IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN BIOLOGI FERMENTASI Oleh Prof
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN BIOLOGI (FERMENTASI) Oleh: Prof. Dr. Ir. SITI CHUZAEMI, MS FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENGOLAHAN (PERLAKUAN BIOLOGI ) �menggunakan mikroba (jamur, bakteri) penghasil enzim atau enzim sintetis untuk mengubah struktur kimia SK dan dinding sel jerami �DC dan Protein meningkat dan mengubah struktur fisik �Kelemahan ; mikroba “selalu memfermentasi zat-zat mudah larut
Pengolahan Biologi Pengolahan secara biologi dengan menggunakan jamur atau mikroba, misalnya fermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger. Fermentasi Aspergillus niger mampu meningkatkan kandungan protein dari 9, 88% menjadi 17, 12%; kandungan serat kasar turun yakni dari 7, 10% menjadi 4, 15%.
BEBERAPA JAMUR/KAPANG YG DIGUNAKAN UTK PERLAKUAN BIOLOGI n n n n Trichoderma : selulase Pleurotus sp : lignase Bacidiomycetes: laccases, peroksidase (melarutkan lignin) Chrysosporium : lignase (Phanaerochaete: lignase Rhyzopus sp. : >> protease, amilase, selulase Aspergilus sp: protease, >> amilase, protease Sacharomyces sp. : protease, amilase
BAKTERI UNTUK PERLAKUAN BIOLOGI n n Bacillus sp, : protease, kitinase Cellulomonas: selulase Alcaligenes faecallis: selulase Bacillus licheniformis: keratinase (bulu unggas: PK tinggi, keratin tinggi mengikat protein dgn ikatan sistin disulfida shg tidak dpt dicerna enzim mikroba rumen dan enzim tubuh ternak)
Bahan PERLAKUAN Hasil Limbah nangka, isi rumen F Rhizopus sp Meningkatkan nutrien, kecernaan dan palatabiitas Limbah Aspergillus sp, berserat kasar Rhizopus sp dan tinggi Trichoderma sp, Meningkatkan kandungan nutrien dan kecernaan. Menurunkan SK n lignin Kulit Pisang Aspergillus niger Protein Kasar, energi dan kecernaan meningkat Jerami padi Aspergillus niger Nutrisi , kecernaan dan palatabilitas meningkat Tandan kosong sawit Trichoderma harzianum Nutrisi dan kecernaan meningkat. Menutunkan lignin, SK
Pengolahan Secara Biologi Kulit Buah Cacao (Theobroma cacao) L) n n Buah cacao ; - Biji cacao = 24 % - Kulit Biji Cacao = 2 % - Kulit buah cacao = 74 %
Pengolahan Kulit Buah cacao Tanpa Fermentasi • Kulit Buah Cacao Dengan Fermentasi Kulit Buah Cacao dicincang n Limbah Tercincang (fermentasi 7 hr) Jika terlalu basah, dikeringkan (KA 70%) -Aspergilus niger Starbio (3 kg) + 6 kg Urea/ton kulit cacao n Limbah Terfermentasi • Limbah Tercincang dikeringkan • Limbah kering dikeringkan 2 -3 hari Digiling n - disaring (50 mm untuk Limbah kering Digiling + disaring (50 mm untuk ruminansia) n ruminansia) • Tepung Kulit cacao Tepung. Kulit cacao 07 -Oct-20 Tugas MT kul Peng Lim. Bah Ter. Industri
Kandungan Nutrisi Tepung Cacao 07 -Oct-20
Pengaruh Limbah Cacao terhadap Penampilan Sapi Percobaan pada Sapi Brahman Cross n Pakan Yang Diberikan ; - A : 30% R gajah + 70% Konsentrat - B : 30% limbah cacao Non fermentasi + 70% konsentrat - C : 30% limbah cacao fermentsi + 70% konsentrat n Limbah cacao diberikan kering n R gajah diberikan segar, dicacah 5 cm 07 -Oct-20
• Respon sapi terhadap perlakuan 07 -Oct-20
n n n Pengolahan limbah buah cacao dengan cara fermentasi merupakan upaya pemanfaatan limbah buah cacao sebagai pakan ternak. Limbah cacao fermentasi dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia dan non ruminansia. Limbah cacao dapat meningkatkan konsumsi BK, Kc. BK dan PBB sapi Brahman cross sedangkan pada ayam buras dapat digunakan sebagai pengganti dedak sampai 22% dan meningkatkan produktifitas dan bobot telur. 07 -Oct-20
