HORMON DAN ANTAGONIS Hormon adalah zat aktif yang

  • Slides: 84
Download presentation
HORMON DAN ANTAGONIS

HORMON DAN ANTAGONIS

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk ke dalam pembuluh

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik. Sumber : Sintetik/semi Sintetik : Alami Dengan merubah Hewan (sapi, babi, biri struktur kimia secara -biri) sederhana dari hormon alam, untuk Rekayasa genetika mendapatkan sifat tertentu yang tidak dimiliki oleh hormon alam.

Analog hormon adalah zat sintetik yang bekerja pada reseptor hormon. Antagonis hormon adalah obat

Analog hormon adalah zat sintetik yang bekerja pada reseptor hormon. Antagonis hormon adalah obat atau zat kimia yang menghambat sintetis, sekresi maupun kerja hormon pada reseptornya.

Penggunaan Hormon Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon, contoh insulin Untuk diagnosis penyakit, contoh

Penggunaan Hormon Sebagai terapi pengganti pada defisiensi hormon, contoh insulin Untuk diagnosis penyakit, contoh deksametazon untuk diagnosis fungsi kelenjar adrenalin Untuk mempengaruhi fungsi organ kearah yang dikehendaki, contoh estrogen dan progestin untuk mencegah kehamilan Untuk pengobatan bukan endokrin dengan merangsang atau menghambat respon endokrin yang berfungsi normal, contoh : kanker payudara dengan hormon seks

Penggunaan Antagonis Hormon Untuk diagnosis dan terapi, contoh : Metirapon untuk membedakan hipofungsi korteks

Penggunaan Antagonis Hormon Untuk diagnosis dan terapi, contoh : Metirapon untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder Tiourasil untuk terapi hipertiroidisme

HORMON HIPOTALAMUS Hormon hipotalamus menstimulasi sintesa dan pelepasan hormone hipofisis ( RH=Releasing Hormon )

HORMON HIPOTALAMUS Hormon hipotalamus menstimulasi sintesa dan pelepasan hormone hipofisis ( RH=Releasing Hormon ) atau menghambatnya (IF=Inhibiting Factor ) Dikenal 7 hormon dengan aktifitas khusus thd adenohipofisis, yaitu : 1. Gonadorelin/Gn. RH/LHRH 2. Kortikorelin/CRH 3. Protirelin/TRH 4. Somatorelin/GHRH 5. PRH 6. GHRIF/SRIF 7. PIF

I. HORMON ADENOHIPOFISIS Sekresi hormon hipofisis anterior menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya sudah diketahui

I. HORMON ADENOHIPOFISIS Sekresi hormon hipofisis anterior menghasilkan 10 hormon, 6 diantaranya sudah diketahui fungsinya, yaitu : Hormon Pertumbuhan / GH Hormon prolaktin / PRL Hormon Kortikotropin / ACTH Hormon Tirotropin / TSH Hormon Luteinizing / LH Hormon Pemacu Folikel / FSH

Mekanisme feedback Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya dikendalikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar

Mekanisme feedback Sekresi hormon adenohipofisis tidak hanya dikendalikan oleh hipotalamus tetapi juga oleh kadar hormone yang bersangkutan dalam darah. Mekanisme feedback negative Contoh : kortisol Kadar kortisol meningkat → sekresi ACTH ditekan Kadar kortisol menurun → sekresi ACTH ditingkatkan untuk mendorong anak ginjal untuk memproduksi kortisolnya.

Mekanisme feedback positif. Contoh: Estradiol Produksinya meningkat pada fase pemasakan folikel, menstimulasi Sekresi LH

Mekanisme feedback positif. Contoh: Estradiol Produksinya meningkat pada fase pemasakan folikel, menstimulasi Sekresi LH optimal → ovulasi Sekresi FSH justru agak dihambat → mencegah agar jangan lebih dari satu folikel yang menjadi masak.

HORMON HIPOFISIS POSTERIOR Hormon hipofisis posterior di sintesis dalam hipotalamus, kemudiangkut ke hipofisis posterior.

HORMON HIPOFISIS POSTERIOR Hormon hipofisis posterior di sintesis dalam hipotalamus, kemudiangkut ke hipofisis posterior. Ada 2 macam hormon : 1. Oksitosin 2. Vasopresin

Oksitosin • Berkhasiat oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang sudah

Oksitosin • Berkhasiat oksitosik, yaitu menimbulkan kontraksi ritmis pada rahim, memperkuat kontraksi yang sudah ada. • Penggunaan : khusus dalam kebidanan menstimulasi kontraksi sebelum persalinan bila terdapat kelemahan his, atau sesudah persalinan untuk mencegah perdarahan berlebihan Dosis : menjelang persalinan infus 0, 001 UI/mnt dari larutan 0, 002 – 0, 010 UI/ml sesudah persalinan IV 2 – 10 UI dari larutan 5 – 10 UI/ ml

Vasopresin Berkhasiat antidiuresis mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal Penggunaan : - Diabetes insipidus

Vasopresin Berkhasiat antidiuresis mencegah ekskresi air berlebihan oleh ginjal Penggunaan : - Diabetes insipidus Dosis : 1, 5 – 5 UI setiap 1 – 3 hari IM - Perdarahan varises esophagus, karena daya vaso konstriksi arteriol. Dosis : 0, 2 – 0, 6 UI/mnt selama 24 jam infus

