JENIS KERUSAKAN Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini
JENIS KERUSAKAN
Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini para peserta diharapkan mampu memahami dan menerapkan prosedur pemeriksaan detail jembatan
Indikator keberhasilan Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat menentukan jenis kerusakan pada bahan dan elemen jembatan
Bahan dan Jenis Kerusakannya Pasangan Batu/bata PASANGAN BATU/BATA 101 Pelapukan dan retak 102 Penggembungan atau perubahan bentuk 103 Pecah atau hilangnya bahan
Bahan dan Jenis Kerusakannya Beton BETON 201 Cacat pada beton termasuk terkelupas, sarang lebah, berongga, berpori dan kualitas beton yang jelek 202 Keretakan 203 Korosi pada tulangan baja 204 Kotor, berlumut, penuaan atau pelapukan beton 205 Pecah atau hilangnya bahan 206 Lendutan
Bahan dan Jenis Kerusakannya Baja 301 302 303 304 305 306 307 308 BAJA Penurunan mutu cat Korosi Perubahan bentuk Keretakan Pecah atau hilangnya bahan Elemen yang tidak benar Kabel yang terurai Lepasnya ikatan/sambungan
Bahan dan Jenis Kerusakannya Kayu KAYU 401 Cacat pada kayu akibat lapuk, serangan serangga, sobek, kerusakan mata kayu 402 Pecah atau hilangnya elemen 403 Penyusutan 404 Penurunan mutu pelapis permukaan 405 Lepasnya elemen
Kriteria penilaian jembatan
Kerusakan Pada Pasangan Batu/Bata Pasangan batu
KERUSAKAN 101 Penurunan Mutu Bata atau Batu dan Retak
KERUSAKAN 101 Penurunan Mutu Bata atau Batu dan Retak Bata atau batu dapat mengalami penurunan mutu secara tersendiri. Hal ini dapat terjadi karena : Beberapa bahan berbeda mutunya Kecelakaan yang merusakkan satu atau lebih bagian bata/batu Pengikisan/gerusan sungai atau hujan dapat jadi lebih membahayakan pada bagian-bagian tertentu.
Retak pada Pasangan batu Penurunan Getaran Beban pondasi pada struktur atau kejut yang berlebihan
Penurunan mutu bata atau pasangan batu dinyatakan secara struktur berbahaya karena terjadinya kerusakan akibat aus (penuaan) atau umur dimana kondisi ini pasangan bata atau batu sudah rapuh dan secara struktur tidak dapat dipertanggung jawabkan, dimana umur rencana untuk pasangan bata atau batu ini secara umum sekitar 10 -15 tahun. Apabila terjadi kerusakan akibat benturan juga disnyatakan berbahaya karena berkurangnya dimensi dan kekuatan pasangan batu tersebut yang dapat menyebabkan retak atau hilangnya sebagian material batu.
KERUSAKAN 102 Permukaan Pasangan yang Menggembung
KERUSAKAN 102 Permukaan Pasangan yang Menggembung • Permukaan konstruksi pasangan batu/bata mungkin menggembung atau bergerak keluar. • Hal ini dapat terjadi pada bagian manapun pada struktur pasangan bata/batu yang disebabkan adanya tekanan di belakang dinding. • Kerusakan tersebut menjadi berbahaya jika penggembungan tersebut menyebabkan retaknya atau lepasnya adukan.
