HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING HDD PENDAHULUAN Horizontal Directional Drilling

  • Slides: 13
Download presentation
HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING (HDD)

HORIZONTAL DIRECTIONAL DRILLING (HDD)

PENDAHULUAN • Horizontal Directional Drilling (HDD): Sebuah metode pengeboran berarah horizontal bila pengeboran secara

PENDAHULUAN • Horizontal Directional Drilling (HDD): Sebuah metode pengeboran berarah horizontal bila pengeboran secara vertikal tidak dimungkinkan. • Penggunaan Metode HDD: Untuk pemasangan pipa airbersih, air limbah, minyak /gas serta uitilitas lain seperti kabel listrik, serat opticyang dipasang menyeberang (crossing) jalan raya, sungai atau bangunan gedung, dimana konstruksi konvensional parit terbuka tidak layak atau akan menyebabkan gangguan yang merugikan terhadap lingkungan. • Kebijakan yang digunakan: Kep. Men Pertambangan&Energi No 300. K/38/M. pe/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi

APLIKASI HDD • Jenis Pipa Produk HDD: Pre-cast concrete, dan Ductile iron • Tipikal

APLIKASI HDD • Jenis Pipa Produk HDD: Pre-cast concrete, dan Ductile iron • Tipikal Aplikasi HDD berbeda tergantung ukuran diameter pipa produk, kedalaman dan panjang pengeboran. Deskripsi sistem Ø Pipa Produk (mm) Kedalaman Pengeboran (m) Panjang Jalur Pengeboran (m) Tipikal Aplikasai Maxi-HDD 600 -1200 ≤ 61 ≤ 1. 818 River, highway crossings Midi-HDD 300 -600 ≤ 23 ≤ 274 Under rivers , roadways Mini-HDD 50 -300 ≤ 4, 5 ≤ 182 Telecom and power cable, s gas lines

PERBANDINGAN HDD MICROTUNNEL DIRECT PIPE METRIC HDD MICROTUNNEL DIRECT PIPE Panjang 3000 m 1800

PERBANDINGAN HDD MICROTUNNEL DIRECT PIPE METRIC HDD MICROTUNNEL DIRECT PIPE Panjang 3000 m 1800 m Diameter 1219 mm 600 -3000 mm 800 -1600 mm Tahapan Mulitple Single Borehole Unsupported Supported Geologi Tanah cohesive Batuan dasar stabil Avoid granular Beragam Batuan dasar Sufficient bearing Launch surface shaft Surface/shaft Aplikasi • Berbagai jalur pipa • Pipa baja/plastic • Berjarak jauh • Off grade • Jalur pipa tersegmentasi • Berdiameter besar • On/off grade • Pipa produk pabrik • Diameter besar • On/off grade

TIGA MACAM CROSSING 1. Crossing sungai 2. Crossing jalan raya 3. Crossing bangunan gedung

TIGA MACAM CROSSING 1. Crossing sungai 2. Crossing jalan raya 3. Crossing bangunan gedung

PENEMPATAN PERALATAN DAN SARANA PENUNJANG HDD • SISI RIG (SISI MASUK BOR) • SISI

PENEMPATAN PERALATAN DAN SARANA PENUNJANG HDD • SISI RIG (SISI MASUK BOR) • SISI PIPA (SISI KELUAR BOR)

APLIKASI MICROTUNNELING Microtunneling adalah metode konstruksi tanpa galian (trenchless) menggunakan mesin bor (Microtunnel. Bor.

APLIKASI MICROTUNNELING Microtunneling adalah metode konstruksi tanpa galian (trenchless) menggunakan mesin bor (Microtunnel. Bor. Mechine, MTBM) dan dikombinasikan dengan teknik pipejacking. Pipe jacking adalah suatu teknik dalam pemasangan pipa dengan mendorong pipa pra cetak ke dalam tanah dari sebuah lubang vertikal/pit. Berikutpenjelasanmetode micro-tunneling

PERALATAN DAN SARANA PENUNJANG MICROTUNNEL

PERALATAN DAN SARANA PENUNJANG MICROTUNNEL

KONSEP PEMASANGAN PIPA HDD Drilling the Pilot Hole: • Rig HDD dipasang sisi masuk

KONSEP PEMASANGAN PIPA HDD Drilling the Pilot Hole: • Rig HDD dipasang sisi masuk lubang bor. • Pengeboran dilakukan di sepanjang jalur lubang target (pilot hole). • Pelacakan jalur dimonitor koordinatnya hingga mencapai titik lubang keluar bor. Reaming of the Pilot Hole • Diameter pilot hole bisa diperbesar dengan reamer bila diameter mata bor (drilling bit) belum mencukupi. • Reamer dipasang pada sisi keluar lubang bor setelah mata bor menembus permukaan tanah. • Reamerterpasang ditarik mundur di sepanjang jalur pilot hole yang telah terbentuk ke arah sisi masuk lubang bor.

KONSEP PEMASANGAN PIPA HDD Pipe String Pullback Dengan menggunakan roller, menarik kembali rangkaian pipa

KONSEP PEMASANGAN PIPA HDD Pipe String Pullback Dengan menggunakan roller, menarik kembali rangkaian pipa pre-fabricated–reamer yang tersambung dengan swivelkearahsisi masuk lubang bor.

PEMASANGAN PIPA MICROTUNNELING Microtunneling membutuhkan poros pendongrak/pendorong (Jacking Shaft) dan poros penerima (Reception Shaft)

PEMASANGAN PIPA MICROTUNNELING Microtunneling membutuhkan poros pendongrak/pendorong (Jacking Shaft) dan poros penerima (Reception Shaft) pada ujung-ujung setiap drive. Proses microtunneling adalah proses operasi pengeboran menggunakan perputaran mata bor menembus formasi batuan bumi (cyclic pipe jacking). Mesinbor (Microtunelling Mechine Boring, MTMB) didorong menembus formasi batuan secara horizontal dengan hydraulic jack yang terpasang pada poros pendorong (jacking shaft). Hydraulic jack kemudian ditarik untuk melepas Slurry. Lines dan Control Cable. Satu persatu pipa pabrik diturunkanmelalui crane ke Jacking Pit (Lubang Jacking) yang disisipkan di antara Frame Jacking dan Mesin. Bor (MTMB). Proses ini diulang sampai MTBM mencapai Reception Shaft.

KELEBIHAN HDD/MICROTUNNELING DARI KONVENSIONAL • • • Tidak ada galian terbuka, pipa dipasang tanpa

KELEBIHAN HDD/MICROTUNNELING DARI KONVENSIONAL • • • Tidak ada galian terbuka, pipa dipasang tanpa publik mengetahuinya Kota-kota dan bentang alam tidak terpengaruh oleh pekerjaan konstruksi Penurunan level airyang mempengaruhi vegetasi dapat dicegah Jumlah tanah yang digali dan dibuang lebihsedikit. Tidak dibutuhkan gudang penyimpanan khusus untuk material dan alat berat Lalu lintas jalan tidak terganggu Pipa dapat dipasang pada keadaan cuaca apapun Pemukiman dan alam terlindungdari polusi suara, debu/kotoran, dan getaran Secara substantialhanya sedikit kerusakan yang terjadi dibandingkan dengan metode konvensional (open-cut) Emisi karbon sangat rendah selama konstruksi dan kemacetan lalu lintas dapat dicegah

KEBIJAKAN Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 300. K/38/M. pe/1997, Pasal

KEBIJAKAN Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia Nomor 300. K/38/M. pe/1997, Pasal 13, yaitu: • Pipa Penyalur yang digelar melintasi sungai atau saluran irigasi wajib ditanam dengan kedalaman sekurang-kurangnya 2(dua) meter di bawah dasar normalisasi sungai atau saluran irigasi, • Pipa penyalur yang digelar melintasi daerah rawa serta dilengkapi dengan system pemberat sedemikian sehingga pipa tidak akan tergeser maupun berpindah, atau disangga dengan pipa pancang.