I Latar Belakang Pembelajaran Terpadu B A Karakteristik
I. Latar Belakang Pembelajaran Terpadu B. A. Karakteristik pembelajaran AUD Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini
A. Karakteristik Pembelajaran AUD • Berorientasi pada kebutuhan anak, • Belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar • Kreatif dan inovatif, • lingkungan kondusif (aman, nyaman, menyenangkan, menarik) • Tematik, • Mengembangkan keterampilan hidup/ Life skill • Menggunakan pembelajaran terpadu dan • Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak (Balitbang Depdiknas, 4 -5).
B. Karakteristik Perkembangan AUD 1. Perkembangan fisik anak (ditandai dengan keaktifan anak melakukan berbagai kegiatan) 2. Perkembangan Bahasa (memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu) 3. Perkembangan kognitif (Rasa ingin tahu yang luar biasa terhadap lingkungan sekitarnya) 4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan social walaupun aktivitas bermain dilakukan anak secara Bersama dengan anak lainnya.
Pembelajaran Terpadu Anak Usia Dini 1. Konsep Pembelajaran Terpadu 2. Hakikat Pembelajaran Terpadu
I. Konsep Dasar Pembelajaran Terpadu
I. Konsep Dasar Pembelajaran Terpadu Anak berkembang secara holistic (Karakteristik) Aspek Perkembangan anak terkait satu dengan lainnya Pola Pembinaan Kurikulum ? ?
v. Eliason dan Jenkins Kurikulum harus memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan aspek perkembangan kognitif, hubungan social yang sehat, perkembangan emosi dan fisik. v. Nana Syaodih S (dalam ocih setiasih, 2005) “Kurikulum Humanistik” yaitu kurikulum yang menekankan integrasi. Dimana kesatuan perilaku bukan saja bersifat intelektual tetapi juga emosional dan tindakan.
II. Hakikat Pembelajaran Terpadu (Pengertian, Karakteristik, Landasan Filisofis, Psikologis dan Praktis, Prinsip dan Manfaat)
A. Pengertian v Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), 3 variasi pembelajaran terpadu yang dilaksanakan yaitu kurikulum terpadu (integrated curriculum), hari terpadu (integrated day), dan pembelajaran terpadu (integrated learning) v Prabowo (2000 : 2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan / mengkaitkan berbagai bidang studi. v Oemar Hamalik : sistem pengajaran yang bersifat menyeluruh, yang memadukan berbagai disiplin pembelajaran yang berpusat pada suatu masalah atau topik atau proyek, baik teoritis maupun praktis, dan memadukan kelembagaan sekolah dan luar sekolah yang mengembangkan program yang terpadu berdasarkan kebutuhan siswa, kebutuhan masyarakat dan memadukan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengembangan kepribadian siswa yang terintegrasi.
Pengertian Pembelajaran Terpadu : • • Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang pengembangan Pendekatan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara serempak (Simultan) Merakit/ menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang pengembangan, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna Pembelajaran beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi yang lainnya.
Ciri-ciri/ Karakteristik Pembelajaran Terpadu : 1. Berpusat pada anak (child centered) 2. Memberikan pengalaman langsung kepada anak 3. Menciptakan kegiatan yang mengoptimalkan semua pemikiran anak. 4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi 5. Bersifat luwes/ fleksibel karena berdasarkan tema maka guru dapat menentukan tema dengan bebas sesuai minat 6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak.
Landasan Filosofis: v. Aliran Progresivisme Pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, alami/natural, memperhatikan pengalaman anak. v. Aliran Konstruktivisme Melihat pengalaman langsung/ direct experience v. Aliran Humanisme Melihat anak dari segi keunikan/ kekhasan, potensi dan motivasi
Landasan Psikologis: v v Anak membangun realitasnya sendiri v Anak adalah individu dengan berbagai kemampuan yang dimilikinya dan mempunyai kesempatan untuk berkembang. v Keseluruhan perkembangan anak adalah terpadu dan anak melihat dirinya dan lingkungan sekitarnya secara utuh (Holistik) Pikiran seseorang pada dasarnya mempunyai kemampuan mencari pola dan hubungan antara gagasan-gagasan yang ada.
Landasan Praktis: v Perkembangan ilmu pengetahuan begitu cepat sehingga terlalu banyak informasi yang harus dimuat dalam kurikulum. v Kesenjangan antara teori dan praktik dapat dipersempit dengan pembelajaran yang dirancang secara terpadu sehingga anak akan mampu berpikir secara teoritis dan pada saat yang sama anak juga mampu berpikir praktis
Prinsip Pembelajaran Terpadu Menurut Masitoh (2004) beberapa prinsip pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut: • Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah proses interaksi antara anak, sumber belajar dan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. • Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai eksplorasi dalam kegiatan bermain maka proses pembelajaran ditekankan pada aktivitas anak dalam bentuk-bentuk belajar sambil bermain. • Belajar sambil bermain ditekankan pada integrasi pengembangan potensi dibidang fisik/motorik intelegensi, sosial emosional, dan bahasa serta aktual dimilki anak.
Prinsip Pembelajaran Terpadu • Penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perlu memberikan rasa aman pada anak. • Sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini, proses pembelajaran dilakukan secara terpadu. • Proses pembelajaran anak usia dini akan terjadi apabila anak berbuat secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur pendidik. • Program belajar bagi anak usia dini dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang menggugah dan memberi kemudahan bagi anak untuk belajar sambil bermain melalui aktivitas yang bersifat kongkrit serta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Manfaat : 1. Memungkinkan anak mengeksplorasi dan mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya melalui berbagai kegiatan. 2. Meningkatkan pemahaman anak secara komprehensif. 3. Meningkatkan kecakapan berpikir anak 4. Meningkatkan interaksi social anak. 5. Meningkatkan profesionalisme guru.
- Slides: 17