Dinding pelengkung yang lepas dari pelengkung aslinya
Dinding pelengkung yang lepas dari pelengkung aslinya
Pergerakan Pondasi
KERUSAKAN 103 Bagian yang Pecah atau Hilang
KERUSAKAN PADA BETON
BETON Terdiri atas: SEMEN AIR AGREGAT KASAR AGREGAT HALUS ADMIXTURE (bahan kimia) BAHAN TAMBAH MINERAL (fly ash, pozzolan) Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi
BETON Semen Air Pasta Mortar Fine aggr. ( Pasir ) Coarse aggr. ( Split ) Kekuatan beton tergantung dengan faktor air semen ( f. a. s ) Beton
NILAI SLUMP HARUS MEMENUHI SYARAT JOB MIX FORMULA KETENTUAN SIFAT CAMPURAN STANDAR DEVIASI SESUAI TABEL 7. 3. 1. 1) DAN 7. 3. 1. 2) JIKA TIDAK MEMENUHI, HARUS MINTA SARAN TENAGA AHLI YANG KOMPETEN KUAT TEKAN UMUR 7 HARI HARUS 90% TERHADAP 7 HARI DAN MEMENUHI STANDAR DEVIASI Disiapkan oleh Ir. Lanny Hidayat, MSi SESUAI DENGAN PROPORSI RANCANGAN CAMPURAN DENGAN ALAT YANG DIUSULKAN
Struktur Beton adalah bahan yang keras, awet dan kuat menahan tekanan tetapi lemah dalam hal tarikan.
Lentur Pada Balok
Gaya Prategang Pada Balok Lendutan Pada Balok
Jenis-jenis Beton siklop Jenis ini adalah campuran beton mutu minimal 15 MPa dengan menambahkan batuan yang cukup besar dengan ukuran maksimum 25 cm untuk membuat fondasi yang berat. Jenis beton siklop ini sering digunakan dalam fondasi pada pekerjaan isian dalam fondasi sumuran.
Jenis-jenis Beton Tak Bertulang Jenis beton tak bertulang ini umumnya digunakan sebagai lantai kerja dengan mutu fc’ 15 Mpa.
Jenis-jenis Beton Bertulang Beton bertulang adalah beton struktur dengan mutu antara fc’ 20 MPa sampai lebih dari 45 MPa. Beton bertulang adalah beton dengan adanya baja tulangan yang berfungsi untuk menahan tarik dalam struktur beton. Mutu beton untuk struktur jembatan masuk dalam kategori mutu sedang.
Jenis-jenis Beton Pratekan Beton pratekan pada umumnya hanya digunakan pada gelagar bangunan atas atau lantai, kadang-kadang beton pratekan juga digunakan untuk tiang pancang. Beton pratekan adalah beton yang menggunakan tendon sebagai bagian yang menahan Tarik dalam struktur gelagar. Beton yang digunakan untuk beton pratekan dalam spesifikasi disyaratkan mempunyai mutu minimal dari 45 MPa.
KERUSAKAN 201 Kerusakan-Kerusakan Pada Beton
Mutu beton rendah Beton mutu tinggi dengan mutu fc’ ≥ 45 MPa dan umumnya digunakan untuk beton pratekan Beton mutu sedang dengan mutu 20 MPa ≤ fc’ < 45 MPa digunakan untuk beton bertulang, lantai jembatan, kepala jembatan, pilar dan tiang bor, isian tiang pancang baja Beton mutu rendah dengan mutu 15 MPa ≤ fc’< 20 MPa digunakan untuk struktur beton tanpa tulangan, beton siklop seta beton yang digunakan untuk trotoar. Beton mutu rendah dengan mutu fc’ < 15 MPa digunakan untuk lantai kerja.
Beton Keropos (Honeycombing) Beton yang keropos akan terjadi apabila mortar semen yaitu bahan campuran antara semen, air dan agregat halus tidak mengisi rongga antara agregat kasar. Akibatnya beton kehilangan ketahanannya seperti adanya udara dan rongga di dalam beton dan membuat beton tidak kedap, yang mengakibatkan terjadinya karbonasi dimana p. H beton menurun dati p. H 13 menjadi 7 atau 8, dan beton kehilangan daya lindung terhadap baja tulangan yang selanjutnya mengakibatkan karat pada baja tulangan
Beton keropos dapat terjadi akibat campuran yang jelek tetapi lebih umum diakibatkan karena cara penanganan yang jelek, seperti kurangnya pemadatan, hilangnya cairan beton yang disebabkan acuan yang jelek, dan terlalu rapatnya baja tulangan. arena campuran beton tidak sesuai dengan proporsi yang disarankan dalam job mix
Drumminess Karat yang ada pada besi tulangan mendorong sebagian permukaan beton Perbaikan yang tidak baik bila penambalan yang dilakukan tidak menempel dengan baik pada bahan dasar dan terjadi lapisan yang terpisah
Rembesan atau Bocoran Kedalam Beton Rembesan dapat dikenali dengan adanya tanda warna pada permukaan beton. Kadang-kadang tanda warna tersebut adalah : Warna hijau karena ditumbuhi lumut Warna putih berkerak atau bahkan membentuk stalaktit berwarna putih, ini menandakan bahwa terdapat larutan kapur dari semen yang merembes keluar (atau terbuang) Adanya daerah yang basah secara terus menerus.
