IC TTL DAN CMOS 7473 Dual JK Flipflop

  • Slides: 33
Download presentation
IC TTL DAN CMOS

IC TTL DAN CMOS

7473 Dual JK Flipflop Terdiri dari dua buah JK flipflop yang independen. Masing-masing dilengkapi

7473 Dual JK Flipflop Terdiri dari dua buah JK flipflop yang independen. Masing-masing dilengkapi dengan masukan CLR (clear) untuk me-reset flipflop terlepas dari nilai masukan Cp, J dan K. 2

7490 BCD Counter Terdiri dari dua buah pencacah (counter). Pencacah pertama adalah pencacah modulus-2

7490 BCD Counter Terdiri dari dua buah pencacah (counter). Pencacah pertama adalah pencacah modulus-2 sedangkan pencacah kedua adalah pencacah modulus-5. Jika Q 0 dihubungkan ke IN-B dan dipicu dari IN-A maka pencacah akan berfungsi sebagai pencacah BCD. Jika Q 3 dihubungkan ke IN-A dan dipicu dari IN-B maka pencacah akan berfungsi sebagai pembagi-10 yang simetri. 3

4

4

5

5

MOS dan CMOS Gambar 1. 11. Simbol MOSFET Berbeda dengan TTL, rumpun ini menggunakan

MOS dan CMOS Gambar 1. 11. Simbol MOSFET Berbeda dengan TTL, rumpun ini menggunakan transistor jenis MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) sebagai piranti aktipnya. MOSFET ini terdiri dari N-Channel dan PChannel. Karena menggunakan efek medan maka impedansi masukan dari transistor ini sangat besar. Oleh karena itu transistor ini sangat peka terhadap muatan listrik statis. 6

Gambar 1. 12. Rangkaian ekivalen MOSFET Untuk sebarang nilai RIN maka besarnya tegangan masukan

Gambar 1. 12. Rangkaian ekivalen MOSFET Untuk sebarang nilai RIN maka besarnya tegangan masukan VIN adalah VIN = IIN x RIN Jika RIN = ∞ maka VIN = IIN x ∞ =∞ Tegangan masukan yang terlalu besar akan merusak isolasi gate dari transistor. Oleh karena itu rangkaian masukan dari transistor ini harus diproteksi. 7

Proteksi Masukan Untuk memproteksi masukan gerbang dari tegangan lebih yang disebabkan oleh lucutan muatan

Proteksi Masukan Untuk memproteksi masukan gerbang dari tegangan lebih yang disebabkan oleh lucutan muatan statis, digunakan rangkaian proteksi yang umumnya terdiri dari tahanan sebagai pembatas arus dan dioda sebagai pembatas tegangan. Dioda D 1 dan D 2 berfungsi sebagai clamping dioda. Jika tegangan masukan > VDD maka D 1 akan menghantar sehingga tegangan G akan dibatasi sebesar VDD + VF. Jika tegangan masukan < GND maka D 2 akan mengahntar sehingga tegangan G akan dibatasi sebesar – 0, 7 V. 8

Contoh-contoh Rangkaian dengan MOSFET Pada gambar (a) transistor Q 2 berfungsi sebagai sumber arus

Contoh-contoh Rangkaian dengan MOSFET Pada gambar (a) transistor Q 2 berfungsi sebagai sumber arus konstan (pengganti tahanan. Besarnya tegangan Y ditentukan oleh konduktansi transistor Q 1. Pada gambar (b) transistor Q 4 yang berfungsi sebagai sumber arus konstan. Tegangan Y akan tinggi jika Q 1, Q 2 dan Q 3 tidak menghantar. 9

Contoh-contoh rangkaian dengan CMOS Disini digunakan transistor komplemen. Pada gambar (a) transistor Q 1

Contoh-contoh rangkaian dengan CMOS Disini digunakan transistor komplemen. Pada gambar (a) transistor Q 1 adalah jenis PMOS sedangkan transistor Q 2 adalah jenis NMOS. Jika tegangan A rendah maka Q 1 menghantar dan Q 2 menyumbat sehingga tegangan Z akan tinggi. Sebaliknya jika tegangan A tinggi maka Q 1 menghantar dan Q 2 menyumbat sehingga tegangan Z akan rendah. 10

Spesifikasi Standard Rating Maksimum Absolut Supply DC VDD Tegangan masukan VIN Arus masukan DC

Spesifikasi Standard Rating Maksimum Absolut Supply DC VDD Tegangan masukan VIN Arus masukan DC IIN Temperatur penyimpanan TS -0, 5 V sampai +18 VDC -0, 5 V sampai VDD + 0, 5 VDC ± 10 m. ADC -65 sampai 1500 C Kondisi Operasi Yang Dianjurkan Supply DC VDD +3 V sampai +15 VDC Temperatur kerja TA Versi Militer -55 sampai +1250 C Versi Komersial -40 sampai +850 C 11

Delay Propagasi dan Delay Transien 12

Delay Propagasi dan Delay Transien 12

Buffered dan Nonbuffered CMOS terdiri dari dua jenis, yaitu : • Buffered • Nonbuffered

Buffered dan Nonbuffered CMOS terdiri dari dua jenis, yaitu : • Buffered • Nonbuffered Jenis Buffered dilengkapi dengan penguat pada bagian keluarannya untuk meningkatkan kemampuannya 13

14

14

Perbandingan CMOS dengan keluarga lain 15

Perbandingan CMOS dengan keluarga lain 15

Pengaruh Beban Kapasitip terhadap Delay Propagasi 16

Pengaruh Beban Kapasitip terhadap Delay Propagasi 16

Pengaruh Tegangan catu pada delay propagasi 17

Pengaruh Tegangan catu pada delay propagasi 17

4001 dan 4002 18

4001 dan 4002 18

CD 4007 Dual Complementary Pair plus Inverter 19

CD 4007 Dual Complementary Pair plus Inverter 19

20

20

4013 Dual D Flip-flop 21

4013 Dual D Flip-flop 21

4016 Quad Bilateral Switch Setiap kemasan mengandung empat buah analog switch. Harus dijaga agar

4016 Quad Bilateral Switch Setiap kemasan mengandung empat buah analog switch. Harus dijaga agar tegangan masukan selalu berkisar antara VDD dan GND. 22

4017 23

4017 23

4020 14 Stage Binary Counter 24

4020 14 Stage Binary Counter 24

4026 Dual JK Flip-flop 25

4026 Dual JK Flip-flop 25

4029 Synchronous Up/Down Counter 26

4029 Synchronous Up/Down Counter 26

27

27

28

28

29

29

4510 Presettable Up/Down Decade Counter 30

4510 Presettable Up/Down Decade Counter 30

4511 BCD to 7 -segment latch/decoder/driver 31

4511 BCD to 7 -segment latch/decoder/driver 31

32

32

4518 Dual BCD Counter 33

4518 Dual BCD Counter 33