Instrumens Failure Mode and Effect Analysis Pedoman Nasional
- Slides: 65
Instrumens Failure Mode and Effect Analysis Pedoman Nasional RCA dan FMEA
Failure Mode and Effect Analysis Herkutanto
– Hingga saat ini, pencegahan kesalahan medis belum menjadi fokus utama bidang kedokteran – Sebagian besar sistem Pelayanan kesehatan tidak di disain utk mencegah atau mengatasi “error” Perspektif Sejarah – Redesain Proses dgn Analisa Proaktif 5 (FMEA )
Risk management process overview (Risk Register Development Process) IDENTIFIKASI RISIKO ANALISA RISIKO EVALUASI RISIKO MONITOR DAN REVIEW ASESMEN RISIKO KOMUNIKASI DAN KONSULTASI TEGAKKAN KONTEKS KELOLA RISIKO RISK REGISTER ACHS : Risk Management & Quality Improvement 6 Handbo
MEMBANGUN KONTEKS : - FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT - TENTUKAN TUJUAN DAN SASARAN - STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO : -Apa yang bisa terjadi -Bagaimana kejadiannya -Mengapa hal itu bisa terjadi -Kapan hal itu bisa terjadi -Dimana hal itu bisa terjadi -Siapa yang bisa tertimpa kejadian tersebut Analisa risiko KOMUNIKASI DAN KONSULTASI -Dampak & probabilitas - siapa yang terlibat -Tingkat risiko -Kendali yang sudah ada dan yang diperlukan AUDIT Evaluasi risiko -Bandingkan tingkat risiko dg ktriteria REVIEW -analisa untung rugi -Risiko diterima atau tidak Risiko Tdk diterima MONITOR Risiko diterima Pengelolaan risiko - Tetapkan alternatif / pilihan - analisa untung rugi - pilih tindakan yeng paling sesuai - perencanaan tindakan & implementasi
v Risk Assessment Tools Risk Matrix Grading Root Cause Analysis Failure Mode and Effect Analysis
v Risk Register RS harus punya Standar yg berisi Program Risk Assessment tahunan Risk Register : 1. Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn 2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain, investigasi eksternal & internal, exernal assessments dan Akreditasi 3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual (menggunakan RCA & FMEA)
SITUASI SAAT INI ? Komplain pasien Laporan Kronologis MANAJEMEN RISIKO Audit Medis Ronde / Morning Report Rapat Kasus Identifikasi risiko Analisis risiko Rencana Strategis Manajemen Risiko Terintegrasi Penatalaksanaan risiko Evaluasi & Prioritas risiko
CONTOH. . . . Rumah Sakit ……………. . u k o D n e m KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG MANAJEMEN RISIKO TAHUN ………. . . Disahkan oleh : ……………… Tanggal : ……………… Review Tanggal: ………………
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO 1. Asesmen Risiko: a. Area Asesmen : Area asesnmen risiko mencakup : - UNIT BEDAH - UNIT FARMASI - UNIT RADIOLOGI - UNIT KEPERAWATAN - UNIT LABORATORIUM DST. Untuk tahun …. . Lebih diprioritaskan : ……
b. Identifikasi Risiko : - Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi - Instrumen identifikasi : a. Laporan insiden b. Komplain dan litigasi c. Risk profiling d. Survei - Peran staf
c. Analisis risiko : - risk grading matrix - root cause analysis ( RCA ) - failure modes and effects analysis ( FMEA ) d. Penilaian Risiko : - Risk ranking - prioritas risiko - cost benefit analysis 2. Penanganan Risiko : - Pengendalian risiko - pembiayaan risiko
Manchester Patient Safety Framework (Ma. PSa. F)…. help healthcare teams and organisations reflect on their progress in developing a mature safety culture. Levels of maturity with respect to a safety culture A. Why waste our time on safety? PATHOLOGICAL B. We do something when we have an incident REACTIVE C. We have systems in place to manage all identified risks BUREAUCRATIC D. We are always on the alert for risks that might emerge PROACTIVE E. Risk management is an integral part of everything that we do GENERATIVE
v Dimensi Risiko di Pelayanan Kesehatan RISIKO KORPORASI FINANSIAL -Alokasi sumber daya -Manajemen anggaran dan sumber daya -Proses 2 manajemen risiko -Instruksi 2 bendahara -Manajemen kontrak -Kegagalan 2 fiduciary RISIKO KLINIS OPRASIONAL -Pelayanan dan tindakan klinis -Kegagalan proses klinis dan manajemen -Kegagalan peralatan dan prasarana -Peraturan, kebijakan dan standar -Manajemen tenaga kerja -Pelatihan dan edukasi POLITIS LEGAL -Hubungan 2 Pemerintah Pusat-Komplain 2 Daerah -Tugas pelayanan -Budaya rumah sakit -Tanggung jawab legal dan -Legislasi dan regulasi Pusatregulasi Daerah -Tanggung jawab medico-legal -Harapan 2 komunitas, politis dan -Tanggung jawab Anggaran ACHS : Dasar Risk Management & Quality Improvement Handb media -Hukum Kesehatan & Keamanan
v Risiko di Rumah Sakit • Risiko Klinis : Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif. • Risiko Nonklinis / Corporate Risk : Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi • Hospital Risk Management : Clinical and administrative activities undertaken to identify, evaluate, and reduce the risk injury to patients, staff, and visitors, and the risk of loss to the organization itself.
SUMBER HERKUTANTO
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DI RS dalam SNARS 1. Direktur /Kepala bidang / Unit dan departemen wajib mendorong pelaksanaan program PMKP 2. Pelaksanaan Budaya mutu dan keselamatan (Quality safety culture) 3. Proaktif melakukan identifikasi dan menurunkan variasi 4. Menggunakan data agar fokus kepada prioritas isu 5. Berupaya menujukan perbaikan yg berkelanjutan
FOKUS AREA STD PMKP 1. Pengelolaan Kegiatan PMKP 2. Pemilihan , pengumpulan, analisis dan validasi data indikator mutu 3. Pelaporan dan analisis IKP 4. Pencapaian dan mempertahankan perbaikan 5. Manajemen risiko
PMKP 9. 1 SENTINEL a) Kematian yang tidak diduga, termasuk, dan tidak terbatas hanya > Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien atau kondisi pasien (contoh, kematian setelah infeksi pascaoperasi atau emboli paru-paru); > kematian bayi aterm; > bunuh diri. b) Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan penyakit pasien atau kondisi pasien; c) Operasi salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien; d) Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfusi darah atau produk darah atau transplantasi organ atau jaringan ; e) Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi dikirim ke rumah bukan rumah orangtuanya; f) Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat kematian atau kehilangan fungsi secara permanen), atau pembunuhan(yang disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran siswa latihan, serta pengunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan rumah sakit. (lihat juga KKS 8. 2)
PMKP 12 MAKSUD DAN TUJUAN Kategori Risiko : 1. Strategis ( terkait dengantujuan organisasi ) 2. Operasional ( rencanan pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi 3. Keuangan ( menjaga aset ) 4. Kepatuhan ( Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan ) 5. Reputasi ( image yg dirasakanmasyarakat ) Pendekatan Proaktif utk Manj Risiko 1. 2. 3. 4. 5. 6. Identifikasi risiko Prioritas risiko Pelaporan risiko Manajemen risiko Investigasi KTD Manjemen terkait tuntutan (Klaim )
Analisis Risiko Elemen Penilaian PMKP 12 1. Rumah sakit mempunyai program manajemen risiko rumah sakit yang meliputi butir 1) sampai dengan 6) yang ada pada maksud dan tujuan. (R) REGULASI 2. Rumah sakit mempunyai daftar risiko di tingkat rumah sakit yang sekurangnya meliputi risiko yang ada di butir a) sampai f) yang ada pada maksud dan tujuan. (D, W) ANALISIS 3. Rumah sakit telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang ada di butir a) sampai dengan f). (D, W) PDCA 4. Ada bukti rumah sakit telah melakukan failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan) setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan (D, W) FMEA 5. Rumah sakit telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisis modus dampak kegagalan. (FMEA). (D, W) Redisgn
Analisa Moda dan Efek Kegagalan (FMEA) – FMEA adalah alat brainstorming kelompok dan metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi dan mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut didesain utk meningkatkan keselamatan pasien – FMEA mengidentifikasi potensi kegagalan dalam proses (Proses Proaktif). – FMEA tidak memperbaiki kegagalan. 24
Apa yang akan FMEA berikan? – FMEA bisa dilkukan pada : • Proses yg telah dilakukan saat ini • Proses yang belum dilakukan atau Baru akan dilakukan mis: • Implementasi Elektronik rekam Medis • Pembelian Alat Baru • Redisain Ruangan, kamar operasi dll – Daftar Prioritas membantu peningkatan fokus pada masalah yang paling mendesak. – Terbaik untuk analisis sistem bukan insiden 25
JCI Hospital Std QPS. 10 – Program berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mengurangi efek samping tak terduga dan risiko keselamatan pasien dan staf didefinisikan diimplementasikan. – Mengidentifikasi proses beresiko tinggi – Prioritaskan resiko per-tahun – Pengurangan risiko proaktif setiap tahunnya – Disain ulang, berdasarkan aktifitas 26
PERBEDAAN FMEA & RCA FMEA RCA • Proaktif – Proses spesifik • Reaktif – Kejadian spesifik • Diagram alur proses • Diagram kronologis • “Apa yang bisa terjadi? ” • “Apa yang telah terjadi? ” • Fokus pada potensi kegagalan proses suatu sistem • Fokus pada kegagalan sistem • Mencegah kegagalan sebelum terjadi • Mencegah kegagalan muncul kembali
Moda Kegagalan, Efek, dan Penyebab Moda Kegagalan Efek Potensial dari Kegagalan Penyebab Potensial dari Kegagalan Definisi: Apa yang kita amati yang menunjukkan bahwa kegagalan bisa terjadi Definisi: Bagaimana kegagalan ini bisa berdampak pada pelanggan kita? Definisi: Unsur yang menimbulkan/ memungkinkan kegagalan Terlambat Lampu peringatan tak berfungsi Ledakan Perbaikan Katup bensin hilang Bahan bakar habis Penyumbatan penyaring udara menyebabkan mesin mogok Lampu peringatan tak berfungsi Saluran bensin yang kotor mengakibatkan mesin tersedak Mengganti bahan bakar dengan diesel Dan lain-lain. . .
Sebuah Kegagalan? 29
Kegagalan menara Pisa Moda Kegagalan: • Bangunan didirikan diatas tanah yang kondisinya tidak mendukung. • Bangunan condong ke satu sisi. • Pengunjung harus berhati-hati ketika menaiki tangga. Efek: • Bangunan tidak aman. • Bangunan harus diperkuat. • Harus merekrut banyak staff untuk mengakomodasi bertambahnya pengunjung. 30
Analisis Akar Masalah v. FMEA RCA menguji mengapa kegagalan tertentu terjadi n oo A t Ca na u ly se R sis edi sa in Pe FM EA ni ng ka ta n R B an gu na EA FM D is ai n FMEA adalah bagian awal dari peningkatan proses FMEA juga dapat digunakan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada 31
© Copyright, Joint Commission International Proses FMEA
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAKNYA 33 1. Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim 2. Gambarkan Alur Proses 3. Identifikas Modus Kegagalan & Dampaknya (Hazard Analysis) 4. Identifikas Prioritas Modus Kegagalan 5. Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan 6. Disain ulang Proses 7. Analisis dan Test Proses Baru 8. Implementasi dan Monitor Proses Baru HERKUTANTO
Output setiap langkah 34 LANGKAH OUTPUT 1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim Topik dan Tim 2 Gambarkan Alur Proses tergambar 3 Identifikasi Modus Kegagalan & Dampaknya 4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan Daftar Prioritas Modus Kegagalan 5 Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan 6 Disain ulang Proses Baru 7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru Hasil Uji COba 8 Implementasi dan Monitor Proses Baru Penerapan Proses Baru HERKUTANTO
LANGKAH 1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim 2 Gambarkan Alur Proses 1 3 Identifikasi Modus Kegagalan & Dampaknya 4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan 35 5 Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan TETAPKAN TOPIK & TIM HERKUTANTO 6 Disain ulang Proses 7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru 8 Implementasi dan Monitor Proses Baru
36 TUJUAN & HASIL Terpilihnya Topik FMEA Terpilihnya TIM Pelaksana untuk topik tersebut Daftar Tim HERKUTANTO
37 PEMILIHAN TOPIK FMEA l Proses spesifik di rumah sakit: Ø Highrisk Ø Highvolume Ø highcost l Didasarkan pada data incident report keselamatan pasien Ø Data rutin keselamatan pasien q. Sentinel event HERKUTANTO q. KTD
38 TUJUAN PEMILIHAN TOPIK l Fokus pada proses spesifik yang dianggap prioritas (hospital specific) l Melakukan tindakan korektif pada proses melalui redesign proses l Contoh: Ø Proses pelayanan Transfusi darah Ø Proses pemberian obat kepada pasien Ø Risiko jatuh Ø Risiko peralatan Ø Gizi dan pengendalian infeksi Ø Risiko sebagai akibat kondisi yg sdh lama berlangsung HERKUTANTO
Tahap 1: Memilih sebuah proses – Proses beresiko tinggi (Proses Baru, Proses yg sdg berjalan, proses dalam Klinis dan proses non klinis ) – Redisain Proses – High Risk process FMEA Proses beresiko tinggi • • • Variable input Complex Non standarized Tightly Couple Dependent on human intervention • Time constraints • Hierarchical culture Low Risk Process Resiko rendah • • • Decreasing variablelity Simplify Standardizing Loosen coupling of process Use technology Optimise redundancy Build in fail safe mechanism Documentation Establising a culture of team work 39
LANGKAH 1 A : PILIH PROSES YANG BERISIKO TINGGI Pilih Proses berisiko tinggi yang akan dianalisa. 40 Judul Proses : _________________________________________________________ LANGKAH 1 B : BENTUK TIM Ketua : ______________________________ Anggota 1. ________ 4. ____________________ 2. ________ 5. ____________________ 3. ________ 6. ____________________ Notulen? _____________________ HERKUTANTO Apakah semua Unit yang terkait dalam Proses sudah terwakili ? YA / TIDAK
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES Premeeting 41 Identify Topic and notivy the team (Step 1 & 2) 1 st team meeting Diagram the process, identify subprocess, verify the scope 2 rd team meeting Visit the worksite to observe the process, verify that all process & subprocess steps are correct (Step 3) 3 rd team meeting Brainstorming failure modes, assign individual team members to consult with process users (Step 3) 4 rd team meeting Identify failure modes causes, assign individual team members to consult with process users for additional input (Step 3) 5 th team meeting Transfer FM & Causes to the HFMEA Worksheet (Step 3). Begin the hazard analysis (Step 4) Identify corrective actios and assign follow up responsibilities (Step 5) 6 th, 7 th , 8 th…. η team meeting plus 1 Assign team members to follow up individual charged with taking corrective action η team meeting plus 2 Refine corrective actions based on feedback η team meeting plus 3 Test the proposed changes η team meeting plus 4 Meet with Top Management to obtain approval for all actions Postteam meeting The advisor or his/ her designee follow up until all actions are completed HERKUTANTO
Tahap 1 B : Membentuk sebuah Tim – 5 hingga 9 anggota – Expertise FMEA (bertindak sebagai fasilitator) – Pimpinan RS yang berwenang untuk membuat keputusan – Expert / memiliki pengetahuan ttg proses yg akan dianalisi dalam pengujian proses – Sedikitnya satu orang yang tidak familiar dengan proses yang akan diuji – Mewakili Bidang yg akan dianalisis – Tim anda harus memiliki: – – Dukungan kepemimpinan Individu yang dihormati Kejujuran Kreativitas 42
LANGKAH 1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim 2 Gambarkan Alur Proses 2 3 Identifikasi Modus Kegagalan & Dampaknya 4 Tetapkan Prioritas Modus Kegagalan 43 5 Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan Gambarkan Alur Proses HERKUTANTO 6 Disain ulang Proses 7 Analisis dan Uji Coba Proses Baru 8 Implementasi dan Monitor Proses Baru
44 TUJUAN & HASIL Ø Tergambarnya alur / langkah 2 PROSES dan SUBPROSES pelayanan yang dipilih dalam suatu bagan yang jelas Ø LEMBAR ALUR PROSES dan SUBPROSES PELAYANAN HERKUTANTO
Tahap 3: Merancang Proses , buat alur proses & brainstorming modus kegagalan – Menggunakan banyak cara untuk merancang proses atau sub proses apapun buat diagramnya dgn cara : – Pemetaan Arus Nilai – Alur grafik – Atau buat flow chart utk diagram proses ( Bila Proses Baru bgm seharusnya , Proses lama bagaimana saat ini. – Melibatkan perwakilan dari semua orang yang terlibat dalam proses – Mengalokasikan banyak waktu untuk tahapan ini 45
Contoh Peta Arus Nilai Pelanggan Pabrik Cola dibongkar di Pusat Pertemuan Cola dibawa ke ruang penyimpanan Pertambahan Nilai 120 menit Tanpa Nilai Cola didinginkan 30 menit Menunggu Cola dipesan Menunggu program dimulai Dibawa ke ruang pertemuan Cola diletakkan diatas es 30 menit 17, 280 menit 120 menit 46 60 menit
Bagaimana proses membawa obat -obatan ke unit? Dokter memeriksa pasien Dokter menulis pesanan obat Pesanan obat ditarik dari kartu Pesanan dicatat di Administrasi Rekam Medis (ARM) Permintaan obat dibawa ke Apotik Obat diantar ke unit Alur Grafik • Lima sampai delapan tahap • Menempati level atas • Sebisa mungkin berada dalam satu garis. • Hindari pemisahan "Jika X, maka Y" • Setiap tahap menggambarkan sesuatu yang sedang dilakukan. 47
Contoh 1 “pemesanan obat”
ALUR UTAMA PROSES SUB-PROSES
Contoh kasus 2 “Pemberian obat di rawat jalan oleh dokter “
Contoh FMEA
Kejadian Umum 10 Langka 5 1 Seberapa sering penyebab terjadi? 10 = Sangat sering 1 = Sangat jarang
PROBABILITY : LIKELIHOOD / FREQUENCY Level 1 Very low 2 Low DESKRIPSI 0– 5% – extremely unlikely or virtually impossible HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI >5 thn/x 6– 20% – low but not impossible JARANG TAPI BUKAN TIDAK MUNGKIN TERJADI 2 -5 thn/x 3 Medium 21– 50% – fairly likely to occur MUNGKIN TERJADI / BISA TERJADI 1 -2 thn/x 4 High 51– 80% – more likely to occur than not SANGAT MUNGKIN Bebrp x /thn 5 81– 100% – almost certainly will occur Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI Tiap mgg /bln
Keparahan 10 5 1 Tentukan keparahan efek pada pasien 10 = Tertinggi (kematian) 1 = Pasien tidak peduli (bukan berarti pasien senang)
SKOR DAMPAK CIDERA PASIEN 1 2 3 4 5 INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC Tidak ada cedera Dapat diatasi dengan pertolongan pertama Berkurangnya Cedera luas Kehilangan Kematian fungsi motorik / sensorik Setiap kasus yang memperpanjang perawatan fungsi utama permanent PELAYANAN/ OPERASIO NAL TERHENTI LEBIH DARI 1 JAM TERHENTI LEBIH DARI 8 JAM TERHENTI LEBIH DARI 1 HARI TERHENTI LEBIH DARI 1 MINGGU TERHENTI PERMANEN BIAYA / KEUANGAN KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH DARI 0, 1% ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 0, 25 % ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 0, 5% ANGGARAN KERUGIAN LEBIH DARI 1% ANGGARAN PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - WAKTU SINGKAT - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL KURANG DARI 3 HARI MEDIA NASIONAL LEBIH DARI 3 HARI DAMPAK KECIL THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT DAMPAK BERMAKNA THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT DAMPAK SERIUS THD MORIL KARYAWAN DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT MENJADI MASALAH BERAT BAGI PR REPUTASI RUMOR - WAKTU LAMA
Pendeteksian Mungkin Tidak mungkin 10 5 1 Berapa besar kemungkinan kita mendeteksi masalah sebelum itu memberi efek pada pasien ? 10 = Tidak mungkin 1 = Pasti
Tahap 6 : Mendisain ulang kontrol proses/disain ( Rekomendasi /Action ) – Brainstorm tindakan yang bisa mengatasi moda kegagalan dengan Angka Prioritas Risiko (APR) tertinggi q Eliminasi risiko jika memungkinkan q Minimimalkan/mitigasi risiko jika tidak bisa dieliminasi q Cari peluang untuk “bukti kegagalan” 62
Bagaimana kita dapat Mengurangi Risiko? – Satu cara untuk mengurangi risiko adalah mengurangi Angka Prioritas Risiko q Bisakah saya buat kegagalan ini kurang parah? q Bisakah saya buat kegagalan ini tidak sering terjadi? q Bisakah saya buat kegagalan ini mudah dideteksi? 63
Tahap 7 : Analisa dan Uji Proses Baru Ø Setelah proses yang baru dikembangkan, lakukan FMEA lainnya, periksa risiko-risiko potensial. Ø Untuk moda kegagalan dengan APR tinggi, cari cara tambahan untuk mengeliminasi atau memitigasi risiko. 64
Tahap 8 : Melakukan dan Memantau Proses Baru Ulangi beberapa kali, sesudah eliminasi masing-masing Moda Kegagalan 65
q • • Kesimpulan Standar Akreditasi menekankan Manajemen Risiko dan Quality Improvement saling berkaitan Standar Akreditasi menggambarkan adanya 2 sistem pokok dalam pengelolaan RS yaitu Sistem Pelayanan Klinis dan Sistem Manajemen didampingi Sistem Komunikasi & Informasi Manajemen Risiko RS merupakan payung safety bagi sistem tsb. Manajemen Risiko RS berakar pada Enterprise Risk Management Dengan penerapan Manajemen Risiko RS maka RS, Pasien, Staf, Fasilitas, Lingkungan, Anggaran menjadi lebih aman Implementasi di Rumah Sakit dimulai dengan menyusun dokumen “KEBIJAKAN dan STRATEGI TENTANG MANAJEMEN RISIKO” Salah satu Tools “ FMEA “
Herkutanto KARS Dr. Nico Lumenta
- Failure mode and effect analysis
- Ultrasound display modes
- Failure to capture vs failure to sense ecg
- Pacer failure to sense
- Ductile fracture
- Gross section yielding failure
- Focus mode and diffuse mode
- Difference between real protected and virtual mode of 80386
- 8088 data bus
- Mode địa chỉ tức thì là mode
- Timer modes in 8051
- Gartner mode 1 mode 2
- Perbedaan (planning mode) dan (evolutionary mode)
- Pedoman penilaian smk
- Penskoran soal
- Pedoman penerimaan dan pengeluaran negara diatur dalam
- Checklist cppob
- Piringan pedoman
- Kumpulan wahyu allah yang diturunkan kepada
- Manfaat pkl bagi sekolah
- Desain cppob
- Sejarah perkembangan sistem ejaan rumi
- Panduan penilaian sma
- Laporan pemeriksaan jembatan
- Pedoman operasional penilaian angka kredit
- Pedoman perancangan formulir
- Pedoman akuntansi perbankan indonesia
- Pedoman angka kredit dosen
- Contoh laporan verifikasi keuangan
- Inpassing jabatan fungsional kesehatan
- Pedoman angka kredit dosen
- Prinsip penyusunan rpp
- 3 fungsi al quran
- Chloride shift
- Marshallian demand function
- Failure point analysis
- Photo emission microscopy failure analysis
- Kukum analyse
- Ndt failure analysis
- Field tenor and mode in discourse analysis
- Bottleneck effect
- What happens if there is no mode in math
- Define mode of discourse
- Panic mode recovery in lexical analysis
- Principles of information security 5th edition pdf
- Forrester classification
- Classes with three or more grade levels are called
- Ddmin
- Factors of project success and failure
- Service talent cycle
- Vetsulin dosage chart for dogs
- Diabetes and heart failure
- Failure defeats losers but inspires winners
- Pictures of white particles in urine
- Cycle of failure mediocrity and success
- Minimum and maximum mode of 8086
- Cause effect analysis in black box testing
- Theories of failure solved problems
- Trachhub
- Long term memory
- Earthy look in chronic renal failure
- Allergic granulomatous angiitis
- Copd types
- Qms
- Example of encoding failure
- It project failure case study