KACANG TANAH Sejarah Singkat Kacang tanah yang ada

  • Slides: 47
Download presentation
KACANG TANAH

KACANG TANAH

Sejarah Singkat : Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika.

Sejarah Singkat : Kacang tanah yang ada di Indonesia semula berasal dari benua Amerika. Pemasukan ke Indonesia pertama- tama diperkirakan dibawa oleh pedagang Spanyol, sewaktu melakukan pelayarannya dari Mexico ke Maluku setelah tabun 1597

Akar Susunan Akar : yang pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang

Akar Susunan Akar : yang pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus. Akar cabang mempunyai akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai alat pengisap.

Daun • Tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap. Setiap helai daun terdiri

Daun • Tanaman kacang tanah mempunyai daun majemuk bersirip genap. Setiap helai daun terdiri dari empat helai anak daun. permukaan daunnya sedikit berbulu, berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu dan obat semprotan. Sedangkan gerakan Nyctitropic sebagai aktifitas daun sebagai persiapan diri untuk dapat menyerap cahaya matahari sebanyaknya.

Bunga • Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4 -6 minggu setelah

Bunga • Tanaman kacang tanah mulai berbunga kira-kira pada umur 4 -6 minggu setelah tanam. Rangkaian yang berwarna kuning orange muncul pada setiap ketiak daun. setiap bunga mempunyai tangkai panjang berwarna putih. Akan tetapi tangkai yang berwarna putih itu bukanlah tangkai bunga yang sebenarnya, melainkan tabung kelopak. Bagian mahkota bunganya berwarna kuning, dan standar mahkota bunga pada bagian pangkalnya bergaris merah atau merah tua. Sedangkan benang sarinya setukal (monodelphus) bakal buahnya terletak didalamnya(inferior), Tepatnya pada pangkal tabung kelopak bunga di ketiak daun.

Buah (1) • Kacang tanah berbuah polong, polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan, bakal buah

Buah (1) • Kacang tanah berbuah polong, polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan, bakal buah tumbuh memanjang. Inilah yang disebut ginofora, yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula ujung ginofora mengarah ke atas, tetapi setelah tumbuh memanjang, ginofora tadi mengarah ke bawah dan selanjutnya mengarah ke bawah. Setelah polong terbentuk pertumbuhan memanjang ginofora terhenti dengan ukuran mencapai 6 - 18 cm, untuk mempermudah pembentukan polong di butuhkan tekstur tanah yang ringan.

Buah (2) • Warna biji kacang tanah di antaranya putih, merah, ungu, dan kesumbah.

Buah (2) • Warna biji kacang tanah di antaranya putih, merah, ungu, dan kesumbah. Bentuk ukuran biji kacang tanah sangat berbeda-beda, ada yang besar, sedang, dan kecil. Perbedaan tersebut tergantung pada varietasnya, misalnya varietas gajah, banteng dan macan

Buah (3) • warnanya merah kesumbah atau agak putih, sedangkan biji kacang tanah dari

Buah (3) • warnanya merah kesumbah atau agak putih, sedangkan biji kacang tanah dari varietas kijang berwarna merah tua. Biji kacang tanah mengandung vitamin A dan B. Pada umumnya kacang tanah kurang mengandung unsur-unsur vitamin, juga mengandung protein dan lemak

JENIS TANAMAN • Tipe tegak. Pada umunya percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit

JENIS TANAMAN • Tipe tegak. Pada umunya percabangan tanaman kacang tanah tipe tegak sedikit melurus atau agak miring ke atas. buahnya terdapat pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek ( genjah ) dan kemasakan buahnya serempak. • Tipe menjalar. Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, Batang utama tipe menjalar lebih panjang dari pada batang utama tipe tegak, biasanya panjangnya antara 33 -50 cm. , buah terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umumnya berumur panjang.

