Ilmu Alamiah Dasar Oleh Iswadi M Pd PERKEMBANGAN
Ilmu Alamiah Dasar Oleh: Iswadi, M. Pd
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEJAK ZAMAN KUNO SAMPAI ZAMAN MODERN
PENGERTIAN IPA -Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya. -Nokes dalam bukunya “science in education” menyatakan bahwa IPA adalah pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus.
PERKEMBANGAN IPA
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam sejak zaman kuno sampai zaman modern 1. Zaman kuno sesuatu. Pada saat manusia mulai memiliki Pengetahuan yang dikumpulkan pada zaman kemampuan menulis, membaca, dan berhitung dan kuno berasal dari kemampuan mengamati maka pengetahuan yangserta terkumpul dicatat secara membeda-bedakan, dari hasil percobaan tertib berlangsung terusatau menerus. yangdan sifatnya spekulatif trial and error. Semua pengetahuan yang diperoleh diterima sebagaimana adanya, belum ada usaha untuk
Contohnya ahli astronomi Babilonia menetapkan pembagian waktu, tahun dibagi dalam 12 bulan, minggu dibagi dalam 7 hari dan hari dalam 24 jam. Selanjutnya jam dibagi dalam 60 menit dan menit dalam 60 detik. Kemudian satuan 60 ini juga digunakan untuk pengukuran sudut, 60 detik sama dengan 1 menit, 60 menit sama dengan 1 derajat dan satu lingkaran penuh adalah 360 derajat.
2. Zaman yunani kuno Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang pesat sekali pada zaman Yunani Kuno, disebabkan oleh kemampuan berpikir rasional dari bangsa Yunani. pada tahap ini manusia tidak hanya menerima pengetahuan sebagaimana adanya tetapi secara spekulatif mencoba mencari jawaban tentang asal-usul dan sebab akibat dari segala sesuatu. Beberapa pandangan dan pendapat itu adalah sebagai berikut : Thales ( 624 – 548 SM ) Ahli filsafat dan matematika, pelopor dari segala cabang ilmu. Ia dianggap orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan segala isinya. Thales berpendapat bahwa pangkal segala sesuatu adalah air. Disamping itu dia juga menyatakan bahwa bintang mengeluarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan menerima cahaya dari matahari. 1.
2. Anaximenes ( 588 – 526 SM ) Berpendapat bahwa zat dasar adalah udara. Segala zat terjadi dari udara yang dapat merapat dan merenggang. 3. Anaximander ( 610 – 546 SM ) Berpendapat bahwa langit dan segala isinya itu mengelilingi bumi dan sebenarnya langit yang nampak itu hanya separohnya.
4. Heraklitos ( 535 -475 SM ) Menyatakan bahwa api adalah asal segala sesuatu, sebab api ini yang menggerakkan sesuatu, mengidupkan alam semesta yang berubah sifatnya di dalam proses yang kekal. 5. Pythagoras ( 580 – 499 SM ) Mengemukakan empat unsur dasar yaitu bumi, air, udara, dan api. Dalam bidang matematika menemukan dalil yang terkenal itu yaitu bahwa kuadrat panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku sama denagn jumlah kuadrat panjang kiedua sisi siku-sikunya.
6. Empedokles ( 495 -499 SM ) Menerima empat unsur dasar dari Pythagoras dan menyatakan bahwa sifat segala benda terjadi dari percampuran keempat unsur itu dalam perbandingan yang berbeda. Keempat unsur itu adalah sifat panas, dingin, basah, dan kering. 7. Leukippos dan Demokritos ( 460 – 370 SM ) Dalam mencari unsur dasar dari segala sesuatu Leukippos dan Demokritos mengemukakan teori atom sebagai berikut : zat memiliki bangun butir. Segala zat terdiri atas atom, yang tidak dapat di bagi, tak dapat di musnahkan tak dapat diubah. Atomatom dapat berbeda dalam bentuk dan ukurannya. Segala zat berbeda dalam jumlah dan susunan atom.
8. Plato ( 427 – 347 SM ) Menyangkal teori atom, yang menganggap bahwa kebaikan dan keindahan itu timbul dari sebab-akibat mekanik. Plato menyatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah yang sejak semula telah ada dalam pikiran atau alam ide. Apa yang nampak oleh panca indera hanyalah bayangan belaka. Pengalaman yang kekal dan benar adalah yang telah dibawa oleh roh dari alam yang gaib. 9. Aristoteles ( 384 – 322 SM ) Menerima emapt unsur dasar : tanah, udara, air, dan api dan menambahkan unsur yang kelima yaitu eter atau “ quint essentia “. ia menganggap bahwa unsur yang satu dapat berubah menjadi unsur yang lain, kecuali eter yang tak dapat berubah. Pendapat Aristoteles yang lain adalah bahwa untuk mencari pengetahuan yang benar adalah dengan jalan pikiran secara deduktif. Berbeda dengan Plato, Aristoteles menyangkal bahwa pengetahuan yang benar itu berasal dari dunia yang gaib. Melainkan menghargai pengetahuan yang diperoleh dan dibuktikan dengan pancaindera.
10. Ptolomeus ( 127 – 151 ) Berpendapat bahwa bumi sebagai pusat jagad raya, bintang dan matahari mengelilingi bumi (geosentrisme). Planet beredar melalui orbitnya sendiri dan terletak antara bumi dan bintang. Karya ptolomeus ditulis sekitar tahun 150 dan diberi nama Syntaxis, yang kemudian oleh bangsa Arab dinamakan Almagest yang menjadi ensiklopedia dalam ilmu perbintangan.
2. Zaman Pertengahan di bagi menjadi 2 zaman : Zaman Alkimia ( abad 1 – 2 ) Ahli kimia menerima pendapat empat buah unsur ( tanah, udara, air, dan api ) dan bahkan menambahkan tiga lagi yaitu : air raksa, belerang dan garam 2. Zaman Latrokimia Tokohnya Pracelsus ( 1439 – 1541 ), menerima tiga unsur yaitu : Air raksa, Belerang, Garam
Sampai dengan tahun 1400, perkembangan IPA hampir tidak berarti karena semuanya masih di dasarkan atas pengetahuan Yunani terutama paham Aristoteles. Perkembangan yang lebih penting dilakukan di Arab. Pada zaman keemasan islam, pengaruh bangsa Arab sangat menonjol. Daerah kekuasaan islam mulai dari India ke barat sampai Spanyol dan Portugal. Karyakarya Yunani diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Oleh cendekiawan islam, buku-buku Yunani dipelajari, dikembangkan diperkaya. Jasa orang arab ( orang islam ) adalah memelihara pengetahuan dan memperkaya karya Yunani, yang kemudian dipelajari oleh orang-orang Eropa.
Beberapa cendekiawan Islam diantaranya : 1. Al Khowarisni ( 825 ) Menyusun buku aljabar dan aritmatika yang kemudian mendorong penggunaan sisitem decimal. Menurut catatan sejarah karya al khowarisni merupakan pengembangan dari karya bangsa Hindu yang bernama Aryabhata ( 476 ) dan Brahmagupta ( 628 ) Kemudian Omar Khayam ( 1043 – 1132 ) ahli matematika dan astronomi, Abu Ibnusina ( atau Avicenna, 980 – 1137 ) menulis buku tentang kedokteran. Secara garis besar sumbangan bangsa arab dalam pengembangan pengetahuan alam adalah : � Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani, mengembangkannya dan kemudian menyebarkannya ke Eropa dan selanjutnya dikembangkan di Eropa. � Mengembangkan metode eksperimen sehingga memperluas pengamatan dalam lapangan kedokteran, obat-obatan, astronomi, kimia dan biologi. � Memantapkan penggunaan sisitem penulisan bilangan dengan dasar sepuluh dan ditulis dengan posisi letak, artinya nilai suatu angka terletak padaletaknya.
4. Zaman modern ( timbulnya IPA ) Pengetahuan yang terkumpul sejak zaman Yunani sampai dengan abad pertengahan memang sudah banyak, tetapi belum tersusun secara sistematis dan belum dianalisis menurut jalan pikiran tertentu. Kalau ada kesimpulan yang didapat, biasanya masih diwarnai oleh cara berpikir ahli filsafat, agama atau bahkan mistik. Setelah dikitemukan alat yang semakin sempurna, ditambah dengan meningkatnya kemampuan berpikir, mulailah dikembangkan metode eksperimen.
�Beberapa tokoh yang mengembangkan metode eksperimen adalah : a. Roger Bacon ( 1214 – 1294 ) Menyatakan bahwa pada hakekatnya IPA adalah ilmu yang berdasarkan kepada kenyataan yang disusun dan dibentuk dari pengalaman, penyelidikan dan percobaan. Matematika merupakan dasar untuk berpikir dan merupakan kunci untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan. b. Leornado Davinci ( 1452 – 1519 ) Pernah menyatakan bahwa : percobaan tidak mungkin sesat, yang tersesat adalah pandangan dan pertimbangan kita.
c. Francis Bacon ( 1561 – 1626 ) Berpendapat bahwa caraberpikir induktif merupakan satunya jalan untuk mencapai kebenaran : Hanya penyelidikan dalam percobaan yang menumbuhkan pengertian terhadap keadan alam. Mulai saat itu kegiatan eksperimen ditingkatkan sehingga cara memperoleh pengetahuan dilakukan dengan langkah – langkah : �Observasi dan pengumpulan data �Menyusun model atau ramalan generaliasi �Melakukan eksperimen untuk menguji ramalan atau generaliasi sehingga dieroleh kesimpulan atau hukum yang lebih mantap.
Beberapa pandangan atau hasil yang merupakan dasar untuk perkembangan ilmu pengatahuan alam modern adalah sbb : 1. Nicolas Copernicus ( 1473 – 1543 ) Ahli astronomi, matematika dan pengobatannya. Karyanya antara lain sbb : � Matahari adalah pusat dari system tata surya ( heliosentrisme ) � Bumi mengelilingi matahari sedangkan bulan mengelilngi bumi. 2. Johannes Kepler ( 1571 – 1630 ) Mengemukakan tiga buah hukum tentang peredaran planet mengelilingi matahari sebagai berikut : � Orbit dari semua planet berbentuk elips � Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintas bidang yang luasnya sama. � Pangkat dua hari waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengelilingi matahari adalah sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet itu dengan matahari.
3. Gelileo Galilei ( 1546 – 1642 ) Antara lain menemuka 4 hukum gerak, penemuan tata bulan planet Jupiter, mendukung heliosentrisme dari Copernicus dan hukumnya Keppler. Ia juga menegaskan bahwa bulan tidak datar, penuh dengan gunung, planet. Merkurius dan venus tidak memancarkan cahaya sendiri dan juga menemukan empat buah bulan pada planet Jupiter. Penemuannya ini didasarkan atas pengamatan dengan alat teropong bintangnya. Semua penemuan dan pendapat yang telah disebutkan diatas disusun berdasarkan hasil percobaan. Mulai saat itu dianggap sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern. Dianggap demikian karena pengetahuan yang diperoleh tidak anya menggunakan cara berpikir deduktif saja tetapi juga bertumpu pada pengetahuan yang sudah diakui kebenarannya dengan eksperimen. Dengan kata lain setelah manusia memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen lahirlah Ilmu
Thank for your attention…. . Semoga bermanfaat….
- Slides: 21