INTERAKSIONISME n n n Pemerolehan bahasa karena interaksi
INTERAKSIONISME
n n n Pemerolehan bahasa karena interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa. Pemerolehan bahasa berhubungan dengan adanya interaksi antara masukan “input” dan kemampuan internal yang dimiliki pembelajar. Setiap anak sudah memiliki LAD sejak lahir. Namun, tanpa ada masukan yang sesuai tidak mungkin anak dapat menguasai bahasa tertentu secara otomatis.
n n Faktor intern dan ekstern dalam pemerolehan bahasa pertama oleh sang anak sangat mempengaruhi kemampuan berbahasanya. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner yang bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbagai kecerdasan. Salah satu kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa.
n Faktor yang tidak dapat dilupakan selain faktor kemampuan dalam diri setiap anak adalah lingkungan juga faktor yang memperngaruhi kemampuan berbahasa si anak. Banyak penemuan yang telah membuktikan hal ini.
KASUS n Secara umum bayi memberikan reaksi dan menunjukkan aktivitas berbahasa terhadap lingkungan di sekitarnya meskipun ia tidak menyadari aktivitas tersebut. Ia mencoba mengeluarkan sejumlah potensi berupa bunyi bahasa atau kata dan secara teratur ia melakukan pengulangan. Jika tidak mendapat respon berupa pengakuan dari lingkungannya, seperti ayah, ibu atau saudaranya, maka bayi mengubah potensi tersebut dan mengulangi proses yang sama sampai ia mendapatkan pengakuan dari lingkungan
n Di sebuah desa di Perancis, pada tahun 1800, ditemukan anak laki-laki berusia 11 -12 tahun yang tinggal di hutan dan sering menyusup ke desa untuk mencari makan. Ketika tertangkap dan dididik oleh direktur Institut Tuna Rungu yaitu Dr. Sicard, anak tersebut tidak dapat berbicara seperti manusia lain. Kemudian ia dididik oleh ahli lain, Jean-Marc. Gaspard Itard. Dibawah asuhan didikan yang baru ini, pola laku kehidupan Victor, nama yang diberikan pada anak laki-laki tersebut, dapat berubah namun tetap tidak mampu menggunakan bahasa
n Di Los Angeles, pada tahun 1970, ditemukan seorang anak perempuan yang disekap oleh orang tuanya di gudang belakang rumahnya. Selama 13 tahun ia tinggal dan sering disiksa ayahnya di dalam gudang tersebut, dan hanya diberi makan namun tidak pernah diajak berbicara oleh orang tuanya. Setelah diselamatkan, anak perempuan tersebut diberi nama Ginie kemudian dilatih agar dapat berbahasa selama 8 tahun, namun ternyata sama halnya dengan Victor pada kasus sebelumnya, ia tetap tidak mampu menggunakan bahasa
n Di Ohio, Isabelle seorang anak perempuan berusia 6. 5 tahun, diasuh oleh ibunya yang tuna wicara. Ia kemudian diasuh oleh Marie Mason, seorang pimpinan rumah sakit, dengan cara yang normal, dan ternyata Isabelle mampu menggunakan bahasa seperti anak-anak normal lainnya
n Contoh kasus pertama yang berhubungan dengan bayi pada umumnya, tampak bahwa memang manusia mempunyai bekal bawaan atau nature untuk menguasai bahasa dan dengan dibantu nurture maupun pengaruh dari lingkungan seperti orang tua atau saudaranya, bayi tersebut mampu mengembangkan bekal bawaannya tersebut sampai akhirnya ia dapat menggunakan bahasa dengan sempurna.
n Contoh kasus kedua dan ketiga, meskipun Victor dan Ginie juga memiliki kemampuan bawaan untuk menguasai bahasa atau nature, namun karena tidak adanya pengaruh dari lingkungan semenjak mereka dilahirkan atau nurture, Victor tinggal di hutan dan Ginie yang meskipun tinggal dengan orangtuanya sendiri namun hanya disiksa dan tidak pernah diajak bicara, maka usaha yang diupayakan ketika mereka telah berusia lebih dari 10 tahun agar kedua anak tersebut dapat menggunakan bahasa menjadi sia-sia belaka.
n Contoh kasusu Isabelle adanya proses pemerolehan bahasa yang bersifat nurture yang diberikan di usia yang tergolong lebih muda daripada Victor dan Ginie, yaitu 6, 5 tahun, ternyata memberikan bantuan yang cukup besar terhadap kemampuan bawaannya atau nature sehingga ia mampu menggunakan bahasa. Dengan demikian tampak bahwa antara sifat pemerolehan bahasa nature dan nurture ternyata yang satu tidaklah lebih penting dari yang lain karena tanpa satu sama lain, pemerolehan bahasa tidak dapat berjalan dengan baik bahkan dapat menemui kegagalan
- Slides: 11