Syarat Tumbuh (1) a. Iklim Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah

Syarat Tumbuh (1) a. Iklim Di Indonesia, tanaman Kacang Tanah cocok ditanam didataran rendah yang berketinggian dibawah 500 m diatas permukaan laut. lklim yang dibutuhkan tanaman Kacang Tanah adalah bersuhu tinggi antara 25°C - 32°C, sedikit lembab ( r. H 65 % - 75 % ), curah hujan 800 mm 1300 mm per tahun, tempat terbuka. b. Media Tanam / Tanah Tanaman Kacang Tanah membutuhkan tanah yang berstruktur ringan, seperti tanah regosol, andosol, latosol dan alluvial. Kacang tanah dapat dibudidayakan di lahan sawah berpengairan, sawah tadah hujan, lahan kering tadah hujan.

Syarat Tumbuh (2) Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah : -Tanah

Syarat Tumbuh (2) Hal yang paling penting diperhatikan dalam pemilihan lahan adalah : -Tanah cukup subur, gembur serta bertekstur ringan-Tanah berdrainase dan beraerasi baik. -PH antara 6, 0 -6, 5.

Pedoman Budidaya (1) a. Benih • Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan

Pedoman Budidaya (1) a. Benih • Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata. • Dipanen tepat pada waktunya ( sudah cukup tua ) , polong tidak pecah, pengolahan basil dan pengupasan benih dilakukan dengan baik. • Mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah. b. Pengolahan Tanah • Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20 - 30 cm.

Pedoman Budidaya (2) • Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah

Pedoman Budidaya (2) • Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik. c. Penanaman • Waktu tanam yang paling baik dilahan tegalan ( kering ) adalah pada awal musim hujan ( Oktober - Nopember ). Di lahan sawah penanaman dapat dilakukan pada bulan April Juni ( Palawija I ) atau bulan Juli -September) Palawija II ). • Cara tanam Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih perlubang dan jarak tanam 40 cm x 10 cm. Kemudian lubang tanam ditutup tanah secara tipis.

Pedoman Budidaya (3) d. Pemeliharaan Tanaman • Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP

Pedoman Budidaya (3) d. Pemeliharaan Tanaman • Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP 36 dan KCI dengan dosis 60 -90 kg Urea, 60 -90 kg SP 36 dan 50 kg KCI. Per hektar. Pemupukan dilakukan dengan memasukkan pupuk kedalam lubang tugal disisi kiri kanan lubang tanam atau disebar merata kedalam larikan. • Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu. Tujuan dari penyulaman ini adalah untuk mempertahankan populasi.

Pedoman Budidaya (4) • . Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama

Pedoman Budidaya (4) • . Penyiangan dan Pembumbunan Penyiangan dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 bari setelah tanam. Pada penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pembumbunan bertujuan memudahkan bakal buah menembus permukaan tanah sehingga pertumbuhannya optimal. • Pengairan • Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumb. Uhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah

Pedoman Budidaya (5) • Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis

Pedoman Budidaya (5) • Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Fase kritis untuk tanaman Kacang Tanah adalah rase perkecambahan, rase pertumb. Uhan dan rase pengisian polong. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah. e. Hama dan Penyakit Kacang Tanah 1)Penyakit Layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan pergiliran tanaman.

Pedoman Budidaya (6) • 2)Penyakit Bercak Daun Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora

Pedoman Budidaya (6) • 2)Penyakit Bercak Daun Penyakit Bercak daun disebabkan oleh cendawan Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol atau Daconil.

Pedoman Budidaya (7) 3)Penyakit Selerotium. Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada

Pedoman Budidaya (7) 3)Penyakit Selerotium. Penyakit ini disebabkan oleh Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir. 4)Penyakit Karat. Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi mongering. Pengendaliannya dengan menanam varitas yang tahan.

Pedoman Budidaya (8) • 5)Hama Empoasca. Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah

Pedoman Budidaya (8) • 5)Hama Empoasca. Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.

Panen kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut: -Sebagian besar daun menguning

Panen kriteria penentuan saat panen Kacang Tanah adalah sebagai berikut: -Sebagian besar daun menguning dan gugur ( rontok ). -Tanaman berumur 85 -110 hari tergantung, Varietasnya. Sebagian besar polongnya ( 80 % ) telah tua. " -Kulit polong cukup keras dan berwarna cokelat kehitaman. -Kulit biji tipis dan mengkilap. -Rongga polong telah berisi penuh dengan biji. Panen dilakukan dengan mencabut batang tanaman secara hati agar polongnya tidak tertinggal dalam tanah.

