IKAN DAN SEA FOOD PERTEMUAN XI Hasil perikanan
- Slides: 25
IKAN DAN SEA FOOD (PERTEMUAN XI)
Hasil perikanan diperoleh dari 2 sumber: A. LAUTAN B. TAMBAK/PERIKANAN DARAT: 1. perairan umum: danau, sungai, rawa 2. budidaya: kolam, tambak, sawah
KLASIFIKASI MENURUT FAO: 1. Ikan darat dan DIADROMOUS yaitu sejenis ikan yg bermigrasi dari air lau ke air tawar untuk bertelur 2. Ikan laut: a. Pelagik b. Demersal 3. Krustase, molluska dan avertebrata lain 4. Ikan paus 5. Anjing laut dan mamalia perairan 6. Penyu, kura-kura, kodok, buaya 7. Tumbuhan air: gang dan rumput laut
PELAGIK: hidup di daerah permukaan laut contoh: ikan tongkol, mackerel, herring, lemuru dan ikan terbang DEMERSAL: hidup di daerah dasar atau tempat yang dalam contoh: cod, hiu, kakap STRUKTUR IKAN Tersusun atas 3 bagian utama: 1. kepala 2. batang tubuh 3. ekor
CIRI-CIRI IKAN SEGAR DAN BUSUK BAGIAN IKAN SEGAR IKAN BUSUK MATA LENDIR Bola mata timbul dan bening Merah, daun insang terpisah Sedikit & bersih Tenggelam dalam rongga mata Kecoklatan dan insang melekat Banyak & keruh KULIT Mengkilat, cerah Pucat, suram INSANG DAGING Kenyal Lunak SISIK Melekat kuat Mudah lepas BAU segar Busuk
STRUKTUR DAGING IKAN Dibagi 2 tipe yaitu: 1. daging yang bergaris melintang/lurik: a. warna merah b. warna putih 2. daging yang polos dan otot jantung - Serabut daging ikan disusun oleh miotom (mirip miofibril pada daging) - Setiap miotom dipisahkan oleh jaringan ikat yg disebut miosepta/miokomata - serabut daging merupakan unit terkecil dari ikan
-serabut daging mempunyai bagian-bagian miofilamen yg berisi: sarkoplasma, mitokondria, granula glikogen, retikulum sarkoplasma Komposisi Kimia Ikan Secara umum 1. Air : 66 – 84 % 2. Protein : 15 – 24 % 3. Lemak : 0. 1 – 22 % 4. Mineral : 0. 8 – 2 % 5. Glikogen : 0. 3 % kecuali pada jenis molluska tertentu ada yang mengadung 1 – 3 %
PROTEIN Jaringan otot ikan umumnya : 1. MERAH : - terdapat dibawah kulit - pada ikan tuna umumnya lebih tinggi tetapi tidak lebih dari 10 % 2. PUTIH Protein daging ikan terdiri-dari: 1. Sarkoplasma (miogen) : 20 – 30% - dalam enzim-enzim termasik enzim proteolitik - larut dalam air
2. Miofibrillar (miosin) : 65 – 75% - dalam daging - tidak larut air - berperan dalam pembentukan gel dan penggumpalan pada ikan - mengandung miosin, aktin dan protein pengatur seperti : tropomiosin, troponin dan aktinin 3. Stroma (kolagen dan elastin) : 5 – 8 % - pada jaringan ikat yg terdapat di luar serabut daging - tidak larut air, asam, basa serta garam kuat
- apabila jringan ikat mengadung prosentase yg lebih besar dan dipanaskan dengan uap dalam waktu yg lama, KOLAGEN berubah menjadi GELATIN yg larut dalam air dan bila gelatin dimasak akan membentuk JELLY. PROTEIN KONEKTIN - merupakan protein jaringan iakt yg terdapat didalam searabut daging dan kadarnya tergantung spesies dan jenis
PROTEIN PADA IKAN TERDIRI DARI: 1. PROTEIN NITROGEN 95 -97% protein intraselluler terdiri dari: a. myosin b. myogen c. ekstraselluler: kolagen dan elastin 2. NON PROTEIN NITROGEN atau NITROGEN EXTRACTIVE terdiri dari: a. Asam nukleat dan Nukleoprotein - rendah PURIN & PYRIMIDINE NITROGEN (penyebab GOUT) - terdiri dari RNA dan DNA (penyebab reaksi Maillard ketika terlalu lama disterilisasi)
b. Asam amino bebas c. Nitrogen volatil d. Tri Methyl Amin-Oksida (TMAO) yang sesudah ikan mati dirubah menjadi TMA (merupakan petunjuk pembusukan ikan) e. Creatin f. Taurin
PROTEIN INI TERDIRI DARI: 1. SARKOPLASMA (MIOGEN) : 20 – 30% - Dalam enzim-enzim - Larut air 2. MIOFIBRILLAR : 65 – 75% - Dalam daging - Tidak larut air - Berperan dalam pembentukan gel 3. STROMA : 5 – 8% - Pada jaringan ikat - Tidak larut air
LEMAK - banyak mengandung C 18, C 20 dan C 24 serta rendah SFA - PUFA kebanyakan Pentaenoic & Hexaenoic - SFA pada ikan 15 -24% sedangkan pada hewan darat > 50% - Ikan mengakumulasikan lemak didalam hati yang merupakan sumber yg kaya akan vitamin A, D, B dan PUFA - Ikan yng kandungan lemak tinggi mudah tengik sehingga sering diasap
- Ikan yg berlemak warna ototnya lebih gelap - asam lemak jenuh yg terbesar adalah asam palmitat (10 -18%) C 16 H 32 O 2 - kolesterol lebih banyak pada daging ikan yang merah - PUFA pada biji-bijian biasanya C 18 yaitu LINOLEAT dan LINOLENAT yg pada hewan laut rendah - pada ikan air tawar kandungan asam lemak C 16 lebih besar (30% dari total asam lemak)
FATTY SEMI FATTY LEAN HERRING 1. BASS 1. COD Penggolongan ikan berdasarkan 2. MACKERE jenis 2. MULLET 2. HADDOC kadungan lemak L K 3. PERCH 3. SALMON 4. SHARK 4. TUNA 5. CRUSTACE A 6. MOLLUSCA 1.
VITAMIN 1. Vitamin A : 0. 3 – 260 IU/gr 2. Vitamin D : 500 – 3000 IU/100 gr 3. Vitamin B 1 : lebih tinggi pada daging merah 4. Vitamin E : 18 -45 mg/100 gr 5. Vitamin B 2 : 0. 2 – 0. 3 mg/100 gr 6. Vitamin B 12 : 0. 3 – 54 Ug/100 gram berat kering 7. Vitamin C : 1 – 5 mg per 100 gram
MINERAL A. Mineral makro 1. mineral makro pada ikan yg terbesar adalah phosfor dalam bentuk: a. fosfoprotein b. asam nukleat c. ATP dan ADP (phosfat yg mengandung energi) 2. Sulfur yakni pada asam amino: a. metionin (banyak pada ikan salmon) b. cystine c. cystein 3. Kalsium 4. Kalium 5. Natrium 6. Magnesium 7. Klor
A. Mineral mikro 1. Cu dan tembaga dalam bentuk kompleks besi tembaga nukleoprotein terdapat 30 – 40% besi (ion) yg mudah/cepat diserap dalam membran usus 2. Cobalt: dari vitamin B 12 3. Iodium: - tiroksin berhubungan dgn gerak ikan - ikan yg kurang gerak mengadung sedikit I 2 dan tiroksin - ikan anadromous (migrasi) menyimpan I 2 untuk meningkatkan produksi tiroksin 4. Zink 5. Mangan
PIGMEN - Warna merah dan putih pada ikan ditentukan oleh jumlah/kandungan Nitrogen extractive - pada daging merah: 800 mg/100 g - pada daging putih : 300 mg/100 g - berupa senyawa yg larut dalam lemak seperti: karotenoid, xantofil, astaxantin dan taraxantin yang warnanya bervariasi dari kuning sampai merah - disamping itu terdapat pula pigmen mioglobin dan hemoglobin - diskolorasi terjadi akibat senyawa mioglobin dan hemoglobin karena oksidasi
HISTAMIN banyak ditemukan pada ikan yg berwarna merah - prekursornya adalah histidin bebas Preoteus morgani Histidin Histamin Achromobacter Histamineum - pada daging putih sekitar : 5. 0 mg% - pada daging merah > 210 mg% - keracunan pada 100 mg/100 g daging dan menyebabkan ‘SHOCK”
- pemanasan 600 C membunuh bakteri yg memproduksi histamin - pada ikan yg busuk dapat mengadung 700 mg% PRODUKSI HISTAMIN 1. suhu 350 C dan p. H 3. 5 - 4. 5, maximum 6 – 9 mg/100 gr 2. autolisis: 10 – 15 mg/100 gr
Mikroorganisme lain yg berperan: 1. Salmonella 2. Shigella dysentriae 3. Aerobacter aerogenes 4. Clostridium perfringens (dapat menghasilkan histamin waklaupun tidak ada histidin bebas)
PEDOMAN TINGKAT HISTAMIN PADA IKAN Tingkat Histamin STATUS (mg %) 1 Ikan baru ditangkap <5 Normal dan aman untuk dikonsumsi 5 – 20 Salah handling & mungkin toksik 20 – 100 Tidak aman dan mungkin toksik > 100 Toksik dan tidak aman dikonsumsi
MEKANISME PEMBUSUKAN PADA IKAN 1. ikan mati - glikogen dalam jaringan digunakan - dihasilkan asam laktat (p. H menurun) - rigor mortis 2. Pasca Rigormortis - breakdown komponen nitrogen - bila ada oksigen akan tengik 3. Protein - dirubah menjadi H 2 S dan indole 4. NPN yang ada dalam ikan segar seperti TMAO akan dirubah menajdi TMA (bau busuk)
- Bahan pangan perikanan dan peternakan merupakan sumber
- Surimi adalah olahan setengah jadi dari
- Hasil perikanan darat banyak ditemukan di
- Karakteristik hasil perikanan
- Ikan tuna
- Penataan peredaran pakan ikan dan obat ikan
- Rata rata diagram
- Fakultas perikanan dan ilmu kelautan ub
- Sel adalah pertemuan antara titik-titik dan titik-titik
- Rencana strategis kementerian kelautan dan perikanan
- Kantor kementerian kelautan dan perikanan jakarta
- Penawaran elastis uniter terjadi jika
- Hasil samping ikan bandeng
- Led soldiers across hellespont into anatolia goals
- What is asias largest desert
- Anemones phylum
- Marlin symbolism
- Sea stack sea arch
- Unit 2 food food food
- Grazing food chain diagram
- Tugas pertemuan 9 metode perancangan program
- Pendekatan kontribusi
- Pertemuan multikultural
- Denah ruang pertemuan
- Pengolahan data perikanan
- Manajemen industri perikanan