Mutu Beton yang Jelek Kerusakan 201 akibat mutu beton yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya karbonasi yang secara struktur berbahaya, karena pada proses karbonasi terjadi penurunan p. H beton dari 13 menjadi 9 atau bahkan 8, dimana p. H ini menurunkan sifat alkali beton menjadi asam. Akibat tingkat keasaman beton, maka baja tulangan cenderuing lebih mudah berkarat dan kapasitas struktur menjadi berkurang. Jadi, pada kerusakan 201 dimana beton mempunyai mutu yang rendah, keroipos ataupun keropos di bagian dalam struktur sehingga beton berbunyi (druminess) secara struktur adalah berbahaya
KERUSAKAN 202 - Retak
Retak Struktural Suatu retak struktural adalah : Terbuka dan melebar ketika beban lalu-lintas lewat di atasnya, lebih sering terjadi di daerah pelat lantai dan gelagar jembatan Terus berkembang seiring dengan berlangsungnya pergerakan dan penurunan, lebih sering terjadi pada bangunan bawah.
Retak Struktural Retak pada balok dan elemen utama dapat disebabkan oleh : Momen (sekitar daerah tengah bentangan) Retak ini merupakan retak yang tegak/vertical Gaya lintang dekat landasan Retak ini biasanya membuat sudut 40 sampai 50 derajat terhadap sumbu elemen yang bersangkutan. Kombinasi momen dan gaya lintang.
Tipe Keruntuhan Atau Retak Structural Pada Gelagar Beton
Kerusakan 202 (retak), dapat diakibatkan oleh beban berlebih, karbonasi benturan yang menyebabkan spalling (gompal), akibat adanya penurunan fondasi sehingga adanya deformasi pada bagunan atas atau sebagian bangunan bawah, gaya prategang yang berlebihan (tidak sesuai dengan persyaratan), retak akibat adanya tumbuhan liar, maka jenis kerusakan 202 (retak) ini dinilai berbahaya, Retak susut
Pengukuran dan Pencatatan Retak Apabila retak ditemukan maka mereka harus mencatatnya untuk perbaikan dan memantaunya mengenai apakah retak tersebut berkembang. Bilamana retak terlihat bertambah, detail keretakan harus diberi tanda pada permukaan beton dengan menggunakan spidol yang tahan air untuk menggambarkan : Iokasi retak Lebar retak Tanggal pengukuran Alat ukur lebar retak
Retak Akibat Penurunan Fondasi Apabila fondasi mengalami penurunan atau bergerak, terjadi banyak gaya-gaya tambahan dalam struktur beton. Retak akibat gaya-gaya tersebut tidak mempunyai pola yang pasti. Apabila terjadi penurunan maka ada baiknya untuk memeriksa pada sekitar bagian atas dan bawah kolom penyokongnya dan pada bagian tengah kepala pilar untuk kemungkinan terjadinya retakan.
