JATI DIRI KANJURUHAN SEJARAH LAHIRNYA PGRI LAHIR 25

  • Slides: 35
Download presentation
JATI DIRI KANJURUHAN SEJARAH LAHIRNYA PGRI LAHIR 25 N 0 PEMBER 1945 (seratur hari

JATI DIRI KANJURUHAN SEJARAH LAHIRNYA PGRI LAHIR 25 N 0 PEMBER 1945 (seratur hari setelah proklamasi kemerdekaan RI ) Hari jadi PGRI tgl. 25 N 0 pember 1945(kepres No. 78 Th. 1994

 • Tujuan didirikan PGRI • 1. Mempertahankan dan menyempurnakan RI • 2. Mempertinggi

• Tujuan didirikan PGRI • 1. Mempertahankan dan menyempurnakan RI • 2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan • 3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya, jiwa pengabdian tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yg. dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan RI

 • Tujuan Organisasi PGRI • 1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi NKRI, dan mempertahankan ,

• Tujuan Organisasi PGRI • 1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi NKRI, dan mempertahankan , mengamankan , serta mengamalkan Pancasila dan UUD 1945. • 2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya. • 3. Berperan serta mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional. • 4. Mempertinggi kesadaran dan sikap guru , meningkatkan mutu dan ke mampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya. • 5. Menjaga memelihara , membela , serta meningkatkan harkat dan martabat guru melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.

 • Sasaran PGRI • 1. Peningkatan fungsi dan peran PGRI sebagai organisasi perjuangan

• Sasaran PGRI • 1. Peningkatan fungsi dan peran PGRI sebagai organisasi perjuangan , profesi dan ketenagakerjaan yang bersifat independen, unitaristik dan pertisan. • 2. Restrukturisasi dan penataan organisasi dari tingkat propinsi dibawah yang meliputi seluruh tatanan kelembagaan organisasi PGRI sehingga tetap memiliki visi dan misi yang memberikan motivasi. • 3. Peningkatan kesadaran seluruh pengurus dan anggota PGRI di propinsi, daerah istimewa Yogyakarta mengenai perlunya perubahan sikap, perilaku wawasan dan rasa tanggungjawab. • 4. Peningkatan secara optimal dan merata di seluruh propinsi daerah istimewa Yogyakarata.

 • Jati Diri PGRI • Jati diri PGRI adalah organisasi perjuangan , Organisasi

• Jati Diri PGRI • Jati diri PGRI adalah organisasi perjuangan , Organisasi Profesi, dan Organisasi Ketenagakerjaan. • Sifat PGRI adalah unitaristik , tidak mengandung perbedaan ijazah, tempat kerja, kedudukan, agama, suku, golongan, gender dan asal usul. • Independen, kemandirian dan kemitra sejajaran dengan pihak lain. • Non Partai Politik, bukan bagian atau berafiliasi dengan partai politik. • Semangat, demokrasi, kekeluargaan , keterbukaan , tanggungjawab, etika, moral, serta hukum.

 • • Dasar Jati Diri 1. Dasar Historis 2. Dasar Ideologis Politis 3.

• • Dasar Jati Diri 1. Dasar Historis 2. Dasar Ideologis Politis 3. Sosiologis dan IPTEKS.

 • • • CIRI-CIRI JATIDIRI 1. Nasionalisme 6. Kekeluargaan 2. Demokrasi 7. Kemandirian

• • • CIRI-CIRI JATIDIRI 1. Nasionalisme 6. Kekeluargaan 2. Demokrasi 7. Kemandirian 3. Kemitraan 8. Non Partai politik 4. Unitarisme 9. Jiwa, semangat dan 5. Profesionalisme Nilai-nilai 1945.

 • • • VISI DAN MISI PGRI 1. Visi PGRI Terwujudnya organisasi mandiri

• • • VISI DAN MISI PGRI 1. Visi PGRI Terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra, dan diakui perannya oleh masyarakat. PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan , mengisi kemerdekaan, dengan program utama di bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, Dn untuk memperjuangkan kesejahteraan bgi para guru. 2. Misi PGRI a. Mewujudkan cita-cita Proklamasi , PGRI bersama komponen bangsa yang lain berjuang. Yaitu berusaha secara konsisten mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat UUD 1945. b. Mensuseskan Pembangunan Nasional PGRI c. Memajukan pendidikan Nasional PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya sistem pendidikan Nasional , berusaha selalu memberi masukan –masukan tentang pembangunan pendidikan kepada departemen Pendidikan Nasional. d. Meningkatkan profesionalitas Guru PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru menjadi profesional sehingga pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat direalisasikan e. Meningkatkan Kesejahteraan Guru agar guru dapat profesional.

