INDIKATOR PEMANTAUAN PERKEMBANGAN NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK
INDIKATOR PEMANTAUAN PERKEMBANGAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH Nuzulul Rahmi, S. ST. , M. Kes
Penilaian perkembangan anak Tujuan : ü Mengetahui kelainan perkembangan anak dan hal-hal lain yang merupakan risiko terjadinya perkembangan tersebut ü Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau konseling genetik ü Mengetahui anak perlu dirujuk
Deteksi Dini Tumbuh Kembang • Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : menemukan status gizi kurang atau buruk dan menemukan mikro/makrosefali. • Deteksi dini penyimpangan perkembangan : mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat dan gangguan daya dengar. • Deteksi dini penyimpangan mental emosional : mengetahui masalah mental memosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
Cara deteksi perkembangan : ü DDST (Denver development screnning test) ü KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan ü KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah ü Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah ü Tes Daya Dengar Anak (TDD)
Tahapan Perkembangan Menurut Umur Contoh saat umur 0 -3 Bulan ü Mengangkat kepala setinggi 45 derjat ü Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah ü Melihat dan menatap wajah anda ü Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh ü Suka tertawa keras ü Bereaksi terkejut terhadap suara keras ü Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum ü Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman pendengaran dan kontak
Stimulasi Pada Bayi 0 -3 Bulan Kemampuan Gerak kasar : Kemampuan Gerak halus : üMengangkat kepala üBerguling-guling ü Menahan kepala tetap tegak ü Melihat, meraih dan menendang mainan gantung ü Memperhatikan benda bergerak ü Melihat benda kecil ü Memegang benda ü Meraba dan meraskan bentuk permukaan
Stimulasi Pada Bayi 0 -3 Bulan Kemampuan bicara dan bahasa : üBerbicara üMeniru suara-suara ü Mengenali berbagai suara Kemampuan sosialisasi dan kemandirian : üMemberi rasa aman dan kasih sayang üMengajak bayi tersenyum ü Mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan disekitarnya. ü Meniru ocehan dan mimik muka bayi üMengayun bayi üMenina bobokan
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
KPSP • Jadwal skrining KPSP rutin adalah umur : 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Cara menggunakan KPSP : • Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
• Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. • Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan. • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
• KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : – Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri? ” – Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan ke posisi duduk”
• Baca dulu dengan baik pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. • Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. • Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang) • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) • Bila jawaban YA = 9 -10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S) • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P). • Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.
Inversitas Bila perkembangan anak sesuai umur (S) : ü Beri pujian kpd ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik. ü Teruskan pola asuh anak sesuai dgn tahap perkembangan. ü Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak. ü Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu. ü Lakukan skrining KPSP setiap 3 bulan pada ank berumur kurang dr 24 bulan dan setiap 6 bulan pd anak umur 24 sampai 72 bulan.
Inversitas Bila perkembangan anak sesuai umur (S) : ü Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pd ank lebih sering lg, setiap saat dan sesering mungkin ü Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan ank utk mengatasi penyimpangan /mengejar ketinggalan. ü Lakukan pemeriksaan kesehatan ü Lakukan penilaian ulang 2 minggu kemudian ü Jika hasil KPSP ulang jawaban ‘Ya’ tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan (P)
• Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut : Rujukan ke RS dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
Denver Development Screening Test II (DDST)
Denver Development Screening Test II (DDST) v. Dipublikasikan pada tahun 1967 untuk membantu tenaga kesehatan mendeteksi masalah perkembangan potensial pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. Telah di gunakan secara luas sejak dipublikasikan. v. DDST selanjutnya direvisi menjadi DDST II oleh William K. Frankenburg dan Josiah B. Dodds
v. Cara melakukan pemeriksaan Denver II antara lain dilakukan secara kontinyu, anak didampingi ibu atau pengasuh, anak dan ibu dalam keadaan santai, satu formulir digunakan beberapa kali pada satu klien. Posisi anak pada saat pemeriksaan, adalah bayi baringkan di atas tempat tidur, sedangkan anak duduk di kursi, lengan di atas meja.
v Prinsip pemeriksaan Denver II : ü dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan ü dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak. ü Penggunaan alat bantu stimulasi adalah yang sederhana, suasana nyaman, bervariasi, memperhatikan gerakan spontan anak, dilakukan dengan wajar dan tanpa paksaan, tidak menghukum, memberikan pujian/ reinforcement bila anak dapat melakukan pemeriksaan. ü Sebelum uji coba semua alat saja sesuai tugas pada item tersebut, sehingga konsentrasi anak tidak terpecah.
Pelaksanaan pemeriksaan Material alat tes dalam pemeriksaan Denver II harus sesuai standart yang telah di tentukan. Material alat-alat tersebut, adalah lembar formulir DDST II, benang sulaman merah, kismis/ manic-manik, kerincingan dengan pegangan, kubus kayu berwarna merah, kuning, hijau dengan ukuran dimensi 1 inci 10 buah, lonceng kecil.
Bola tennis, boneka plastic kecil dengan botol susu, cangkir plastic kecil dengan pengangan pensil merah, kertas kosong, botol kaca bening dengan tutup berdiameter ± 2 cm dan dapat dibuka. Apabila ada, perlu juga disediakan meja dan kursi tiga buah, ruangan yang cukup luas untuk melakukan tes sector motorik kasar, serta meja khusus denagan kasur/ selimut sebagai tempat pemeriksaan bayi kecil.
Cara pengukuran/ pemeriksaan Denver II 1. Menentukan umur anak pada saat pemeriksaan. 2. Menarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah di tentukan. 3. Melakukan pengukuran pada anak pada item -item dalam empat sector dan memberikan scoring pada setiap item yang menilai. 4. Melakukan interpretasi hasil tes keseluruhan.
Skoring Penilaian Item Tes • Skor Pass (P) atau Lewat/ Lulus (L), apabila anak dapat melakukan uji coba dengan baik, atau ibu atau pengasuh member laporan tepat atau dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukan dengan baik. • Skor Fail (F) atau Gagal (G), apabila anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik, atau ibu/ pengasuh member laporan bahwa anak tidak dapat melakukan tugas dengan baik.
• Skor NO Opportunity (No) atau tak ada kesempatan (Ta. K), apabila anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan, misalnya kasus Retardasi Mental dan Down Syndrome. • Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode “L” yaitu laporang tua atau pengasuh anak. Penilaian apa yang harus dilakukannya. Item yang ada kode “L”nya, tidak diskor sebagai penolakan.
TERIMA KASIH
- Slides: 26