Kedelai

Kedelai

Tehnik Budidaya Kedelai

Tehnik Budidaya Kedelai

Tehnik Budidaya Kedelai adalah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari

Tehnik Budidaya Kedelai adalah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati

Biji Kedelai • Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan

Biji Kedelai • Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan endosperma. Embrio terletak di antara keping biji. • Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. • Bentuk biji kedelai umumnya bulat

 • di Indonesia kedelai dikelompokkan berukuran besar (berat > 14 g/100 biji), sedang

• di Indonesia kedelai dikelompokkan berukuran besar (berat > 14 g/100 biji), sedang (10 -14 g/100 biji), dan kecil (< 10 g/100 biji).

Kecambah • Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah

Kecambah • Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah. • Warna hipokotil, yaitu bagian batang kecambah dibawah keping, ungu atau hijau yang berhubungan dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil

Perakaran • Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping

Perakaran • Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air. Pertumbuhan ke samping dapat mencapai jarak 40 cm, dengan kedalaman hingga

Batang • Kedelai berbatang memiliki tinggi 30– 100 cm. Batang dapat membentuk 3 –

Batang • Kedelai berbatang memiliki tinggi 30– 100 cm. Batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, tetapi bila jarak antar tanaman rapat, cabang menjadi berkurang, atau tidak bercabang sama sekali. • Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinate), tidak terbatas (indeterminate), dan setengah terbatas (semi-indeterminate). a. mengakhiri pertumbuhan meninggi. Tanaman pendek hampir batang sama sampai sedang, ujung b. besar dengan batang bagian tengah, daun teratas sama besar dengan daun batang tengah. c. dari bawah ke atas dan tumbuhan terus tumbuh. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batang lebih kecil dari

Bunga • Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan

Bunga • Bunga kedelai termasuk bunga sempurna yaitu setiap bunga mempunyai alat jantan dan alat betina. • Penyerbukan terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup sehingga kemungkinan kawin silang alami amat kecil. • Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun telah

Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga

Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi nama rasim. Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai. Bunga pertama yang terbentuk umumnya pada buku kelima, keenam, atau pada buku yang lebih tinggi. Pembentukan bunga juga dipengaruhi oleh suhu dan

Buah • Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong.

Buah • Buah kedelai berbentuk polong. Setiap tanaman mampu menghasilkan 100 – 250 polong. • Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematangan buah, polong yang mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi

Daun • Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun

Daun • Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. • Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. • Bentuk daun diperkirakan mempunyai korelasi yang sangat erat dengan potensi produksi biji. Umumnya, daerah yang mempunyai tingkat kesuburan tanah tinggi sangat cocok untuk

 • Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190 -320 buah/m 2. Umumnya, daun mempunyai

• Daun mempunyai stomata, berjumlah antara 190 -320 buah/m 2. Umumnya, daun mempunyai bulu dengan warna cerah dan jumlahnya bervariasi. Panjang bulu bisa mencapai 1 mm dan lebar 0, 0025 mm. Kepadatan bulu bervariasi, tergantung varietas, tetapi biasanya antara 3 -20 buah/mm 2. Jumlah bulu pada varietas berbulu lebat, dapat mencapai 3 -4 kali lipat dari varietas yang berbulu normal. • Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang

Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut

Setiap ketiak tangkai daun yang mempunyai kuncup bunga dan dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup bunga dapat tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20 -80%. Jumlah bunga yang rontok tidak Dapat membentuk polong yang cukup besar. Rontoknya bunga ini dapat terjadi pada setiap posisi buku pada 1 -10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Periode

Tehnik Budidaya • • • Penyiapan lahan Penggunaan benih unggul Penanaman Pemupukan Pengendalian gulma

Tehnik Budidaya • • • Penyiapan lahan Penggunaan benih unggul Penanaman Pemupukan Pengendalian gulma Pengendalian hama dan penyakit

Penyiapan lahan • Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga 2 kali (tergantung kondisi tanah). •

Penyiapan lahan • Pengolahan tanah dilakukan sekali hingga 2 kali (tergantung kondisi tanah). • Jika curah hujan masih cukup tinggi perlu dibuat saluran drainase setiap 4 m, sedalam 2025 cm, sepanjang petakan.

