INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA Oleh

  • Slides: 31
Download presentation
INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA Oleh : Sugijanto

INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA Oleh : Sugijanto

Pendahuluan TISSUE RESPONS STRESSOR FISIKA JARINGAN TUBUH REAKSI CELL JARINGAN REAKSI FISIOLOGIS PENGARUH TERAPI

Pendahuluan TISSUE RESPONS STRESSOR FISIKA JARINGAN TUBUH REAKSI CELL JARINGAN REAKSI FISIOLOGIS PENGARUH TERAPI

JENIS STRESSOR n THERMAL n n n ELECTRIC n n n Infra red Ultra

JENIS STRESSOR n THERMAL n n n ELECTRIC n n n Infra red Ultra violet Laser CHEMIS n n Galvanis (CDC/IDC) Alternating curent frekwensi rendah; -menengah; -tinggi LIGHT n n Panas Dingin Obat-obatan MECHANIC n Gaya mekanik (misal air)

INFLAMASI Iritasi/injury thd jaringan Kerusakan jaringan haemorrhage (Brady)Kinine Menghasilkan zat kimiawi: Algogene Inflamasi awal

INFLAMASI Iritasi/injury thd jaringan Kerusakan jaringan haemorrhage (Brady)Kinine Menghasilkan zat kimiawi: Algogene Inflamasi awal Tumor, Dolor, Rubor, Calor, Fungsiolesa REGENERASI Produksi Hystamin, serotonine Produksi ‘P Substance’ gln dorsalis Inflamasi luas Proliferasi Prostaglandine (E) Remodeling

Nocisensor n n n Unimodale sensor: sensitif thd satu stimulus yg adekwat. Polymodale sensor:

Nocisensor n n n Unimodale sensor: sensitif thd satu stimulus yg adekwat. Polymodale sensor: sensitif the beberapa jenis stimulus Unimodale nocisensor: ujung bebas srbt mielin tipis dgn thresshold tinggi sensitif thd satu stimulus dan menimbulkan nyeri lokal. Thresshold jadi rendah oleh zat produk kerusakan jaringan sbg reaksi adaptasi perlindungan. Polymodale nocisensor: ujung bebas srbt aff tak bermyeline dgn thresshold tinggi sensitif thd beberapa stimulus. Tidak beradaptasi.

Reaksi lokal saraf sensorik Iritasi Kerusakan jar Pg, Bk, H zat tachikinine vasodilatasi nocisensor

Reaksi lokal saraf sensorik Iritasi Kerusakan jar Pg, Bk, H zat tachikinine vasodilatasi nocisensor stimulus gln spinale inflamasi lokal P substance Trans ke p h c. Spinothal tract thalamus Lymbics Kesadaran nyeri devergensi transport keperifer inflamasi lokal

JARINGAN IKAT n n n Merupakan komponen hampir seluruh jaringan tubuh. T. a. Cells,

JARINGAN IKAT n n n Merupakan komponen hampir seluruh jaringan tubuh. T. a. Cells, Collagen, elastin dan matrix Dihasilkan oleh fibroblast Fibroblas menghasilkan collagen dan matrix Kekuatan oleh collagen, kelenturan oleh elastin dan viscositas matrix

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n DERMATOGEN n n Bag terluar tubuh sbg isolator, protector, penyangga

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n DERMATOGEN n n Bag terluar tubuh sbg isolator, protector, penyangga dan organ sensor. Tersusun sbg epidermis, dermis dan subcutan. Pd subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi Terdapat kelenjar keringat dan lemak. Kelenturan oleh sub cutan collagen & air Radic, jar segmental: Dermatomes, sclerotome dan myotome; saraf perifer: nervinal.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n CAPSULOLIGAMENTAIR n n n n T. a. tunica fibrosa bag.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n CAPSULOLIGAMENTAIR n n n n T. a. tunica fibrosa bag. luar dan membrana sinovialis bag dalam. Ligament mrpk penebalan tunica fibrosa atau berdiri sendiri. Merupakan stabilisator sendi pasif Mengarahkan gerak sendi Memproduksi synovium Terdapat serabut saraf sensosis, capilair T. a. serabut collagen yg sejajar bersilangan, elastin; cell fibroblast, dan matrix dg. komponen utama: GAG’s, air,

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n MUSCULOTENDINOGEN n n n Otot rangka melekat pada tulang/fascia melalui

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK n MUSCULOTENDINOGEN n n n Otot rangka melekat pada tulang/fascia melalui tendon. Otot tipe I (tonic) tipe II phasic. Terbungkus oleh jar ikat. Sbg. Stabilisator aktif dan penggerak sendi. Terdapat serabut saraf motoris dan sensosis, capilair. Komponen contractile oleh myofrile, komponen penunjang /static oleh jar. ikat

ANALISIS PROGRAM Penyebab I Penyebab lain Diagnosis & prognosis Strutur jar 1 dan patologinya

ANALISIS PROGRAM Penyebab I Penyebab lain Diagnosis & prognosis Strutur jar 1 dan patologinya Gang gerakfungsi Strutur jar 2 dan patologinya Gang gerakfungsi Metode & teknik modalitas I Gang gerakfungsi Strutur jar 3 dst dan patologinya Gang gerakfungsi Metode & teknik modalitas I dst Dll

ARUS LISTRIK FREK RENDAH n n Arus diadynamic; merupakan arus frekwensi rendah galvanis monophasic

ARUS LISTRIK FREK RENDAH n n Arus diadynamic; merupakan arus frekwensi rendah galvanis monophasic dengan frekwensi 50 hz – 100 hz – 50/100 hz. Arus ultra reiz (2 -5) merupakan IDC dengan durasi puls dan rest 2 ms dan 5 ms. Transcutaneus Nerve Stimulation (TENS) bila dipilih arus biphase symmetry tidak ada beban galvanis sehingga tidak akan terjadi electric burn. Penetrasi superfisial, indikasi untuk mengurangi nyeri melalui modulasi tingkat sensoric, spinal dan supraspinal, merangsang motorik shg terjadi kontraksi otot, dan menurunkan hiperaktivitas symphatis sehingga diperoleh peningkatan mikro sirkulasi.

DIATHERMY n n n MWD modalitas deep heating radiant dipilahkan dgn SWD modalitas deep

DIATHERMY n n n MWD modalitas deep heating radiant dipilahkan dgn SWD modalitas deep heating inductance SWD sangat berpengaruh pd sifat dielectric jaringan. Timbulnya panas: jaringan isolator (electron mengelilingi inti) dan jaringan konduktor (dipole) serta jaringan elektrolit (anion – cathion). Indikasi untuk mengurangi nyeri melalui modulasi tingkat sensoric akibat reabsorbsi iritan nyeri, tingkat spinal oleh pengaruh sedatif mild heating dan tingkat supraspinal oleh pengaruh thermal, dan peningkatan mikro sirkulasi lokal oleh dilatasi sistem vaskuler.

ULTRA SOUND n n n Pengaruh Mekanis krn pengaruh gelombang longitudinal: gaya refraction dan

ULTRA SOUND n n n Pengaruh Mekanis krn pengaruh gelombang longitudinal: gaya refraction dan rarefraction < 4 bar Pengaruh utama oleh reaksi neurogenic inflammation akibat ‘tissue damage’ Pengaruh panas dalam relatif kecil diperoleh dari pengaruh vibrasi. Pengaruh piezoelectric mampu meningkatkan metabolisme membrane. Energi terbesar diterima jaringan interface

REAKSI TERHADAP ARUS LISTRIK frek rendah & menengah n n n n n Dimanfaatkan

REAKSI TERHADAP ARUS LISTRIK frek rendah & menengah n n n n n Dimanfaatkan untuk menegakkan diagnosis (misal SDC) Dilatasi pembl darah perifer atau central Kontraksi otot, peregangan, pumping action. Modulasi nyeri dalam 4 tingkat Penurunan oedeme (under pressure) Peregangan jaringan lunak (under tension) Meningkatkan metabolisme jaringan Memacu regenerasi jaringan lunak, callus Dll

REAKSI TERHADAP ENERGI (ULTRA) SOUND n n Peningkatan circulatory Peningkatan metabolism membrane (Piezo electric)

REAKSI TERHADAP ENERGI (ULTRA) SOUND n n Peningkatan circulatory Peningkatan metabolism membrane (Piezo electric) Peningkatan proses metabolism Mempercepat penyembuhan collagen

Jaringan Diagnosis Patologi Gang grk & fungsi Tes khusus Prosedur Intervensi Capsuleligament Contractu Non

Jaringan Diagnosis Patologi Gang grk & fungsi Tes khusus Prosedur Intervensi Capsuleligament Contractu Non Joint Play re capsular / Movement (JPM) Capsularpatt US SWD Capsuleligament Laxity Hypermo bile /unstable Passive test, Active stab. test ES Modality Capsuleligament Inflamati on Pain, Nyeri gerak Palpation, Stretch test SWD/MWD pulse TENS/IFC

Jaringan Diagnosis Patologi Gang grk & fungsi Tes khusus Prosedur Intervensi US pulse. TENS/IFC

Jaringan Diagnosis Patologi Gang grk & fungsi Tes khusus Prosedur Intervensi US pulse. TENS/IFC Tendomuscular Inflamati on Nyeri Palpation, kontraksi, isometric test, Lemah krn Stretch test nyeri Tendomuscular Weakness atrophy Lemahnya muscle performan ce Tendomuscular Tightness Spasm/ /contractur Pendek MMT/Isometric /isotonic strength test MF Contract relax stretch /length test ES under tension

Diagnosis Jaringan Patologi Gang grk & fungsi Bursae Inflamati on Pain (in move) Tulang

Diagnosis Jaringan Patologi Gang grk & fungsi Bursae Inflamati on Pain (in move) Tulang Fracture Pain, Axial test, deformity compression test fungsiolesa US Vaculair Venous /lymph Edeme (Distal) ES under pressure edeme Tes khusus Prosedur Intervensi Compression test US Pitting test

CONTUSION. n n n Pada kasus ini dapat diberikan diathermy, yaitu MWD (efektif utk

CONTUSION. n n n Pada kasus ini dapat diberikan diathermy, yaitu MWD (efektif utk otot), atau SWD (efektif utk jaringan ikat). Tujuan utamanya membantu proses resorbsi sisa metabolism dan radang. Dosis diberikan sesuai dengan aktualitas patologi

Ligament Sprain SWD kontraplanar; dosis utk aktualitas tinggi pulsed SWD nonthermal waktu pendek dan

Ligament Sprain SWD kontraplanar; dosis utk aktualitas tinggi pulsed SWD nonthermal waktu pendek dan frekwensi 2 kali sehari n Aktualitas rendah dgn subthermal waktu normal setiap hari atau selang sehari n US dosis intensitas 1 w/cm 2 pada actualitas tinggi dan waktu tergantung luasnya area dibagi ERA transducer. n Pada aktualitas rendah dengan intensitas 1, 5 – 2 w/cm 2. n Gerakan sirkuler dipilih mengingat arah serabutnya yang silang

Instabilitas n n FES (fuctional electrical stimulation): utk otot-otot stabilisator sendi utk meningkatkan dan

Instabilitas n n FES (fuctional electrical stimulation): utk otot-otot stabilisator sendi utk meningkatkan dan merangsang stabilisasi sendi. Modalitas lain diterapkan tergantung ada atau tidaknya patologi penyerta. Untuk modulasi nyeri dapat digunakan TENS atau diathermy.

Subluxatio dan dislocation n n Sama dengan instabilitas sendi, Menggunakan FES (fuctional electrical stimulation)

Subluxatio dan dislocation n n Sama dengan instabilitas sendi, Menggunakan FES (fuctional electrical stimulation) yg diterapkan pada otot-otot stabilisator sendi untuk meningkatkan dan merangsang stabilisasi sendi.

Kram otot n n Pada kram otot dapat digunakan MWD dosis suthermal yang praktis

Kram otot n n Pada kram otot dapat digunakan MWD dosis suthermal yang praktis atau SWD dosis subthermal. ES under pressure untuk sirkulasi penyerapan sisa metabolism

Strain dan tendinitis US pd otot dan tendon cidera utk memacu proses penyembuhan luka.

Strain dan tendinitis US pd otot dan tendon cidera utk memacu proses penyembuhan luka. n Intensitas sesuai aktualitas patologi: aktualitas tinggi dosis intensitas 1 w/cm 2 dan bila aktualitas rendah dgn intensitas 1, 5 – 2 w/cm 2. n Waktu tergantung luasnya area dibagi ERA transducer. Pada otot diterapkan gerakan longitudinal/parallel terhadap serabut otot

Ruptur tendon / otot n Sama dgn strain yaitu penerapan US yang diberikan pada

Ruptur tendon / otot n Sama dgn strain yaitu penerapan US yang diberikan pada otot dan tendon yang cidera dengan tujuan untuk memacu proses penyembuhan luka

Myosinovitis n n Penggunaan US diatas otot patologis, utk persiapan sebelum manipulasi otot dan

Myosinovitis n n Penggunaan US diatas otot patologis, utk persiapan sebelum manipulasi otot dan memacu proses penyembuhan luka. Intensitas diatur 1, 5 – 2 w/cm 2. Waktu tergantung luasnya area dibagi ERA transducer. Gerakan longitudinal/parallel terhadap serabut otot

Periostitis n n n US utk memacu proses penyembuhan luka. Intensitas dipilih 1 w/cm

Periostitis n n n US utk memacu proses penyembuhan luka. Intensitas dipilih 1 w/cm 2 pada aktualitas tinggi dan 1, 5 – 2 w/cm 2 pada aktualitas rendah. Waktu tergantung luasnya area dibagi ERA transducer

Frakture n n Pada fraktur sangat tergantung jaringan mana yang akan diobati. Pada sendi

Frakture n n Pada fraktur sangat tergantung jaringan mana yang akan diobati. Pada sendi dapat diberikan diathermy atau US, tetapi bila untuk modulasi nyeri dapat digunakan TENS. Untuk frakturnya sendiri dapat digunaka US untuk memacu pertumbuhan callus

DISKUSI DAN KESIMPULAN n n Dari kajian diatas penerapan elektroterapi tidak bias berdiri sendiri

DISKUSI DAN KESIMPULAN n n Dari kajian diatas penerapan elektroterapi tidak bias berdiri sendiri dan selalu diikuti interevensi utamanya. Untnuk pembuktian empiris seberapa besar pengaruh elektroterapi disbanding dengan manualterapi dan massage, diperlukan penelitian mendalam.

TUGAS n Jelaskan proses assessment manualterapi meliputi: n n n n Anamnesis dan materi

TUGAS n Jelaskan proses assessment manualterapi meliputi: n n n n Anamnesis dan materi anamnesis khusus. Inspeksi/observasi dan prinsip pelaksanaan serta kemungkinan temuannya. Tes cepat pada anggota gerak atas. Pemeriksaan fungsi gerak dasar: tes gerak aktif dan temuannya; tes gerak pasif dalam pelaksanaan dan temuannya; serta tes gerak isometrik sarat pelaksanaan dan kemungkinan temuannya. Tes khusus secara sekuensis sesuai temuan sebelumnya. Data lain Bagaimana anda membuat analisis program? Jelaskan output assessment berupa diagnosis fisio-manualterapi.