HUKUM INVESTASI dan PENANAMAN MODAL ISNAINI Definisi Penanaman

  • Slides: 12
Download presentation
HUKUM INVESTASI dan PENANAMAN MODAL ISNAINI

HUKUM INVESTASI dan PENANAMAN MODAL ISNAINI

Definisi Penanaman Modal Ø Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh

Definisi Penanaman Modal Ø Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. (Pasal 1 ayat 1) Ø Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. (Pasal 1 ayat 2) Ø Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. (Pasal 1 ayat 3)

Definisi Modal Ø Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan

Definisi Modal Ø Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis. (Pasal 1 ayat 7) Ø Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. (Pasal 1 ayat 8) Ø Modal dalam negeri adalah modal yang dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum. (Pasal 1 ayat 9)

Definisi Hukum Investasi Pengertian Hukum Investasi menurut Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Investasi adalah

Definisi Hukum Investasi Pengertian Hukum Investasi menurut Ida Bagus Wyasa Putra, Hukum Investasi adalah norma-norma hukum mengenai kemungkinankemungkian dapat dilakukannya investasi, syarat-syarat investasi, perlindungan dan yang terpenting mengarahkan agar investasi dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Hukum investasi dikonstruksikan sebagai norma hukum. Norma hukum dalam hal ini mengkaji tentang kemungkinan dilakukannya penanaman investasi syarat-syarat investasi, perlindungan terhadap investasi dan kesejahteraan bagi masyarakat. Setiap usaha penanaman investasi harus diarahkan kepada kesejahteraan masyarakat. Para investor dapat meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia dengan adanya investasi

Menurut T. Mulya Lubis, Hukum Investasi tidak hanya terdapat dalam UU, tetapi dalam hukum

Menurut T. Mulya Lubis, Hukum Investasi tidak hanya terdapat dalam UU, tetapi dalam hukum dan aturan lain yang dibelakukan berikutnya yang terkait dengan masalah-masalah investasi asing. Pengertian investasi ini ditekankan pada sumber hukum investasi. Sumber hukum investasi itu meliputi UU dan aturan-aturan lain. Pengertian Hukum Investasi menurut Salim HS dan Budi Sutrisno adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan antara investor dengan penerima modal, bidang usaha yang terbuka untuk investasi, serta mengatur tentang prosedur dan syarat-syarat dalam melakukan investasi dalam suatu negara.

Kaidah hukum investasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu kaidah hukum investasi tertulis dan tidak

Kaidah hukum investasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu kaidah hukum investasi tertulis dan tidak tertulis. Kaidah hukum investasi tertulis merupakan kaidah hukum yang mengatur tentang investasi, dimana kaidah hukum itu terdapat dalam UU, traktat, yurisprudensi dan doktrin. Kaidah hukum investasi tidak tertulis merupakan kaidah-kaidah hukum yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Masyarakat pada umumnya melakukan investasi berdasarkan pada kaidah-kaidah tidak tertulis. Hal yang diatur dalam hukum investasi adalah hubungan antara investor dengan penerima modal. Status yang dimiliki investor dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu investor asing dan investor domestik. Investor asing merupakan penanam modal yang berasal dari luar negeri, sedangkan investor domestik merupakan penanam modal yang berasal dari dalam negeri.

Dari uraian diatas, dapat dikemukakan unsur-unsur hukum investasi yaitu : 1. Unsur adanya kaidah

Dari uraian diatas, dapat dikemukakan unsur-unsur hukum investasi yaitu : 1. Unsur adanya kaidah hukum, 2. unsur adanya subjek, dimana subjek dalam hukum investasi ialah investor dan negara penerima investasi, 3. unsur adanya bidang usaha yang diperbolehkan untuk investasi, 4. unsur adanya prosedur dan syarat-syarat untuk melakukan investas, 5. unsur terakhir yaitu negara. Hukum investasi adalah norma hukum yang menjamin perlindungan terhadap investasi.

Asas (Pasal 3 ayat 1) Ø Kepastian hukum Ø Keterbukaan Ø Akuntabilitas Ø Perlakuan

Asas (Pasal 3 ayat 1) Ø Kepastian hukum Ø Keterbukaan Ø Akuntabilitas Ø Perlakuan yg sama & tidak membedakan asal negara Ø Kebersamaan Ø Efisiensi berkeadilan Ø Berkelanjutan Ø Berwawasan lingkungan Ø Kemandirian, dan Ø Keseimbangan kemajuan & kesatuan ekonomi nasional

KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL Arah Kebijakan (Pasal 4 ayat 1) Mendorong terciptanya iklim usaha

KEBIJAKAN DASAR PENANAMAN MODAL Arah Kebijakan (Pasal 4 ayat 1) Mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang kondusif bagi penanaman modal untuk penguatan daya saing perekonomian nasional. Mempercepat peningkatan penanaman modal.

POLITIK HUKUM INVESTASI • Pasal 33 UUD 1945 1. 2. 3. 4. 5. Azas

POLITIK HUKUM INVESTASI • Pasal 33 UUD 1945 1. 2. 3. 4. 5. Azas kekeluargaan. Cabang produksi yg penting dikuasai negara. Penguasaan tsb utk kemakmuran rakyat. Dihindari Free Fight Liberalisme. pelaku usaha : Koperasi, Swasta, BUMN.

POLITIK PINTU TERBUKA • • • Membuka perdagangan bebas dg negara maju Mengundang modal

POLITIK PINTU TERBUKA • • • Membuka perdagangan bebas dg negara maju Mengundang modal asing. Meminta bantuan tehnis dibidang teknologi dan birokrasi. Hutang luar negeri. Membuka komunikasi kultural dg dunia luar.

POLITIK PINTU TERBUKA • Perubahan komitmen dlm penyelenggaraan pemerintahan. • Pergeseran paradigma dari sentralistik

POLITIK PINTU TERBUKA • Perubahan komitmen dlm penyelenggaraan pemerintahan. • Pergeseran paradigma dari sentralistik menjadi desentralistik. • Pergeseran model hukum : dari Teknokratis Struktural ke Humanis Partisipatoris.