Proses pengolahan kelapa sawit dan perkiraan proporsinya terhadap tandan buah segar (fresh fruit bunches) meliputi: Tandan kosong (bunch trash) Serat buah (palpress fibre) Minyak kasar (palm oil) Lumpur sawit (palm oil sludge) Inti sawit (palm kernel) Minyak inti sawit (palm kernel oil) Bungkil inti sawit (palm kernel cake) Cangkang (palm nut shell)
Komposisi zat makanan daun sawit, bungkil inti sawit, lumpur sawit Zat Nutrisi Daun Sawit Lumpur sawit Bungkil Inti sawit Bahan kering (%) 93, 41 a 94, 00 a 91, 11 a Protein kasar (%) 13, 13 a 13, 25 a 15, 40 a Lemak kasar (%) 4, 47 a 13, 00 a 7, 71 a Serat kasar (%) 32, 55 a 16, 00 a 10, 50 a Abu (%) 14, 43 b 13, 90 b 5, 18 b TDN (%) 65, 00 62, 00 Ca (%) 0, 67 c 0, 86 c 0, 04 c P (%) 0, 11 c 0, 18 c 0, 22 c Zn (%) 29, 00 c 61, 10 c 50, 40 c EM (%) 2348 b 32, 72 b 2246 b
Fermentasi Aspergillus Niger Uraian BK (%) Lemak kasar (%) Serat kasar (%) ADF (%) NDF (%) GE, kkal/kg Energi metabolis (TME), kkal/kg PK (%) Protein (%) Asam amino (%) Threonin Alanin Sistin Valin Metionin Isoleusin Leusin Fenilalanin Lisin Arginin Abu (%) Ca (%) P (%) Lumpur sawit kering Lumpur sawit terfermentasi 90 10, 4 29, 76 44, 29 62, 77 3260 1593 11, 94 10, 44 93, 84 4, 9 18, 6 33, 94 53, 99 3290 1717 22, 07 17, 12 0, 133 1, 56 0, 13 0, 48 0, 14 0, 35 0, 52 0, 21 0, 31 0, 21 28, 65 1, 24 0, 55 0, 87 0, 72 0, 14 0, 57 0, 16 0, 43 0, 65 0, 26 0, 36 0, 25 25, 85 1, 24 0, 05
Alur proses fermentasi lumpur sawit untuk bahan pakan ternak Lumpur sawit Dikukus Penambahan air dan mineral Penambahan spora Aspergillus niger Fermentasi aerobik Fermentasi anaerobik Pengeringan Penggilingan Bahan pakan ternak
SILASE (SILAGE) Hijauan yang diawetkan dalam bentuk segar (kandungan air 65 – 70 %) dalam suasana asam, tanpa O 2 pada suatu tempat yang disebut SILO
Bahan baku (hijauan) n n n Untuk hijauan muda yang mempunyai kandungan air tinggi, perlu dikurangi kandungan airnya dengan jalan dijemur (kadar air ideal 65%). Kadar air yang rendah menghambat aktifitas fermentasi. Dengan penjemuran dapat mengurangi sel-sel tanaman yang hidup sehingga dapat memperkecil proses respirasi. Untuk hijauan yang bentuknya panjang, perlu di potong-potong agar mudah mengeluarkan udara pada tempat penyimpanan.
PEMBUATAN SILASE DAUN RUMPUT (100 KG) DIANGINKAN + DEDAKJAGUNG (4 KG) DIADUK RATA, MASUKKAN SILO, DIMAMPATKAN Diperam selama 21 hari Kondisi anerob SILASE RUMPUT
Pengisian bag silo
Proses pemampatan menggunakan vacuum mechine
Tower Silo yang berupa bangunan silindris menjulang di atas tanah
Bale Silo yang dibentuk bale kemudian dibungkus plastik
Plastic Silo
PEMBUATAN TAPE JERAMI PADI Jerami Padi (100 KG) + Tetes (4 KG) + Diaduk rata Diperam selama 4 hari Kondisi anerob TAPE JERAMI Ragi Tape 160 gram (0, 4% Tetes) EM 4(20 g) +AIR
PEMBUATAN PAKAN LENGKAP (PL) TERFERMENTASI 6. Rumput 43 kg + - Dicampur homogen - Kmd masukkan kantong - Tambahkan konsentrat - setiap lapisan 5 cm PERAM 1014 hari PL TERFERMENTASI 1. 2. 3. 4. 5. Tepung Ikan 7 kg Dedak kopi 23 kg Onggok/tatal 9 Kg Dedak padi 17 kg Jagung Giling 21 Kg + 7. Tetes 2 Kg 8. Urea 1 Kg 9. Probiotik 1 Kg 10. Empon-empon 1 Kg 11. Mineral 1 Kg 12. Kapur 1 Ons 13. Garam 2 Kg 14. Air 25 – 30 liter
TERIMA KASIH
- Slides: 28