Retak Akibat Karat Retak dapat juga terjadi akibat terjadinya karat pada tulangan baja di bawah permukaan. Karena karat tersebut mengembang, itu akan mengangkat permukaan dan mengakibatkan retak. Jika keretakan tersebut tidak diperiksa, maka akan terjadi kerontokan pada beton Setiap tulangan yang terbuka/terlihat harus dicatat supaya dapat ditutup secepatnya
Retak Non Struktural Retak non struktural atau retak bergerak biasanya terjadi pada bagian permukaan dan umumnya tidak bertambah besar. Beberapa jenis retak ini ada yang berbahaya tetapi dapat tidak berbahaya. Terdapat beberapa jenis retak non struktural dan akan dijelaskan mengapa keretakan tersebut terjadi, Retak akibat susut Retak permukaan Retak-retak struktur Retak akibat acuan yang bergerak
Retak Akibat Susut Retak akibat susut pada beton biasanya terjadi pada permukaan yang terbuka dari bagian lantai dan pelat (atau bagian-bagian lain dengan permukaan yang lebar) dimana akan terjadi kehilangan banyak kadar air yang disebabkan oleh kelembaban yang rendah, angin, dan/atau temperatur yang tinggi. Susut plastis biasanya terjadi sebelum akhir penyelesaian pekerjaan sebelum dilakukannya perawatan (curing).
Retak Akibat Susut Apabila penguapan kadar air dari parmukaan beton yang baru digelarkan lebih cepat daripada penggantian oleh kelebihan air dari campuran beton (bleed water) maka permukaan beton akan mengalami retak susut. Akibat adanya tahanan dalam beton dibawah permukaan yang mengering, gaya tarik akan timbul pada daerah yang lemah, kekakuan plastis beton akan mengakibatkan retak yang dangkal dan biasanya pendek dan menuju ke segala arah. Retak dapat bermacam-macam sekali panjangnya, lebar dan jaraknya serta tergantung pada keadaan beton itu sendiri demikian juga kondisi udara, terutama panas dan angin
Retak Akibat Susut Jika susut yang terjadi dibatasi oleh tulangan yang dekat dengan permukaan, retakan yang terjadi akan pengikuti pola garis tulangan. Retak susut merupakan retak tetap dan tidak dicatat sebagai jenis kerusakan apabila lebar keretakan tersebut kurang dari satu milimeter dan panjang kurang dari 300 mm
Retak Permukaan Retakan-retakan tersebut tidak lebih dari beberapa milimeter dalamnya dan disebabkan oleh susut lapis permukaan. Bentuk keretakan jenis ini tidak beraturan, sering kali berbentuk segi enam, dan jaraknya sekitar 60 dan 75 mm, biasanya disebut juga peta pola retakan. Retak ini biasanya terjadi pada : Permukaan yang mengambang atau yang dihaluskan dengan sendok aduk pada pelat beton Permukaan beton yang dibentuk oleh cetakan Jenis keretakan ini tidak dianggap sebagai suatu kerusakan.
Retak Akibat Bergeraknya Acuan Retak yang diakibatkan oleh bergeraknya acuan tidak mengikuti pola tertentu dan ini disebabkan karena pada waktu beton mulai mengeras acuan bergerak. Retak akibat bergeraknya acuan dapat menjadi suatu masalah jika retak tersebut cukup dalam dan mengakibatkan terlihatnya tulangan.
Retak Akibat Kestabilan Struktur Beberapa retak struktur disebabkan karena pergerakan. Tetapi apabila Pondasi distabilkan atau dihilangkan penyebabnya maka keretakan itu tidak akan berkembang. Dalam hal ini retak tersebut adalah retak tetap. Tetapi keretakan itu perlu dipantau selama dua belas bulan sebelum retak tersebut dinyatakan benar-benar aktif.
KERUSAKAN 203 Karat pada Besi Tulangan
KERUSAKAN 203 Karat pada Besi Tulangan Baja tulangan yang berkarat merupakan masalah yang berbahaya dalam struktur beton. Baja akan berkarat jika tidak dilindungi terhadap air dan udara. Dalam beton bertulang dan beton pratekan, selimut beton merupakan pelindung baja tulangan tersebut. Jika terjadi retak atau lubang pada beton maka pelindungan terhadap baja dengan sendirinya akan hilang. Apabila baja tulangan mulai berkarat ia akan menggembung maka beton akan terdorong dan mulai terjadi retak. Hal ini memungkinkan udara dan air masuk ke dalam beton sehingga proses tersebut akan berjalan bertambah cepat.
