Jaringan Nirkabel Medium Access Control MAC Sublayer Materi
Jaringan Nirkabel Medium Access Control (MAC) Sublayer (Materi 3)
Perkembangan MAC z ALOHA y. Ketika stasiun memiliki frame, langsung dikirim y. Stasiun memonitor jaringan selama delay propagasi round-trip maksimum (2 kali waktu yang dibutuhkan untuk mengirim frame antara 2 stasiun yang jaraknya terjauh) ditambah inkremen waktu yang fixed. y. Jika ada ACK berhasil y. Sebaliknya kirim ulang frame (retransmisi) y. Jika gagal setelah beberapa kali retransmisi stop
Perkembangan MAC z Slotted ALOHA z CSMA y Jika medium idle transmit y Jika medium sibuk teruskan monitor sampai y kanal “terasa” (sensed) idle y – Transmit segera z CSMA/CD y Jika medium idle transmit y Jika medium sibuk teruskan monitor sampai kanal “terasa” (sensed) idle y Transmit segera y Jika terdeteksi tabrakan dalam proses transmisi kirim sinyal jamming untuk memastikan bahwa semua stasiun mengetahui bahwa terjadi tabrakan y Tunggu selama waktu yang acak percobaan retransmisi
Ethernet (CSMA/CD) z Pada waktu t 0, stasiun A mulai mengirimkan paket dialamatkan ke D. z Pada t 1, B dan C siap untuk transmit.
Ethernet (CSMA/CD)
IEEE 802. 3 Medium Access Control z Preamble: deretan bit 7 -oktet dengan pola bit 0 dan 1 bergantian (101010. . . ) z Start frame delimiter (SFD): oktet tunggal 10101011 yang mengikuti preamble dan menandakan dimulainya field DA z Destination address: alamat DTE yang dituju z Source address: alamat DTE asal (originating) z Length/type: field 2 oktet yang merupakan indikasi jumlah oktet pada field data z Data LLC: memiliki panjang minimum dan maksimum agar menjadi frame yang valid z Pad: urutan oktet yang ditambahkan pada data agar memenuhi syarat pengoperasian collision detection
IEEE 802. 3 Medium Access Control z Frame check sequence (FCS): nilai CRC 4 oktet (32 bit) yang digunakan untuk deteksi kesalahan
Spesifikasi IEEE 802. 3 10 -Mbps (Ethernet) z Notasi untuk membedakan implementasi: <data rate [Mbps]> <metode signaling> <panjang segmen maksimum [ratusan meter]> <jenis media transmisi> z Medium 10 BASE-F terdiri dari 3 spesifikasi: y 10 BASE-FP (pasif) topologi star, panjang segmen sampai 1 km y 10 BASE-FL (link) point to point, jarak antar stasiun atau repeater sampai 2 km y 10 BASE-FB (backbone) jarak antar repeater sampai 2 km
Spesifikasi IEEE 802. 3 10 -Mbps (Ethernet) z Spesifikasi lain: y Fast Ethernet 100 BASE-X, 100 BASE-T 4 y. Gigabit Ethernet 1000 BASE-SX, 1000 BASELX, 1000 BASE-CX, 1000 BASE-T
Spesifikasi IEEE 802. 3 100 -Mbps (Fast Ethernet) z Standar 100 BASE-T y. Secara keseluruhan mengacu pada protokol MAC dan format frame IEEE 802. 3. y. Instalasi murah karena menggunakan UTP kategori 3 atau 5 y. Topologi mirip 10 BASE-T z Standar 100 BASE-X y. Banyak mengacu pada FDDI (Fiber Distributed Data Interface) y. Instalasi lebih mahal karena harus memasang kabel baru, misalnya STP, UTP kategori 5, atau serat optik
Spesifikasi IEEE 802. 3 100 -Mbps (Fast Ethernet)
100 BASE-X dan 100 BASE-T 4 z 100 BASE-X y. Laju data 100 Mbps pada sepasang link y 100 BASE-TX: menggunakan 2 UTP atau STP, 1 untuk transmit dan 1 untuk receive y 100 BASE-FX: menggunakan 2 serat optik z 100 BASE-T 4 y. Laju data 100 Mbps pada 4 link UTP y. Transmit dan receive data menggunakan 3 UTP (masing-masing 33, 3 Mbps), jadi 2 UTP bersifat unidireksional, dan 2 UTP bidireksional y. Skema pengkodean 8 B 6 T
100 BASE-X dan 100 BASE-T 4
Gigabit Ethernet z Hub switching mengkoneksikan central server dengan beberapa workgroup hub z Alternatif lapis fisik dalam spesifikasi 1 -Gbps: y 1000 BASE-SX serat optik multimode short wavelength 62, 5 -μm atau 50 -μm y 1000 BASE-LX serat optik multimode atau single mode y 1000 BASE-CX menggunakan STP y 1000 BASE-T UTP kategori 5
Gigabit Ethernet
Token Ring dan FDDI z Didasarkan pada penggunaan sebuah frame kecil, yang disebut token, yang beredar mengelilingi ring. z Stasiun pengirim akan membangkitkan token baru apabila kedua syarat berikut terpenuhi: y. Transmisi frame telah selesai y. Bit pertama dari frame yang dikirimkan telah kembali ke stasiun tersebut.
