ILMU ALAMIAH DASAR IAD NANIK DWI NURHAYATI S

  • Slides: 18
Download presentation
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M. SI Telp = (271)

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M. SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns. ac. id Blog =nanikdn. staff. uns. ac. id

SISTEM PENILAIAN • • QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS): 40

SISTEM PENILAIAN • • QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS): 40 % KEHADIRAN : 10 % 100 %

SISTEM PENILAIAN • QUIS • TUGAS - MID • UJIAN (UAS) • KEHADIRAN :

SISTEM PENILAIAN • QUIS • TUGAS - MID • UJIAN (UAS) • KEHADIRAN : 20% : 20 : 30 % : 10 % 100 %

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu mengemukakan proses-proses alami yang ada di

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) Kompetensi: 1. Mahasiswa mampu mengemukakan proses-proses alami yang ada di bumi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan 3. Mahasiswa memiliki penguasaan untuk bersikap secara ilmiah sehingga dapat menarik benang merah dari suatu permasalahan, membuat hipotesis, macam pedekatan untuk menguji hipotesis, cara meningkatkan taraf kepercayaan, dan mengevaluasi pernyataan (ilmiah atau bukan ilmiah)

PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) ILMU SOSIAL DASAR (ISD) ILMU BUDAYA DASAR (IBD) Mempelajari

PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) ILMU SOSIAL DASAR (ISD) ILMU BUDAYA DASAR (IBD) Mempelajari gejala alam/peristiwa alam • • Seluk beluk makhluk hidup Musim Peristiwa alam Susunan alam semesta Organisme (hayati): biotik Non organisme (fisik): abiotik

MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU APA, MENGAPA, BAGAIMANA PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN

MANUSIA INSTING, AKAL, SEHINGGA INGIN TAHU APA, MENGAPA, BAGAIMANA PENJELASAN TANPA ATAU BELUM MENGGUNAKAN PENALARAN YANG BAIK: MITOS PERKEMBANGAN: Menggunakan penalaran yang sistematis, disebut METODE ILMIAH

PENGETAHUAN Segala sesuatu yang diketahui, dengan membaca, mendengar, melihat, melakukan sehingga menghasilkan pengalaman Pengetahuan

PENGETAHUAN Segala sesuatu yang diketahui, dengan membaca, mendengar, melihat, melakukan sehingga menghasilkan pengalaman Pengetahuan tanpa belajar: insting (hewan, naluri: untuk makan) Pengetahuan disusun secara sistematis (logika dan pengalaman) Empirik, empiris ILMU: dinamis (perlu pemikiran yang kritis)

ILMU PENGETAHUAN INDUKTIF Fakta khusus menuju kesimpulan umum DEDUKTIF Sesuatu bersifat umum menuju khusus

ILMU PENGETAHUAN INDUKTIF Fakta khusus menuju kesimpulan umum DEDUKTIF Sesuatu bersifat umum menuju khusus LOGIKA Memperoleh fakta Premis Mayor ILMU (SCIENCE) Bila menggunakan logika (khususnya deduktif): SILOGISME Organisme bernafas, tumbuhan adl organisme, Jadi: tumbuhan bernafas Premis Minor

Metode keilmuan digunakan untuk mengatasi masalah MASALAH: ? Pemecahan masalah Langkah-langkah untuk memecahkan masalah:

Metode keilmuan digunakan untuk mengatasi masalah MASALAH: ? Pemecahan masalah Langkah-langkah untuk memecahkan masalah: MEMBUAT HIPOTESIS (DALIL YANG HARUS DIUJI), baik Ilmu sosial maupun ilmu alam Cara pengujian: DENGAN PENELITIAN memakai METODE Survey dan atau eksperimen

Survey, eksperimen Diperoleh: • Data • Analisis (statistik): dengan tingkat kepercayaan yang tinggi (tergantung

Survey, eksperimen Diperoleh: • Data • Analisis (statistik): dengan tingkat kepercayaan yang tinggi (tergantung ulangan dan pembanding) • Pembahasan • Kesimpulan: menghasilkan dalil atau teknologi Membuat laporan penelitian: mudah dipahami

BAB I HAKEKAT IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : ü Ilmu yang mempelajari alam

BAB I HAKEKAT IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : ü Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam Yang ada Gejala-gejala alam fisika biologi kimia Rasa ingin tahu manusia merupakan awal sikap ilmiah, karena ingin tahu lebih lanjut, apa, bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Ada 4 tahap perkembangan alam pikiran manusia sampai lahirnya IPA : mitos, penalaran, eksperimentasi dan metode keilmuan.

1. 1. M I T O S Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam

1. 1. M I T O S Tahap ini terjadi karena keterbatasan manusia dalam pengamatan, peralatan, dan cara berpikir pada saat itu Contoh : ü Peristiwa pelangi adalah selendang “bidadari” yang sedang turun ke bumi ü Peristiwa gunung meletus adalah yang berkuasa dari gunung itu marah. 1. 2. PENALARAN DEDUKTIF – TAHAP RASIONALISME Rasionalisme : Aliran pemahaman untuk pemecahan masalah menggunakan rasio atau daya nalar dalam upaya memperoleh pengetahuan yang benar Penalaran Deduktif : suatu cara berpikir yang didasarkan atas pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan yang bersifat khusus, menggunakan pola berpikir silogisme. Contoh Silogisme: Semua orang suatu saat mati Si A adalah orang Maka si A akan mati (Premis mayor) (Premis minor) (Kesimpulan)

1. 3. PENALARAN INDUKTIF – TAHAP EMPIRISME Penalaran induktif: Suatu cara berpikir untuk menarik

1. 3. PENALARAN INDUKTIF – TAHAP EMPIRISME Penalaran induktif: Suatu cara berpikir untuk menarik “kesimpulan umum” berdasarkan pengamatan-pengamatan atas gejala yang bersifat “khusus” Contoh : Logam tembaga, logam besi, logam aluminium jika dipanaskan bertambah panjang Kesimpulan : Semua logam jika dipanaskan akan bertambah panjang Empirisme : Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkrit.

1. 4. METODE KEILMUAN / ILMIAH Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif

1. 4. METODE KEILMUAN / ILMIAH Merupakan perpaduan antara penalaran deduktif dan penalaran induktif Pembentukan sikap ilmiah : a. Memiliki rasa ingin tahu (kuriositas) yang tinggi dan kemampuan b. c. d. e. f. g. h. i. belajar yang besar Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti Jujur Terbuka Toleran Skeptis Optimis Pemberani Kreatif 1. 4. 1. Langkah-langkah Metode Ilmiah 1) Perumusan masalah 2) Penyusunan hipotesis 3) Pengujian hipotesis dengan eksperimentasi 4) Penarikan kesimpulan

Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut: Sadar ada masalah Mengidentifikasi dan merumuskanmasalah Pernyataan/Pertanyaan:

Langkah-langkah metode ilmiah dapat digambarkan sebagai berikut: Sadar ada masalah Mengidentifikasi dan merumuskanmasalah Pernyataan/Pertanyaan: tentang apa, mengapa dan bagaimana Masalah baru untuk dipecahkan lebih lanjut/eksperimen atau observasi lanjutan Teori Perumusan hipotesis Dipilih salah satu yang paling mungkin dari banyak jawaban sementara Pengumpulan data/bukti melalui eksperimen /observasi Hukum/dalil Menarik kesimpulan berdasarkan pengujian dan analisis data serta ringkasan semua informasi yang diperoleh

1. 4. 2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah 1) 2) 3) 4) Langkah-langkah dalam

1. 4. 2. Beberapa catatan tentang metode ilmiah 1) 2) 3) 4) Langkah-langkah dalam metode ilmiah saling berkaitan Dasarnya sama bagi disiplin keilmuan Khusus untuk kelompok ilmu Tujuan hanya kebenaran yang obyektif dan sementara 1. 4. 3. Keunggulan dan keterbatasan metode ilmiah 1) Keunggulan : • Melatih kebiasaan berpikir yang sistematis, logis dan analitis • Memupuk sifat jujur, obyektif, terbuka, disiplin dan toleran • Menolak takhayul dan menolak pendapat tanpa bukti nyata. 2) Keterbatasan • Kebenaran ilmiah bersifat tentatif (sementara) • Sulit untuk memilih fakta yang benar-benar berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.

1. 5. PERANAN ILMU a. b. c. d. Mendeskripsikan (menyandra) Menjelaskan (eksplorasi) Memprediksi (meramal)

1. 5. PERANAN ILMU a. b. c. d. Mendeskripsikan (menyandra) Menjelaskan (eksplorasi) Memprediksi (meramal) Mengendalikan (mengontrol) 1. 6. SARANA BERFIKIR ILMIAH Meliputi: Bahasa; Logika; Matematika; Statistika 1. 7. PENGERTIAN IPA Meliputi 3 hal: Produk, Proses dan Nilai/Sikap Ilmiah 1. 7. 1. Produk IPA: Data yang diperoleh melalui observasi (1) Fakta (2) Konsep (3) Prinsip (4) Hukum (5) Teori) 1. 7. 2. Proses ilmiah: Merumuskan masalah, hipotesis, uji hipotesis, kesimpulan 1. 7. 3. Nilai dan sikap ilmiah: jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya.

1. 8. IPA KLASIK DAN IPA MODERN IPA Klasik : - tahap deskriptif dan

1. 8. IPA KLASIK DAN IPA MODERN IPA Klasik : - tahap deskriptif dan kualitatif - eksperimen teori - mengarah kepastian mutlak IPA Modern : - tahap simultatif dan kuantitatif - teori eksperimen - mengarah pendekatan statistik, bersifat probabilitas IPA bersifat dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk diuji lagi, sehingga apabila diketemukan pendekatan yang lebih baik, dapat menggugurkan teori yang lama.