KAJIAN LITERATUR TEORI PENELITIAN Isnaini Sumber Bacaan Dr
KAJIAN LITERATUR/ TEORI PENELITIAN Isnaini Sumber Bacaan: Dr. Iskandar (2009)
Slide Title • • • Pendahuluan Kajian Pustaka/ Teori Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif Pentingnya Kepekaan Teoritis dalam Analisis Data Jenis-Jenis Sumber Literatur
Pendahuluan Penelitian tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki basis teoritis yang jelas. Penelitian yang sekarang adalah penelitian yang meneruskan peta jalan yang telah dirintis atau yang dibuat oleh peneliti terdahulu (Sudarwan, 2003) Pencarian dan pengadaan literatur atau kepustakaan merupakan suatu yang esensial. Kepustakaan merupakan jembatan bagi peneliti mendapatkan landasan konstruksi teoritik sebagai dasar pedoman atau pegangan, tolak ukur, sumber untuk menjelaskan variabel penelitian. Mengadakan studi kepustakaan juga berguna untuk menyeleksi masalah yang akan diangkat menjadi variabel-variabei penelitian.
Dengan studi kepustakaan peneliti dapat menggali teori-teori yang telah berkembang dalam masalah penelitian yang menumbuhkan gagasan dan mendasari terlaksananya penelitian kualitatif. Kepentingan kepustakaan dapat dijadikan dasar membentuk kerangka pemikiran yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Untuk mendapatkan kepustakaan/literatur yang baik, maka seorang peneliti harus mampu mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan masalah yang diteliti. Seorang peneliti yang melakukan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teori yang sudah ada. Pada penelitian kualitatif teori biasanya dibatasi pada pengertian, suatu pernyataan sistematis yang berkaitan dengan seperangkat proposisi yang berasal dari data dan diuji kembali secara empiris (Moleong, 2007).
Kajian Pustaka/Teori Dalam penelitian kuantitatif penelusuran literatur merupakan dasar berpijak dalam mempertajam masalah penelitian, metodologi penelitian, memperkuat kajian teoritis, dan juga dengan kajian pustaka peneliti dapat menemukan penelitian yang relevan dengan masalah yang dikaji. Sedangkan penelitian kualitatif juga memerlukan landasan teori untuk menjustifikasi atas masalah penelitian dan tidak mengarahkan pertanyaan penelitian. Kajian pustaka/literatur perlu dilakukan untuk menguasai teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Penelitian tidak mungkin dilakukan dengan baik tanpa orientasi pendahuluan yang bersumberkan kepada literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam persiapan penelitian kualitatif adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat dalam literatur yang berhubungan masalah penelitian.
Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur : 1. Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukan oleh para ahli terdahulu yang relevan dengan masalah yang diteliti; 2. Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti; 3. Memanfaatkan data sekunder; 4. Menghindarkan duplikasi; 5. Penelusuran dan penelaah literatur yang relevan dengan masalah penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis. Kajian literatur yang relevan atau berhubungan dengan penelitian kualitatif adalah menelusuri dan menelaah serta menginterpretasikan sumber-sumber referents (acuan) seperti; hasil penelitian-penelitian, jurnal ilmiah, kamus dan istilah, ensiklopedia, abstrak penelitian sebagai teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian
Fungsi kajian literatur 1. 2. Kajian literatur dapat meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti. Pemahaman teori-teori memberikan perspektif, sudut pandang terhadap masalah penelitian yang akan dilakukan. Perspektif yang benar mendapatkan penelitian terhadap masalah untuk di jawab secara sistematis, objektif dan rasional sebagai keperluan ilmiah atau scientific. Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal dan mengendalikan suatu fenomena atau suatu gejala yang berhubungan dengan masalah penelitian kualitatif.
LANJUTAN 3. Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. 4. Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahuru dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian kualitatif. 5. Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah yang diteliti. 6. Kajian literatur meningkatkan keyakinan, motivasi bagr peneliti. penguasaan teori yang berhubungan dengan masaluh yarrg diteliti dapat mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi melakukan penelitian sampai menemukan hasil penelitian. 7. Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneiiti secara mendalam disiplin ilmu yang diteliti, sehingga mendapat penghargaan sebagai profesional.
8. 9. Kajian literatur dapat menjadi acuan bagi peneliti gunakan untuk men. Jrusun kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka. Kajian literatur penelitian kualitatif digunakan sebagai alat analisis terhadap data dan informasi-informasi dalam penelitian, sedangkan dalam penelitian kuantitatif kajian iiteratur merupakan asas untuk menentukan hipotesis atau jawaban sementara penelitian.
Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam, namun dalam pelaksanaan peneliti harus mampu melepaskan teori yang dimiliki tersebut dan tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan untuk panduan wawancara dengan responden (Sugiyono, 2 OO 7).
Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif Teori ialah aturan menjelaskan proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari (1) hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian (yang diukur), (2) mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan demikian, dan (3) hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi hubungan empiris apa pun secara langsung.
Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu: 1. Mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian, 2. Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban, 3. Membuat ramalan atas dasar penemuan, 4. Menyajikan penjelasan dan, dalam hal ini, untuk menjawab pertanyaan 'mengapa' (Marx dan Goodson dalam Lexy J. Moleong, 2007). Menurut Lexy J. Meleong (2 OO 7 l seorang peneliti yang melakukan penelitian kualitatif biasanya berorientasi pada teoritis (menemukan teori), berbeda dengan penelitian kuantitatif, yaitu menguji teori. Di dalam penelitian kualitatif teori dibatasi pada pengertian, suatu pernyataan yang sistematis yang berkaitan dengan seperangkat propcsisi yang berasal dan data dan diujikan kembali secara empiris. Sedangkan menurut Bogdan Biklen (1982) dalam penelitian kualitatif kajian teori biasanya menggunakan istilah paradigma.
Penelitian kuatitatif dapat bertik tolak dari suatu teori yang telah diakui kebenarannya dan dapat disusun pada waktu penelitian berlangsung berdasarkan data yang kesimpulan. Pada tipe pertama, dikemukakan teeri-teori yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian di lapangan diiakukan verifikasi terhadap teori yang ada, mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki atau bakal ditolak.
Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari datayang dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal (Lexy J. Ivloleong, 1989 dan Mubyarto , et a. I, 1984). Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi, psikoiogi dan lain sebagainya. Teori formal adalah teori untuk keperluan forrnal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan sebagainya.
Unsur-unsur teori meliputi: a. kategori konseptual dan kawasan konseptualnya dan b. hipotesis atau hubungan generalisasi diantara kategori dan liawasan serta integrasi. Kategori ialah unsur konseptual suatu teori sedangkan kawasannya (property) adalah aspek atau unsur suatu kategori. Yang perlu ditekankan dalam penelitian kualitatif bahwa status hipotesis ialah suatu yang disarankan, bukan sesuatu yang diuji diantara hubungan kategori dan kawasannya. Jadi, dengan demikian peneliti sejak awal penelitian lapangan menjadi aktif menyusun hipotesis dalam rangka pembentukan teori. Keaklifan tersebut mencakup baik penyusunan hipotesis baru maupun verifikasi ieipotesis melalui perbandingan antar kelompok.
Pentingnya Kepekaan Teoritis dalam Analisis Data Dalam melakukan analisis data dibutuhkan adanya kepekaan teoritis, karena dalam analisis data peneliti sebenarnya sedang melakukan upaya pengembangan teori. Kualitas personal yang dimiliki peneliti, mengindikasikan kesadaran tentang detail dan kompleksitas makna dari data. Tergantung pada jenis dan penguasaan referensi, pengalaman, dan kepekaan terhadap fenomena yang diteliti. Kemampuan untuk mengolah "insight", memberi makna pada data, memahami, memilih dan memilah data.
Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri sebagaimana berikut: 1. Sistematis artinya bahasan tersusun secara teratur, berurutan menurut sistem 2. Logis artinya sesuai dengan logika, masuk akal, benar menurut penalaran 3. Empiris artinya diperoleh dari pengalaman, penemuan, pengamatan 4. ldetodis artinya berdasarkan metode yang kebenarannya diakui oleh penalaran 5. Umum artinya mengeneralisasi, meliputi keseluruhan tidak menyangkut yang khusus saja 6. Akumulatif artinya bertambah terus, makin berkembang, dinamis
Adapun sumber kepekaan teoritis, yaitu: 1. Literatur; Kekayaan bahan bacaan tentang teori, penelitian, berbagai jenis dokumen (laporan, biografi , koran, majalah). 2. Pengalaman Profesi; Semakin banyak seorang peneliti melakukan penelitian dan terjun ke lapangan, semakin baik memperoleh gambaran tentang bagaimana segala sesuatu berlangsung, mengapa, dan bagaimana sesuatu akan terjadi pada kondisi tertentu. 3. Pengalaman Pribadi: Mengalami langsung dan bersentuhan dengan masalah -masalah yang kita teliti akan memperkaya kemampuan analisis kita, dibanding hanya membaca atau mendengar dari orang lain. 4. Proses Analisis: Wawasan dan pemahaman tentang fenomena akan meningkat ketika penelitian berinteraksi dengan data.
Jenis-Jenis Sumber Literatur Adapun jenis-jenis sumber literatur/ kepustakaan, sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Buku Teks (Textbook) Dan tesis, disertasi Jurnal Abstrak dan Indeks Media Cetak (Majaiah, Surat Kabar Harian) Media Elektronik (TV, Radio, Internet)
- Slides: 20