International Classification of Primary Care ICPC 1 Pertemuan

  • Slides: 38
Download presentation
International Classification of Primary Care (ICPC) 1 Pertemuan 7 dr. Mayang Anggraini Prodi RMIK,

International Classification of Primary Care (ICPC) 1 Pertemuan 7 dr. Mayang Anggraini Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa memahami dan menjelaskan International Classification of Primary Care

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa memahami dan menjelaskan International Classification of Primary Care

Latar Belakang : (1) • Family International Classification pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan

Latar Belakang : (1) • Family International Classification pada Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 3 group klasifikasi : – Related Classification : ICPC (Klasifikasi Internasional pada Pelayanan Dasar) untuk Puskesmas. – Reference Classification : antara lain klasifikasi untuk Rumah Sakit yaitu ICD ke-10 edisi terakhir 2010 dan ICHI (International Classification of Health Intervension) atau klasifikasi operasi yang sedang diselesaikan. – Derived Classification : seperti ICD-O (Oncology). • Penciptaan klasifikasi kesehatan : – Terwujudnya konsensus, pengertian dan bingkai cakupan kerja kesehatan 1. yang berguna bagi pemerintah, pemberi pelayanan kesehatan dan konsumen. – Satu bahasa klasifikasi 1. WHO-FIC 2007. - Definition, Scope and Porpose. Figure 2 -Conceptual Framework for Health, dalam Scope of the WHO Family, page 11 (AIHW 2006)

LATAR BELAKANG : (2) • Morbiditas ICD. • Kelemahan, banyak gejala atau kondisi non

LATAR BELAKANG : (2) • Morbiditas ICD. • Kelemahan, banyak gejala atau kondisi non penyakit dikeluhkan di pelayanan kesehatan primer Puskesmas (episode of care), tidak dapat diberi kode (WONCA, 2005). • Keputusan Dirjen Bin. Kes. Mas (1998), atau LB 01. Dasarnya adalah Daftar Tabulasi Morbiditas ICD -10 dan Gejala Penyakit. ICD-10 difungsikan untuk sarana yankes rujukan dari pelayanan dasar (WHO, 2005), bukan Puskesmas • . Surat Keputusan Dir. Jend Yan. Med HK. 00. 05. 1. 4. 00744 tertanggal 19 Februari 1996 tentang penggunaan ICD-10 di Indonesia dasar pelaporan di Puskesmas, semestinya untuk Rumah Sakit , menambah ketidaksesuaian.

Latar Belakang : (3) • Koding Puskesmas WHO rekomendasikan penggunaan ICPC sebagai standard pencatatan

Latar Belakang : (3) • Koding Puskesmas WHO rekomendasikan penggunaan ICPC sebagai standard pencatatan & pelaporan data bagian family dari ICD-10 (WONCA, 2005). • Pelaksanaannya tidak bisa sekaligus pengganti ICD-10 perlu konversi dan mapping antara ICD-10 & ICPC menyatukan dua prinsip yang berbeda (Okkes I, 2002). • Survei di PUSDATIN ICPC belum dapat diterapkan di Puskesmas keterbatasan pemahaman & SDM, serta dana kesehatan. Indonesia, ICPC tahap sosialisasi (Kuswenda D, 2012).

Latar Belakang: (4) • SUSENAS 2001 ditemukan 23, 2% masyarakat yang bertempat tinggal di

Latar Belakang: (4) • SUSENAS 2001 ditemukan 23, 2% masyarakat yang bertempat tinggal di Pulau Jawa dan Bali tidak/kurang puas terhadap pelayanan rawat jalan yang diselenggarakan oleh pelayanan kesehatan pemerintah di kedua pulau. • Rekaman data RL 01 Puskesmas belum sepenuhnya berbagai analisis dan peningkatan upaya pelayanan kesehatan. Data ini dikirim tanpa ada intervensi pasti. • Penelitian epidemiologi, pendayagunaan obat, surveilance, KLB (Kejadian Luar Biasa), dsb data morbiditas dan mortalitas, belum dapat difasilitasi sesuai sasaran. • Hal ini dapat diakomodir dari penggunaan ICPC dalam koding morbiditas pelayanan kesehatan dasar (Hatta G, 2012).

Gambar 1. 1. Hasil grafik 17 Bab ICPC-2 pada 2195 masalah kesehatan di Pelayanan

Gambar 1. 1. Hasil grafik 17 Bab ICPC-2 pada 2195 masalah kesehatan di Pelayanan Kesehatan Dasar Genewa, Switzerlandia tahun 2007 (Wolff, H. , et all, 2011)

Latar Belakang… lanjutan 6 • • Dinas Kesehatan Sukoharjo SIK online berbasis web-based dan

Latar Belakang… lanjutan 6 • • Dinas Kesehatan Sukoharjo SIK online berbasis web-based dan terintegrasi serta pemanfaatan hasil penelitian sebagai dasar pengambilan keputusan dan regulasi strategi pelaksanaan pembangunan kesehatan faktor-faktor kunci penentu keberhasilan, menggunakan 2 Puskesmas diantara 12 Puskesmas. Perlu pendekatan implementasi mengetahui kualitas data yang diperoleh dari penerapan ICD-10 yang selama ini untuk laporan RL 01 dengan konversi penerapan ICPC. Seberapa besar kegunaan ICPC dapat diterapkan sebagai peningkatan kualitas kebutuhan data dan pelayanan kesehatan dasar di Indonesia, terutama di Puskesmas. Pendekatan Cross Sectional membuktikan efektifitas konversi ICPC-2 R dari ICD-10 kualitas pelayanan kesehatan manajemen pencatatan dan pelaporan data di Puskesmas.

Hasil dari Klasifikasi Kesehatan global • Terhimpunnya klasifikasi kesehatan tiap negara dengan bahasa yan

Hasil dari Klasifikasi Kesehatan global • Terhimpunnya klasifikasi kesehatan tiap negara dengan bahasa yan sama. • Mempermudah pengambilan data kesehatan. • Memudahkan analisis data kesehatan. • Memudahkan interpretasi data. • Memudahkan pembandingan data kesehatan dalam populasi berdasarkan kurun waktu tertentu dengan data kesehatan diantara populasi pada waktu tertentu yang sama. • Mengakibatkan negara mengkompilasi data kesehatannya secara konsisten. (Sumber : WHO FIC, 2012)

Unsur ICPC : Diagnosis /Masalah Kes. Pasien Alasan Kunjungan Pasien (AKP/RFE) Keluhan / Anamnesa

Unsur ICPC : Diagnosis /Masalah Kes. Pasien Alasan Kunjungan Pasien (AKP/RFE) Keluhan / Anamnesa Proses pelayanan / tindakan ICPC (3 unsur utama)

TUJUAN PENELITIAN : Tujuan Umum • Melakukan evaluasi bagaimana konversi ICPC-2 R dari ICD

TUJUAN PENELITIAN : Tujuan Umum • Melakukan evaluasi bagaimana konversi ICPC-2 R dari ICD dapat dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Tujuan Khusus • Mengetahui aplikabilitas ICPC-2 R konversi ICD-10 dalam pemahaman dan penerapannya sebagai standard pedoman kodefikasi data morbiditas di Puskesmas. • Melakukan tahapan konversi ICPC-2 R dari ICD-10 menggunakan SIMPUS yang telah berjalan pada pelayanan Puskesmas. • Melakukan konsiderasi untuk struktur pemetaan data yang baru dan potensial

ICPC membuka landasan baru khasanah klasifikasi mulai 1987 oleh WONCA (World Organization of National

ICPC membuka landasan baru khasanah klasifikasi mulai 1987 oleh WONCA (World Organization of National Colleges Academies) atau Family Physicians kini dikenal Perhimpunan Dokter Keluarga Sedunia (Hatta G, 2012). WONCA mendukung WICC (Wonca International Classification Committee) dan bekerjasama dengan WHO mengadopsi ICPC-2 untuk konversi ICD-10 (Bentzen N, 2004). ICPC elektronik dari mapping, mengidentifikasi hasil secara detail gejala & tanda kondisi pasien hyperthyroidism. Cross-mapping standard, menampilkan data spesifik mapping gejala & tanda kondisi pasien dengan 7 komponen dasar yang tidak dapat ditampilkan dalam ICD-10 (IM Okkes, et. al, 2002). Alphabetical index pada ICD-10 sejalan dengan Terminologi Medis untuk ICPC-2, sehingga struktur pemetaan potensial digunakan untuk rekam medis pasien elektronik pada pelayanan kesehatan dasar termasuk Puskesmas (Hatta G, 2012). Penerjemahan ICPC-2 terus berlangsung, di Thailand, Cina, Jepang, Rumania, Yunani dengan 6 bahasa Eropa, termasuk Indonesia. Australia mengumpulkan data dengan ICPC-2 dari NHS (National Health Survey) oleh ABS (Australian Bureau of Statistics) untuk mempelajari BEACH (Bettering the Evaluation and Care of Health). Aus. AID (Australian Agency for International Development) telah menyediakan dana untuk promosi/ implementasi ICPC-2. Sri Lanka sudah selesai dengan pengumpulan data 12 bulan. WHO mendorong pengembangan ICPC-2 -DK (International Classification of Primary Care. Two-Del Kapitel) di Vietnam. Filipina akan mengirim tim ke Australia untuk pelajari BEACH (Dzanun Z, 2012).

N o Peneliti Judul Persamaan Perbedaan 1 Okkes, H. , Lambert. (1996) ICPC: sebagai

N o Peneliti Judul Persamaan Perbedaan 1 Okkes, H. , Lambert. (1996) ICPC: sebagai aplikasi baru dalam penelitian dan catatan rekam medis pasien secara elektronik dalam pelayanan keluarga ICD-10 konversi ICPC sebagai kajian dalam penentuan koding diagnosis di pelayanan kesehatan dasar desain studi, teknik pengambilan data, Penggunaan ATC sebagai kode obat, dan pemilihan lokasi. 2 Botsis T, et all (2010) 17 tahun penggunaan ICPC di Norwegia pada pelayanan kesehatan dasar: melihat keberlangsungan kondisi dilapangan. ICPC sebagai kajian dalam penentuan koding diagnosis di pelayanan kesehatan dasar desain studi, teknik pengambilan data, Penggunaan PROMEDs sebagai analisis dan pemilihan lokasi. 3 Huibers A, et all (2011) Observasi Lingkup Diagnosis dalam Waktu yang Ditentukan pada Pelayanan Kesehatan Dasar di Delapan Negara Eropa ICPC sebagai standard indikator koding di pelayanan kesehatan dasar desain studi, teknik pengambilan data, analisis dan pemilihan lokasi. 4 Nystrom, M. , et al (2010) Pengembangan Pelayanan Kesehatan Dasar dengan ICD-10 Menggunakan Pemeta’an SNOMED CT ICD-10 standard pemeta’an koding pasien penggunaan KSH 97 -P ke SNOMED CT untuk konversi data, desain studi, teknik pengambilan data, analisis dan pemilihan lokasi. sebagai indikator untuk diagnosis

Konsep Penelitian Kompetensi Teknis Akses terhadap pelayanan Efektifitas Efisiensi Kontinuitas Hubungan Antar Manusia ICD-10

Konsep Penelitian Kompetensi Teknis Akses terhadap pelayanan Efektifitas Efisiensi Kontinuitas Hubungan Antar Manusia ICD-10 konversi ICPC-2 R pada SIMPUS Web. Based

Pengertian ICPC-2 R (1) • ICPC International Classification of Primary Care. Berbeda dengan kode

Pengertian ICPC-2 R (1) • ICPC International Classification of Primary Care. Berbeda dengan kode ICD-10 berisi diagnosisdan masalah kesehatan, ICPC berisi 3 unsur (alasan kedatangan, Diagnosis, dan Tindakan) • ICPC membuka landasan baru dalam khasanah klasifikasi setelah dipublikasikan tahun 1987 oleh WONCA (World Organization of National Colleges, Academies and Academic Associations of General Practitioners/Family Physicians), atau perhimpunan dokter keluarga sedunia. • Untuk pertama kalinya Puskesmas dapat mengelompokkan kondisi pasien Puskesmas dalam satu kode tiga unsur sekaligus, yaitu Alasan Kunjungan Pasien (AKP) , Diagnosis, atau Masalah kesehatan, dan proses layanan/Tindakan. Hubungan antara ketiga unsur itu memungkinkan pengelompokan sejak awal kunjungan pertama dengan alasannya sampai ke kesimpulannya.

