IAS 39 FINANCIAL INSTRUMENTS RECOGNITION AND MEASUREMENT Oleh

  • Slides: 39
Download presentation
IAS 39: FINANCIAL INSTRUMENTS: RECOGNITION AND MEASUREMENT Oleh: Sri Yanto IAS 39/SY 1

IAS 39: FINANCIAL INSTRUMENTS: RECOGNITION AND MEASUREMENT Oleh: Sri Yanto IAS 39/SY 1

Ruang Lingkup Within scope of IAS 32 & 39 Within scope of IAS 32

Ruang Lingkup Within scope of IAS 32 & 39 Within scope of IAS 32 only Out of scope Debt and equity investments Investments in subsidiaries, associates and joint ventures Loans and receivables Lease receivables Own debt Own equity Lease payables Tax balances Employee benefits Cash and cash equivalents Derivatives – e. g: IRS Currency forwards/swaps Purchased/written options Commodity contracts Collars/caps Credit derivatives Cash or net share settleable Derivatives on own shares Own use commodity contracts Derivatives on own shares settled only by delivery of a fixed number of shares for a fixed amount of cash. Financial guarantess Derivatives on subsidiaries, associates and joint ventures Embedded derivatives Loan commitments held for trading Other loan commitments Insurance contracts IAS 39/SY 2

Definisi ¡ Instrumen Keuangan l setiap kontrak yang menambah nilai: aset keuangan entitas ,

Definisi ¡ Instrumen Keuangan l setiap kontrak yang menambah nilai: aset keuangan entitas , dan (disisi lain) ¡ kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. ¡ IAS 39/SY 3

Definisi ¡ Aset Keuangan l Kas l Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain l

Definisi ¡ Aset Keuangan l Kas l Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain l Hak kontraktual: ¡ ¡ l untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas ¡ ¡ nonderivatif IAS 39/SY 4

Definisi ¡ Kewajiban Keuangan l setiap kewajiban yang berupa: ¡ Kewajiban kontraktual: l l

Definisi ¡ Kewajiban Keuangan l setiap kewajiban yang berupa: ¡ Kewajiban kontraktual: l l ¡ untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas; kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: l l non derivatif; atau derivatif IAS 39/SY 5

Definisi ¡ Instrumen Ekuitas l setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu

Definisi ¡ Instrumen Ekuitas l setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. IAS 39/SY 6

Financial Instrument ¡Financial ¡Fundamental Financial asset ¡Financial ¡Loans/ ¡Held Receivables to Maturity ¡Available ¡Trading

Financial Instrument ¡Financial ¡Fundamental Financial asset ¡Financial ¡Loans/ ¡Held Receivables to Maturity ¡Available ¡Trading ¡Derivatives ¡Plain Instruments ¡Fair ¡Equity ¡ Liabilities ¡ Plain Equity Capital ¡Other ¡ Compound Equity Instrument ¡ Synthetic Equity Instrument for Held Trading instrument for Sale Assets Derivatives ¡Embedded ¡Hedging liability liabilities Derivatives Value Hedge ¡Cash-flow Hedge ¡Hedge of a net investment in a foreign operation ¡Macro Hedge IAS 39/SY 7

Kategori Aset Keuangan ¡ Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba

Kategori Aset Keuangan ¡ Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi l ¡ Investasi dalam Kelompok Dimiliki hingga jatuh Tempo l ¡ (Held to Maturity Investments) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang l ¡ (Financial aset at Fair Value through Profit and Loss) (Loans and Receivables) Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual l (Available for sale Financial Assets) IAS 39/SY 8

Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi q Diperdagangkan: l

Aset/Kewajiban Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi q Diperdagangkan: l l l q Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu dekat; Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dan efektif). Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi IAS 39/SY 9

Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Pembayaran tetap/telah

Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Pembayaran tetap/telah ditentukan; § Jatuh tempo telah ditetapkan; § Entitas memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo Kecuali: Øditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar melalui L/R; Ø ditetapkan sbg AFS; Ø memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. IAS 39/SY 10

Pinjaman Diberikan dan Piutang Kecuali: Ø Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Pembayaran

Pinjaman Diberikan dan Piutang Kecuali: Ø Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Pembayaran tetap/telah ditentukan; § tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, dimaksudkan utk dijual dlm waktu dekat (trading); Ø ditetapkan sbg aset keu pada nilai wajar mel L/R; Ø diklasifikasikan sbg AFS; Ø pinjaman yang diberikan/ piutang yg investasi awalnya tdk akan diperoleh kembali scr substansial (kecuali krn penurunan kualitas), shg hrs diklasifikasikan sbg AFS. IAS 39/SY 11