 • Tugas dan Fungsi PGRI • Dalam Pasal 7 AD/ART PGRI disebutkan bahwa

• Tugas dan Fungsi PGRI • Dalam Pasal 7 AD/ART PGRI disebutkan bahwa PGRI mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut : • 1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa • 2. Membela, mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan Pancasila • 3. Mempertahankan dan melestarikan NKRI • 4. Meningkatkan integritas bangsa dan menjaga tetap terjamin serta terpeliharanya keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa. • Mengupayakan dan mengevaluasi terlaksananya peningkatan kualifikasi akademik , sertifikasi, akreditasi, sebagai lisensi bagi pengukuhan kompetensi profesi guru.

UU N 0 14 TAHUN 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam ketentuan Umum diuraikan

UU N 0 14 TAHUN 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam ketentuan Umum diuraikan sebagai berikut : 1. Memiliki bakat, minat, penggilan jiwa dan idealisme 2. Memiliki komitmen, kualifikasi akademik, kompetensi, tanggungjawab • 3. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja • 4. Memiliki jaminan perlindungan hukum • 5. Memiliki organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. • •

MULTIKULTUR • Definisi Multikulturisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnyadibatasi dengan muatan nilai atau

MULTIKULTUR • Definisi Multikulturisme berhubungan dengan kebudayaan dan kemungkinan konsepnyadibatasi dengan muatan nilai atau memiliki kepentingan tertentu. • a. Multikulturisme pda dasarnya adalah pandangan dunia yang kemudian dapat diterjemahkan dalam berbagai kebijakan kebudayaan yang menekankan penerimaan terhadaprealitas keagamaan, pluraritas. dan multikulturalyang terdapat dalam kehidupan masyarakat. • b. Asyarakat multikultural adalah suatu masyarakatyang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai bentuk organisasi sosial, sejarah , adat serta kebiasaan. • c. Multikulturisme mencakup gagasan , cara pandang, kebijakan, penyikapan dan tindakan, oleh masyarakat suatu negara , yang majemuk dari segi etnis, budaya, agama, dsb. namun mempunyai cita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan mempunyai kebanggaan untuk mempertahankan kemajemukan tsb.

 • PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL • Menrurut Furnival, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang

• PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL • Menrurut Furnival, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas 2 atau lebih kpmunitas (kelompok ) yang secara kultural dan ekonomi terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.

 • • • Menurut Ilmuan , berdasarkan konfigurasidan komunitas stnik dibedakan menjadi 4

• • • Menurut Ilmuan , berdasarkan konfigurasidan komunitas stnik dibedakan menjadi 4 katagori yaitu : 1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang, adalah masyarakat majemuk yang tersusun oleh sejumlah komunitas /etnik yang memiliki kekuatan kompetitif tidak yang kurang lebih seimbang. 2. Mayarakat majemuk dengan mayoritas dominan , adalah masyarakat majemuk yang tersusunoleh sejumlah komunitas etnil dengan kekuatan kompetitif lebih besar dari pada kelompok yang lainnya. dengan kata lain bahwa suatu kelompok etnis mayoritas mendominasi kompetensi politik atau ekonomi sehingga posisi kelompok lain menjadi lebih kecil. 3. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominant, adalah sustu masyarakat di mana suatu kelompok stnik minoritas memiliki keunggulan kompetitif yang luas sehingga mendominasi kehidupan politikatau ekonomi masyarakat. 4. Masyarakat Majemuk ddengan fragmentasi, adalah masyarakat yang terdiri dari sejumlah kelompok etnik, namun semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompok pun yang memilikiposisi politik atau ekonomi yang dominant terhadap yang lain.

 • Masyarakat Indonesia yang multikultural • Walaupun negara Indonesia dapat dilihat dari dua

• Masyarakat Indonesia yang multikultural • Walaupun negara Indonesia dapat dilihat dari dua cara yaitu : • A. Secara Horizontal(deferensiasi ) • 1. Perbedaan Fisik atau Ras, dikelompokkan Golongan orang Mongoloid, bertempat tinggal di sebagai besar kepulauan Indonesia, dengan ciri-ciri rambut ikal dan lurus, muka agak bulat, kulit putih hingga sawo matang.

 • Golongan orang Papua Melanosoid, merupakan golongan pendiuduk yang bermukim di pulau Papua,

• Golongan orang Papua Melanosoid, merupakan golongan pendiuduk yang bermukim di pulau Papua, Kei dan Aru. Mereka mempunyai ciri fidik seperti rambut keriting, bibir tebal, dan kulit hitam. • Golongan Vedoid, antara lain orang-orang Kubu, sakai, Mentawai, enggano, dan tomura, dengan ciri fisik bertubuh relatif kecil , kulit sawo matang, dan rambut berombak.

 • 2. Perbedaan Suku Bangsa Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan suku

• 2. Perbedaan Suku Bangsa Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan suku bangsa , ada sekitar 300 an suku bangsa dengan jumlah setiap sukunya beragam yang tersebafr di wilayah negara dari sabang sampai merauke. 3. Perbedaan Agama. Kepercayaan animisme dan dinamisme adalah kepercayaan yang paling tua dan berkembang sejak zaman pra sejarah, sebelum bangsa Indonesia mengenal tulisan. Pada abad ke 5 SM Agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia, menyusul kemudia Agama Kristen, pada abad ke 7 Agama Islam masuk dan dianut sebagian besar penduduk Indonesia. 4. Perbedaan Jenis Kelamin. Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami. baik laki-laki maupun perempuan mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan melengkapi.