A. Hormon Pertumbuhan (HP) Berupa polipeptida dengan BM 22. 000, merupakan 10% berat kelenjar

A. Hormon Pertumbuhan (HP) Berupa polipeptida dengan BM 22. 000, merupakan 10% berat kelenjar hipofisis kering. Kekurangan hormon ini menyebabkan kekerdilan Kelebihan menyebabkan gigantisme pada anak dan akromegali pada orang dewasa

Beberapa obat juga dapat mempengaruhi sekresi HP, antara lain : • Dopamin Merangsang sekresi

Beberapa obat juga dapat mempengaruhi sekresi HP, antara lain : • Dopamin Merangsang sekresi HP pada manusia normal Menghambat sekresi HP pada manusia akromegali • Bromokriptin Menekan sekresi HP pada penderita tumor hipofisis • Siproheptadin Menghambat sekresi HP

Indikasi : Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme Sediaan : Somatrem Untuk defisiensi hormon

Indikasi : Hanya untuk mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme Sediaan : Somatrem Untuk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak Dosis maksimal 0, 1 mg/kg bb 3 x seminggu, SK atau IM Soma tropin Dosis maksimal 0, 006 mg / kg bb 3 x seminggu, SK atau IM

B. Prolaktin Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi

B. Prolaktin Pada manusia satu-satunya fungsi yang jelas adalah dalam laktasi, yaitu : mempengaruhi fungsi kelenjar susu dalam mempersiapkan, memulai dan mempertahankan laktasi. Hisapan bayi saat menyusui merangsang sekresi prolaktin selama masa menyusui kadar prolaktin meninggi menghambat gonadotropin Mempengaruhi fungsi ovarium infertilitas sementara pada ibu yang menyusui.

Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh hipotalamus. Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah adalah

Pengaturan sekresi prolaktin dipengaruhi oleh hipotalamus. Obat yang dapat meningkatkan kadarnya dalam darah adalah reserpin, haloperidol, imipramin khlorpromazin dan amitriptilin, sedangkan derivat ergot dan levo dopa menghambat sekresinya Kadar normal dalam darah : 5 – 10 ng/ml (pd wanita) pd pria lebih rendah. Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya tumor mama (faktor pembantu yang memudahkan tejadinya tumor) Bromokripin untuk menghentikan laktasi post partum

C. Gonadotropin Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi, yaitu :

C. Gonadotropin Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi, yaitu : Hormon pemacu folikel (FSH : follicle stimulating hormone) Luteinizing hormone (LH) Pada wanita FSH menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graf, oleh LH folikel yang sudah berkembang akan mensekresi estrogen dan progesteron dan terjadi ovulasi. Pada pria FSH menjamin terjadinya spermatogenesis dan LH merangsang sekresi testoteron. Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus.

Indikasi Infertilitas dengan cara menginduksi ovulasi pada wanita yang kekurangan gonadotropin Kriptorkisme.

Indikasi Infertilitas dengan cara menginduksi ovulasi pada wanita yang kekurangan gonadotropin Kriptorkisme.

II. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID

II. HORMON TIROID DAN ANTI TIROID

I. Hormon Tiroid Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang dihasilkan terutama tiroksin (T 4)

I. Hormon Tiroid Dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hormon yang dihasilkan terutama tiroksin (T 4) dan triyodotironin (T 3) Dalam plasma darah hormon tiroid (terutama T 4) berikatan dengan protein yaitu £ globulin pre albumin dan albumin (85% terikat globulin sbg TBG, sisanya terikat pre albumin sbg TBPA, albumin dan bentuk bebas +1%) Besarnya aktivitas biologik hormon tiroid ditentukan oleh jumlah hormon tiroid bebas dalam plasma. Selama jumlah bebas tsb. Masih dalam batas normal selama itu pula tidak didapati gejala hipofungsi atau hiperfungsi tiroid.

Peran tiroksin : Pada pembentukan kalori : Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah pembentukan

Peran tiroksin : Pada pembentukan kalori : Pada suhu dingin sekresi tiroksin bertambah pembentukan kalori bertambah terjadi vasodilatasi perifer dan curah jantung bertambah. Pada metabolisme KH : Mepercepat absorpsi KH oleh usus. Pada metabolisme protein : Pada kadar sdg meningkatkan sintesa protein Pd kadar tinggi menghambat sintesa protein

Pada Metabolisme lemak & kolesterol : Merangsang proses lipolisis dan penglepasan asam lemak bebas

Pada Metabolisme lemak & kolesterol : Merangsang proses lipolisis dan penglepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak. Juga merangsang sintesis kolesterol tetapi juga merangsang hati untuk metabolisme kolesterol. Pada Proses pertumbuhan : Berhubungan erat dengan pengaruhnya terhadap berbagai jenis enzim, metabolisme KH, proten dan lemak. Hipotiroidisme→ gangguan fisik→ dapat diatasi dengan pemberian hormon tiroid

Pada sistem syaraf : Hipotiroidisme→ penderita lambat berpikir dan kadar protein tinggi dalam cairan

Pada sistem syaraf : Hipotiroidisme→ penderita lambat berpikir dan kadar protein tinggi dalam cairan cerebrospinal→ diperbaiki dengan hormon tiroid. Hipertoidisme→ penderita gelisah, mudah tersinggung berpikir cepat.