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Ditetapkan sebagai

Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Kriteria: § Aset keuangan non derivatif; § Ditetapkan sebagai AFS; § Tidak diklasifikasikan sbg: § pinjaman yang diberikan/piutang, § dimiliki hingga jatuh tempo, atau § dinilai pada nilai wajar melalui L/R. IAS 39/SY 12

Pengakuan Awal Entitas mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya

Pengakuan Awal Entitas mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika: l entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut IAS 39/SY 13

Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Lazim (Regular) ¡ Pembelian atau penjualan aset keuangan

Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Lazim (Regular) ¡ Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. ¡ Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim harus diakui dan dihentikan pengakuannya, menggunakan salah satu di antara: l l akuntansi tanggal perdagangan; atau akuntansi tanggal penyelesaian. IAS 39/SY 14

Pengukuran Awal ASET KEUANGAN/KEWAJIBAN KEUANGAN DIAKUI PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN L/R TIDAK DIAKUI

Pengukuran Awal ASET KEUANGAN/KEWAJIBAN KEUANGAN DIAKUI PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN L/R TIDAK DIAKUI PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN L/R NILAI WAJAR + BIAYA TRANSAKSI IAS 39/SY 15

SUKU BUNGA EFEKTIF Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi

SUKU BUNGA EFEKTIF Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan Harga Perolehan (arus kas keluar - /+ biaya transasksi +/premium/ diskonto) = CF = EIR = N = arus kas bersih berdasarkan persyaratan kontraktual (seperti penerimaan pokok, bunga, denda, pelunasan dipercepat, call option dan lainnya) suku bunga efektif (effective interest rate) jangka waktu IAS 39/SY 16

Subsequent Measurement – Financial Assets Measurement Changes in Carrying Amount Impairment test (if objective

Subsequent Measurement – Financial Assets Measurement Changes in Carrying Amount Impairment test (if objective evidence) Financial assets at FV through P/L Fair Value Income Statement No Loans and Receivables Amortised Cost Income Statement Yes Held to Maturity Investments Amortised Cost Income Statement Yes AFS Financial Assets Fair Value Equity Yes IAS 39/SY 17

Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal Nilai wajar tanpa dikurangi biaya penjualan/pelepasan KECUALI UNTUK:

Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal Nilai wajar tanpa dikurangi biaya penjualan/pelepasan KECUALI UNTUK: Pinjaman Diberikan & Piutang Investasi Dimiliki hingga Jatuh Tempo Instrumen Ekuitas (yang tak memiliki kuotasi & nilai wajar) harga perolehan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif Derivatif terkait dengan instrumen ekuitas (yang tak memiliki kuotasi & nilai wajar) harga perolehan IAS 39/SY 18

Reclassification of Financial Assets Held for Trading never Held to Maturity never Allowed under

Reclassification of Financial Assets Held for Trading never Held to Maturity never Allowed under conditions never Loans and receivables Allowed only when active market emerged after classification never Available for Sale Allowed under conditions Allowed when justified IAS 39/SY 19

Subsequent Measurement. Financial Liabilities Measurement Financial liabilities at FV through P/L Fair value Other

Subsequent Measurement. Financial Liabilities Measurement Financial liabilities at FV through P/L Fair value Other (non trading) financial liabilities Amortised cost IAS 39/SY 20

Pengukuran Kewajiban Keuangan setelah Pengakuan Awal Biaya Perolehan yang Diamortisasi dengan Metode Suku Bunga

Pengukuran Kewajiban Keuangan setelah Pengakuan Awal Biaya Perolehan yang Diamortisasi dengan Metode Suku Bunga Efektif KECUALI UNTUK: Kewajiban Keuangan pada Nilai Wajar melalui L/R (termasuk derivatif) Nilai Wajar Kewajiban derivatif terkait dengan instrumen ekuitas (yg tak memiliki kuotasi & nilai wajar) Harga Perolehan Kewajiban Kew. keu yg Kewajiban keuangan timbul utk keuangan yang dari transfer aset transfer AK ditetapkan Keuangan tak menggunakan sbg item yang memenuhi syarat “continuing dilindung “penghentian involvement nilai Pengakuan” approach” Aset diakui seluruhnya & kew. sejumlah yg diterima IAS 39/SY diukur dg dsr yg mencermin kan kwj yg msh dimiliki entitas Ketentuan “Hedge Acc” 21

Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan ¡ ¡ Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan

Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan ¡ ¡ Terdapat “Bukti Obyektif” atas penurunan nilai Evaluasi penurunan dilakukan setiap Tanggal Neraca IAS 39/SY 22

Impairment Criteria Significant financial difficulty of the issuer Disappearance of an active market because

Impairment Criteria Significant financial difficulty of the issuer Disappearance of an active market because of financial difficulties High probability of bankruptcy Breach of contract IAS 39/SY Granting of a concession to issuer Adverse change in a factor (e. g. unemployment rates) 23

Pengukuran Penurunan Nilai NPV Nilai Tercatat Aset Keuangan vs Projected Kerugian Penurunan Nilai (impairment

Pengukuran Penurunan Nilai NPV Nilai Tercatat Aset Keuangan vs Projected Kerugian Penurunan Nilai (impairment loss) Cash Flow Kerugian Penurunan Nilai dihitung dengan membandingkan nilai tercatat aset keuangan dan NPV Projected Cash Flow aset keuangan tersebut, dengan discount factor berdasarkan suku bunga efektif aset keuangan dimaksud. Selisih kurang NPV Projected Cash Flow terhadap nilai tercatat aset keuangan merupakan Kerugian Penurunan Nilai. IAS 39/SY 24

CONTOH 1 Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi) Tanggal 1 Januari

CONTOH 1 Kredit diukur pada harga perolehan diamortisasi (ilustrasi Kredit Investasi) Tanggal 1 Januari 2008, Bank XYZ memberikan kredit kepada Debitur ABC sbb. Tujuan kepemilikan Diukur pada harga perolehan diamortisasi Maksimum kredit Rp. 100. 000 Jangka waktu 2 tahun atau 24 bulan Jenis kredit Investasi untuk pembelian mesin Bunga 15%/tahun atau 1, 25%/bulan Provisi 0, 1 % atau Rp. 100. 000 Jadwal angsuran pokok Semester I 2008 Semester I 2009 Semester II 2009 Rp. 25. 000. 000 Beban bank yang dapat diatribusikan secara langsung Rp. 20. 000 Pelunasan kredit dilakukan diakhir periode kredit Bank membebankan fee pengelolaan rekening sebesar Rp. 20. 000/bulan Tingkat materialitas untuk biaya transaksi dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung pada kredit di Bank XYZ sebesar Rp. 20. 000 IAS 39/SY 25

Tabel Perhitungan IAS 39/SY 26

Tabel Perhitungan IAS 39/SY 26

Jurnal Transaksi ¡ Tanggal 1 Januari 2008, pada saat penandatanganan perjanjian kredit/akad kredit (1)

Jurnal Transaksi ¡ Tanggal 1 Januari 2008, pada saat penandatanganan perjanjian kredit/akad kredit (1) (2) (3) (4) Menerima provisi kredit dari nasabah Db. Kas/Rekening. . . /Giro BI Rp. 100. 000 Kr. Kredit - amortised cost Rp. 100. 000 Pembayaran beban yang dapat diatribusikan Db. Kredit - amortised cost Rp. 20. 000 Kr. Kas/Rekening. . . /Giro BI Rp. 20. 000 Mencatat kewajiban komitmen fasilitas kredit Db. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100. 000 Kr. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100. 000 Pada saat penarikan kredit oleh debitur Db. Kredit - amortised cost Rp. 100. 000 Kr. Kas/Rekening. . . /Giro BI Rp. 100. 000 Bersamaan dengan itu dilakukan jurnal untuk mengurangi kewajiban komitmen fasilitas kredit yang belum digunakan debitur. Db. Kewajiban komitmen - fasilitas kredit yang belum digunakan Rp. 100. 000 Kr. Rekening lawan - fasilitas kredit yang belum digunakan IAS 39/SY Rp. 100. 000 27

Jurnal b. Tanggal 31 Januari 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada

Jurnal b. Tanggal 31 Januari 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah dan amortisasi berdasarkan suku bunga efektif (1) (2) (3) (4) Pada saat pembebanan fee kepada debitur Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Pada saat menerima setoran fee dari debitur Db. Kas/Giro BI Rp. 20. 000 Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1. 250. 000 Db. Kredit - amortised cost Rp. 4. 982. 050 Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1. 254. 982. 050 Pada saat menerima setoran bunga dari debitur Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1. 250. 000 Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1. 250. 000 Jurnal transaksi untuk 3 sd 6, 8 sd 12, 14 sd 18 dan 20 sd 23 sama dengan transaksi no. 2, dengan asumsi debitur membayar kewajibannya dengan lancar. IAS 39/SY 28

Jurnal c. Tanggal 30 Juni 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada

Jurnal c. Tanggal 30 Juni 2008, pada saat pembebanan fee kelolaan rekening, bunga kepada nasabah dan amortisasi berdasarkan suku bunga efektif serta penerimaan angsuran pokok (1) (2) (3) (4) (5) Pada saat pembebanan fee kepada debitur Db. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Kr. Pendapatan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Pada saat menerima setoran fee dari debitur Db. Kas/Giro BI Rp. 20. 000 Kr. Tagihan fee pengelolaan rekening Rp. 20. 000 Pada saat pembebanan tagihan kepada debitur Db. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1. 250. 000 Db. Kredit - amortised cost Rp. 5. 066. 208 Kr. Pendapatan bunga kredit Rp. 1. 255. 066. 208 Pada saat menerima setoran bunga dari debitur Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 1. 250. 000 Kr. Pendapatan bunga kredit yang akan diterima Rp. 1. 250. 000 Pada saat pelunasan pokok kepada debitur Db. Kas/Rekening…/Giro Bi Rp. 25. 000 Kr. . Kredit - amortised cost Rp. 25. 000 Jurnal transaksi untuk no. 13, 19, dan 25 sama dengan transaksi no. 7, dengan asumsi debitur membayar kewajibannya dengan lancar IAS 39/SY 29

CONTOH 2 IAS 39/SY Terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai atas kredit Contoh kasus:

CONTOH 2 IAS 39/SY Terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai atas kredit Contoh kasus: Berdasarkan evaluasi periodik yang dilakukan bank, pada akhir September 2008 terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit, yaitu kegagalan debitur membayar kewajiban bunga pada tanggal 30 September 2008. Berdasarkan bukti obyektif tersebut, bank melakukan kembali estimasi arus kas yang mungkin diperoleh dan selanjutnya didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal untuk memperoleh nilai kini atas arus kas tersebut. Selisih kurang antara nilai tercatat kredit sebelum terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan nilai kini estimasi arus kas masa datang merupakan cadangan kerugian penurunan nilai yang harus dibentuk. 30

Tabel Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sbb: Nilai tercatat sebelum penurunan nilai

Tabel Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sbb: Nilai tercatat sebelum penurunan nilai 74. 959. 302. 322 Nilai kini estimasi arus kas masa datang 72, 569, 997, 965 Cadangan kerugian penurunan nilai 2, 389, 304, 356 IAS 39/SY 31

Jurnal a. Tanggal 30 September 2008, pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai

Jurnal a. Tanggal 30 September 2008, pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit (1) Mencatat kerugian penurunan nilai D Kerugian penurunan nilai b. Rp. 2, 389, 304, 356 Kr. Cadangan kerugian penurunan nilai Rp. 2, 389, 304, 356 (apabila masih terdapat tagihan bunga pada saat penurunan nilai, maka dilakukan jurnal balik) (2) Pengakuan bunga pada saat terjadi penurunan nilai (tidak ada pengakuan bunga pada saat bank tidak menerima b. Tanggal 31 Oktober pembayaran dari 2008, debitur)pada saat pengakuan amortisasi bunga Db. Kredit yang diamortisasi Kr. Pendapatan bunga IAS 39/SY Rp. 911. 530. 746 32

Jurnal c. Tanggal 30 November 2008, pada saat pengakuan amortisasi bunga Db. Kredit yang

Jurnal c. Tanggal 30 November 2008, pada saat pengakuan amortisasi bunga Db. Kredit yang diamortisasi Rp. 922. 980. 220 Kr. Pendapatan bunga Rp. 922. 980. 220 d. Tanggal 31 Desember 2008, pada saat pengakuan amortisasi bunga dan penerimaan arus kas sesuai estimasi (1) Mencatat pengakuan amortisasi bunga Db. Kredit yang diamortisasi Rp. 934. 573. 507 Kr. Pendapatan bunga Rp. 934. 573. 507 (2) Penerimaan arus kas sesuai estimasi Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 28. , 750. 00 0 Kr. Kredit yang diamortisasi Rp. 28. 750. 000 IAS 39/SY 33

Jurnal e. Jurnal transaksi untuk no. 14 s/d 24 sama dengan transaksi no. 11

Jurnal e. Jurnal transaksi untuk no. 14 s/d 24 sama dengan transaksi no. 11 -13, dengan asumsi debitur membayar sesuai dengan kas. d. estimasi Tanggal arus 31 Desember 2009, pada saat pengakuan amortisasi bunga dan penerimaan arus kas sesuai estimasi (1) Mencatat pengakuan amortisasi bunga Db. Kredit yang diamortisasi Rp. 651. 257. 057 Kr. Pendapatan bunga Rp. 651. 257. 057 (2) Penerimaan arus kas sesuai estimasi Db. Kas/Rekening…/Giro BI Rp. 52. 500. 000 Kr. Kredit yang diamortisasi Rp. 52. 500. 000 (3) Penghentian pengakuan kredit dengan menjurnal cadangan kerugian penurunan nilai Db. Cadangan kerugian penurunan nilai Rp. 2, 389, 304, 356 Kr. Kredit yang diamortisasi Rp. 2, 389, 304, 356 IAS 39/SY 34

Penghentian Pengakuan ¡ Pengeluaran aset keuangan atau kewajiban keuangan yang sebelumnya telah diakui dari

Penghentian Pengakuan ¡ Pengeluaran aset keuangan atau kewajiban keuangan yang sebelumnya telah diakui dari neraca entitas. IAS 39/SY 35

Penghentian Pengakuan ASET KEUANGAN Keseluruhan Aset Keuangan/ Keseluruhan dari kelompok aset keuangan sejenis Bagian

Penghentian Pengakuan ASET KEUANGAN Keseluruhan Aset Keuangan/ Keseluruhan dari kelompok aset keuangan sejenis Bagian dari Aset Keuangan/ Bagian dari kelompok aset keuangan sejenis PENGHENTIAN PENGAKUAN KEWAJIBAN KEUANGAN OR Bagian tersebut hanya terdiri dari prorata atas arus kas dari aset keuangan /kelompok aset keuangan sejenis yang diidentifikasi secara khusus IAS 39/SY Bagian tersebut hanya terdiri dari arus kas yang dihasilkan dari aset keuangan/ kelompok aset keuangan sejenis yang diidentifikasi secara khusus Bagian tersebut hanya terdiri dari bagian prorata atas arus kas dari aset keuangan/ kelompok aset keuangan sejenis 36

Derecognition – Financial Assets Consolidation Part or entire asset? Right to cash flow expired?

Derecognition – Financial Assets Consolidation Part or entire asset? Right to cash flow expired? YES Derecognition NO Right to cash flow transferred? NO YES Pass through arrangement? NO No derecognition YES Substantially all risk & rewards transferred? NO Substantially all risk & rewards retained? NO YES NO Control retained ? Derecognition No derecognition Derecognition YES Continuing involvement IAS 39/SY 37

Pengalihan Aset Keuangan Entitas tidak wajib membayar pihak penerima akhir kecuali jika entitas memperoleh

Pengalihan Aset Keuangan Entitas tidak wajib membayar pihak penerima akhir kecuali jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari aset awalnya Mengalihkan hak, untuk menerima arus kas dari aset keuangan. untuk membayar arus kas yg diterima Entitas tidak boleh menjual atau mengagunkan aset awalnya kecuali untuk menjamin hak penerima akhir menerima arus kas Tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan, namun juga menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan jika & Entitas wajib menyerahkan arus kas yang dapat ditagih untuk dan atas nama pihak penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan. Tidak boleh diinvestasikan kecuali Kas dan Setara Kas IAS 39/SY 38

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan ► Dihentikan pengakuannya jika: o o o Kewajiban keuangan tidak

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan ► Dihentikan pengakuannya jika: o o o Kewajiban keuangan tidak ada lagi karena kontrak gugur/batal/kadaluarsa. Ada pertukaran instrumen hutang dengan syarat yg berbeda secara substantial atau modifikasi ketentuan kewajiban keuangan secara substantial. Selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan yang dihentikan-pengakuannya (yang dialihkan) dan jumlah yang dibayarkan + aset non kas yang ditransfer atau kewajiban yang ditanggung: o diakui di laba/rugi IAS 39/SY 39