 • B. Secara Vertikal ( stratifikasi ) Perbedaan vertikal yaitu perbedaan individu atau

• B. Secara Vertikal ( stratifikasi ) Perbedaan vertikal yaitu perbedaan individu atau kelompokdalam tingkatan-tingkatan secara hirarki, atau perbedaandalam kelas-kelas yang berbeda tingkatan dalam suatu sistem sosial. Perbedaan secara vertikal ini dikenal dengan nama stratifikasi. Keaneka ragaman dalam tingkat atau kelas sosial ini disebabkan oleh adanya sifat yang menghargai atau menjunjung tinggi sesuatu baik berkenaan dengan barang kebutuhan, kekuasaan dalam masyarakat, keturunan dan pendidikan tertentu yang dapat dicapai seseorang.

 • Faktor Penyebab Masyarakat Multikultural • a. Kondisi Geografis Perbedaan kondisi geografis telah

• Faktor Penyebab Masyarakat Multikultural • a. Kondisi Geografis Perbedaan kondisi geografis telah melahirkan berbagai suku bangsa. b. Latar Belakang Historis Nenek moyang dari bangsa Indonesia adalah berasal dari Yunan, yaitu suatu wilayah di Cina bagian selatan yang pidah ke pulau-pulau di Nusantara. Perindahan secara bertahap dalam waktu dan jalur yang berbeda. c. Keterbukaan terhadap Kebudayaan Luar. Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.

 • Masalah Yang Timbul Akibat adanya Masyarakat Multikultural. • a. Konflik berdasarkan tingkatannya.

• Masalah Yang Timbul Akibat adanya Masyarakat Multikultural. • a. Konflik berdasarkan tingkatannya. karena ideologi, /gagasan dan tingkat politik dan berdasarkan jenisnya karena rasial, antar suku bangsa, dan antar agama. • b. Integrasi, kesempurnaan atau keseluruhan. • c. Disintegrasi, suatu keadaan yang mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. contoh kasus GAM di aceh, RMS di maluku, OPM di Papua Irian Barat. Gejala awan disintergrasi tida adanya persamaan persepsi, norma tidak berfungsi ddengan baik, terjadi pertentangan antar norma, pemberian sanksi tidak konskuen, tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma. • d. Reintegrasi, atau reorganisasi yaitu suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilaibaru agar serasi dengan lembaga kemasyarakatan yang trlah mengalami perubahan.

 • Alternatif Pemecahan Masalah • 1. Asimilasi, suatu proses di mana sesorang meninggalkan

• Alternatif Pemecahan Masalah • 1. Asimilasi, suatu proses di mana sesorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendirimuntuk menjadi daribagian budaya yangberbeda. Kelompok etnis yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan nilai yang ada dalam kelompok besar, sehingga setelah beberapa generasi akan menjadimbagian dari masyarakat tsb. • 2. Self-regregration, suatu kelompok etnis yang mengasingkan diri dari kebudayaan mayoritas, sehingga interaksi antar kelompok sedikit sekali, atau tidak terjadi. sehingga potensi konflik menjadi kecil. • 3. Integrasi, adalah keadaan ketika kelompok=kelompok etnis beradoptasi dan bersikap konformistis, terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi dengan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri. • 4. Pluralisme, suatu masyarakat yang mana kelompok-kelompok sub ordinattidak harus mengorbankan gaya hidup dan tradisi mereka , bahkan kebudayaan kelompok-kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan.

 • Sikap Kritis, Tolerasi dan Empati Soasial Terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan budaya

• Sikap Kritis, Tolerasi dan Empati Soasial Terhadap hubungan keanekaragaman dan perubahan budaya dalam menghadapi hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan di masyarakat , dibutuhkan sikap yang kritis, disertai toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan-perbedaan tsb.

Sikap Kritis a. Meninggalkan sikap primodialisme, terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(

Sikap Kritis a. Meninggalkan sikap primodialisme, terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme( berlebih-lebihan ) b. Mengembangkan sikap saling menghargai(toleransi ) terhadap nilai-nilai dan norma-sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik, agama, dsb. c. Mengembangkan rasa nasionalisme, terutama melalui penghayata wawasan kebangsaan dan ber negara, meninggalkan sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan kepentingan dengan masyarakat yang berada di negara lain. d. Menegakan spremasi hukum, artinya bahwa suatu peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial , ras, etnik, dan agama yang mereka anut. e. Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan bagi setiap individuterutama para pemegang kekuasaan dan penyelenggara kenegaraan secara formal f. Menyelesaikan konflik dengan cara yang akomodattif melalui mediasi , kompromi dan adjudikasi. •