Jatuh Pada Lansia Kelompok 4 Defenisi Jatuh Suatu

























- Slides: 25

Jatuh Pada Lansia Kelompok 4

Defenisi Jatuh Suatu kejadian yang di laporkan penderita atau saksi mata , yang melibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai /tempat yang lebih rendah atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Reuben)

Faktor Resiko Faktor penyebab jatuh pada lansia, yaitu: 1. Faktor Intrinsik 2. Faktor Ekstrinsik

Faktor Intrinsik Disebabkan oleh proses penuaan dan berbagai penyakit , seperti : 1. Stroke dan TIA 2. Parkinson 3. Depresi 4. Gangguan penglihatan Katarak 5. Gangguan sistem kardiovaskuler 6. Dehidrasi

Faktor Ekstrinsik 1. Alat 2/perlengkapan rumah tangga yang sudah tua atau tergeletak di bawah 2. Tempat tidur tidak stabil 3. Kamar mandi yang rendah dan tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak mudah dipegang, 4. Lantai tidak datar, licin atau menurun, basah 5. Karpet yang tidak dilem dengan baik, 6. Keset yang tebal/menekuk pinggirnya, dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah tergeser, 7. Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan), 8. Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya.

Faktor 2 Situasional yang mungkin mempresipitasi Jatuh antara lain : 1. Aktivitas : berjalan, naik atau turun tangga 2. Lingkungan 3. Penyakit Akut : sesak nafas akut, nyeri dada tiba – tiba ( Reuben, 1996; campbell, 1987 )

Penyebab Jatuh Pada Lansia 1. Kecelakaan 2. Obat 2 an : Diuretik/antihipertensi, Antidepresen trisiklik, Sedativa, Antipsikotik, Obat 2 hipoglikemia, Alkohol 3. Proses penyakit yg spesifik : Kardiovaskuler (aritmia, stenosis aorta, sinkope sinus carotis); Neurologi (TIA, Stroke, Serangan kejang, Parkinson, Kompresi saraf spinal); Penyakit serebelum ( Kane, 1994; Reuben , 1996; Tinetti, 1992; campbell, 1987; Brocklehurs, 1987 )

Cont’ 4. Idiopatik ( timbul sendiri, tak jelas sebabnya) 5. Sinkope (kehilangan kesadaransecara tiba 2) : Drop attack (serangan roboh), Pe darah ke otak secara tiba 2, Terbakar matahari ( Kane, 1994; Reuben , 1996; Tinetti, 1992; campbell, 1987; Brocklehurs, 1987 )

Komplikasi 1. Perlukaan ( injury ) a. Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri / vena b. Patah tulang ( fraktur ) : Pelvis, Femur (terutama kollum), humerus, lengan bawah, tungkai bawah, kista c. Hematom subdural

Cont’ 2. Perawatan rumah sakit a. Komplikasi akibat tidak dapat bergerak (imobilisasi) b. Risiko penyakit 2 iatrogenik 3. Disabilitas a. Pe mobilitas yang berhubungan dg perlukaan fisik b. Pe mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan pembatasan gerak

Cont’ 4. Resiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan ( nursing home ) 5. Meninggal

Pencegahan Jatuh Pada Lansia 1. Latihan Fisik Ex: Me kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan me reaksi terhadap bahaya lingkungan, juga me(-) kebutuhan obat 2 sedatif. Dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya : berjalan kaki

Cont’ 2. Managemen obat 2 an Gunakan dosis terkecil yg Efektif & Spesifik : a. Perhatikan thdp efek samping & interaksi obat b. Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama pengobatan c. Me (-) pemberian obat 2 an yang sifatnya untuk waktu lama terutama Sedatif dan Tranquilisers d. Hindari pemberian obat multiple (lebih dari 4 macam) kecuali atas indikasi klinis kuat e. Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan

Cont’ 3. Modifikasi lingkungan a. Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin b. Taruhlah barang 2 yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu c. Gunakan karpet antislip di kamar mandi d. Perhatikan kualitas penerangan di rumah e. Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.

Cont’ f. Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan utk daerah tangga. g. Singkirkan barang 2 yg bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa utk melintas. h. Gunakan lantai yang tidak licin. i. Atur letak furnitur supaya jalan melintas mudah, menghindari tersandung j. Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya di kamar mandi.

Cont’ 4. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya : a. Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat. b. Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus. c. Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai. d. Hindari olahraga berlebihan.

Cont’ 5. Alas kaki Perhatikan pada saat orang tua memakai alas kaki: a. Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar b. Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan c. Pakai sepatu yang antislip

Cont’ 6. 7. 8. 9. Alat bantu jalan Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran. Hip protektor : terbukti mengurangi resiko fraktur pelvis. Memelihara kekuatan tulang

Pendekatan Diagnostik

Penatalaksanaan • Dengan mengatasi /mengeliminasi faktor risiko, penyebab jatuh dan menangani komplikasinya. • Harus terpadu & membutuhkan kerja tim & Penatalaksanaan bersifat individual • Penderita dg kelemahan otot ekstremitas bawah & pe fungsional terapi difokuskan utk me kekuatan & ketahanan otot shg memperbaiki fungsionalnya.

Cont’ • Penderita dg pe gait & keseimbangan difokuskan utk mengatasi/mengeliminasi penyebabnya/faktor yang mendasarinya. • Penderita dg Dissines Sindrom, ditujukan pada penyakit kardiovaskuler yang mendasari, menghentikan obat 2 an yang menyebabkan hipotensi postural: beta bloker, diuretik, anti depresan, dll. • Memperbaiki lingkungan rumah / tempat kegiatan lansia: di pencegahan jatuh.

Asuhan Keperawatan Jatuh pada Lansia Pengkajian

Diagnosa Keperawatan • Resiko tinggi terjadinya cedera (High risk for injury). • Resiko terjadinya keracunan: adanya resiko terjadinya kecelakaan akivat terpapar, atau tertelannya obat atau zat berbahaya dalam dosis yang dapat menyebabkan keracunan. • Resiko terjadinya trauma: adanya resiko yang menyebabkan cedera pada jaringan (ex: Luka, luka bakar, atau fraktur). • Intoleransi Aktifitas

Nanda, NOC, NIC • Resiko Cidera • Intoleransi Aktifitas

TERIMA KASIH