KERUSAKAN 203 Karat pada Besi Tulangan Karat akan terjadi dengan lebih cepat jika : Dalam lingkungan berair asin Adanya kerusakan pada beton Tidak cukupnya selimut beton Karat dapat terjadi dimana saja pada struktur beton bertulang atau beton pratekan. Daerah yang perlu pemeriksaan khusus ialah : Dekat daerah batas air Di bawah lantai dan balok Di bawah kepala pilar Di bawah permukaan yang menggembung atau berongga (drumminess)
KERUSAKAN 203 Karat pada Besi Tulangan Karat dapat dikenali dengan : Besi tulangan yang terbuka dan berkarat Terlihat warna karat pada permukaan beton. Penentuan ini harus hati-hati jangan sampai salah dengan adanya batuan (gravel) yang berwarna karat Selimut beton minimum yang umum ialah 30 mm. Jika selimut beton tidak cukup tebal dan menimbulkan masalah karat, hal ini harus dicatat oleh pemeriksa - Alat penentu tebal selimut beton dapat dipakai untuk mengukur ketebalan selimut beton tersebut
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan Kerusakan 204 yang menunjukkan elemen struktur beton dalam kondisi aus, dan sejenisnya, dinilai berbahaya, karena dengan meningkatnya daya layan yang sudah dilaksanakan oleh struktur tersebut, maka kondisi beton secara umum menurun, walau pada beberapa jenis beton kondisi ini tidak berlaku, yaitu dimana beton yang mempunyai durabilitas atau kekedapan yang baik. Untuk kerusakan 204 yang diabkibatkan oleh abrasi, serangan kimia (karbonasi, chloride, sulfat), benturan, mutu rendah, baja tulangan berkarat, maka hal ini dinilai berbahaya
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan Pada lantai jembatan yang tidak diberi lapisan permukaan aspal, lalu-lintas pada umumnya dapat menyebabkan keausan pada permukaan lantai. Pada beton sangat buruk mutunya, keausan pada permukaan lantai merupakan hal yang tidak umum, karena pada umumnya sebelum beton tersebut aus, maka struktur lantai akan retak terlebih dahulu.
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan Pengikisan (Abrasi) Abrasi dapat terjadi pada kolom pilar atau tiang pancang yang berada di bawah muka air normal. Hal ini biasanya terjadi jika aliran sungai membawa pasir atau batuan kecil. Apabila keausan cukup nyata tetapi kadarnya tidak dapat diukur, maka harus disarankkan pemeriksaan secara khusus.
KERUSAKAN 204 - Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan Terjadi Proses Kimiawi Jika terdapat bahan kimia terlarut dalam air sungai, maka hal ini dapat merusak beton. sehingga beton akan menjadi lunak dan rapuh, atau hilangnya bahan yang halus dan meninggalkan agregat yang kasar. Apabila kerusakan akibat proses kimiawi benar-benar terjadi, maka harus disarankan adanya pemeriksaan jembatan secara khusus
KERUSAKAN 205 Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton
KERUSAKAN 205 Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton Elemen beton yang pecah atau gompal (spalling) karena tumbukan kendaraan atau benda lainnya dinilai berbahaya karena dimensi struktur menjadi berkurang dan sudah tidak sesuai lagi dengan dimensi yang dirancang untuk dapat menahan beban. Untuk kerusakan elemen beton, apakah beton structural maupun non structural dapat dinilai sebagai kerusakan yang berbahaya. Kerusakan ini adalah kerontokan akibat adanya gaya luar. Jika sebagian beton hancur atau hilang dan dapat atau tidak memperlihatkan adanya kerusakan pada baja tulangan hal ini merupakan kerusakan 205. Daerah yang paling dekat dengan lalu lintas merupakan tempat dimana sering mengalami kerusakan ini. Kerusakan akibat tabrakan - contohnya mobil menabrak tiang sandaran dan kerusakan yang disebabkan oleh balok kayu yang mengapung dan menerjang pilar
KERUSAKAN 205 Pecah atau Hilangnya Sebagian dari Beton
KERUSAKAN 206 – Lendutan
KERUSAKAN 206 – Lendutan dapat terjadi karena perubahan bentuk dari acuan atau bekisting pada saat pelaksanaan. Tetapi lendutan ini dapat terjadi juga pada saat operasional, yang disebabkan karena dimensi atau kapasitas gelagar atau struktur yang tidak memadai akibat beban yang ada, atau disebabkan karena adanya tumbukan sehingga menimbulkan lendutan pada struktur, atau karena fondasi mengalami settlement setempat. Kerusakan lendutan ini dinilai berbahaya. Untuk keparahan harus diperiksa besaran lendutan yang terjadi
