ada di antara unsur-unsur pembentuk kalimat

3. PENALARAN Adalah alur berpikir yang berusaha agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan, dipahami, dan tidak

3. PENALARAN Adalah alur berpikir yang berusaha agar kalimat dapat dipertanggungjawabkan, dipahami, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman

4. KEHEMATAN ATAU EKONOMISASI BAHASA Penggunaan kalimat yang tidak berbelit-belit dan tidak boros kata

4. KEHEMATAN ATAU EKONOMISASI BAHASA Penggunaan kalimat yang tidak berbelit-belit dan tidak boros kata

Panjang kalimat Gunakan kalimat pernyataan sederhana yang mengandung tidak lebih dari 20 kata penyusun

Panjang kalimat Gunakan kalimat pernyataan sederhana yang mengandung tidak lebih dari 20 kata penyusun Felicia N. Utorodewo

PANJANG KALIMAT 8 kata atau kurang KETERBACAAN Sangat mudah dipahami 11 kata Mudah dipahami

PANJANG KALIMAT 8 kata atau kurang KETERBACAAN Sangat mudah dipahami 11 kata Mudah dipahami 14 kata Agak mudah dipahami 17 kata Standar 21 kata Agak sulit dipahami 25 kata Sulit dipahami 29 kata atau lebih Sangat sulit dipahami. penyusun Felicia N. Utorodewo

Cara membuat kalimat sederhana dan pendek menghindari peletakan anak kalimat dan kata keterangan di

Cara membuat kalimat sederhana dan pendek menghindari peletakan anak kalimat dan kata keterangan di awal kalimat; menampilkan segera pokok pikiran; dan menukarkan kata-kata yang sulit dengan kata yang mudah. menggunakan Kata yang lugas jangan menggunakan dua subjek jangan pakai kata ulang

Sepuluh prinsip penghematan kata 1. 2. 3. 4. 5. Pada umumnya, buatlah kalimat yang

Sepuluh prinsip penghematan kata 1. 2. 3. 4. 5. Pada umumnya, buatlah kalimat yang pendek. Pilih kalimat yang sederhana daripada kalimat yang kompleks. Pilihlah kata yang lazim—familiar word. Hindari kata-kata yang tidak perlu. Berilah kekuatan pada kata kerja. penyusun Felicia N. Utorodewo

Tulislah sebagaimana layaknya Anda bertutur Gunakanlah istilah yang dapat dibayangkan/digambarkan oleh pembaca. 8. Hubungkan

Tulislah sebagaimana layaknya Anda bertutur Gunakanlah istilah yang dapat dibayangkan/digambarkan oleh pembaca. 8. Hubungkan satu pernyataan dengan pengalaman atau pengetahuan pembaca. 9. Gunakan sepenuhnya variasi. 10. Tulislah kalimat dengan tujuan mengungkapkan atau menyatakan sesuatu dan bukan dengan tujuan mempengaruhi pembaca. 6. 7. penyusun Felicia N. Utorodewo

Kalimat dengan 52 kata Sedangkan pada Surat Keputusan yang dikeluarkan DPRD Kota Malang Nomor

Kalimat dengan 52 kata Sedangkan pada Surat Keputusan yang dikeluarkan DPRD Kota Malang Nomor 29 Tahun 2005, tertanggal 14 Desember 2005 yang ditandatangani Ketua DPRD Kota Malang Raden Bagus (RB) Priyatmoko Oetomo, juga tentang Persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika Taman Olympic tentang Pembangunan dan/atau Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang. 25

PERBAIKAN: Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal

PERBAIKAN: Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal 14 Desember 2005, ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Malang, Raden Bagus (RB) Priyatmoko Oetomo. Dalam SK tersebut, tercantum persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika Taman Olympic tentang Pembangunan dan/atau Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang. KOMPAS 2010 Felicia N. Utorodewo 26

 Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal

Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan DPRD Kota Malang, Nomor 29, Tahun 2005, tertanggal 14 Desember 2005, ditandatangani oleh Ketua DPRD Kota Malang, Raden Bagus (RB) Priyatmoko Oetomo. Dalam SK tersebut, tercantum persetujuan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Malang dengan PT Mustika Taman Olympic tentang Pembangunan dan/atau Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang.

TIDAK SELALU KALIMAT PENDEK ITU JELAS Kucing makan tikus mati. Kucing memakan tikus yang

TIDAK SELALU KALIMAT PENDEK ITU JELAS Kucing makan tikus mati. Kucing memakan tikus yang mati. Kucing makan tikus lalu mati. Kucing makan, tetapi tikus mati. Kucing makan dan tikus mati. Sementara kucing makan, tikus mati. Oleh karena kucing makan, tikus mati. Walaupun kucing makan, tikus mati. 28

5. PENEKANAN/FOKUS Mengubah posisi dalam kalimat Mengulang kata yang penting Mempertentangkan kata atau gagasan

5. PENEKANAN/FOKUS Mengubah posisi dalam kalimat Mengulang kata yang penting Mempertentangkan kata atau gagasan Memberi partikel penekan

CONTOH: Jelaslah, bahwa persoalan tidak hanya sebatas mental birokrasi yang bobrok, tetapi mental seluruh

CONTOH: Jelaslah, bahwa persoalan tidak hanya sebatas mental birokrasi yang bobrok, tetapi mental seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang kampus. Bahwa persoalan tidak hanya sebatas mental birokrasi yang bobrok, tetapi mental seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang kampus sudah jelas. Jelaslah, bahwa mental seluruh lapisan masyarakat, termasuk orang kampus, sudah bobrok sehingga persoalan tidak hanya sebatas mental birokrasi yang bobrok.

6. KESEJAJARAN adalah penggunaan bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama untuk menjaga pemahaman

6. KESEJAJARAN adalah penggunaan bentuk bahasa atau konstruksi bahasa yang sama untuk menjaga pemahaman dan fokus pembaca

KESEJAJARAN TERWUJUD DARI • urutan harus dinyatakan konstruksi bahasa yang sama • urutan harus

KESEJAJARAN TERWUJUD DARI • urutan harus dinyatakan konstruksi bahasa yang sama • urutan harus dinyatakan dalam kelas kata yang sama

7. VARIASI dilakukan dengan Cara mengawali kalimat Panjang pendek kalimat Jenis kalimat Kalimat aktif

7. VARIASI dilakukan dengan Cara mengawali kalimat Panjang pendek kalimat Jenis kalimat Kalimat aktif atau pasif Kalimat langsung atau tidak langsung

JANGAN GUNAKAN DI AWAL KALIMAT: Dan Hingga Karena Sedangkan FMIPA-KTM 19 Desember 2007 (c)

JANGAN GUNAKAN DI AWAL KALIMAT: Dan Hingga Karena Sedangkan FMIPA-KTM 19 Desember 2007 (c) Boen S. Oemarjati Sehingga Tetapi Yaitu Yang 34

PENEMPATAN KATA Saya sarapan bersama keluarga yang disediakan pembantu saya. Makalah ilmiah merupakan laporan

PENEMPATAN KATA Saya sarapan bersama keluarga yang disediakan pembantu saya. Makalah ilmiah merupakan laporan hasil penelitian yang pendek. Pekan Olah Raga Bekas Penyandang Kusta Nasional Dies Natalis Universitas Indonesia ke-57

LATIHAN KALIMAT 1. Bagi yang menitip sepeda motor harus dikunci. 2. Setelah diberi peringatan

LATIHAN KALIMAT 1. Bagi yang menitip sepeda motor harus dikunci. 2. Setelah diberi peringatan dua kali, wasit akhirnya mengeluarkan Rio dari pertandingan. 3. Saya melihat orang itu pergi sambil tertawa. 4. Karena sobek di ketiaknya, Marjan mengambil baju yang lain di lemari. 5. Karena sering kebanjiran, gubernur melarang pembangunan gedung di sana. 6. Bebas parkir. KOMPAS 2010 Felicia N. Utorodewo 36