Gangguan fungsi : 1. Hipotiroidisme Kretinisme (H. Bawaan) →cebol, perkembangan mental terganggu, Atiroid Struma

Gangguan fungsi : 1. Hipotiroidisme Kretinisme (H. Bawaan) →cebol, perkembangan mental terganggu, Atiroid Struma endemik→ pembesaran tiroid tanpa gejala hipertiroidisme krn produksi hormon tiroid kurang→ sekresi TSH tinggi Miksudem pada anak→ pertumbuhan normal kecuali berpikir Miksudem pada dewasa→ kurang tahan terhadap hawa dingin, daya berpikir lambat, kadar kolesterol darah tinggi, bicara kurang lancar, nafsu makan kurang, dll.

2. Hipertiroidisme Penyakit grave→ tiroid membesar Penyakit plummer→ karena hipersekresi hormon tiroid Indikasi utama

2. Hipertiroidisme Penyakit grave→ tiroid membesar Penyakit plummer→ karena hipersekresi hormon tiroid Indikasi utama adalah sebagai terapi pengganti pada miksudem, struma dan kretinisme. Sediaan : Bubuk tiroid, tablet ekstrak tiroid, tablet tiroglobulin, Na-levotiroksin tablet dan injeksi IV.

B. Antitiroid dan penghambat tiroid lainnya Tujuan penggunaannya adalah untuk mengurangi aktivitas kelenjar tiroid

B. Antitiroid dan penghambat tiroid lainnya Tujuan penggunaannya adalah untuk mengurangi aktivitas kelenjar tiroid pada penderita hipertiroid.

Ada 4 golongan : 1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung Diindikasikan pada

Ada 4 golongan : 1. Antitiroid yang mengganggu sintesis hormone scr langsung Diindikasikan pada hipertiroidisme yang disertai dengan pembesaran kelenjar tiroid. Sediaan : PTU tablet 50 mg Metimazol tablet 5 mg & 10 mg 2. Penghambat ion yodida, Menghambat transport aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. Contoh Obat : tiosianat, perklorat, nitrat, dll. 3. Yodida, mengobati hipertiroidisme dengan menekan fungsi tiroid. Terutama digunakan untuk persiapan operasi tiroid pada hipertiroidisme. Contoh sediaan : Nal dan Kl dalam bentuk kapsul, tablet atau larutan jenuh dalam air. 4. Yodium Radioaktif, digunakan untuk mengobati dan diagnosis tiroid. Contoh sediaan : Larutan Na Yodida Io; o dapat diberikan oral dan IV, Kapsul Na Yodida Io; o Untuk oral.

III. HORMON PARATIROID & KALSITONIN A. Hormon Paratiroid (HPT) HPT berasal dari kelenjar paratiroid

III. HORMON PARATIROID & KALSITONIN A. Hormon Paratiroid (HPT) HPT berasal dari kelenjar paratiroid sebagai prohormon yang kemudian disintesis dalam retikulum endoplasmik ( RE ) menjadi HPT. Fungsi utama HPT ialah ikut mepertahankan kadar ion Ca dalam cairan ekstra sel agar tetap stabil. Bila kadar io Ca rendah, sekresi HPT meninggi kalau hal ini berlangsung lama akan terjadi hipertropi dan hiperplasia kelenjar paratiroid.

Efek terhadap ion Ca : 1. Absorpsi ion Ca melalui saluran cerna HPT dengan

Efek terhadap ion Ca : 1. Absorpsi ion Ca melalui saluran cerna HPT dengan bantuan vitamin D secara tidak langsung dapat menambah absorpsi ion Ca dan fosfat melalui usus. 2. Ca tulang HPT dapat menambah kecepatan resorpsi ion Ca dan fosfat dari bagian tulang yang stabil. 3. Ekskresi Ca HPT dapat menambah reabsorpsi ion Ca dan ekskresi fosfat di tubuh ginjal → kadar Ca dicairan ekstra sel bertambah.

Gangguan Fungsi HPT : 1. Hipoparatiroidisme Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hipokalsemia

Gangguan Fungsi HPT : 1. Hipoparatiroidisme Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hipokalsemia dengan gejala kinik tetani, parestesia, spasme laring, spasme otot, dll. Hipoparatiroidisme ini dapat diatasi dengan vitamin D atau penambahan Ca pada diet. 2. Hiperparatiroidisme primer terjadi karena hipersekresi paratiroid (karena hiperplasia, adenoma atau karsinoma). Hiperparatiroidisme sekunder karena turunnya kadar Ca dalam plasma sehingga merangsang sekresi HPT.

Indikasi : Untuk meninggikan kadar Ca Plasma → dulu. Untuk diagnosis pseudohipoparatiroidisme. Sediaan :

Indikasi : Untuk meninggikan kadar Ca Plasma → dulu. Untuk diagnosis pseudohipoparatiroidisme. Sediaan : Terdapat dalam bentuk suntikan (karena oral dirusak oleh enzim proteolitik saluran cerna).

B. Kalsitonin Merupakan hormon polipetida yang pertamakali diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh

B. Kalsitonin Merupakan hormon polipetida yang pertamakali diisolasi dari kelenjar tiroid yang dihasilkan oleh sel parafolikuler C. Bersama HPT berperan dalam metabolisme Ca yaitu menyebabkan hipokalsemia dan hipofosfatemia karena menghambat resorpsi Ca. Sekresi kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat dan sebaliknya.