Kerusakan Pada Baja
Jenis dan lokasi kerusakan pada struktur baja
Kerusakan pada Baja Terdapat 5 (lima) permasalahan utama pada jembatan-jembatan baja yang memerlukan pemeriksaan yaitu: Penurunan mutu dari cat dan galvanisasi Karat Kerusakan pada bagian-bagian baja Ikatan/sambungan yang longgar Keretakan
KERUSAKAN 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis
KERUSAKAN 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Baja akan mengalami proses korosi dan menghasilkan karat apabila tidak dilindungi terhadap udara dan air. Struktur Jembatan Baja secara umum dilindungi dengan cat atau galvanis. Galvanis adalah suatu lapisan tipis seng yang dilekatkan pada permukaan baja melalui suatu proses yang khusus yaitu dengan proses hot dip galvanized. Umumnya logam yang digalvanis akan berwarna abu-abu atau warna perak karena galvanis merupakan zinc yang dilelehkan menjadi cairan dimana profil atau batang elemen jembatan dicelupkan pada suhu sekitar 900 derajat C. Dengan galvanis logam akan dilindungi untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan cat
KERUSAKAN 301 - Penurunan Mutu dari Cat dan/atau Galvanis Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah dilapiskan pada permukaan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu pengeringan yang tertentu, tahan terhadap pengaruh sifat kimia dan fisik cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri dari : Cat dasar, menjamin pelekatan yang baik untuk lapisan berikutnya Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir Cat akhir, merupakan permukaan yang halus, licin serta mudah dibersihkan dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia serta mempunyai fungsi estetika
Kategori Korosifitas Lingkungan Kategori Korosifitas Kehilangan berat/tebal per satuan permukaan (setelah 1 tahun terekspos) Baja karbon rendah Berat (g/m 2) Tebal (mikron) C 1 – sangat rendah < 10 < 1, 3 zinc Berat (g/m 2) Tebal (mikron) < 0, 7 < 0, 1 C 2 - rendah > 10 s/d 200 > 1, 3 s/d 25 > 0, 7 s/d 5 > 0, 1 s/d 0, 7 C 3 - menengah C 4 - tinggi C 5 I – sangat tinggi (industrial) C 5 M – sangat tinggi (laut, pantai) > 200 s/d 400 > 25 s/d 50 > 5 s/d 15 > 0, 7 s/d 2, 1 > 400 s/d 650 > 50 s/d 80 > 15 s/d 30 > 2, 1 s/d 4, 2 > 650 s/d 1 500 > 650 s/d 1500 > 80 s/d 200 > 30 s/d 60 Contoh tipikal lingkungan Atmosfer dengan tingkat polutan yang rendah, umumnya daerah pedesaan Lingkungan perkotaan dan industri dengan polusi sulfur dioksida, area pantai dengan tingkat salinitas rendah Lingkungan industri dan pantai dengan tingkat salinitas menengah > 4, 2 s/d 8, 4 Area industri dengan kelembaban tinggi dan lingkungan atmosfer yang agresif > 4, 2 s/d 8, 4 Area pantai dan pertambangan dengan tingkat salinitas tinggi
Kategori lingkungan dan air tanah Kategori lingkungan Contoh lingkungan dan struktur Lm 1 Air segar Saluran irigasi sungai, PLTA Lm 2 Air laut atau alir payau Pelabuhan, jetti, bangunan tambang Lm 3 tanah Pipa baja, tiang pancang baja
Jembatan beton dapat dibagi menjadi 3 bagian untuk proteksi beton yaitu: Fondasi lm 1 – lm 2 – lm 3 Bangunan bawah dan bangunan atas : C 2 – C 5 M – 1 Daerah splash zone (pasang surut) : system khusus
Kategori Umur Proteksi No Kategori Umur Proteksi Cat (tahun) 1 Pendek (perkiraan keawetan rendah) 2 s/d 5 2 Sedang (perkiraan keawetan menengah) 5 s/d 15 3 Panjang (perkiraan keawetan tinggi) Lebih dari 15
KERUSAKAN 302 – Karat
KERUSAKAN 302 – Karat adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang sudah mengalami kerusakan berbentuk korosi dan/atau keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan secara umum istilah karat lebih tepat disebut hasil proses dari korosi. Korosi didefinisikan sebagai degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali.
KERUSAKAN 302 – Karat Tempat-tempat yang harus diperiksa untuk karat yaitu : Sudut-sudut Tumpukan sampah, kotoran, tanah dan lain-lain dapat mengumpulkan dan menjebak kelembaban Pada daerah yang diberi pelumas (gemuk) seperti pada perletakan geser, rocker atau perletakan rol Pada kabel dan kabel-kabel angker pada jembatan gantung Sambungan
KERUSAKAN 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen
KERUSAKAN 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen Tumbukan yang diakibatkan oleh kendaraan atau beban kendaraan atau sampah/kotoran di sungai dapat mengakibatkan kerusakan dan pembengkokan pada komponen jembatan baja. Komponen jembatan baja dapat mengalami kerusakan pada waktu pengangkutan dan penanganan. Kerusakan tersebut dapat berbentuk perubahan bentuk komponen setempat atau perubahan bentuk komponen secara keseluruhan.
KERUSAKAN 303 - Perubahan Bentuk pada Komponen Perubahan bentuk secara keseluruhan harus ditangani sesuai dengan kepentingannya terkecuali jika terjadi pada komponen jembatan yang non-struktural seperti sandaran atau rambu-rambu. Perubahan bentuk setempat dapat juga merupakan sesuatu yang berbahaya jika pengaruhnya luas
KERUSAKAN 304 – Retak
KERUSAKAN 304 – Retak pada komponen baja dapat terjadi karena suatu benturan akibat kecelakaan (tumbukan kendaraan dan lain) atau adanya beban berulang. Jika hal ini terjadi karena beban berulang maka hal ini merupakan suatu kelelahan pada logam. Retak dapat terjadi pada komponen itu sendiri atau pada sambungan seperti pada las.
KERUSAKAN 304 – Retak pada struktur baja secara umum terjadi pada lokasi dimana terjadinya konsentrasi gaya yang cukup besar seperti titik buhul ujung di atas perletakan. Kerusakan ini terjadi akibat landasan tidak dapat bergerak atau berfungsi, sehingga gaya pada bagian tersebut terkonsentrasi dan ditahan oleh titik buhul ujung, dimana terletak sambungan baut. Sambungan baut ini akan menahan gaya dan profil baja harus menahan dan gaya yang terjadi tidak sesuai dengan kondisi beban. Untuk mengetahui kondisi retak pada profil, digunakan cairan penetrant dimana kondisi retak dapat dilihat secara kasat mata.
KERUSAKAN 305 - Komponen yang Rusak atau Hilang
KERUSAKAN 305 - Komponen yang Rusak atau Hilang Kesalahan dalam pelaksanaan atau konstruksi, kecelakaan atau kerusakan ini dapat dimasukan dalam komponen yang rusak atau hilang. Komponen yang hilang biasanya dapat diketahui dengan adanya tempat sambungan tanpa ada komponen yang disambung. Apabila elemen mengalami kerusakan atau hilang, maka struktur jembatan tidak berfungsi sesuai dengan seharusnya, dan kapasitas struktur jembatan menurun, maka kondisi ini kerusakan ini dinilaiberbahaya. Tetapi keparahan kerusakan ditinjau dari elemennya, sebagai elemen utama atau sekunder. Sehingga apabila kerusakan ini berada pada elemen sekunder seperti ikatan angin maka dinilai tidak parah
KERUSAKAN 306 - Elemen yang Salah
KERUSAKAN 306 - Elemen yang Salah Kesalahan pemasangan elemen lebih sulit untuk ditentukan tanpa suatu pengalaman yang cukup luas. Pada umumnya pemeriksa jembatan tidak akan memeriksa hal ini. Meskipun demikian kesalahan pemasangan atau hilangnya elemen jembatan merupakan suatu hal yang berbahaya dan harus dicatat untuk diambil tindakan secepatnya. Referensi terhadap gambar rencana/panduan pemasangan harus dibuat jika ada keragu- raguan.
KERUSAKAN 307 - Kabel Jembatan yang Aus
KERUSAKAN 307 - Kabel Jembatan yang Aus Kabel dapat ditemui pada struktur jembatan gantung dan jembatan kabel. Kabel-kabel tersebut merupakan elemen pendukung utama dan harus diperiksa dengan teliti. Penurunan mutu kabel pada umumnya disebabkan oleh karat, aus atau kelebihan beban. Semuanya ini dapat mengakibatkan kabel menjadi lemah.
KERUSAKAN 308 - Sambungan yang Longgar
KERUSAKAN 308 - Sambungan yang Longgar Sambungan pada konstruksi baja biasanya ada tiga macam : dengan baut, dengan paku keling dan dengan las. Baut mutu sedang masih dapat dikencangkan, tetapi baut mutu tinggi tidak boleh dikencangkan, dan harus diganti. Baut mutu tinggi dapat memikul beban atau gesekan, tapi dalam segala hal bautnya harus diberi tegangan penuh. Semua sambungan yang menggunakan baut mutu tinggi jenis A 325, A 490, Gr 8. 8, Gr 10. 9. F. 10 T, terletak pada sambungan titik buhul, atau pada sambungan utama struktur rangka baja. Pada sambungan ikatan angin, pelat kopel atau elemen sekunder secara umum tidak menggunakan baut mutu tinggi, tetapi menggunakan baut mutu sedang A 307. Baut mutu tinggi dirancang sebagai baut yang bersifat slip critical friction type, dimana baut diberi tarikan awal.
BAUT Gambar 1 : Baut A 325 dan A 490 set. Gambar 3 : Baut S 10 T set. Gambar 2 : Baut F 10 T set.
KERUSAKAN 308 - Sambungan yang Longgar Pada Jembatan darurat seperti jembatan Bailey kondisi pen dan penguncinya harus diperiksa untuk meyakinkan bahwa : Klemnya kencang Semua pen dan murnya terlepat pada tempatnya Semua pengaku atau ikatan angin sudah dikencangkan pada bagian wartel murnya. Semua baut sudah kencang
Kerusakan Pada Kayu
Kerusakan Pada Kayu Masalah-masalah utama pada kayu ditimbulkan oleh : Pembusukan kayu Serangan serangga Perlemahan sambungan kayu Ketidak sempurnaan kayu Prosedur perencanaan/konstruksi yang buruk Kerusakan-kerusakan khusus
KERUSAKAN 401 - Cacat-Cacat Pada Kayu
KERUSAKAN 402 - Hancur atau Hilangnya Bahan
KERUSAKAN 402 - Hancur atau Hilangnya Bahan Hancur atau hilangnya bahan disebabkan oleh : Kecelakaan Pelaksanaan yang jelek Penurunan mutu dan hancurnya elemen Kerusakan akibat api Pemotongan Kekerasan atau pencurian
KERUSAKAN 403 - Menyusutnya Kayu
KERUSAKAN 404 - Penurunan Mutu Lapisan Pengaman
KERUSAKAN 405 – elemen yang hilang
Metoda Pemeriksaan Konstruksi Kayu Mengorek Memukul (Memalu) Mendengar Membuat Lubang (bor)
- Slides: 119