Penggunaan benih unggul • Benih bermutu merupakan syarat terpenting dalam budidaya tanaman kedelai. •

Penggunaan benih unggul • Benih bermutu merupakan syarat terpenting dalam budidaya tanaman kedelai. • Benih sehat dan memiliki daya tumbuh minimal 90 %. • Kebutuhan benih 45 -50 kg/ha.

Penanaman • Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum tanam diberi perlakukan (seed treatment)

Penanaman • Untuk mencegah serangan hama lalat bibit, sebelum tanam diberi perlakukan (seed treatment) dengan insektisida karbosulfan (Marshal 25 ST) takaran 10 -15 g/kg benih. • Pada lahan yang baru pertama ditanami kedelai tanah perlu dicampur dengan rhizobium. Apabila tidak tersedia inokulasi rhizobium (Rhizopus), dapat digunakan tanah bekas pertanaman kedelai. • Penanaman dilakukan dengan tugal, dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 40 x 20 cm, 2 biji/lubang. Semakin subur tanah, jarak tanam

Pemupukan • Pupuk NPK diberikan dengan takaran 75 kg Urea, 100 kg SP 36

Pemupukan • Pupuk NPK diberikan dengan takaran 75 kg Urea, 100 kg SP 36 dan 100 kg KCl per hektar. Semua pupuk tersebut paling lambat diberikan pada saat tanaman berumur 14 hari. • Pemupukan diberikan dalam alur 5 -7 cm dan baris tanaman kemudian ditutup dengan tanah.

Pengendalian gulma • Penyiangan perlu dilakukan tiga kali (umur 3, 7 dan 10 minggu).

Pengendalian gulma • Penyiangan perlu dilakukan tiga kali (umur 3, 7 dan 10 minggu). • Pengendalian gulma secara kimia dengan herbisida dapat dilakukan sebelum pengolahan tanah. • Setelah penyiangan pertama sebaiknya dilakukan pembumbunan tanaman.

Pengendalian hama dan penyakit • Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah

Pengendalian hama dan penyakit • Komponen-komponen pengendalian dalam penerapan PHT ada tanaman kedelai adalah : a. Pemanfaatan musuh alami dengan cara menghindari tindakan -tindakan yang dapat merugikan perkembangan musuh alami. b. Pengendalian fisik dan mekanik antara lain dilakukan dengan mengambil kelompok telur dan membunuh larva hama atau imagonya atau mengambil tanaman yang sakit. c. Pengelolaan ekosistem seperti : 1. Penanaman varietas tahan. 2. Penggunaan benih sehat dan bermutu 3. Pergiliran tanaman 4. Sanitasi dengan membersihkan sisa-sisa tanaman atau tanaman lain yang dapat menjadi tempat hidup hama/penyakit. 5. Masa tanam yang tepat dan tanam serempak 6. Penanaman tanaman perangkap atau penolak, missalnya penanaman jagung pada areal pertanaman kedelai untuk menarik hama ulatbuah (Gelicoverpa armigera) atau tanaman

Panen dan pasca panen • Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong

Panen dan pasca panen • Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna kuning/coklat dan telah mongering. • Panen dapat dimulai pada pukul 09. 00 pagi, pada saat air embun sudah hilang. • Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang dengan sabit. Hindari pemanenan dengan cara mencabut tanaman. • Brangkasan tanaman (hasil panenan) dikumpulkan di tempat yang kering dan diberi alas terpal/plastik. • Segera dillakukan penjemuran brangkasan tanaman, pembijian, pengeringan, pembersihan dan penyimpanan biji.

Penyimpanan • Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah kering dan bersih cukup dimasukkan

Penyimpanan • Penyimpanan untuk tujuan konsumsi, biji yang sudah kering dan bersih cukup dimasukkan dalam karung plasti (bekas pupuk, beras dll) disimpan di tempat yang kering. • Penyimpanan biji sebagai benih perlu memenuhi persyaratan untuk mempertahankan daya tumbuh sampai beberapa bulan : • Benih yang akan disimpan sudah kering dan diperkirakan kadar air 9 -10 %. • Biji sudah bersih dari kotoran disimpan dalam

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH