ILMU NUTRISI UNGGAS ZATZAT RACUN ALAMI PADA NUTRISI

  • Slides: 97
Download presentation
ILMU NUTRISI UNGGAS ZAT-ZAT RACUN ALAMI PADA NUTRISI UNGGAS Oleh: DR. YOSE RIZAL PROGRAM

ILMU NUTRISI UNGGAS ZAT-ZAT RACUN ALAMI PADA NUTRISI UNGGAS Oleh: DR. YOSE RIZAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS 2/28/2021 1

PENDAHULUAN ¡ Bermacam-macam zat antinutrisi dan/atau racun terdapat dalam bahan pakan unggas. ¡ Zat-zat

PENDAHULUAN ¡ Bermacam-macam zat antinutrisi dan/atau racun terdapat dalam bahan pakan unggas. ¡ Zat-zat antinutrisi ini merupakan kandungan normal dari tanaman dalam bentuk protein, asam lemak, glikosida, dan alkaloid. ¡ Zat-zat racun dalam bahan pakan unggas dapat pula berasal dari kontaminasi dengan bahan lain yang mengandung racun. 2/28/2021 2

¡ A. ¡ ¡ ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 1.

¡ A. ¡ ¡ ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 1. Protein: - Ada dua golongan protein yang merupakan racun yaitu: a. Protease Inhibitor Contoh: Anti Trypsin dan Anti Chymotrypsin 1) Mempengaruhi fungsi normal dari sekresi pankreas. 2) Terdapat pada kacang kedelai (Glycine max), lima bean (Phaseolus lunatus), kacang panjang (Vigna sinensis), kacang hijau (Pisum sativum), dan kacang-kacangan lainnya. 3) Juga terdapat pada sereal seperti: rye, barley, oat dan gandum. 2/28/2021 3

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Protease inhibitor

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Protease inhibitor terbagi dua: a) Golongan dengan BM 20000 memiliki dua jembatan sulfida, yang bekerja terutama menghambat trypsin, disebut Kunitz Inhibitor. b) Golongan dengan BM 8000 memiliki banyak jembatan sulfida, yang bekerja menghambat trypsin dan chymotrypsin, disebut Bowman-Birk Inhibitor. 5) Kunitz inhibitor mempunyai satu active site untuk tripsin. 2/28/2021 4

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Bowman-Birk inhibitor

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Bowman-Birk inhibitor memiliki dua active site untuk tripsin dan chimotripsin. 7) Efek patofisiologi dari trypsin inhibitor yaitu: sekresi berlebihan dari kelenjer pankreas, misalnya produksi hormon Cholecystokinin (CCK) berlebihan, sehingga menimbulkan hypertrophy dan hyperplasia pankreas. 8) Protease inhibitor tidak tahan terhadap panas, dan aktivitasnya tergantung pada tingginya suhu, lama pemanasan, ukuran partikel dan kandungan air dari bahan. 2/28/2021 5

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO b. Lectin Contoh:

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO b. Lectin Contoh: Concanavalin-A, Ricin, Abrin 1) Mempunyai banyak binding site 2) Mematikan sel-sel epitel usus halus melalui penonaktifan ribosome, sehingga sintesis protein terhalang. 3) Menggumpalkan sel darah merah. 2/28/2021 6

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Banyak terdapat

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Banyak terdapat pada: kidney bean (Phaseolus vulgaris), castor bean (Ricinus communis), jequirity bean (Abrus precatorius), dan lain-lain. 5) Lectin terdiri atas dua sub-unit yaitu rantai A dan B yang dihubungkan oleh jembatan disulfida tunggal. 2/28/2021 7

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Rantai A

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Rantai A merupakan bagian racunnya yang merusak ribosom sel dengan menghancurkan r. RNA, sehingga menghambat sintesis protein. 7) Rantai B merupakan lectin yang sesungguhnya (agglutinin) yang berikatan dengan reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa. 2/28/2021 8

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 8) Keracunan lectin

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 8) Keracunan lectin ditandai dengan diare hebat, diare berdarah, lemah, salivasi, menggigil, tidak koordinasi, depresi, bulu tidak normal, dehidrasi, tidak mau makan, dan kematian. 9) Lectin pada kedelai disebut Soybean Agglutinin (SBA). 2/28/2021 9

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 10) SBA menurunkan

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 10) SBA menurunkan pertumbuhan, meningkatkan berat usus halus karena hyperplasia sel-sel crypt, menurunkan level insulin dalam darah, menghambat disaccharidase dan protease pada usus halus, penyusutan hati dan ginjal, dan menghalangi penyerapan Fe non-heme dan lipid. 2/28/2021 10

¡ ¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO - Kedua

¡ ¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO - Kedua golongan protein tersebut (protease inhibitor dan lectin) bisa didenaturasi oleh panas, walaupun concanavalin-A agak sulit didenaturasi. ¡ ¡ ¡ - Concanavalin-A terdapat pada Jack Bean. Penelitian oleh Belmar et al. (1999), Jack Bean yang telah diproses masih mengandung sisa racun concanavalin-A, sehingga menurunkan konsumsi ransum dan pbb unggas. 2/28/2021 11

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 2. Dipeptida

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 2. Dipeptida Bersifat Racun: - Ada dua golongan dipeptida bersifat racun yaitu: a. Gizzerosine [2 -amino-9 -(4 -imidazolyl)-7 azononanoic acid] 1) Terjadi pada tepung ikan tertentu. 2) Menyebabkan kerusakan pada gizzard dan proventriculus. 3) Terbentuk dari reaksi grup e-amino lisin dengan grup imidazolylethyl histidine (histamine) selama pemanasan kering (dry heating) tepung ikan, terutama ikan yang dagingnya berwarna merah. 2/28/2021 12

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Sangat racun

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Sangat racun bagi ayam broiler, harus < 0. 4 ppm dalam ransum, jika > 0. 5 ppm menyebabkan erosi, ulserasi dan perforasi gizzard dan/atau duodenum. 5) Tanda-tanda awal keracunan gizzerosine yaitu: tidak mau makan (anorexia), bulu kusam, dan pertumbuhan menurun. 2/28/2021 13

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Mekanisme aksi

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Mekanisme aksi racun yaitu: gizzerosine merangsang reseptor H 2 pada sel-sel oxynticopeptic proventriculus dan gizzard, sehingga meningkatkan HCl dan menurunkan p. H yang bisa merusak lapisan koilin dan submukosa pada gizzard yang menimbulkan erosi, ulserasi dan perforasi. 2/28/2021 14

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 7) Treatment: pemberian

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 7) Treatment: pemberian cimetidine, sodium bikarbonat, atau magnesium trisilikat, tetapi tidak berhasil. Pemberian omeprazole sangat potent menghambat H+-K+-ATPase pump pada sel-sel oxynticopeptic ayam. 8) Terdapat interaksi antara mycotoxin dengan gizzerosine, dimana tingginya kadar aflatoxin B 1 (3 ppm) mempercepat efek kematian akibat gizzerosine. 2/28/2021 15

¡ A. ¡ 2/28/2021 ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO b.

¡ A. ¡ 2/28/2021 ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO b. Linatine 1) Terbentuk dari kondensasi 1 -amino-Dproline dengan asam glutamat. 2) Merupakan antagonis dari pyridoxal phosphate (vitamin B 6). 3) Terdapat pada biji tanaman Flax (Linum usitatissimum). Tanaman ini juga mengandung glikosida sianogenik seperti: linustatin, neolinustatin, dan linamarin. 16

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Bagian racun

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Bagian racun dari linatine yaitu: asam amino 1 -amino-D-proline yang berkondensasi dengan pyridoxal atau pyridoxal phosphate membentuk hydrazone. 5) Tanda-tanda keracunan pada ayam: anorexia, pertumbuhan terganggu, perosis, dan konvulsi. 6) Yang biasa diserang anak ayam. 7) Pengobatan dengan pemberian vitamin B 6. 2/28/2021 17

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 3. Asam-asam

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 3. Asam-asam Amino Bersifat Racun: - Ada empat golongan asam amino bersifat racun yaitu: a. Canavanine dan Indospicine 1) Merupakan asam amino bukan protein yang mirip dengan arginine. 2) Canavanine ditemukan pada Jack Bean (Canavalia ensiformis), dan juga dari genus Robinia dan Sesbania. 3) Indospicine ditemukan pada tanaman Indigofera spicata yang juga mengandung canavanine. 2/28/2021 18

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Efek jelek

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Efek jelek dari canavanine susah dibedakan dengan efek jelek concanavalin A. 5) 0. 35% canavanine dalam ransum broiler tidak berpengaruh, tetapi jika 1. 0% dapat menurunkan konsumsi dan pertumbuhan. 6) Tingginya canavanine menyebabkan berkurangnya arginine dalam tubuh ayam karena ayam tidak punya siklus urea fungsional, sehingga tidak bisa mensintesis arginine, sementara aktivitas arginase untuk metabolisme canavanine meningkat. 2/28/2021 19

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 7) Indospicine merupakan

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 7) Indospicine merupakan analog arginine yang menghambat aktivitas arginase. Pada unggas tidak masalah karena arginase kecil peranannya dalam membuang nitrogen dari tubuh unggas. 8) Tanaman Indigofera spicata merupakan racun bagi unggas karena adanya zat 3 -nitropropanoic acid yang menghambat enzim suksinat dehidrogenase pada siklus Kreb. 2/28/2021 20

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 9) Aksi racun

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 9) Aksi racun dari canavanine dan indospicine mungkin berhubungan dengan penghambatan nitric oxide synthetase karena enzim ini menghasilkan nitric oxide dari arginine. 10) Nitric oxide berfungsi sebagai relaksasi pembuluh darah, netralisasi superoxide, menghambat agregasi platelet, modulasi neurotransmitter and immune response, dan membunuh sel-sel tumor dan parasit. 2/28/2021 21

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 2/28/2021 b.

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ 2/28/2021 b. Mimosine, [N-(3 -hydroxy-4 -oxo-pyridyl)]-aaminopropionic acid 1) Terdapat pada tanaman petai cina (Leucaena leucocephala). 2) Tanaman ini dapat diberikan 5 -10% dalam ransum ternak non-ruminansia karena adanya mimosine. 3) Kandungan mimosine Leucaena leucocephala 3 -5% DM, dan juga mengandung zat racun lainnya seperti protease inhibitor, tannin, dan galactomannan. 22

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Ayam muda

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Ayam muda lebih sensitif terhadap mimosine dari pada ayam dewasa. 5) 0. 33% mimosine dalam ransum menekan konsumsi ransum dan laju pertumbuhan ayam. 2/28/2021 23

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Anak ayam

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) Anak ayam yang diberi 1. 0% mimosine dalam ransum selama 12 hari menekan pertumbuhan sampai 50%, dan terjadi osteopathy yang ditandai dengan menurunnya kekuatan tulang dan densitas mineralnya. 2/28/2021 24

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO c. Lathyric amino

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO c. Lathyric amino acid: b-Aminopropionitrile (BAPN), ¡ b-N-oxalylamino-L-alanine (BOAA), dan b-cyano-L¡ alanine (BCA) ¡ ¡ 2/28/2021 1) BAPN terdapat pada biji tanaman sweet pea (Lathyrus odoratus), flat pea (L. sylvestris), singletary pea (L. pusillus), dan caley pea (L. hirsutus). 2) Memakan biji tanaman ini dapat menimbulkan osteolathyrism atau abnormalitas pada tulang dan kerapuhan sistem pembuluh darah karena merusak kolagen dan elastin. 25

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 3) Tanda-tanda osteolathyrism

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 3) Tanda-tanda osteolathyrism pada anak ayam broiler yaitu: bulu kasar, persendian tulang membengkak, jari kaki bengkok, ataxia, kelumpuhan kaki, dan kematian. 2/28/2021 26

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Pada ayam

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 4) Pada ayam petelur BAPN menimbulkan kerusakan membran dan kulit telur. 5) BCA terdapat pada tanaman common vetch (Vicia sativa), hairy vetch (V. villosa), narrow leaf vetch (V. angustifolia) 2/28/2021 27

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) BCA lebih

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 6) BCA lebih kuat racunnya dari pada BOAA untuk unggas. 7) Pemakaian 20 -40% biji V. sativa menimbulkan kematian pada anak ayam sampai 100%. 2/28/2021 28

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 8) Pemakaian 22.

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO 8) Pemakaian 22. 5% biji V. sativa ini dalam ransum ayam petelur menurunkan produksi telur, pbb, dan konsumsi ransum. Jika biji ini diotoklaf, dapat dipakai sampai 25% dalam ransum ayam petelur. 9) V. villosa kurang toksik dibandingkan V. sativa. 2/28/2021 29

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ d. Selenoamino

¡ A. ZAT RACUN DALAM BENTUK PROTEIN, DIPEPTIDA, DAN ASAM-ASAM AMINO ¡ d. Selenoamino acid ¡ ¡ 1) Asam amino yang dipengaruhi yaitu yang mengandung S, dan digantikan oleh selenium (Se-Met dan Se-Cys). ¡ ¡ 2) Terdapat pada tanaman milk vetch (Astragalus spp) dalam bentuk Se-methylselenocysteine dan selenocystathione. 3) Pada tanaman ini bisa menumpuk selenium yang berkisar antara 1000 s/d 10000 ppm (berat kering udara). 2/28/2021 30

¡ B. ¡ ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM LEMAK 1. Cyclopropene fatty acid (CPFA)

¡ B. ¡ ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM LEMAK 1. Cyclopropene fatty acid (CPFA) ¡ ¡ 1) CPFA terdapat pada tanaman kapuk 1 -2%. ¡ ¡ 2) Ada dua jenis CPFA: Malvalic acid (2 -octyl-1 cyclopropene-1 -heptanoate) dan Sterculic acid (2 octyl-1 -cyclopropene-1 -octanoate). 3) Jumlah malvalic acid > sterculic acid. 4) Pada ayam petelur mempengaruhi warna kuning telur seperti pengaruh gossypol dan warna albumin menjadi merah muda. 2/28/2021 31

¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK 5) Jika pemberian biji kapuk cukup

¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK 5) Jika pemberian biji kapuk cukup lama, maka jumlah asam lemak jenuh dalam telur (palmitat dan stearat) > asam lemak tak jenuh (palmitoleat dan oleat). Kejadian ini disebabkan CPFA mempengaruhi aktivitas enzim desaturase. 6) CPFA mempengaruhi permeabilitas membran vitelline, sehingga Fe dari kuning telur masuk ke albumin dan berikatan dengan ovotransferrin (conalbumin). Hal ini yang menyebabkan warna albumin jadi merah muda. Sebagian ovotransferrin juga masuk ke kuning telur, sehingga kuning telur menjadi kecoklatan. 2/28/2021 32

¡ ¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK 2. Erucic acid (docosenoic acid

¡ ¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK 2. Erucic acid (docosenoic acid = C 22: 1, w-9) ¡ 1) Terdapat pada biji Rape, Mustard, dll. ¡ ¡ ¡ 2) Kandungannya berkisar antara 25 -45%. ¡ 3) Canola merupakan salah satu golongan Rape yang memiliki kandungan erucic acid < 2% dari total asam lemak yang dikandungnya. ¡ 4) Canola juga mengandung zat racun glucosinolate, sinapine, tannin dan phytate. ¡ 2/28/2021 33

¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK ¡ 5) Erucic acid merupakan racun

¡ B. ZAT RACUN DALAM BENTUK ASAM-ASAM LEMAK ¡ 5) Erucic acid merupakan racun jantung yang menyebabkan degenerasi lipid dan fibrosis pada sel-sel jantung. ¡ 6) Pada ayam erucic acid menurunkan konsumsi ransum, pbb, kecernaan lipid total, kecernaan asam-asam lemak, lemak tubuh, dan efisiensi penggunaan energi. ¡ 7) Pada ayam petelur, 10 -20% erucic acid dalam ransum menekan konsumsi, produksi telur, berat telur per butir, berat kuning telur, dan daya tetas telur. 2/28/2021 34

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT ¡ 1. Non-Starch Polysaccharide (NSP) ¡ 1)

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT ¡ 1. Non-Starch Polysaccharide (NSP) ¡ 1) Merupakan karbohidrat kompleks seperti: bglucan dan arabinoxylan. ¡ ¡ ¡ 2) Terdapat pada endosperm dinding sel dari sereal. ¡ ¡ 2/28/2021 3) 5% dalam ransum dapat mempengaruhi pertumbuhan broiler karena menurunkan penyerapan asam-asam lemak dan monogliserida. 35

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT 4) Tanda-tanda klinis pada unggas: penurunan pertumbuhan,

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT 4) Tanda-tanda klinis pada unggas: penurunan pertumbuhan, efisiensi penggunaan ransum menurun, kotoran lengket dan berair, dan unggas tidak responsif terhadap lingkungan. ¡ 5) Pengaruh jelek pada unggas ini dapat dikurangi melalui penambahan enzim bglukanase dan pentosanase dari luar. ¡ 2/28/2021 6) NSP lainnya yaitu: pektin 36

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT ¡ 2. Oligosaccharide (Raffinose, Stachyose) ¡ ¡

¡ C. ZAT RACUN DALAM BENTUK KARBOHIDRAT ¡ 2. Oligosaccharide (Raffinose, Stachyose) ¡ ¡ ¡ 2/28/2021 1) Terdapat pada kacang kedelai dan kacang jenis lainnya. 2) Merupakan gabungan antara galaktosa dan sukrosa yang dihubungkan oleh ikatan a-1, 6 galaktosida yang tidak dapat dicerna hewan tingkat tinggi karena tidak memiliki enzim a-1, 6 -galaktosidase. 3) Dapat menimbulkan pertumbuhan bakteri yang luar biasa dalam sekum dan usus besar. 37

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) 1. Phytic Acid a. Merupakan senyawa penyimpan fosfat

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) 1. Phytic Acid a. Merupakan senyawa penyimpan fosfat dan inositol pada biji-bijian. b. Merupakan senyawa pengikat yang sangat kuat yang dapat mengikat ion metal bervalensi 2. c. Menyebabkan mineral-mineral sulit diserap seperti: Zn, Ca, Mg, dan Fe 2/28/2021 38

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) 2. Oxalat a. Terdapat pada banyak tanaman membentuk

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) 2. Oxalat a. Terdapat pada banyak tanaman membentuk garam dengan alkali. b. Garam oxalat dengan K dan Na dapat larut dan diserab dalam usus halus, sedangkan garam oxalat dengan Ca dan Mg tidak larut dan tidak dapat diserab. 2/28/2021 39

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) c. Oxalat yang dapat diserab berbahaya bagi ternak

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) c. Oxalat yang dapat diserab berbahaya bagi ternak karena mengikat Ca dalam plasma darah, sehingga tidak dapat larut. Hal ini menimbulkan vascular necrosis dan pendarahan. d. Oxalat mudah larut merupakan racun bagi ayam. 2/28/2021 40

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) e. Oxalat tidak larut juga berbahaya bagi ternak

¡ D. CHELATE (SENYAWA PENGIKAT MINERAL) e. Oxalat tidak larut juga berbahaya bagi ternak karena bisa merusak lidah dan farink waktu memakannya. f. Biji-bijian dan rumput yang terinfeksi oleh fungi seperti oleh Aspergillus niger menghasilkan oxalat dalam jumlah besar. 2/28/2021 41

¡ E. SENYAWA PHENOL 1. Phenolic Acid a. Terbagi dua: benzoic acid dan cinnamic

¡ E. SENYAWA PHENOL 1. Phenolic Acid a. Terbagi dua: benzoic acid dan cinnamic acid. b. Yang termasuk benzoic acid: phydroxybenzoic, protocatechuic, vanillic, gallic dan syringic. 2/28/2021 42

¡ E. SENYAWA PHENOL c. Yang termasuk cinnamic acid: p-coumaric acid, ferulic acid, sinapic

¡ E. SENYAWA PHENOL c. Yang termasuk cinnamic acid: p-coumaric acid, ferulic acid, sinapic acid dan caffeic acid. d. Phenolic acid bebas bisa menghasilkan oquinone yang mengikat lysine dan methionine. 2/28/2021 43

¡ E. SENYAWA PHENOL 2. Tannin a. Merupakan senyawa polifenol larut air. b. Bisa

¡ E. SENYAWA PHENOL 2. Tannin a. Merupakan senyawa polifenol larut air. b. Bisa mengendapkan protein dalam larutan air. c. Tannin terbagi dua: hydrolizable tannin dan condensed tannin. 2/28/2021 44

¡ E. SENYAWA PHENOL d. Hydrolizable tannin mengandung inti karbohidrat (glukosa atau quinic acid)

¡ E. SENYAWA PHENOL d. Hydrolizable tannin mengandung inti karbohidrat (glukosa atau quinic acid) yang diesterifikasi menjadi phenolic carboxylic acid seperti gallic acid. Tannin jenis ini banyak terdapat pada legume di daerah tropis. 2/28/2021 45

¡ E. SENYAWA PHENOL e. Condensed tannin merupakan polimer flavan-3 -ols yang dihubungkan oleh

¡ E. SENYAWA PHENOL e. Condensed tannin merupakan polimer flavan-3 -ols yang dihubungkan oleh ikatan C-C, banyak terdapat pada kacang-kacangan dan juga sereal seperti sorghum dan millet. 2/28/2021 46

¡ E. SENYAWA PHENOL f. Tannin dapat menurunkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan makanan pada

¡ E. SENYAWA PHENOL f. Tannin dapat menurunkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan makanan pada broiler, dan menurunkan produksi telur pada layer. g. Senyawa-senyawa polyvinylpyrrolidone (PVP) dan polyethyleneglycol mampu mengikat tannin, sehingga dipakai untuk detoksifikasi tannin. 2/28/2021 47

¡ E. SENYAWA PHENOL 3. Gossypol a. Terdapat pada bagian kelenjer pigmen dari biji

¡ E. SENYAWA PHENOL 3. Gossypol a. Terdapat pada bagian kelenjer pigmen dari biji kapuk berkisar antara 0. 3 – 3. 4%. b. Gossypol dapat menurunkan ketersediaan lisin. c. Broiler bisa toleransi terhadap maksimum 100 ppm gossypol. 2/28/2021 48

¡ E. SENYAWA PHENOL d. Petelur seharusnya menerima < 50 ppm gossypol. e. Gossypol

¡ E. SENYAWA PHENOL d. Petelur seharusnya menerima < 50 ppm gossypol. e. Gossypol menyebabkan kuning telur jadi hijau, fertilitas dan hatchability telur turun. 2/28/2021 49

¡ E. SENYAWA PHENOL f. Ferric sulfate bisa dipakai mengikat gossypol. g. Protein juga

¡ E. SENYAWA PHENOL f. Ferric sulfate bisa dipakai mengikat gossypol. g. Protein juga bisa mengikat gossypol, terutama asam amino lisin dan arginin. 2/28/2021 50

¡ E. SENYAWA PHENOL 4. Sinapine a. Terdapat pada tanaman rape (Brassica spp) 2.

¡ E. SENYAWA PHENOL 4. Sinapine a. Terdapat pada tanaman rape (Brassica spp) 2. 5 -3. 0% b. Dapat menimbulkan kuning telur berbau anyir seperti bau ikan. 2/28/2021 51

¡ E. SENYAWA PHENOL 4. Sinapine c. Bau anyir ini berasal dari gugus trimethylamine

¡ E. SENYAWA PHENOL 4. Sinapine c. Bau anyir ini berasal dari gugus trimethylamine dalam sinapine. d. Pemberian rape/canola meal dalam ransum maksimum hanya 3% (= 0. 1% sinapine), jika lebih akan menimbulkan bau anyir. 2/28/2021 52

¡ E. SENYAWA PHENOL 5. Photodynamic Phenol Terbagi dua macam yaitu: hypericin dan fagopyrin

¡ E. SENYAWA PHENOL 5. Photodynamic Phenol Terbagi dua macam yaitu: hypericin dan fagopyrin a. Hypericin, terdapat pada daun, batang dan bunga tanaman Hypericum spp. Hypericum perforatum paling toksik. b. Fagopyrin terdapat pada biji dan daun tanaman Buckwheat. 2/28/2021 53

¡ E. SENYAWA PHENOL 5. Photodynamic Phenol Terbagi dua macam yaitu: hypericin dan fagopyrin

¡ E. SENYAWA PHENOL 5. Photodynamic Phenol Terbagi dua macam yaitu: hypericin dan fagopyrin Kedua racun di atas menimbulkan photosensitifitas kulit terhadap sinar matahari karena adanya zat photodynamic dalam kulit. Zat fotodinamik ini menyerab sinar ultraviolet dari cahaya matahari dan menimbulkan reaksi pada molekul makro dalam kulit, sehingga terjadi inflamasi, erythema, edema, serum exudation, kulit melepuh dan mengalami nekrosis. Ini terjadi pada mamalia. Pada unggas zat yang menimbulkan fotosensitifitas yaitu: furocoumarin yang terdapat pada tanaman Umbelliferae dan Rutaceae. 2/28/2021 54

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 1. Cyanogenic Glycoside (Cyanogen) a. Terdapat pada lebih dari 2000

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 1. Cyanogenic Glycoside (Cyanogen) a. Terdapat pada lebih dari 2000 tanaman dan Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl. ) paling banyak mengandung cyanogen. b. Cyanoglycoside bukan merupakan racun, tetapi enzim-enzim dapat mengubahnya menjadi HCN yang merupakan racun. 2/28/2021 55

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA c. Cyanogen bermacam-macam a/l: linamarin, lotaustralin, linustatin, neolinustatin, dhurrin dan

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA c. Cyanogen bermacam-macam a/l: linamarin, lotaustralin, linustatin, neolinustatin, dhurrin dan vicianin. d. Cyanogen terdapat pada sel-sel epitel, sedangkan enzim pemecahnya pada sel-sel mesofil. Dengan adanya kerusakan waktu panen tanaman, maka enzim-enzim dibebaskan dan bereaksi dengan cyanogen membentuk HCN. Reaksinya: Linamarin --------- D-glukosa + Acetone cyanohydrin b-glukosidase Acetone cyanohydrin ------------ Acetone + HNC Hydroxynitrile-lyase 2/28/2021 56

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA e. HCN dapat diserab dengan cepat dalam usus halus. f.

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA e. HCN dapat diserab dengan cepat dalam usus halus. f. Ion cyanide (CN-) menggangu rantai respirasi karena ia berikatan dengan Fe pada cytochrome oxidase, sehingga hemoglobine tidak bisa membebaskan oksigennya untuk keperluan sistem transpor elektron. Hal ini bisa menimbulkan kematian pada sel dan hewan. 2/28/2021 57

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA g. Unggas bisa mentolerir < 100 ppm HCN dalam ransum.

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA g. Unggas bisa mentolerir < 100 ppm HCN dalam ransum. h. HCN bisa diubah menjadi thiocyanate (SCN-) oleh enzim rhodanase yang terdapat dalam tubuh ternak, termasuk unggas. 2/28/2021 58

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA i. Thiocyanate ini dapat pula menimbulkan Goiter (kelenjer gondok membesar).

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA i. Thiocyanate ini dapat pula menimbulkan Goiter (kelenjer gondok membesar). j. Pemakaian S untuk menjadi thiocyanate dapat pula menimbulkan kekurangan S, sehingga konsumsi dan pbb menurun. 2/28/2021 59

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) a. Terdapat pada tanaman famili Cruciferae seperti:

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) a. Terdapat pada tanaman famili Cruciferae seperti: mustard, horseradish, cabbage, brussel sprout, brocoli, cauliflower, kale, turnip dan rapeseed. b. Rapeseed mengandung 110 -150 mole alifatik glucosynolate per gram bahan kering bebas lemak. 2/28/2021 60

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) c. Level maksimum glucosynolate dalam ransum unggas

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) c. Level maksimum glucosynolate dalam ransum unggas <2. 5 mole per gram. d. Glucosynolate sendiri bukan racun, tetapi ada enzim myrosinase yang memecah glucosynolate menjadi senyawa yang bersifat racun seperti: isothiocyanate, thiocyanate dan oxazolidinethione yang dapat merusak thyroid. Oxazolidinethione disebut juga goitrin, merupakan senyawa goitrogenik yang potent. 2/28/2021 61

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) e. Produk glucosynolate dalam bentuk nitrile dapat

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) e. Produk glucosynolate dalam bentuk nitrile dapat merusak hati dan ginjal. f. Petelur yang mengkonsumsi rapeseed yang mengandung glucosynolate dapat menimbulkan penurunan produksi telur, penurunan ukuran telur, dan bisa menimbulkan kematian. 2/28/2021 62

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) g. Rapeseed hanya bisa dipakai 5 -10%

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 2. Thioglycoside (Glucosinolate) g. Rapeseed hanya bisa dipakai 5 -10% dalam ransum. h. Pada broiler 3. 1 -4. 5 mg/g glucosynolate dapat menurunkan pbb sampai 10%. i. Belum ditemukan pengolahan yang dapat menurunkan glucosynolate. 2/28/2021 63

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin a. Terdapat pada tanaman alfalfa, kedelai, kacang tanah,

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin a. Terdapat pada tanaman alfalfa, kedelai, kacang tanah, biji bunga matahari, dll. b. Sifat-sifatnya seperti sabun/detergen, rasa pahit, menimbulkan iritasi pada jaringan mukosa, menimbulkan hemolisis, dan membentuk komplek dengan asam empedu dan kolesterol. 2/28/2021 64

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin c. Merupakan triterpene glikosida dan steroidal glikosida. Yang

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin c. Merupakan triterpene glikosida dan steroidal glikosida. Yang banyak ditemukan pada biji-bijian dan hijauan yaitu triterpene d. Unggas tidak mau mengkonsumsi ransum yang tinggi saponinnya karena rasanya yang pahit dan menimbulkan iritasi pada mukosa, sehingga pertumbuhan unggas menurun. 2/28/2021 65

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin e. Efek lain yaitu menghalangi penyerapan asam-asam lemak,

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin e. Efek lain yaitu menghalangi penyerapan asam-asam lemak, kolesterol, dan vitamin larut lemak. 2/28/2021 66

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin f. 0. 9% triterpene saponin menurunkan konsumsi ransum,

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 3. Saponin f. 0. 9% triterpene saponin menurunkan konsumsi ransum, pbb, kecernaan lemak dan penyerapan vitamin A dan E pada anak ayam, sedangkan steroid saponin tidak. 2/28/2021 67

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) a. Vicine dan convicine merupakan

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) a. Vicine dan convicine merupakan pyrimidine b-glucoside yang terdapat pada kacang faba (Vicia faba), Vicia sativa, dan Vicia spp lainnya. 2/28/2021 68

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) b. Vicine dan convicine ini

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) b. Vicine dan convicine ini bisa didegradasi oleh mikroba anaerob pada saluran cerna bagian belakang unggas menjadi divicine dan isouramil, masing-masingnya. 2/28/2021 69

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) c. Divicine dan isouramil dapat

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) c. Divicine dan isouramil dapat menimbulkan hemolisis sel darah merah, sehingga terjadi anemia yang disebut “favism”. 2/28/2021 70

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) d. Faba bean dalam ransum

¡ F. SENYAWA GLIKOSIDA 4. Hemolytic Glycoside (Vicine, Convicine) d. Faba bean dalam ransum dapat menurunkan pertumbuhan dan efisiensi penggunaan makanan pada unggas. Disamping itu juga mengganggu reproduksi pada ayam petelur, yaitu menurunnya fertilitas dan daya tetas serta ukuran/berat telur. 2/28/2021 71

¡ G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) a. Terdapat pada biji Crotalaria

¡ G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) a. Terdapat pada biji Crotalaria spectabilis dan Crotalaria retusa sebanyak 3. 85 dan 2. 69% masing-masingnya. b. Merupakan racun untuk hati. c. Terbagi atas 3 macam yaitu: monoester (contoh: Heliotrine), diester (contoh: Lasiocarpine), dan cyclic diester (contoh: monocrotaline, jacobine, senecionine). 2/28/2021 72

¡G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) d. Yang paling potent racunnya cyclic

¡G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) d. Yang paling potent racunnya cyclic diester. e. Pyrrolizidine alkaloid sendiri bukanlah racun, tetapi diaktifkan oleh enzim cytochrome P 450 terutama di hati, tetapi juga ada di paru-paru, ginjal, saluran cerna, dan jantung menjadi pyrrole yang merupakan molekul yang sangat reaktif dan dapat menghambat replikasi sel. 2/28/2021 73

¡ G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) f. Ayam yang memakan biji

¡ G. SENYAWA ALKALOID 1. Pyrrolizidine Alkaloid (Monocrotaline, Senecionine) f. Ayam yang memakan biji Crotalaria spectabilis 0. 3% dalam ransum dapat menimbulkan 100% kematian. Sewaktu dibedah ditemukan pendarahan pada hati, paru-paru dan pericardium. Itik lebih sensitif dari pada ayam. g. Tanda-tanda klinis pada unggas yang kena racun yaitu: depresi, anorexia, dan pertumbuhan terganggu. 2/28/2021 74

¡ G. SENYAWA ALKALOID 2. Piperidine Alkaloid (Coniine, c-coniceine) a. Terdapat pada biji Conium

¡ G. SENYAWA ALKALOID 2. Piperidine Alkaloid (Coniine, c-coniceine) a. Terdapat pada biji Conium maculatum. b. Ada 8 macam piperidine alkaloid, tetapi yang terkenal hanya 2: coniine dan c-coniceine c. Coniine merupakan alkaloid pertama ditemukan, yaitu tahun 1827. 2/28/2021 75

¡ G. SENYAWA ALKALOID 2. Piperidine Alkaloid (Coniine, c-coniceine) d. Biasa terjadi pada kalkun.

¡ G. SENYAWA ALKALOID 2. Piperidine Alkaloid (Coniine, c-coniceine) d. Biasa terjadi pada kalkun. e. Tanda-tanda keracunan: tremor, lumpuh, depresi, seizure dan menimbulkan kematian. f. Unggas yang sensitif yaitu: puyuh > ayam > kalkun g. Bisa meracuni manusia yang mengkonsumsi unggas tersebut 2/28/2021 76

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) a. Datura merupakan genus tanaman

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) a. Datura merupakan genus tanaman yang termasuk dalam famili Solanaceae dengan jumlah spesies mencapai 1600. b. Tanaman ini menghasilkan alkaloid dengan struktur cincin tropane yang mempunyai efek toksik dan farmakologi. 2/28/2021 77

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) c. Alkaloid utama pada tanaman

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) c. Alkaloid utama pada tanaman Datura ini yaitu: atropine dan scopolamine. d. Biji tanaman Datura sering mengkontaminasi kedelai, jagung, gandum dan sorghum. 2/28/2021 78

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) e. Pada broiler alkaloid ini

¡ G. SENYAWA ALKALOID 3. Datura Alkaloid (atropine, scopolamine) e. Pada broiler alkaloid ini menurunkan pertumbuhan sampai 33% jika diberikan 3% biji Datura dalam ransum. f. Pada petelur 150 ppm alkaloid dalam ransum menurunkan produksi telur, 75 ppm alkaloid tidak mempengaruhi produksi. 2/28/2021 79

¡H. MYCOTOXIN 1. Merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh fungi spesies tertentu. 2. Fungi

¡H. MYCOTOXIN 1. Merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh fungi spesies tertentu. 2. Fungi ini akan tumbuh dengan baik pada sereal jika kandungan air dalam penyimpanan melebihi dari 12%. 2/28/2021 80

¡H. MYCOTOXIN 3. Ada dua tipe fungi dalam menginfeksi tanaman: a. Saprophytic yang menginfeksi

¡H. MYCOTOXIN 3. Ada dua tipe fungi dalam menginfeksi tanaman: a. Saprophytic yang menginfeksi bijian yang disimpan. Contoh: Aspergillus dan Penicillium. b. Phytopathogenic yang menginfeksi tanaman di lapangan. Contoh: Fusarium spp. 2/28/2021 81

¡H. MYCOTOXIN 4. Mycotoxin mempunyai bermacam-macam efek: a. carcinogenic, contoh: aflatoksin B 1, ochratoksin

¡H. MYCOTOXIN 4. Mycotoxin mempunyai bermacam-macam efek: a. carcinogenic, contoh: aflatoksin B 1, ochratoksin A, fumonisin B 1. b. estrogenic, contoh: zearlenone dan zearalenol. c. neurotoxic, contoh: fumonisin B 1. d. nephrotoxic, contoh: ochratoxin, citrinin, oosporeine. e. dermonecrotic, contoh: trichothecene. f. immunosuppressive, contoh: T-2 toxin, ochratoxin A, aflatoxin B 1. 2/28/2021 82

¡H. MYCOTOXIN 5. Mycotoxin ditemukan pada: jagung, sorghum, gandum, barley, beras, biji kapuk dan

¡H. MYCOTOXIN 5. Mycotoxin ditemukan pada: jagung, sorghum, gandum, barley, beras, biji kapuk dan kacang tanah. 6. Mycotoxin merupakan senyawa yang relatif stabil karena tidak rusak dalam pemrosesan bahan pakan. 2/28/2021 83

¡H. MYCOTOXIN 7. Unggas relatif tahan terhadap aflatoxin dibandingkan hewan lainnya. Pada unggas dibutuhkan

¡H. MYCOTOXIN 7. Unggas relatif tahan terhadap aflatoxin dibandingkan hewan lainnya. Pada unggas dibutuhkan dosis 2500 ppb untuk bisa mempengaruhi pertumbuhan, sedangkan pada hewan lain dosis 20 ppb sudah bisa mempengaruhi pertumbuhan. 2/28/2021 84

¡H. MYCOTOXIN 8. Ochratoxin A juga mempengaruhi pertumbuhan ayam. 9. Trichothecene (T-2 toxin, HT-2

¡H. MYCOTOXIN 8. Ochratoxin A juga mempengaruhi pertumbuhan ayam. 9. Trichothecene (T-2 toxin, HT-2 toxin dan diacetoxyscirpenol = DAS) sebanyak 2 ppm dapat menurunkan produksi telur pada ayam. 2/28/2021 85

¡H. MYCOTOXIN 10. Fungi juga merusak kandungan nutrisi bahan pakan yaitu menurunkan kandungan energi

¡H. MYCOTOXIN 10. Fungi juga merusak kandungan nutrisi bahan pakan yaitu menurunkan kandungan energi bijian dan mengubah kandungan vitamin dan asam-asam aminonya. 11. Thiamin mudah dirusak oleh fungi: Fusarium proliferatum, F. moniliforme, dan Aspergillus flavus. 2/28/2021 86

¡H. MYCOTOXIN 12. Cystine, lysine, histidine, arginine, aspartic acid, dan glutamic acid dirusak oleh

¡H. MYCOTOXIN 12. Cystine, lysine, histidine, arginine, aspartic acid, dan glutamic acid dirusak oleh Aspergillus flavus, tetapi metionin meningkat pada gandum. 13. Kandungan lemak juga menurun pada jagung yang terinfeksi oleh fungi. 2/28/2021 87

¡I. SENYAWA LAIN 1. Nitrate a. Kandungan nitrate dari sereal dan legume bervariasi sesuai

¡I. SENYAWA LAIN 1. Nitrate a. Kandungan nitrate dari sereal dan legume bervariasi sesuai dengan spesies, strain, dan kondisi pertumbuhanyang berkisar antara 0. 5 – 18 ppm. b. Nitrate bisa direduksi oleh mikroba pada saluran cerna monogastrik menjadi ion nitrite yang sangat racun. Hal ini juga terjadi pada tanaman melalui metabolisme oleh bakteri. 2/28/2021 88

¡I. SENYAWA LAIN 1. Nitrate c. Nitrite diserab dan masuk kedalam darah, lalu mengoksidasi

¡I. SENYAWA LAIN 1. Nitrate c. Nitrite diserab dan masuk kedalam darah, lalu mengoksidasi Fe++ menjadi Fe+++, sehingga oxyhemoglobine berubah menjadi methemoglobine. d. Methemoglobine tidak bisa membawa O 2, sehingga tubuh kekurangan O 2. e. Ayam lebih tahan terhadap nitrite dari pada kalkun. 2/28/2021 89

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine a. Animal by-product sering dikontaminasi oleh mikroba sebelum

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine a. Animal by-product sering dikontaminasi oleh mikroba sebelum dan setelah pemrosesan. b. Zat gizi pada animal by-product ini terutama asam-asam amino dipengaruhi oleh mikroba, sehingga menghasilkan biogenic amine atau ptomaine. 2/28/2021 90

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine c. Biogenic amine juga terjadi secara alami, misalnya

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine c. Biogenic amine juga terjadi secara alami, misalnya histamin dari histidine, dan hormon-hormon catecholamine seperti: DOPA, dopamine, norepinephrine dan epinephrine yang berasal dari phenylethylamine. 2/28/2021 91

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine d. Beberapa contoh senyawa biogenic amine yaitu: cadaverine

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine d. Beberapa contoh senyawa biogenic amine yaitu: cadaverine terbuat dari lysine, tryptamine dari tryptophan, agmatine dari arginine, tyramine dari tyrosine, phenylethylamine dari phenylalanine, dan putrescine dari ornithine. 2/28/2021 92

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine e. Putrescine merupakan prekursor dari spermine dan spermidine.

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine e. Putrescine merupakan prekursor dari spermine dan spermidine. Ketiga senyawa ini disebut juga polyamine. f. Polyamine penting sebagai promoter dari DNA, RNA, sintesis protein, pembelahan sel dan pertumbuhan jaringan. 2/28/2021 93

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine g. Pada polyamine ini tidak berbahaya pada unggas

¡I. SENYAWA LAIN 2. Biogenic Amine g. Pada polyamine ini tidak berbahaya pada unggas sesuai dengan kandungan yang ada dalam ransum. Akan tetapi, jika dosis tinggi spermine merupakan racun bagi ayam. h. Histamin bisa merusak gizzard seperti halnya gizzerosine, tetapi level untuk menimbulkan kerusakan ini cukup tinggi, yaitu 1000 – 10, 000 ppm. 2/28/2021 94

¡I. SENYAWA LAIN 3. Toxic Myopathy a. Banyak terdapat pada biji tanaman Senna spp.

¡I. SENYAWA LAIN 3. Toxic Myopathy a. Banyak terdapat pada biji tanaman Senna spp. b. Biji senna ini dapat mengkontaminasi jagung, sorghum dan kedelai. c. Dapat menurunkan pbb dan konsumsi pada ayam jika terdapat sampai 4% dalam ransum. Jumlah yang lebih tinggi dapat mematikan. 2/28/2021 95

¡I. SENYAWA LAIN 3. Toxic Myopathy d. Tanda-tanda keracunan yaitu: lumpuh, pembengkakan otot dan

¡I. SENYAWA LAIN 3. Toxic Myopathy d. Tanda-tanda keracunan yaitu: lumpuh, pembengkakan otot dan kerusakan otot. e. Pada yam petelur menurunkan konsumsi, produksi telur, ukuran telur, dan warna kuning telur berubah menjadi seperti warna platina. 2/28/2021 96

Terima Kasih 2/28/2021 97

Terima Kasih 2/28/2021 97