Pengertian ICPC-2 R (2) • ICPC yang digunakan di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo adalah ICPC

Pengertian ICPC-2 R (2) • ICPC yang digunakan di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo adalah ICPC edisi kedua revisi atau disebut ICPC-2 R (International Classification of Primary Care Two Revision) Klasifikasi Internasional Pelayanan Dasar Edisi Kedua Revisi. Ø Edisi Pertama adalah ICPC-1 (tahun 1980). Ø Edisi Kedua adalah ICPC-2 (tahun 1992), Ø ICPC-2 e (dari pengembangan bentuk elektronik ICPC-2 Ø ICPC-2 R (tahun 1994) Revisi dari ICPC-2 Ø ICPC-2 e-v 424 ini adalah ICPC TERBARU, LAUNCHING PADA TANGGAL 01 OKTOBER 2012. •

Pengertian ICPC-2 R (3) • Edisi kedua ICPC dikembangkan untuk membuatnya terkait dengan ICD-10

Pengertian ICPC-2 R (3) • Edisi kedua ICPC dikembangkan untuk membuatnya terkait dengan ICD-10 yang dipublikasi oleh WHO tahun 1992, sehingga dapat dilakukan konversi antara kedua klasifikasi ini. Penelitian empirik yang luas telah memperlihatkan bahwa ICPC dan ICD-10 ternyata bersifat saling melengkapi. Selain itu, edisi dua juga memasukkan informasi tentang perkembangan baru dalam konsep dasar praktek umum/dokter keluarga yang tumbuh terutama dari penggunaan klasifikasi yang sesuai untuk disiplin kedokteran itu, sebagai patokan koding DI PUSKESMAS. •

ICD-10 Tujuan digunakan Rekaman sistematik, analisa, interpretasi Proses epidemiologi data penyakit yang dikelompokkan dalam

ICD-10 Tujuan digunakan Rekaman sistematik, analisa, interpretasi Proses epidemiologi data penyakit yang dikelompokkan dalam satu bentuk, Terjemahkan diagnosis penyakit berdasar penyakit epidemik, perjanjian dan masalah (konstitusional atau kesehatan kode umum, penyakit lokal alfanumerik 22 Bab yang menyerang setempat, penyakit yang menular dan luka.

ICPC merupakan family / keluarga dari ICD-10. Hal ini sudah jelas sekali ditampilkan, dari

ICPC merupakan family / keluarga dari ICD-10. Hal ini sudah jelas sekali ditampilkan, dari Buku Pedoman Penggunaan ICD-10 di Volume 2. Di ICD-10 tersebut, bisa didapatkan bagaimana ICPC adalah bagian dari ICD-10.

ICD-10 konversi ICPC-2 R Perbedaan mendasar obyek ICD-10 dengan ICPC (Djanun Z, 2012) ICD-10

ICD-10 konversi ICPC-2 R Perbedaan mendasar obyek ICD-10 dengan ICPC (Djanun Z, 2012) ICD-10 Format 22 Bab; Dasar: sistem tubuh, etiologi, dll (bercampur), satu penyakit dapat masuk beberapa klasifikasi Influenza (sal. Nafas atau infeksi); bentuk nomenklatur. ICPC-2 R Format 17 Bab mengandung 7 komponen; dasar sisitem tubuh (lokasi lebih utama dari etiologi) utamakan sifat rasional dan komprehensif, bentuk bukan nomenklatur mencerminkan berbagai aspek pelayanan Puskesmas dan distribusinya.

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: Data, Informasi dan Pengetahuan Diagnosis (awal dan utama) & Pemeriksaan

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: Data, Informasi dan Pengetahuan Diagnosis (awal dan utama) & Pemeriksaan Dasar (kondisi awal datang keluhan, diagnosis / tanda dan gejala oleh petugas medis & tindakan. Data Morbiditas Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas LB 1 Terminologi Medis (contoh: Abses pengumpulan eksudat nanah yang terlokalisasi.

