INTERNATIONAL HEALTH REGULATIONS IHR dr Gotra Saputra M

  • Slides: 46
Download presentation
INTERNATIONAL HEALTH REGULATIONS (IHR) dr. Gotra Saputra M. Kes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kantor

INTERNATIONAL HEALTH REGULATIONS (IHR) dr. Gotra Saputra M. Kes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kantor kesehatan pelabuhan palu

Curiculum Vitae Nama : dr Gotra Saputra, M. Kes ( MARS) TTL : Singaraja

Curiculum Vitae Nama : dr Gotra Saputra, M. Kes ( MARS) TTL : Singaraja Bali, 29 Februari 1976 Alamat: Perum Graha Nuri Nusantara B/6 Palu Jabatan : Kasie PRL & KLW KKP Palu Riwayat Pendidikan: - S 1 Kedokteran Univ. Sam Ratulangi Manado - S 2 Kesehatan Masyarakat (Administrasi RS ) Univ. Hasanuddin Makassar • Riwayat Pekerjaan: - Rumah Sakit Seto Hasbadi Bekasi Jawa Barat (2001) - Kepala Puskesmas Lindu ( 2001 -2004) - Kepala Puskesmas Kulawi merangkap kepala PKM Lindu (2004 - 2005) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Palu (2005 - Sekarang ) • • •

Latar Belakang: Kerangka Kerja Internasional Penanggulangan di sumber kejadian Semua ancaman KKM (Biologi, Kimia,

Latar Belakang: Kerangka Kerja Internasional Penanggulangan di sumber kejadian Semua ancaman KKM (Biologi, Kimia, Nuklir, Pangan) Penaggulangan disesuaikan

What is IHR? The International Health Regulations (2005) IHR - are an international agreement

What is IHR? The International Health Regulations (2005) IHR - are an international agreement that is legally binding on 194 countries (States Parties), including all WHO Member States. Entry into force on 15 June 2007

Why have IHR? v. Serious and unusual disease events are inevitable v. Globalisation -

Why have IHR? v. Serious and unusual disease events are inevitable v. Globalisation - problem in one location is everybody’s headache v. An agreed International Public Health code of conduct for a global approach

SEJARAH (1) Ø Pada tahun 1348 lebih dari 60 juta orang penduduk dunia meninggal

SEJARAH (1) Ø Pada tahun 1348 lebih dari 60 juta orang penduduk dunia meninggal karena penyakit “Pes” (Black Death) Ø Pada tahun 1348 Pelabuhan Venesia sebagai salah satu pelabuhan yang terbesar di Eropa melakukan upaya karantina dengan cara menolak masuknya kapal yang datang dan daerah terjangkit Pes serta terhadap kapal yang dicurigai terjangkit penyakit PES di isolasi diluar pelabuhan selama 40 hari (Quadraginta” (latin) ) KARANTINA Ø Pada tahun 1377 di Roguasa dibuat suatu peraturan bahwa penumpang dari daeah terjangkit penyakit pes harus tinggal di suatu tempat diluar pelabuhan di isolasi diluar pelabuhan selama 40 hari (Quadraginta” (latin) ) KARANTINA

SEJARAH (2) Ø 1951 World Health Organization mengadopsi regulasi yang dihasilkan oleh International Sanitary

SEJARAH (2) Ø 1951 World Health Organization mengadopsi regulasi yang dihasilkan oleh International Sanitary Conference. International Sanitary Regulations 1951 (ISR 1951) Ø 1969 WHO mengubah International Sanitary Regulations (ISR) yang dihasilkan oleh International Sanitary Conference menjadi : International Health Regulations (IHR) dan dikenal sebagai IHR 1969 Ø 1973 WHO melakukan Revisi terhadap International Health Regulations (1969) dan dikenal sebagai Additional Regulation 1973

TANTANGAN SEKTOR KESEHATAN Globalisasi B Perubahan Gaya Hidup A Perubahan Agent Penyebab Penyakit C

TANTANGAN SEKTOR KESEHATAN Globalisasi B Perubahan Gaya Hidup A Perubahan Agent Penyebab Penyakit C X E D Perubahan Iklim Perkembangan dan Pertumbuhan Populasi

“Infeksi emerging dan re-emerging menggambarkan upaya tiada henti mikroorganisme untuk bertahan hidup” Ancaman Pertahanan

“Infeksi emerging dan re-emerging menggambarkan upaya tiada henti mikroorganisme untuk bertahan hidup” Ancaman Pertahanan Negara

Our world is changing as never before Populations grow, age, and move Diseases travel

Our world is changing as never before Populations grow, age, and move Diseases travel fast Microbes adapt Chemical, radiation, food risks increase Health security is at stake

Radio-nuclear Events

Radio-nuclear Events

What do the IHR call for? l Strengthened national capacity for surveillance and control,

What do the IHR call for? l Strengthened national capacity for surveillance and control, including in travel and transport l Prevention, alert and response to international public health emergencies l Global partnership and international collaboration l Rights, obligations and procedures, and progress monitoring

Why should countries implement the IHR? To detect and contain public health threats faster,

Why should countries implement the IHR? To detect and contain public health threats faster, to contribute to international public health security, and to enjoy the benefits Countries will receive: of being a respected partner. o WHO assistance in building core capacities o WHO’s guidance during outbreak investigation, risk assessment, and response o WHO’s advice and logistical support o information gathered by WHO about public health risks worldwide o assistance to mobilize funding support

National IHR Core Capacity Requirements Potential Hazards ANCAMAN LOKASI WILAYAH – Biological ; Infectious

National IHR Core Capacity Requirements Potential Hazards ANCAMAN LOKASI WILAYAH – Biological ; Infectious ; Zoonosis ; Food safety – Chemical – Radio nuclear Points of Entry

Legislation, Policy and Financing Penerapan UU Wabah dan UU Kesehatan beserta peraturan Pemerintah yang

Legislation, Policy and Financing Penerapan UU Wabah dan UU Kesehatan beserta peraturan Pemerintah yang terkait; serta instrument pengaturan yang telah tersedia. Batasan struktur, organisasi, peran dan tanggung jawab disetiap tingkatan yang diperlukan untuk pelaksanaan surveillance dan respons. Anggaran dana untuk melaksanakan IHR serta membangun semua kapasitas inti ditingkat pusat dan daerah.

Human Resource Capacity Kebijakan/instruments pemerintah untuk mengirim staf mengikuti pelatihan maupun pendidikan tehnis/fungsional. Training

Human Resource Capacity Kebijakan/instruments pemerintah untuk mengirim staf mengikuti pelatihan maupun pendidikan tehnis/fungsional. Training needs assessment Menyusun rencana pelatihan serta rencana pengembangan sumber daya secara paripurna yang didukung pendanaan yang memadai. Pendidikan Epidemiologi lapangan yang formal (satu atau 2 tahun) sesuai kebutuhan nasional.

KAPASITAS INTI IHR DIPINTU MASUK NEGARA

KAPASITAS INTI IHR DIPINTU MASUK NEGARA

Penerapan IHR di pintu masuk Tujuan utama • Melindungi kesehatan penumpang dan awak alat

Penerapan IHR di pintu masuk Tujuan utama • Melindungi kesehatan penumpang dan awak alat angkut dan melindungi kesehatan penduduk dengan mencegah atau mengurangi penyebaran penyakit • Menjaga keberlangsungan operasi terminal bandara, pelabuhan dan lintas darat, disamping itu sedapat mungkin alat angkut dalam kondisi sehat dan bebas dari sumber infeksi dan kontaminasi, dengan penanggulangan sumbernya serta kapasitas untuk tanggap kedaruratan dan menerapkan upaya kesehatan masyarakat dengan menghindari hambatan lalu lintas penumpang dan barang.

Hasil yang diharapkan dari penerapan IHR di pintu masuk 1. Fasilitas di pintu masuk

Hasil yang diharapkan dari penerapan IHR di pintu masuk 1. Fasilitas di pintu masuk terpelihara dalam kondisi sanitasi, bebas infeksi dan kontaminasi, termasuk vector dan reservoirnya. 2. Upaya measures dilakukan terhadap penumpang, alat angkut, cargo, barang dan kiriman pos. 3. Suatu rencana contingency untuk kedaruratan kesehatan masyarakat tersusun dengan efektif dan berfungsi di seluruh pintu masuk negara yang telah ditunjuk. 4. Kapasitas untuk secara cepat menerapkan rekomendasi kesehatan masyarakat internasional di seluruh pintu masuk negara yang ditunjuk. 5. Koordinasi antara WHO and Organisasi lain (mis. ICAO)

Indicator q Koordinasi dan komunikasi. q Kegiatan rutin. q Kegiatan khusus sebagai respons terhadap

Indicator q Koordinasi dan komunikasi. q Kegiatan rutin. q Kegiatan khusus sebagai respons terhadap PHEIC

Rencana Kontinjensi di pintu masuk q q q q q Merupakan satu dari syarat

Rencana Kontinjensi di pintu masuk q q q q q Merupakan satu dari syarat kapasitas inti di pintu masuk yang ditunjuk, Terkait dengan kesepakatan internasional yang lain (mis. ICAO/IMO) Memerlukan upaya koordinasi lintas sektor untuk menyusun dan mengujinya. Setiap Pintu masuk memiliki karakteristik yang berbeda, walaupun struktur kontijensinya sama. Tindakan kesehatan yang tepat disaat kedaruratan.

KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA DALAM KONDISI RUTIN a Menyediakan pelayanan medis yang

KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA DALAM KONDISI RUTIN a Menyediakan pelayanan medis yang layak, termasuk fasilitas diagnostik yang memungkinkan assessment segera terhdp penumpang yang sakit Menyediakan transport dan petugas b e c Menyediakan staf untuk pemberantasan vektor setempat dan di sekitarnya d Menyediakan air yg aman utk diminum, fasilitas katering, toilet, pembuangan limbah yg memadai Menyediakan petugas utk pemeriksaan pesawat / kapal / kendaraan

Alur Pemberitahuan dan Penetapan peristiwa KKM Menetapkan apakah suatu peristiwa merupakan PHEIC dan memberi

Alur Pemberitahuan dan Penetapan peristiwa KKM Menetapkan apakah suatu peristiwa merupakan PHEIC dan memberi rekomendasi penanggulangan Menerima, menilai dan memberi respon pada peristiwa yang dilaporkan Saluran komunikasi: memberi tahu WHO mengenai potensi PHEIC, melakukan konsultasi dengan kementerian lain, umpan balik dari WHO Deteksi, verifikasi, lapor, respon pada kejadian – kejadian yang tidak diharapkan SEKJEN WHO Nasehat dari luar Komite Emergensi Komite Review Koordinasi Kontak Point IHR WHO Fokal Point Nasional IHR Komunikasi Berbagai penyakit dan Sistem surveilans kejadian di dalam negara WHO’s Expert Roster Organisasi – organisasi lain yang kompeten (IAEA etc. ) Kementerian / Sektor–sektor terkait Laporan

KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA KETIKA TERJADI PHEIC Melakukan diagnosis & b a

KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA KETIKA TERJADI PHEIC Melakukan diagnosis & b a g perawatan bagi pelaku perjalanan atau hewan yg terjangkit melalui kerjasama dg Melaksanakan tanggap fasilitas medis & kesehatan darurat kesehatan, hewan setempat dlm penunjukan koordinator & pengisolasian, pengobatan & pejabat berwenang di pintu layanan pendukung lainnya masuk & sarana yankes lainnya Menyediakan kendaraan khusus & staf terlatih dg alat pelindung diri yg memadai, dlm merujuk pelaku perjalanan yg membawa atau terkontaminasi peny menular Menerapkan f pengawasan masuk & keluarnya pelaku perjalanan c Menyediakan ruangan yg memadai & terpisah dr pelaku perjalanan lain, utk mewawancarai org yg terjangkit atau tersangka Menyediakan sarana diagnosis & bila perlu karantina thd pelaku perjalanan yg Menerapkan tindakan diduga terjangkit, hapus serangga, hapus sebaiknya di sarkes tikus, hapus hama, yg jauh dr pintu dekontaminasi atau msk penanganan bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut, barang & paket pos di lokasi khusus d e

HEALTH ALERT CARD (HAC)

HEALTH ALERT CARD (HAC)

THERMAL SCAN 35

THERMAL SCAN 35

THERMAL SCAN

THERMAL SCAN

BODY CLEAN DESINFECTION 37

BODY CLEAN DESINFECTION 37

KASUS SUSPEK 38

KASUS SUSPEK 38

KOMITMEN GLOBAL DALAM MENYIKAPI MENINGKATNYA ANCAMAN KKM Internatio nal Health Regulation (2005) 8 CORE

KOMITMEN GLOBAL DALAM MENYIKAPI MENINGKATNYA ANCAMAN KKM Internatio nal Health Regulation (2005) 8 CORE CAPACITIES • Kebijakan dan Legislasi • Koordinasi • Surveillance • Respon • Kesiapsiagaan • Komunikasi Risiko • SDM • Laboratium BAHAYA POTENSIAL • Biological • Infectious • Zoonosis • Food safety • Chemical • Radio nuclear Joint External evaluation Percepatan Implementasi Global health Security Agenda 11 ACTION PACKAGES • Antimicrobial Resistance • Emerging Zoonotic Diseases • National Biosafety & Biosecurity Systems • Immunization • National Laboratory Systems • Real-time Biosurveillance • Rapid Reporting • Workforce • Emergency Oper ations Centers • Linking Public Hea lth with Law and Multisectoral Rapid Response • Medical Countermea sures and Personel Deployment • Detect • Prevent • Respond Komitmen Melaksanakan IHR diperkuat dengan GHSA

Evaluasi dari hasil Evaluasi harus dilakukan setelah semua data telah dimasukkan dan semua komentar

Evaluasi dari hasil Evaluasi harus dilakukan setelah semua data telah dimasukkan dan semua komentar terkait “kekuatan”, “kelemahan” dan rencana untuk penyempurnaan kedepan telah dimasukkan (lihat Figure 9). Hasilnya akan dinyatakan dengan latar belakang berwarna berkisar dari merah ke hijau. – Merah: Dibawah 50% - diperlukan penyempurnaan yang bermakna. – Kuning: Antara 50% dan 80% - beberapa penyempurnaan diperlukan. – Hijau: Diatas 80% - Pintu Masuk cukup konsisten dengan persyaratan IHR Annex 1

TAMPILAN HASIL SELF ASSESSMENT B. 2. (g) Final Score 77% Koordinasi dan komunikasi 89%

TAMPILAN HASIL SELF ASSESSMENT B. 2. (g) Final Score 77% Koordinasi dan komunikasi 89% Kapasitas inti (Core capacity) rutin 64% Kapasitas inti (Core capacity) pada keadaan PHEIC 77% 0% 10% 20% 30% 40% 0 50% 60% 70% 89% Koordinasi dan komunikasi Kapasitas inti (Core capacity) rutin Kapasitas inti (Core capacity) pada keadaan PHEIC 90% 64% 77% 100%

Kesimpulan Detect Prevent Respond

Kesimpulan Detect Prevent Respond

Terima Kasih

Terima Kasih