Token Ring dan FDDI
IEEE 802. 5 Medium Access Control z Starting delimiter: urutan bit khusus untuk meningkatkan transparansi data, dengan pola JK 000 z Access control, terdiri dari: y. Bit prioritas indikasi prioritas frame yang boleh ditransmisikan pada suatu saat y. Bit token membedakan antara frame biasa dan token y. Bit monitor mencegah frame mengelilingi ring secara terus menerus y. Bit reservasi digunakan oleh DTE dengan prioritas tinggi untuk memesan token pada rotasi berikutnya
IEEE 802. 5 Medium Access Control z Frame control: menyatakan tipe frame (MAC atau LLC/informasi) dan fungsi-fungsi kontrol tertentu z Destination address dan source address: alamat pengirim dan penerima z Data unit: membawa data LLC z Frame check sequence: CRC 32 bit z End delimiter: transparansi data dengan pola JK 1 IE z Frame status: terdiri dari bit address-recognized (A) dan bit frame-copied (C)
IEEE 802. 5 Medium Access Control Frame MAC z Setiap stasiun dapat memeriksa apakah suatu frame mengalami error, kemudian mengeset bit E=1 pada field ED (end delimiter) jika terdeteksi kesalahan z Stasiun pengirim dapat menyimpulkan salah satu dari 3 kondisi berikut dari field FS (frame status), yaitu: y Stasiun penerima tidak ada atau tidak aktif (A=0, C=0) y Stasiun penerima ada tetapi frame tidak dikopi (A=1, C=0) y Frame telah diterima (A=1, C=1)
IEEE 802. 5 Medium Access Control Frame MAC
IEEE 802. 5 Medium Access Control Prioritas Token Ring z Terdapat 8 level prioritas dengan 3 -bit field P dan 3 - bit field R (reservasi). z Variabel pada algoritma prioritas: y. Pf (atau Pm) = prioritas frame yang akan ditransmisikan oleh stasiun y. Pr = nilai prioritas dari token yang diterima y. Rr = nilai reservasi token saat ini y. Sr = nilai prioritas layanan ring yang lama (Pr) y. Sx = prioritas layanan baru
IEEE 802. 5 Medium Access Control Prioritas Token Ring
IEEE 802. 5 Medium Access Control Spesifikasi Lapis Fisik IEEE 802. 5 z Standar memperbolehkan ukuran frame maksimum 18200 oktet (untuk 16 Mbps dan 100 Mbps). Bandingkan dengan ukuran frame maksimum untuk IEEE 802. 3 yang hanya 1518 oktet. z Teknik pensinyalan pada datarate 4 dan 16 Mbps adalah Differential Manchester z Access control dapat dilakukan dengan 2 cara: z Token passing stasiun harus menunggu token sebelum mendapatkan kesempatan mengakses media z Dedicated token ring menggunakan mode switch antara stasiun dan hub/konsentrator, sehingga stasiun dapat mengakses media
IEEE 802. 5 Medium Access Control Spesifikasi Lapis Fisik IEEE 802. 5
FDDI Medium Access Control z Format frame didefinisikan dalam simbol-simbol, di mana tiap simbol ekivalen dengan 4 bit z Field-field pada frame FDDI sangat mirip dengan token ring, perbedaan yang signifikan hanya terdapat pada field FC z Field frame control (FC) pada frame selain token memiliki format CLFFZZZZ y C adalah indikasi apakah frame sinkron atau asinkron y L adalah indikasi alamat 16 atau 48 bit y FF adalah indikasi frame LLC, MAC, atau cadangan y ZZZZ adalah indikasi tipe frame kontrol z Field FC pada token memiliki format 10000000 atau 11000000
FDDI Medium Access Control
ATM LANS z Identifikasi tiga generasi LAN: y 1 st generation CSMA/CD dan token ring y 2 nd generation FDDI y 3 rd generation ATM LAN (jaminanthroughput untuk aplikasi multimedia) z Persyaratan pada LAN generasi ketiga: y. Mendukung berbagai kelas layanan y. Scalable throughput y. Fasilitas interworking antara teknologi LAN dan WAN
ATM LANS
Fibre Channel z Fibre channel merupakan ide baru dalam metode komunikasi data, di mana terjadi penggabungan antara komunikasi berorientasi kanal I/O (didominasi oleh hardware) dan komunikasi berorientasi jaringan (software) z Arsitektur protokol: y. FC-0 y. FC-1 y. FC-2 y. FC-3 y. FC-4 media fisik protokol transmisi protokol framing common services pemetaan
Fibre Channel
Wireless LAN z Standar IEEE 802. 11 mendefinisikan 3 tipe stasiun berdasarkan mobilitas: y. Tanpa transisi tidak bergerak atau sedikit bergerak di dalam daerah cakupan BSS y. Transisi BSS pergerakan stasiun dari 1 BSS ke BSS lain dalam ESS yang sama y. Transisi ESS pergerakan stasiun dari BSS dalam sebuah ESS ke BSS dalam ESS lain
Wireless LAN
- Slides: 33