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (1)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (1)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (2)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (2)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (3)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (3)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (4)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (4)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (5)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (5)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (6)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (6)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (7)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (7)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (8)

BENTUK ICPC-2 R INDONESIA: (8)

ICPC INDONESIA Bab A B D F H K L N P R S

ICPC INDONESIA Bab A B D F H K L N P R S T U W X Y Z Penjelasan Umum dan nonspesifik Darah, organ pembentuk darah, dan organ limfatik (limpa, sumsum tulang) (Blood) Pencernaan (Digestive) Mata (Vision) Telinga (Pendengaran, Hearing) Sirkulasi (Circulation) Muskuloskeletal (Locomotion) Neurologi Psikologi Pernapasan (Respiratory) Kulit (Skin) Endokrin, metabolik, dan nutrisi (me. Tabolism) Urologi Kehamilan, kelahiran, kontrasepsi (Woman) Genitalia perempuan (kromosom X) Genitalia laki-laki (kromosom Y) Masalah sosial Tabel 2. 1 Tujuh Belas (17) Bab dalam ICPC-2 R (WONCA, 2005) Kom ponen Penjelasan 1 Komponen keluhan dan gejala 2 Komponen upaya diagnostik dan preventif 3 Komponen tata laksana, tindakan, dan pengobatan 4 Komponen hasil pemeriksaan 5 Komponen administrasi 6 Komponen rujukan dan alasan kunjungan lainnya 7 Komponen diagnosis/penyakit infeksi - neoplasma - luka - bawaan abnormal - kekhususan lain Tabel 2. 2 Tujuh (7) kategori dalam ICPC-2 R (WONCA, 2005)

 • Aturan dan contoh penggunaan ICPC berdasarkan kode BAB. • Contoh Nyeri dada

• Aturan dan contoh penggunaan ICPC berdasarkan kode BAB. • Contoh Nyeri dada dikode A 11 (‘’Nyeri ini terasa diseluruh dada…’’), atau K 01 (‘’Dada saya sakit…saya rasa karna jantung saya’’), atau R 01 (‘’Dada saya sakit kalau saya batuk’’). Pasien ikterus ditemukan dalam Bab D (saluran cerna D 13), tetapi jika pasien kulit tampak kuning (Bab S S 08). Saya memerlukan obat hipertensi (K 50).

 • Memilih kode Komponen 1. Gejala dan keluhan Misal: mual (D 09), bersin

• Memilih kode Komponen 1. Gejala dan keluhan Misal: mual (D 09), bersin (R 07), Nyeri telinga (H 01), Sakit Kepala (N 01), rubrik takut terserang kanker (-27), takut menderita suatu penyakit /kondisi (-28), ‘’Saya takut kena TB’’ (A 27), ‘’Saya tidak dapat bekerja dikantor karena saya tidak betah duduk lama akibat hemoroid saya’’ K 28 (Komponen 1) dan K 96 (Komp. 7). 2. Prosedur diagnosis, penapisan dan pencegahan Imunisasi, memeriksakan darah, pemeriksaan prasalin, sekedar memeriksakan diri. Infeksi kandung kemih (U 35) dan karena diabetes (T 35). 3. Terapi, tindakan, dan pemberian obat Pemberian obat infeksi sinus (R 50), pasien buka jahitan pada wajah pasca operasi kelopak mata (F 54) atau Pascabedah operasi fimosis (Y 54)

 • Memilih kode Komponen 4. Hasil Pemeriksaan ‘’Saya ingin mengambil hasil pemeriksaan darah’’

• Memilih kode Komponen 4. Hasil Pemeriksaan ‘’Saya ingin mengambil hasil pemeriksaan darah’’ anemia (B 60), Profid lipid (T 60), pasien tidak menjelaskan (A 60). 5. Masalah Administrasi ‘’Saya perlu formulir asuransi ini dilengkapi’’ (A 62), ‘’Patah tulang saya sudah sembuh, saya akan kembali kerja perlu surat keterangan’’ (L 62). 6. Rujukan dan alasan lain untuk kunjungan Seorang pasien datang karena telinga tersumbat otoran telinga, setelah kotoran diangkat TD ternyata tinggi, juga dinasehati untuk berhenti merokok. Kode Rasa tersumbat ditelinga (H 13, H 81), pengangkatan (H 51), Inisiatif dokter (K 64), tekanan darah tinggi (K 85), pemeriksaan TD (K 31), Inisiatif dokter (P 64), Ketergantungan Tembakau (P 17) dan nasehat untuk berhenti merokok (P 45). 7. Diagnosis Rasa lemah (A 04) datang karena DM (T 90).

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R KUALITAS MUTU YANKES

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R KUALITAS MUTU YANKES

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R

SIMPUS dalam ICD-10 konversi ICPC-2 R

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH