IKTERIK PADA NEONATORUM Syarifa Yuliani Nadia Barianti PENGERTIAN
IKTERIK PADA NEONATORUM Syarifa Yuliani Nadia Barianti
PENGERTIAN IKTERIK Ikterik pada BBL adalah meningginya kadar bilirubin didalam jaringan darah sehingga kulit, konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning. Ikterik pada bayi baru lahir terdapat 25 -50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus kurang bulan. Ikterik neonatorum dikelompokkan menjadi dua yaitu : ØIkterik Fisiologis ØIkterik Patologis FIRST UP CONSULTANTS 2
Penyebab Dan Faktor Resiko Ikterik Kuning pada bayi timbul karena adanya timbunan bilirubin (zat/ komponen yang berasal dari pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah) di bawah kulit. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan ikterik pada neonatorum, yaitu : 1. Prahepatik (ikterik hemolitik) 2. Pascahepatik (obstruktif) 3. Hepatoseluler (ikterik hepatik) FIRST UP CONSULTANTS 3
Tanda Dan Gejala Ikterik Pada Neonatorum 1. Faktor Fisiologis Ikterik fisiologis adalah ikterus normal yang dialami oleh bayi baru lahir, tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak berpotensi menjadi kern ikterris. Ikteris fisiologis ini memiliki tanda-tanda berikut: • Timbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir. • Kadar bilirubin tidak lebih dari 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12, 5 mg% pada neonatus kurang bulan. • Ikterus menghilang pada 10 hari pertama • Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis FIRST UP CONSULTANTS 4
2. faktor patologis Ikterik patologis adalah ikterik yang mempunyai dasar patologis dengan kadar bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia. Ikterik patologis memiliki tanda dan gejala sebagai berikut : • Ikterik terjadi dalam 24 jam pertama • Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12, 5 mg% pada neonatus cukup bulan. • Ikterik menetap sesudah 2 minggu pertama FIRST UP CONSULTANTS 5
Penanganan Pada Ikterik Neonatorum 1. Ikterik fisiolog Lakukan perawatan seperti bayi baru lahir normal lainnya Lakukan perawatan bayi sehari, seperti: • Memandikan • Melakukan perawatan tali pusat • Membersihkan jalan nafas • Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi, kurang lebih 30 menit 2. Hiperbilirubin sedang • Berikan ASI secara adekuat • Lakukan pencegahan hipotermi • bayi di tempat yang cukup sinar matahari ± 30 menit, selama 3 -4 hari • Lakukan pemeriksaan ulang 2 hari kemudian • Anjurkan ibu dan keluarga untuk segera merujuk bayinya jika keadaan bayi bertambah parah. FIRST UP CONSULTANTS 6
3. Hiperbilirubin berat • Berikan informed consent pada keluarga untuk segera merujuk bayinya • Selama persiapan merujuk, berikan ASI secara adekuat • Lakukan pencegahan hipotermi • Bila mungkin, ambil contoh darah ibu sebanyak 2, 5 ml. FIRST UP CONSULTANTS 7
Bentuk Terapi Pada Ikterik Neonatorum 1. Terapi sinar (fototerapi) Terapi sinar dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fototerapi, bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga menimbulkan resiko yang lebih fatal.
2. Terapi Transfusi Jika setelah menjalani fototerapi tak ada perbaikan dan kadar bilirubin terus meningkat hingga mencapai 20 mg/dl atau lebih, maka perlu dilakukan terapi transfusi darah. Dikhawatirkan kelebihan bilirubin dapat menimbulkan kerusakan sel saraf otak (kern ikterus). Efek inilah yang harus diwaspadai karena anak bisa mengalami beberapa gangguan perkembangan. Misalnya keterbelakangan mental, gangguan motorik dan bicara, serta gangguan penglihatan dan pendengaran. Untuk itu, darah bayi yang sudah teracuni akan dibuang dan ditukar dengan darah lain. FIRST UP CONSULTANTS 9
3. Terapi obat-obatan terapi lainnya adalah dengan obat-obatan. misalnya phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati sehingga bilirubin yang sifatnya indirect berubah menjadi direct. ada juga obat-obatan yang mengandung plasma atau albumin yang berguna untuk mengurangi timbunan bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati. FIRST UP CONSULTANTS 10
4. Menyusui Bayi Dengan ASI bilirubin juga dapat pecah jika bayi banyak mengeluarkan feses dan urine, untuk itu bayi harus mendapatkan cukup asi. seperti diketahui, asi memiliki zat-zat terbaik bagi bayi yang dapat memperlancar buang air besar dan buang air kecilnya. akan tetapi, pemberian asi juga harus di bawah pengawasan dokter. FIRST UP CONSULTANTS 11
5. Terapi sinar matahari Terapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi tambahan. biasanya dianjurkan setelah bayi selesai dirawat di rumah sakit. caranya, bayi dijemur selama setengah jam dengan posisi yang berbeda-beda. caranya seperempat jam dalam keadaaan terlentang, misalnya, seperempat jam kemudian telungkup. lakukan antara jam 07. 00 sampai 09. 00. FIRST UP CONSULTANTS 12
FIRST UP CONSULTANTS 13
- Slides: 13