Indikasi Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia, mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia

Indikasi Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik hormon dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia, mis. pada hiperparatiroidisme, hiperkalsemia idiopatik dan keracunan vitamn D. Juga efektif untuk dekalsifikasi yang terjadi pada berbagai kelainan, misal pada : Osteoporosis pada usia lanjut Resorpsi tulang yang bertambah pada imobilisasi penderita. Paget’s disease (radang kronik tulang yang menjadi tebal dan melunak). Efek samping Ruam kulit, mual, muntah, diare.

IV. ESTROGEN, ANTIESTROGEN, PROGESTIN & KONTRASEPSI HORMONAL

IV. ESTROGEN, ANTIESTROGEN, PROGESTIN & KONTRASEPSI HORMONAL

Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi

Hormon estrogen dan progesteron adalah hormon steroid kelamin karena punya inti steroid dan diproduksi oleh kelenjar endokrin system reproduksi terutama perempuan Fungsi uatamanya berhubungan erat dengan fungsi alat kelamin primer dan skunder pada perempuan Pada wanita usia subur : sekresi ke 2 hormon tersebu berlangsung secara siklik dan berperanan dalam mempersiapkan kehamilan. Pada wanita masa pubertas : ke 2 hormon berperan dalam proses perubahan seorang anak perempuan menjadi seorang wanita dewasa.

A. Estrogen Disintesis dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar lain (Korteks adrenal, testis

A. Estrogen Disintesis dari kolesterol terutama di ovarium, dan dikelenjar lain (Korteks adrenal, testis dan plasenta) di ovarium biosentesisnya dipengaruhi oleh FSH (Folicle Stimulating Hormon). Estrogen endogen : - Estradiol paling banyak dan paling kuat - Estriol - Estron Ovarium juga memproduksi androgen atau testosteron mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea yang mengakibatkan timbulnya akne. Reseptor estrogen terdapat di jaringan target yaitu saluran reproduksi wanita, kelenjar mama, hipofisis dan hipotalamus. Ekskresi estrogen dalam urine tertinggi pada saat : Pertengahan siklus haid Kehamilan mendekati aterm (dimana plasenta merupakan sumber estrogen)

Indikasi : 1. Untuk kontrasepsi oral yang dikombinasikan dengan progestin Etinil estradiol 2. Kontrasepsi

Indikasi : 1. Untuk kontrasepsi oral yang dikombinasikan dengan progestin Etinil estradiol 2. Kontrasepsi jangka panjang berupa suntikan, terutama estrogen alam a. l. estradiol sipionat dengan derivat progestin. 3. Untuk terapi pada masa menopause estradiol 4. Untuk osteoporosis pada masa menopause estradiol 5. Untuk karsinoma prostat dietil bestrol, klorotrianisen Efek samping Mual, muntah, anoreksia, pusing

Antiestrogen Adalah : Senyawa yang dapat menghambat atau memodifikasi kerja estrogen secara antagonis kompetitif

Antiestrogen Adalah : Senyawa yang dapat menghambat atau memodifikasi kerja estrogen secara antagonis kompetitif pada reseptor estrogen atau menghambat sintesis estrogen Contoh : tamoksifen dan klomifen Senyawa yang secara fisiologis kerjanya berlawanan dengan estrogen Contoh : progestin dan androgen

1. Klomifen Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada wanita infertil Dosis tablet oral 50 mg

1. Klomifen Digunakan untuk menginduksi ovulasi pada wanita infertil Dosis tablet oral 50 mg sehari selama 5 – 10 hari, mulai diminum hari ke-5 siklus haid 2. Tamoksifen Digunakan sebagai terapi paliatif kanker payudara pada wanita pasca menopause. Efek samping : mual, muntah, hot flushes. Sediaan bentuk tablet 10 mg, dosis 20 – 40 mg/hr dalam 2 kali pemberian.

D. Progestin Progesteron merupakan hormon alami utama dalam tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada

D. Progestin Progesteron merupakan hormon alami utama dalam tubuh dengan efek progestogenik. Namun pada hormon sintetik juga berefek androgenik atau estrogenik. Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, korteks adrenal, testis, plasenta dan dirangsang oleh LH. Progesteron kadarnya menurun pada akhir siklus haid timbul perdarahan haid. Pada masa kehamilan kadar progesteron meningkat untuk mempertahankan kehamilan karena fungsinya menghambat kontraktilitas uterus. Progesteron menyebabkan kenaikan suhu tubuh wanita yang sedang ovulasi.

Indikasi : Kontrasepsi seperti estrogen Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan siklus haid Nyeri haid

Indikasi : Kontrasepsi seperti estrogen Disfungsi pendarahan rahim dan pengaturan siklus haid Nyeri haid kombinasi estrogen dengan progestin Endometriosis danazol Karsinoma endometrium MPA (medroksi Progesteron Asetat)

D. Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan konsepsi atau kehamilan dengan menggunakan hormone.

D. Kontrasepsi Hormonal Kontrasepsi hormonal adalah pencegahan konsepsi atau kehamilan dengan menggunakan hormone.

Jenis & cara penggunaannya : 1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe : Tipe kombinasi

Jenis & cara penggunaannya : 1. Kontrasepsi oral, ada 4 tipe : Tipe kombinasi : terdiri 21 -22 pil yang berisi derivat progestin & estrogen dosis kecil untuk penggunaan 1 siklus. Diminum mulai hari ke 5 siklus haid dstnya sampai habis. Tipe sekuensial : terdiri 14 -15 pil yanghanya berisi derivat estrogen, dan 7 pil berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin, pengunaan sama dengan tipe kombinasi. Tipe mini pil : terdiri 21 – 22 pil yang hanya berisi derivat progestin dosis kecil, penggunaan sama dengan tipe kombinasi Pil pasca senggama : Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari dalam waktu kurang dari 72 jam pasca senggama selama 5 hari berturut-turut

2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat (MPA) 150 mg dalam bentuk depo

2. Kontrasepsi suntikan : Berisi medroksi progesteron asetat (MPA) 150 mg dalam bentuk depo dan noretindron enantat 200 mg keduanya diberikan pada hari ke – 5 siklus haid secara IM & harus cukup dalam di daerah gluteus. 3. Kontrasepsi implantasi : terdiri dari 6 tube silastik yang berisi 36 mg levonorgestrel (norplant) yang ditanam SK di lengan atas kiri & digunakan untuk 5 tahun.

Efek samping Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan antar haid, udem Perubahan psikis, amenore, hiperpigmentasi

Efek samping Ringan, yaitu mual, muntah, pendarahan antar haid, udem Perubahan psikis, amenore, hiperpigmentasi kulit, eksaserbasi akne Gangguan metabolisme karbohidrat, lemak & lipoprotein Gangguan system KV

V. ANDROGEN, ANTI ANDROGEN & ANABOLIK STEROID

V. ANDROGEN, ANTI ANDROGEN & ANABOLIK STEROID

A. Androgen Adalah merupakan steroid yang rumus kimianya berisi 19 atom C dengan inti

A. Androgen Adalah merupakan steroid yang rumus kimianya berisi 19 atom C dengan inti steroid. Proandrogen adalah prekusor androgen, keduanya disintesis oleh testis, ovarium dan korteks adrenal laki-laki & perempuan. Bahan dasarnya adalah kolesterol. Testosteron adalah hormon androgen. Pada laki-laki produksinya 2, 5 – 10 mg/hr dan pada perempuan 0, 23 mg/hr.

Fungsi faali androgen tgtg pada periode kehidupan laki. Pada masa embrional (12 -18 minggu)

Fungsi faali androgen tgtg pada periode kehidupan laki. Pada masa embrional (12 -18 minggu) : pembentukan fenotip laki-laki Pada masa neonatus (2 bulan) : organisasi dan penandaan SSP tingkah laku, fungsi seks laki -laki. Pada masa pubertas : mengubah anak laki-laki menjadi dewasa. Pubertas tidak akan terjadi kalau terjadi kerusakan fungsi testis (krn kekurangan gonadotropin atau kerusakan testis primer)

Indikasi Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang diberikan secara IM. Efek anabolik : -

Indikasi Terapi substitusi pada defisiensi androgen yang diberikan secara IM. Efek anabolik : - sangat tgtg pada keadaan gizi yang adekuat dan KU seseorang. - Penggunaan androgen oleh atlit untuk mempertinggi prestasi adalah bentuk penyalahgunaan obat. Karsinoma mama, krn sifatnya yang anti estrogen Osteoporosis yang disebabkan kekurangan androgen pd laki Infertilitas yang disebabkan oleh oligospermia idiopatik Efek samping Maskulinisasi pada anak perempuan Hiperplasia prostat pada laki-laki usia lanjut Gangguan pertumbuhan pada anak pra pubertas

B. Antiandrogen Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja androgen. Obat ini digunakan

B. Antiandrogen Adalah zat yang menghambat sintesis, sekresi atau kerja androgen. Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan karsinoma prostat atau keadaan lain yang berhubungan dengan kadar testosteron yang berlebihan baik pada laki-laki maupun perempuan dan anak. Estrogen, merupakan anti androgen alami Progesteron anti androgen lemah. Siproteron asetat anti androgen paling kuat merupakan derivat progesteron klormadion asetat, analog siproteron digunakan pada karsinoma prostat dengan dosis 100 mg/hr. Flutamid, anti androgen non steroid sehingga tidak memperlihatkan aktivitas hormon Spironolakton, simetidin antidrogen sebagai efek sampingnya

C. Kontrasepsi laki – laki Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas hambatan sekresi FSH &

C. Kontrasepsi laki – laki Efek kontrasepsi androgen didasarkan atas hambatan sekresi FSH & LH yang diikuti hambatan spermatogenesis dan produksi testoteron endogen. Penggunaannya masih dalam taraf penelitian.

VI. INSULIN, GLUKAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL

VI. INSULIN, GLUKAGON DAN ANTI DIABETIK ORAL

A. INSULIN Insulin ialah polipeptida dgn BM kira 6000. Insulin disintesis di pankreas yaitu

A. INSULIN Insulin ialah polipeptida dgn BM kira 6000. Insulin disintesis di pankreas yaitu di sel pulau Langerhans Sekresi insulin terutama dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah, bila kadar ini naik (misalnya sesudah makan), maka sel pulau Langerhans melepaskan simpanan insulinnya, dan mensintesa lagi insulin yang baru.

Defisiensi insulin Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan

Defisiensi insulin Insulin lebih banyak digunakan dalam pengelolaan penderita diabetes melitus. Kekurangan insulin mengakibatkan : Menurunnya kemampuan tubuh untuk mengatur metabolisme glukosa darah. Dengan demikian kadar gula darah semakin meningkat hingga melampaui nilai ambang ginjal, dan akibatnya gula dikeluarkan bersama kemih. Glukosa darah tidak dioksidaasi menjadi energi Ini mengakibatkan tubuh mengambil energi dr lemak jaringan. Metabolisme lemak ini menghasilkan zat keton yang bersifat asam sehingga p. H darah menurun dan mengakibatkan asidosis. Peningkatan keton yang berlanjut mengakibatkan koma. Glukosa tidak disimpan dalam bentuk glikogen di dalam hati dan otot.

Kelebihan Insulin Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah dengan akibat syok

Kelebihan Insulin Pemberian insulin yang berlebihan akan menurunkan kadar gula darah dengan akibat syok Gejala hipoglikemia ini adalah gemetar, berkeringat, sulit menahan rasa kantuk, ingatan menurun hingga hilang. Sediaan Jenis Sediaan Mula kerja Lama kerja Kerja cpt. Insulin reguler 1 jam 6 jam Kristal seng (Zn) insulin 1 jam 8 jam Insulin semilente (susp. Zn) 1 jam 14 jam Kerja sdg Suspensi insulin isopan 2 jam 24 jam Suspensi insulin lente 2 jam 24 jam Kerja lama Seng protamin insulin 7 jam 36 jam Insulin ultralente 7 jam 36 jam Efek Samping Reaksi alergi, yang berupa urtikaria, erupsi kulit, angioudem gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare), gangguan pernafasan Lipodistrofi ( lipoatrofi, lipohipertrofi ) Gangguan penglihatan

B. Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari 26 asam amino. Hormon ini dihasilkan

B. Glukagon ialah suatu polipeptida yang terdiri dari 26 asam amino. Hormon ini dihasilkan oleh sel £ pulau Langerhans di pankreas. Sekresi glukagon pankreas meninggi dalam keadaan hipoglikemia dan menurun dalam keadaan hiperglikemia. Sebagian besar glukagon endogen dimetabolisme di hati. Indikasi utama adalah untuk pengobatan hipoglikemia yang ditimbulkan oleh insulin Dapat diberikan secara IV, IM atau SK dengan dosis 1 mg. Sediaan : glukagon HCl dalam ampul berisi bubuk 1 dan 10 mg Obat lain yang meningkatkan kadar glukosa dalam darah adalah diazoksid. Yaitu dengan menghambat langsung sekresi insulin

C. ANTI DIABETIK ORAL Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5 golongan. Yaitu

C. ANTI DIABETIK ORAL Anti Diabetik Oral (ADO) dapat dibagi dalam 5 golongan. Yaitu derivat sulfonilurea, derivat biguanid, acarbose, thiazolidinedion dan meglitinid. Cara kerja masing golongan ini sangat berbeda, derivat sulfonilurea dan meglitinid bekerja dengan merangsang insulin di pankreas, derivat biguanid, thiazolidinedion dan acarbose tidak tergantung pada fungsi pankreas. Golongan obat ini hanya membantu mengurangi kebutuhan insulin yang diberikan dari luar. Dalam keadaan gawat dengan ketoasidosis, insulin tetap harus diberikan.

1. DERIVAT SULFONILUREA Indikasi untuk penyakit diabetes melitus. Hasil yang baik diperoleh pada penderita

1. DERIVAT SULFONILUREA Indikasi untuk penyakit diabetes melitus. Hasil yang baik diperoleh pada penderita yang diabetesnya mulai timbul pada usia diatas 40 tahun. Sebelum memakai obat ini harus dipertimbangkan kemungkinan pengobatan hanya dengan mengatur diet serta mengurangi berat badan penderita.

Peringatan / Perhatian • Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita

Peringatan / Perhatian • Sulfonil Urea tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes yuvenil (usia muda), penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil, diabetes melitus berat, kehamilan dan keadaan gawat • Obat ini harus diberikan hati-hati pada penderita dengan gangguan fungsi hati dan ginjal, insufiensi endokrin, keadaan gizi buruk dan penderita yang mendapatkan obat tertentu (alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis besar, fenilbutazon, oksifenbutason, probenesid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin, anabolik steroid, fenfluramin, klofibrat dan diuretik tiazid).

CONTOH OBAT : Tolbutamid tablet 0, 5 mg Tolazomid tablet 100 mg dan 250

CONTOH OBAT : Tolbutamid tablet 0, 5 mg Tolazomid tablet 100 mg dan 250 mg Asetoheksamid tablet 250 dan 500 mg Klorpropamid tablet 100 dan 250 mg Glibenklamid tablet 5 mg Glipizid tablet 5 mg Glimepirid 1 mg, 2 mg, 3 mg, 4 mg Gliclazid 80 mg

2. DERIVAT BIGUANID Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja insulin. Efek Samping

2. DERIVAT BIGUANID Kerja obat ini adalah : dengan mengefektifkan kerja insulin. Efek Samping pada beberapa penderita adalah mual, muntah, diare dan kecap logam dan dapat hilang setelah dosis diturunkan. Kontra Indikasi pada penderita penyakit hati berat, penyakit ginjal dan uremia (kadar ureum dalam darah tinggi) dan penyakit jantung kongestif. Sebaiknya juga jangan diberikan pada keadaan gawat dan wanita hamil. Contoh obat : Metformin tablet 500 mg, dengan dosis 500 – 3000 mg 2 – 3 kali / hari

3. ACARBOSE • Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan glukosidase di mukosa

3. ACARBOSE • Kerja obat ini berdasarkan persaingan inhibisi enzim dan glukosidase di mukosa duodenum, dengan menghambat reaksi penguraian di-/polisakarida menjadi monosakarida. • Glukosa dilepaskan lebih lambat dan absorpsinya ke darah juga kurang cepat, lebih rendah dan merata, shg memuncaknya kadar gula darah dapat dihindarkan. Contoh obat : • Glucobay tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg – 100 mg • Diasbatol tab 50 mg dg dosis 3 x sehari 50 mg - 100 mg

4. Golongan Tiazolidindion Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan

4. Golongan Tiazolidindion Kerja obat ini adalah mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas jaringan perifir terhadap insulin. Contoh obat : rosiglitazon tab pioglitazon tab

5. Meglitinid Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda. Contoh

5. Meglitinid Kerjanya sama dengan sulfonilurea, tetapi mempunyai struktur kimia yang sangat berbeda. Contoh obat : repaglinid tablet nateglinid tablet

DIAGNOSA DIABETES : • Dengan menentukan kadar glukosa darah • Di atas 7, 8

DIAGNOSA DIABETES : • Dengan menentukan kadar glukosa darah • Di atas 7, 8 m mol/lt → pada keadaan puasa • Di atas 11, 1 m mol/lt → 2 jam setelah pembebanan glukosa 75 gr ` DIABETES • GEJALA : 3 p : - Poliuria (banyak berkemih) - Polidipsia (banyak minum) - Polifaga (banyak makan)

KOMPLIKASI a. Infark jantung Di dinding arteri timbul benjolan shg sirkulasi darah terganggu →

KOMPLIKASI a. Infark jantung Di dinding arteri timbul benjolan shg sirkulasi darah terganggu → terjadi arteriosklerosis → infark jantung. b. Retinopati Begitu pula kerusakan pada pembuluh kecil dan syaraf (neuropati) → kerusakan semua organ dan jaringan. Retina mengalami perdarahan, udema, mengelupas dan menjadi buta.

c. Polineuropati Hilang rasa di kaki dan tangan atau benjolan sangat nyeri di kaki,

c. Polineuropati Hilang rasa di kaki dan tangan atau benjolan sangat nyeri di kaki, luka dan borok sukar sembuh → gangren dan amputasi. d. Nefropati Terjadi kerusakan ginjal karena hiperfiltrasi dan keluarnya albumin dalam kemih yang berakibat fatal. e. Lain lain Impotensi, infeksi stafilokokus pada kulit dan keluhan claudicatio di tungkai

JENIS DIABETES • Type I : IDDM → jenis remaja (juvenile) Destruksi dari sel

JENIS DIABETES • Type I : IDDM → jenis remaja (juvenile) Destruksi dari sel ß pancreas shg tidak dapat memproduksi insulin. • Type II : NIDDM → jenis dewasa (maturity onset) Sel sel ß pancreas mengalami penyusutan. Pada umumnya sel ß masih aktif , tetapi sekresi insulinnya menurun. Di samping itu kepekaan reseptornya juga menurun

TERAPI DIBETES • Tindakan umum – Diet – Olahraga – Berhenti merokok • Anti

TERAPI DIBETES • Tindakan umum – Diet – Olahraga – Berhenti merokok • Anti diabetic oral - Tindakan umum - Dengan monoterapi atau kombinasi

VII. ADRENOKORTIKOTROPIN, ADRENOKORTIKOSTEROID, ANALOG-SINTETIK DAN ANTAGONISNYA

VII. ADRENOKORTIKOTROPIN, ADRENOKORTIKOSTEROID, ANALOG-SINTETIK DAN ANTAGONISNYA

A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH) Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal) menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu

A. ADRENOKORTIKOTROPIN(ACTH) Bagian korteks anak ginjal (kelenjar adrenal) menghasilkan 3 jenis hormon steroid, yaitu : Kortisol atau hidrocortison, yang termasuk kelompok glukokortiloid, karena khasiatnya terhadap metabolisme karbohidrat, protein dan lemak Aldosteron dan zat-zat pelopor kortikosteron serta desoksikortikosteron, yang termasuk kelompok mineralokortikoid, karena khasiatnya terhadap metabolisme garam dan air. Hormon kelamin, seperti testosteron, estrogen, progesteron dalam jumlah kecil.

ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino.

ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang pada manusia terdiri dari 39 asam amino. Produksi dan sekresi ACTH dihambat oleh hormon korteks adrenal (terutama kortisol) dalam darah, diperantarai oleh corticotropin releasing hormone (CRH) yang terdapat di hipotalamus. Sekresi ACTH juga dipengaruhi oleh rangsangan syaraf, misalnya : - Rangsangan pada reseptor rasa nyeri menyebabkan sekresi CRH yang kemudian dialirkan ke adenohipofisis dan melepas ACTH - Reaksi emosi (takut, marah, cemas) juga merangsang hormon ini.

INDIKASI Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal primer dan sekunder Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH

INDIKASI Untuk membedakan antara insufisiensi adrenal primer dan sekunder Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH tidak akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena pada keadaan ini kelenjar adrenal mengalami gangguan. Pada insufisiensi sekunder, pemberian ACTH akan meninggikan kadar kortisol dalam darah, karena yang mengalami gangguan adalah kelenjar hipofisis.

EFEK SAMPING : Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang ringan sampai syok dan kematian.

EFEK SAMPING : Berupa reaksi hipersensitivitas, mulai dari yang ringan sampai syok dan kematian. SEDIAAN : Kortikotropin USP, larutan steril untuk pemakaian IM atau IV Kortikotropin repositoria, larutan steril dalam gelatin untuk IM atasu SK Kortikotropin seng hidroksida USP, suspensi untuk IM, 40 unit 1 kali sehari Kosintropin, Peptida sintetik, untuk IM atau IV, dosis 0, 25 mg ekivalen dengan 25 unit

B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN ANALOG SINTETIKNYA Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid merupakan hormon pertahanan tubuh

B. ADRENOKORTIKOSTEROID DAN ANALOG SINTETIKNYA Korteks adrenal dan khususnya kortikosteroid merupakan hormon pertahanan tubuh yang berspektrum luas, dengan kemampuan menghambat peradangan, anti alergi, meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan kadar hemoglobin dan eritrosit, mobilisasi sel-sel polimorfonuklear dan mempercepat waktu pembekuan. Selain itu, meningkatkan enzim pencernaan dan asam lambung, serta menahan cairan lambung di jaringan. Hormon ini juga dapat menghambat pertumbuhan pada anak untuk pemakaian jangka waktu lama karena efek antagonisnya terhadap kerja hormon pertumbuhan.

Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu : Glukokortikoid, dengan prototip

Dalam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan menjadi 2 golongan besar, yaitu : Glukokortikoid, dengan prototip kortisol Efek utamanya pada penyimpanan glikogen hepar dan anti inflamasi, sedangkan pengaruhnya terhadap keseimbangan air dan elektrolit kecil. Mineralokortikoid, dengan prototip desoksikortikosteron Efek utamanya pada keseimbangan air dan elektrolit, pengaruh pada penyimpanan glikogen hepar kecil

INDIKASI 1. TERAPI SUBSTITUSI untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi korteks adrenal itu sendiri

INDIKASI 1. TERAPI SUBSTITUSI untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi korteks adrenal itu sendiri (insufisiensi primer) atau hipofisis (insufisiensi sekunder). - Insufisiensi adrenal akut, dengan gejala gangguan saluran cerna, dehidrasi, rasa lemah dan hipotensi, diatasi dengan pemberian air, Na, Cl, glukosa dan kortisol

- - - Insufisiensi adrenal kronik, yaitu kelainan akibat operasi atau lesi korteks adrenal,

- - - Insufisiensi adrenal kronik, yaitu kelainan akibat operasi atau lesi korteks adrenal, diatasi dengan kortisol 20 – 30 mg sehari dengan dosis terbagi dan diet garam. Hiperplasia adrenal konginental, diatasi dengan kortisol, bila perlu ditambah dengan kortikosteroid yang meretensi Na. Insufisiensi adrenal sekunder akibat insufisiensi adenohopofisis, dengan gejala hipoglikemia, diterapi dengan kortisol 20 mg dipagi hari dan sore 10 mg.

2. TERAPI NON ENDOKRIN - Artritis, hanya diberikan pada artritis reumatoid yang progresif dengan

2. TERAPI NON ENDOKRIN - Artritis, hanya diberikan pada artritis reumatoid yang progresif dengan pembengkakandan nyeri sendi yang hebat - Karditis reumatik, dimulai dengan pemberian salisilat, kemudian prednison 40 mg sehari dengan dosis terbagi - Penyakit ginjal, diberikan prednison 60 mg sehari dengan dosis terbagi selama 3 – 4 minggu. Untuk dosis penunjang sampai 1 tahun, prednison dapat diberikan 3 hari pertama setiap minggu

- Penyakit kolagen Asma bronkial status asmatikus, Penyakit alergi, hanya sebagai obat tambahan -

- Penyakit kolagen Asma bronkial status asmatikus, Penyakit alergi, hanya sebagai obat tambahan - Penyakit mata, untuk mengatasi gejala inflamasi mata bagian luar maupun segmen anterior, umumnya digunakan larutan deksamethason fosfat 0, 1 % pagi dan siang, dan salep deksamethason fosfat 0, 05 % pada malam hari - Penyakit kulit, digunakan sediaan steroid topikal misalnya salep hidrokortison 1 %

- - - Penyakit hepar, hanya untuk memperpanjang hidup pasien Keganasan, leukemia limfositik akut

- - - Penyakit hepar, hanya untuk memperpanjang hidup pasien Keganasan, leukemia limfositik akut dan limfoma dapat diatasi dengan glukokortikoid karena efek antilimfositiknya. Prednison diberikan bersama obat anti kanker lainnya Gangguan hematologik lainnya, misalnya anemia hemolitik autoimun yang idiopatik maupun yang acquired. Udem serebral tipe vasogenik, misalnya akibat tumor otak.

EFEK SAMPING ES dapat timbul karena penghentian pengobatan tiba -tiba atau pemberian terus menerus

EFEK SAMPING ES dapat timbul karena penghentian pengobatan tiba -tiba atau pemberian terus menerus terutama dengan dosis besar. Komplikasi yang timbul akibat pemberian yang lama adalah gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia dan glikosuria, mudah terkena infeksi terutama TBC, pendarahan atau perforasi pada pasien tukak peptik, osteoporosis, miopati yang karakteristik, psikosis, akne, dll

C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID 1. METIRAPON Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat neoplasma adrenal atau akibat

C. PENGHAMBAT KORTIKOSTEROID 1. METIRAPON Digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat neoplasma adrenal atau akibat produksi ACTH ektopik akibat tumor. Tidak dapat digunakan untuk mengatasi hiperkortisolisme akibat hipersekresi ACTH. Tersedia metirapon tablet 250 mg 2. AMINOGLUTETIMID Idem metirapon