III Penjadwalan Proses 3 1 Konsep Dasar Penjadwalan

  • Slides: 11
Download presentation
III. Penjadwalan Proses 3. 1. Konsep Dasar Penjadwalan CPU didasarkan atas sistem operasi yang

III. Penjadwalan Proses 3. 1. Konsep Dasar Penjadwalan CPU didasarkan atas sistem operasi yang menggunakan prinsip multiprogramming, yaitu beberapa proses yang dikerjakan oleh CPU dalam suatu waktu tertentu. Suatu proses akan menggunakan CPU sampai proses tsb berstatus blocked. Agar CPU lebih produktif maka CPU dialihkan ke proses lain.

3. 1. 1. CPU Scheduler bertugas untuk memilih proses dalam memory utama yang telah

3. 1. 1. CPU Scheduler bertugas untuk memilih proses dalam memory utama yang telah siap dieksekusi dan mengalokasikan CPU pada proses yang dipilih tersebut. Ada 3 bentuk Scheduller : a. Long-term Scheduller (job Scheduller) : memilih proses-proses dari pool dan membawanya ke memory utama untuk dieksekusi. b. Short-term Scheduller (CPU Scheduller) : memilih proses-proses yang siap untuk dieksekusi dan mengalokasikan CPU ke salah satu proses tersebut.

c. Medium-term Scheduller : Memilih proses yang dalam keadaan menunggu dikembalikan ke pool untuk

c. Medium-term Scheduller : Memilih proses yang dalam keadaan menunggu dikembalikan ke pool untuk kemudian jika telah memenuhi akan dimuat ke ready queue. 3. 1. 2. CPU Dispatcher merupakan modul yang akan memberikan kontrol pada CPU terhadap pemilihan proses yang dilakukan selama short -term scheduling, meliputi · Switching context · Switching ke user mode ·Berpindah dari lokasi tertentu dari user program untuk memulai program.

3. 1. 3. Strategi Penjadwalan Terdapat 2 strategi penjadwalan : a. Non Preemptive :

3. 1. 3. Strategi Penjadwalan Terdapat 2 strategi penjadwalan : a. Non Preemptive : Sebuah proses yang sedang menggunakan CPU, maka proses tersebut akan tetap menggunakannya sampai proses tersebut melepaskannya (blocked atau terminated). b. Preemptive : Sebuah proses yang sedang menggunakan CPU, CPU dapat diambil alih oleh proses lain sebelum dilepaskan, dan proses ‘lama’ itu harus menunggu sampai CPU tiba kembali pada proses itu.

3. 1. 4. Kriteria Penjadwalan Algoritma penjadwalan CPU akan memiliki perbedaan property. Ada beberapa

3. 1. 4. Kriteria Penjadwalan Algoritma penjadwalan CPU akan memiliki perbedaan property. Ada beberapa criteria yang digunakan untuk melakukan perbandingan algoritma penjadwalan CPU, yaitu : a. b. c. CPU utilization : criteria untuk menjaga agar CPU selalu dalam keadaan sibuk. Throughput : banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satuan waktu tertentu. Turnaround time : Banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi proses, dari mulai menunggu untuk meminta tempat di memori utama, menunggu di ready queue, eksekusi oleh cpu, dan mengerjakan I/O.

d. Waiting time : Waktu yang diperlukan oleh suatu proses untuk menunggu di ready

d. Waiting time : Waktu yang diperlukan oleh suatu proses untuk menunggu di ready queue. Waiting time ini tidak dipengaruhi eksekusi proses dan penggunaan I/O. e. Response time : Waktu yang diperlukan oleh suatu proses dari minta dilayani hingga ada respon pertama yang menanggapi permintaan tersebut. d. Fairness : Meyankinkan bawa tiap – tiap proses akan mendapatkan pembagian waktu penggunaan CPU secara terbuka (fair).

Untuk selanjutnya kriteria yang digunakan untuk membandingkan algoritma penjadwalan cpu adalah rata – rata

Untuk selanjutnya kriteria yang digunakan untuk membandingkan algoritma penjadwalan cpu adalah rata – rata waktu tunggu (Average Waiting Time =AWT), yaitu total waktu tunggu untuk semua proses dibagi dengan banyaknya proses.

3. 2. Algoritma Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue untuk

3. 2. Algoritma Penjadwalan CPU menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue untuk mendapatkan jatah waktu menggunakan CPU. 3. 2. 1. First Come First Served (FCFS) Proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu. AWT dari algoritma ini cukup besar.

3. 2. 2. Shortest Job First (SJF) Proses yang memiliki burst time paling kecil

3. 2. 2. Shortest Job First (SJF) Proses yang memiliki burst time paling kecil dilayani terlebih dahulu 3. 2. 3. Shortest Remaining time First Scheduling (SRTF) n. Proses yang memiliki sisa burst time paling kecil dilayani terlebih dahulu n. Merupakan bentuk penjadwalan SJF yang preemptive

3. 2. 4. Priority Scheduling Tiap-tiap proses dilengkapi dengan prioritas, CPU dialokasikan untuk proses

3. 2. 4. Priority Scheduling Tiap-tiap proses dilengkapi dengan prioritas, CPU dialokasikan untuk proses yang memiliki prioritas tertinggi, jika beberapa proses memiliki prioritas yang sama, maka digunakan algoritma FCFS. a. Non Preemptive Sekali proses mendapat alokasi cpu, maka proses akan dieksekusi sampai selesai. b. Preemptive Eksekusi proses dapat diambil alih jika ada proses yang datang dg prioritas lebih tinggi

3. 2. 5. Round-Robin Scheduling Konsep dasar algoritma ini adalah sama dengan konsep time

3. 2. 5. Round-Robin Scheduling Konsep dasar algoritma ini adalah sama dengan konsep time sharing, yang berupa algoritma FCFS, hanya bersifat preemptive menggunakan quantum time untuk membatasi waktu proses.