Judul Skripsi Analisis Permasalahan English Young Learners EYL

  • Slides: 29
Download presentation
Judul Skripsi : Analisis Permasalahan English Young Learners (EYL) Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Judul Skripsi : Analisis Permasalahan English Young Learners (EYL) Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang Mata Kuliah : Skripsi Dosen Pembimbing: 1. Nurul Muttaqien, M. Pd 2. Sunardin, M. Pd Disusun Oleh : Vira Septiani (1686206338) Semester/Kelas : 8/F PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 1440 H/2020 M

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2. Bahasa Inggris 1. Bahasa 4. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2. Bahasa Inggris 1. Bahasa 4. Pembelajaran 5. English for Young Learners 3. Tujuan Pendidikan Bahasa Inggris di SD 6. English Young Learners (EYL) 7. Permasalahan EYL di Kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang

B. Fokus Penelitian Permasalahan English Young Learners (EYL) yang diteliti adalah permasalahan siswa kelas

B. Fokus Penelitian Permasalahan English Young Learners (EYL) yang diteliti adalah permasalahan siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang pada pembelajaran bahasa Inggris di kelas seperti tidak merespon pelajaran, pasif, kurang percaya diri, dan kurang mampu berbicara.

C. Perumusan Masalah 1. Apa saja permasalahan English Young Learners (EYL) pada pembelajaran bahasa

C. Perumusan Masalah 1. Apa saja permasalahan English Young Learners (EYL) pada pembelajaran bahasa Inggris yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang? 2. Permasalahan apa yang paling dominan pada pembelajaran bahasa Inggris yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum mendeskripsikan permasalahan English Young Learners (EYL) pada pembelajaran

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum mendeskripsikan permasalahan English Young Learners (EYL) pada pembelajaran bahasa Inggris yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan permasalahan English Young Learners (EYL) yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang. b. Mengetahui permasalahan yang paling dominan pada pembelajaran bahasa Inggris yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pendidikan sekolah dasar khususnya pembelajaran bahasa Inggris kelas V SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan upaya peningkatan hasil belajar siswa, siswa dapat pandangan dalam mengatasi permasalahan English Young Learners (EYL) pada pembelajaran bahasa Inggris, serta siswa dapat lebih aktif dan lebih giat dalam belajar bahasa Inggris.

b. Bagi Guru Memberikan bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan, merefleksi, dan memperbaiki kepekaan

b. Bagi Guru Memberikan bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan, merefleksi, dan memperbaiki kepekaan serta tanggung jawabnya kepada siswa akan manfaat pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD). c. Bagi Sekolah Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan untuk mengadakan pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

d. Bagi Institusi Diharapkan dapat menjadi tambahan koleksi perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

d. Bagi Institusi Diharapkan dapat menjadi tambahan koleksi perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) sehingga dapat menjadi referensi bagi mahasiswa FKIP UMT khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) a. Pengertian Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Menurut Suyanto (2015) 2) Menurut Syafei (2016) 3) Menurut Herlina & Utami (2019)

Disimpulkan bahwa pembelajar usia muda bahasa Inggris (English Young Learners) merupakan siswa Sekolah Dasar

Disimpulkan bahwa pembelajar usia muda bahasa Inggris (English Young Learners) merupakan siswa Sekolah Dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 yang mana masih berusia muda yaitu dengan rentang usia antara 6 -12 tahun yang mempelajari bahasa Inggris di sekolahnya.

b. Ciri-Ciri Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Menurut Suyanto (2015)

b. Ciri-Ciri Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Menurut Suyanto (2015) 2) Menurut Syafei (2016) 3) Menurut Herlina & Utami (2019)

Disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam ciri yang ada pada setiap pembelajar usia muda bahasa

Disimpulkan bahwa terdapat berbagai macam ciri yang ada pada setiap pembelajar usia muda bahasa Inggris (English Young Learners). Adapun ciri-ciri siswa berbeda-beda pada setiap usianya. Maka dari itu tentu saja terdapat perbedaan antara siswa kelas rendah (lower grades) dengan siswa kelas tinggi (upper grades). Akan tetapi ada juga persamaan diantara keduanya.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Menurut

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Menurut Suyanto (2015) 2) Menurut Herlina & Utami (2019)

Disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan berbahasa Inggris dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor

Disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan berbahasa Inggris dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Adapun faktor intrinsik yaitu keinginan atau minat siswa untuk dapat mempelajari bahasa Inggris dengan baik. Sedangkan faktor ekstrinsik yaitu bahasa ibu, latar belakang sosial dan keluarga, interaksi sosial, peranan guru dalam kegiatan pembelajaran, serta metode pembelajaran, bahan ajar, dan media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tersebut.

d. Kegiatan Belajar untuk Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Keterampilan

d. Kegiatan Belajar untuk Pembelajar Usia Muda Bahasa Inggris (English Young Learners) 1) Keterampilan 2) Keterampilan Menyimak Berbicara (Listening) (Speaking) 3) Keterampilan Membaca (Reading) 4) Keterampilan Menulis (Writing)

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris a. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris Kebijakan Depdikbud Republik Indonesia

2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Inggris a. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris Kebijakan Depdikbud Republik Indonesia Nomor 0487/14/1992 Bab VIII menyatakan bahwa sekolah dasar dapat menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya, dengan syarat pelajaran itu tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional. Setahun kemudian, kebijakan ini disusul oleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris yang dapat diajarkan lebih dini sebagai satu mata pelajaran muatan lokal.

b. Komponen Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris 1) Tata Bahasa (Grammar) 2) Kosakata (Vocabulary)

b. Komponen Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Inggris 1) Tata Bahasa (Grammar) 2) Kosakata (Vocabulary) 3) Pelafalan (Pronounciation)

B. Penelitian yang Relevan 1. Widodo dan Dewi. “REVEALING PROBLEMS ON TEACHING ENGLISH FOR

B. Penelitian yang Relevan 1. Widodo dan Dewi. “REVEALING PROBLEMS ON TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS AT AL-AZHAR 55 ISLAMIC PRIMARY SCHOOL YOGYAKARTA AND HOW TO SOLVE THEM”. Jurnal ilmiah pendidikan. Yogyakarta: Universitas Teknologi Yogyakarta, 2018. 2. Aufa, Muhammad Muzakki. “ENGLISH LANGUAGE TEACHING AND LEARNING FOR YOUNG LEARNERS AT SD IT CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG (A STUDY AT THE FIFTH GRADE OF SD IT CAHAYA BANGSA MIJEN SEMARANG IN THE ACADEMIC YEAR OF 2017/2018)”. Tesis. Semarang: Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Walisongo, 2018.

3. Maharani dan Hartati. “ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING

3. Maharani dan Hartati. “ANALISIS SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 PALEMBANG”. Prosiding seminar nasional pendidikan. Palembang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang, 2017.

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Metode Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Menurut Moleong (2017): Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. , secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (h. 6).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Pada penelitian ini dilakukan di SDN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Pada penelitian ini dilakukan di SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang. Adapun SDN Sarakan II Kabupaten Tangerang terletak di Jln. Raya Pakuhaji KM 2 Desa Sarakan Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.

2. Waktu penelitian No. 1. Kegiatan Pengajuan judul Waktu 24 Juli 2019 2. Bimbingan

2. Waktu penelitian No. 1. Kegiatan Pengajuan judul Waktu 24 Juli 2019 2. Bimbingan proposal Januari-Mei 3. Seminar proposal skripsi 4. Bimbingan dan revisi hasil seminar Mei-Juni 5. Pembuatan instrumen penelitian Juni 6. Pengumpulan data Juli 7. Pengolahan dan analisis data 8. Ujian skripsi Mei Agustus. September Oktober Keterangan

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian 1. Sumber data Menurut Lofland dan Lofland (1984)

C. Sumber dan Jenis Data Penelitian 1. Sumber data Menurut Lofland dan Lofland (1984) berpendapat bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2017, h. 157). 2. Jenis data penelitian a. Data primer b. Data sekunder

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Dokumentasi 3. Wawancara

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi 2. Dokumentasi 3. Wawancara

E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2017), “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat

E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2017), “Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”(h. 101). Dan menurut Sugiyono (2017), “Peneliti adalah merupakan instrument kunci dalam penelitian kualitatif “ (h. 102).

Dan adapun dalam rangka untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, maka peneliti menyusun

Dan adapun dalam rangka untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian, maka peneliti menyusun suatu kisi instrumen dalam penelitian ini. Kemudian, kisi-kisi umum instrumen penelitian tersebut dikembangkan lagi menjadi pedoman dalam teknik pengumpulan data yaitu: 1) Pedoman observasi 2) Pedoman dokumentasi 3) Pedoman wawancara

F. Teknik Analisis Data 1. Reduksi data (data reduction) 2. Penyajian data (data display)

F. Teknik Analisis Data 1. Reduksi data (data reduction) 2. Penyajian data (data display) 3. Menarik kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification)

G. Keabsahan Data Keabsahan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik penjaminan keabsahan yang

G. Keabsahan Data Keabsahan data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik penjaminan keabsahan yang berupa validitas internal (kredibilitas). Adapun uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik.

Sekian dan Terimakasih Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Sekian dan Terimakasih Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh