Jenisjenis perikatan pertemuan ke 6 Jenis Jenis Perikatan

  • Slides: 20
Download presentation
Jenis-jenis perikatan pertemuan ke 6

Jenis-jenis perikatan pertemuan ke 6

Jenis – Jenis Perikatan l l l l Perikatan Menurut isi prestasinya : Perikatan

Jenis – Jenis Perikatan l l l l Perikatan Menurut isi prestasinya : Perikatan Positif dan Negatif Perikatan sepintas lalu dan berkelanjutan Perikatan alternatif Perikatan fakultatif Perikatan generik dan spesifik Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi

Perikatan Menurut subjeknya Perikatan tanggung renteng Perikatan pokok (principle) Perikatan Tambahan (accesoire) Perikatan menurut

Perikatan Menurut subjeknya Perikatan tanggung renteng Perikatan pokok (principle) Perikatan Tambahan (accesoire) Perikatan menurut mulai dan berakhirnya perikatan l Perikatan bersyarat l Perikatan dengan ketentuan waktu l l l

 • Perikatan Positif adalah perikatan yang prestasinya berupa perbuatan nyata, misalnya memberi atau

• Perikatan Positif adalah perikatan yang prestasinya berupa perbuatan nyata, misalnya memberi atau berbuat sesuatu • Perikatan Negatif adalah perikatan yang prestasinya tidak berbuat sesuatu • Perikatan sepintas lalu adalah pemenuhan prestasi cukup dengan satu perbuatan saja. Misalnya perikatan untuk menyerahkan barang yang dijual dan membayarnya

 • Perikatan berkelanjutan adalah perikatan dimana prestasinya bersifat terus menerus dalam jangka waktu

• Perikatan berkelanjutan adalah perikatan dimana prestasinya bersifat terus menerus dalam jangka waktu tertentu, misalnya perikatan yang timbul dari sewa menyewa atau persetujuan kerja • Perikatan alternatif adalah perikatan dimana debitur berkewajiban melaksanakan satu dari dua atau lebih prestasi yang dipilih

 • Perikatan Fakultatif adalah suatu perikatan yang obyeknya hanya berupa satu prestasi, dimana

• Perikatan Fakultatif adalah suatu perikatan yang obyeknya hanya berupa satu prestasi, dimana debitur dapat menggantikan dengan prestasi yang lainnya • Perikatan generik adalah perikatan, dimana obyeknya ditentukan menurut jenis dan jumlahnya • Perikatan specifik adalah perikatan yang obyeknya ditentukan secara terperinci

Perikatan bersyarat • Perikatan bersyarat – Adalah perikatan yang pemenuhan prestasinya dikaitkan pada syarat

Perikatan bersyarat • Perikatan bersyarat – Adalah perikatan yang pemenuhan prestasinya dikaitkan pada syarat tertentu. – Apa yg dimaksud dengan syarat? • Adalah peristiwa yang akan datang dan blm pasti terjadi (P. 1253) 7

 • Syarat dibedakan atas 2 macam: – Syarat yang menangguhkan • Artinya apabila

• Syarat dibedakan atas 2 macam: – Syarat yang menangguhkan • Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi berlaku – A akan menjual rumahnya kpd B, kalo A jadi dipindah oleh perusahaanny ke Jakarta. Yang menentukan apakah A jadi dipindah oleh perusahaannya atau tidak tergantung perusahaannya. Jadi blum pasti terjadi. – Kalo A betul dipindah ke Jakarta, maka perikatannya berlaku, yakni A harus menjual rumahnya kepada B 8

– Syarat yang memutuskan atau membatalkan • Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya

– Syarat yang memutuskan atau membatalkan • Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi putus atau batal. – A akan menyewakan rumahny kepada B asal tidak dipakai untuk gudang. Jika B menggunakan rumah tersebut untuk gudang, maka syarat itu telah terpenuhi dan perikatan menjadi putus atau batal dan pemulihan dalam keadaan semula seperti tidak pernah terjadi perikatan. 9

 • Perikatan ayang bertujuan melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan, bertentangan dengan kesusilaan

• Perikatan ayang bertujuan melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan, bertentangan dengan kesusilaan dilarang UU atau batal hukumnya. • Dengan demikian perikatan yang dikaitkan dengan syarat-syarat tertentu di atas jadi batal. • Syarat yang tidak mungkin terlaksana, artinya secara obyektif syarat itu tidak mungkin dipenuhi. 10

– A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dengan syarat B

– A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dengan syarat B dapat menempuh perjalanan Semarang – Jakarta dalam waktu satu hari. • Ukuran bertentangan dengan kesusilaan atau UU? • UU sendiri tidak mengatur lebih lanjut. • Ukuran yang dipakai biasanya, adalah manusia bebas untuk mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri, tapi apabila ada paksaan atau tekanan batin sehingga ia tidak bebas lagi, maka ini dianggap bertentangan dengan kesusilaan. 11

– A akan memberi B hadiah sebuah mobil dengan syarat, B tidak boleh menikah

– A akan memberi B hadiah sebuah mobil dengan syarat, B tidak boleh menikah dengan C. Di sini hibahnya akan batal. – Demikian juga halnya ketika A akan menaikkan upah B, jika B mau menikah dengan C. Ini bertentangan dengan kesusilaan. • Syarat dibedakan menurut isinya: – Syarat potestatif – Syarat kebetulan – Syarat campuran 12

 • Syarat potestatif – Adalah syarat yang pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu

• Syarat potestatif – Adalah syarat yang pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu pihak • Syarat kebetulan – Adalah syarat yang pemenuhannya tidak tergantung dari kekuasaan kedua belah pihak • Syarat campuran – adalah syarat yang pemenuhannya tergantung dari kemauan salah satu pihak juga bergantung dari kemauan pihak ketiga bersama-sama. • A akan memberi rumah kepada B, jika B mau menikah dengan keponakannya. Jadi syarat ini tergantung dari B dan juga keponakannya. 13

 • Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban untuk berprestasi sbelum syarat itu

• Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban untuk berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi. • Jika debitur telah berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi, maka debitur dpt minta kembali prestasinya sampai syarat itu dipenuhi. Jadi merupakan pembayaran tidak terutang. 14

2. Perikatan dengan ketetapan waktu • Perikatan dengan ketetapan waktu – adalah perikatan yang

2. Perikatan dengan ketetapan waktu • Perikatan dengan ketetapan waktu – adalah perikatan yang pemenuhan prestasinya dikaitkan pada waktu yang tertentu atau dengan peristiwa tertentu yang pasti terjadi. • Ketetapan waktu dibedakn atas dua: – Ketetapan waktu yang menangguhkan (P. 1268 -1271) • Ketetapan waktu yang menangguhkan tidak menangguhkan perikatannya tapi menangguhkan pelaksanaanya. 6/4/2021 15

– Ketetapn waktu yang memutuskan atau membatalkan • Perjanjian kerja untuk waktu satu tahun,

– Ketetapn waktu yang memutuskan atau membatalkan • Perjanjian kerja untuk waktu satu tahun, atau sampai meninggalnya buruh • Perikatan dapat sekaligus ditentukan mulainya dan berakhirnya, yaitu sewa menyewa dimulai desember yang akan datang sampai satu tahn lamany. Jika tidak ditentukan mulainya kapan, maka perikatan sgera berlaku dan kreditur segera minta pemenuhannya. 16

 • Perbedaan perikatan dengan ketetapan waktu dengan perikatan bersyarat adalah adanya kepastian waktu

• Perbedaan perikatan dengan ketetapan waktu dengan perikatan bersyarat adalah adanya kepastian waktu itu akan datang. • Ketetapan waktu dapat tetap. – penyerahan barang dilakukan tanggal 20 April yang akan datang atau 4 hari lagi. • Ketetapan waktu dapat tidak tetap. – A akan memberikan rumah kepada B kalo A mati. Kematian A adalah pasti, tapi kapan itu terjadi adalah tidak dapat ditetapkan. • Soal: – A dan B berjanji akan memberikan rumahnya masing-masing kepada yang lain berdasarkan siapa yang meninggal duluan. 17

 • Akibat hukum dari perikatan ini bermacam. UU menentukan bahwa ketetapan waktu adalah

• Akibat hukum dari perikatan ini bermacam. UU menentukan bahwa ketetapan waktu adalah untuk keuntungan dari debitur, kecuali ditentukan lain (P. 1270). – Pada umumnya, pembayaran sebelum waktunya dari debitur tidak dapat dituntut oleh kreditur juga tidak akan ditolak oleh kreditur. – Tapi apabila ketentuan waktu itu untuk keuntungan kreditur, maka pembayaran sbelum waktunya akan merugikan kreditur. 18

– Hutang piutang dgn bunga. – Debitur behak untuk tidak digugat sebelum waktunya dan

– Hutang piutang dgn bunga. – Debitur behak untuk tidak digugat sebelum waktunya dan kreditur juga berhak untuk tidak dibayar sbelum waktunya. • Dalam perikatan dengan ketetapan waktu, pembayaran sbelum waktunya tidak dapat diminta kembali. Dan ini berbeda dengn perikatan bersyarat. • Ketetapan waktu menangguhkan disebut terme de droit. Harus dibedakan dengan terme de grace dlm pasal 1266. yg pertama menagguhkan pelaksanaan prestasi, yang kedua debitur minta penangguhan pemenuhan prestasi karna telah ditagih oleh kreditur. 19

Kehilangan hak untuk memanfaatkan ketetapan waktu. • Debitur tidak lg dpt menarik manfaat dari

Kehilangan hak untuk memanfaatkan ketetapan waktu. • Debitur tidak lg dpt menarik manfaat dari suatu ketetapan waktu jika ia telah dinyatakan pailit (dinyatakan tidak mampu lagi) atau karna kesalahan debitur jaminan yang diberikan kepada kreditur telah berkurang atau merosot nilainya. – Artinya, meskipun batas ketetapan waktu yag ditentukan itu belum tiba, namun kreditur sudah dapat menagih karena debitur dinyatakan pailit atau karena kesalahan debitur jaminan yang diberikan kepada kreditur telah berkurang atau merosot nilainya. 20