HUBUNGAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA SMUN
HUBUNGAN BERPIKIR KRITIS DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA SMUN 55 JAKARTA SITI MUVIDAH 10506214 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2010
LATAR BELAKANG MASALAH kemampuan berpikir kritis mutlak diperlukan bagi individu sebagai arah atau petunjuk dalam setiap hal yang dilakukan, dengan adanya kemampuan berpikir kritis individu akan mengetahui kemana arah tujuan yang akan dicapai, cara sudut pandang, mengemukakan suatu pendapat yang logis serta memiliki rasa keingintahuan yang mendalam terhadap pengetahuan. Kemampuan- kemampuan tersebut juga diperlukan dalam dunia pendidikan sebagai penguji prestasi akademiknya. Kenyataannya, masih banyak siswa yang kurang memiliki keterampilan berpikir kritis, terutama dalam dunia pendidikan yang masih banyak menganut cara ortodoks yang menuntut siswa hanya menelan apa yang disampaikan pengajar dan orang tua.
Tujuan Manfaat Menguji secara empirik hubungan berpikir kritis dengan prestasi akademik siswa SMUN 55, Jakarta Teoritis Praktis
Prestasi Akademik Berpikir Kritis Definisi Aspek Dasar Manfaat Faktor yang Mempengaruhi
Arnyana, Setiawan & Rapi (2007). Kemampuan berpikir tingkat tinggi (berpikir kritis) siswa sangat berguna baik dalam kegiatan akademisnya maupun dalam kehidupan masyarakat. Rofi’udin (2000), latihan kecakapan berpikir kritis sangat penting diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran sehingga dapat menunjang siswa dalam pencapaian prestasi akademiknya. Hasil penelitian Arnyana, dkk menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis secara signifikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar kognitif siswa. Terdapat hubungan yang bersifat positif terhadap berpikir kritis dengan prestasi akademik siswa.
METODE PENELITIAN • Identifikasi Variabel Penelitian • Definisi Operasional • Populasi dan Sampel Penelitian • Teknik Pengumpulan Data • Lembar isian • identitas Skala Berpikir Kritis • Validitas & Reliabilitas • Teknik Analisis Data Skala Prestasi Akademik
Persiapan Alat Ukur : 79 Skala Berpikir Kritis, 49 Aitem Favorable & 30 Aitem Unfavorable Pelaksanaan Uji Coba : 30 Agt 2010 pukul 06. 30 -11. 00 XI IPA A & IPS C = 69 Subjek Dianalisis = 55 Tidak dapat dianalisis = 14 Hasil Uji Coba : 34 aitem Valid , 25 Favorable & 9 unfavorable Validitas 0, 306 -0, 618 Reliabilitas 0, 891
PENELITIAN DILAKSANAKAN TGL 21 SEPT 2010 PUKUL 08. 00 -12. 00, XI IPA B & C SERTA IPS A, B & D 200 EKSEMPLAR 185 ANALISIS 183 Tabel 1. Level Signifikansi Representatif Christensen POP 200 Sig 0, 05 0, 03 0, 01 135 168 197 Berdasarkan tabel Christensen (2007) di atas, level signifikansi atau alpha yang diinginkan yaitu 0, 03 populasi dalam penelitian ini adalah 200 subjek dengan jumlah sampel 183 subjek, maka penelitian ini dapat dikatakan representatif.
Uji Asumsi Normalitas Kolmogorov Smirnov Berpikir Kritis; 0, 200 p>0, 05 = Normal Prestasi Akademik; 0, 006 p<0, 05 = Tidak Normal Liniearitas Hasil Linear Negatif, F=19, 495 Signifikansi= 0, 000 (p<0, 01)
UJI HIPOTESIS → KORELASI PRODUCT MOMENT PEARSON (1 -TAILED) R: 0, 312 SIGNIFIKANSI: 0, 000 (P<0, 01) ADA HUBUNGAN YANG SANGAT SIGNIFIKAN ANTARA BERPIKIR KRITIS DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA.
RERATA EMPIRIK SKALA BERPIKIR KRITIS 102, 81 <66 : Sangat Rendah 66 -83 : Rendah 85 : Sedang 117 -134 : Tinggi >134 : Sangat Tinggi
PEMBAHASAN Didapatkan nilai koefisien korelasi antara skor variabel berpikir kritis dengan prestasi akademik sebesar 0, 312 dengan taraf signifikansi 0, 000 (p<0, 01) ada hubungan yang sangat signifikan antara berpikir kritis dengan prestasi akademik siswa. Adanya hubungan berpikir kritis dengan prestasi akademik dalam penelitian ini dapat terjadi jika komponen berpikir kritis dikembangkan : keterampilan intelektual merupakan seperangkat keterampilan yang mengatur proses yang terjadi dalam benak seseorang. Berbagai jenis keterampilan dapat dimasukkan sebagai keterampilan intelektual yang menjadi kompetensi yang akan dicapai pada program pendidikan. Keterampilan tersebut perlu diidentifikasi untuk dimasukkan baik sebagai kompetensi yang ingin dicapai maupun menjadi pertimbangan dalam menentukan proses pendidikan (Sudaryanto, 2007).
DARI HASIL PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS YANG TELAH DILAKUKAN, MAKA PENELITIAN INI MENGHASILKAN SIMPULAN ADA HUBUNGAN YANG SANGAT SIGNIFIKAN ANTARA BERPIKIR KRITIS DENGN PRESTASI AKADEMIK SISWA YANG DILIHAT DARI NILAI R SEBESAR 0, 312 DENGAN SIGNIFIKANSI 0, 000 (P<0, 01). HAL INI MENUNJUKKAN BAHWA TINGGINYA KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DIIKUTI OLEH TINGGINYA PRESTASI AKADEMIK SISWA. ADAPUN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA YANG DIPEROLEH IALAH RATA-RATA DILIHAT DARI NILAI RERATA EMPIRIK SEBESAR 102, 81. Pendidik Siswa Peneliti SARAN
TERIMA KASIH
- Slides: 14