HOME ASPEK SYARIAH MUNAKAHAT MUNAKAHAT HOME SK PETA

  • Slides: 26
Download presentation
HOME ASPEK SYARI’AH MUNAKAHAT

HOME ASPEK SYARI’AH MUNAKAHAT

MUNAKAHAT HOME SK PETA KONSEP KD BAHAN AJAR INDIKATOR EVALUASI

MUNAKAHAT HOME SK PETA KONSEP KD BAHAN AJAR INDIKATOR EVALUASI

Standar Kompetensi: Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga BACK

Standar Kompetensi: Memahami hukum Islam tentang hukum keluarga BACK

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 2. Menjelaskan hikmah perkawinan 3.

Kompetensi Dasar: 1. Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan dalam Islam 2. Menjelaskan hikmah perkawinan 3. Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut perundangan di Indonesia BACK

INDIKATOR • Menjelaskan hukum Islam tentang talak • Menjelaskan hukum Islam tentang ruju •

INDIKATOR • Menjelaskan hukum Islam tentang talak • Menjelaskan hukum Islam tentang ruju • Menjelaskan hikmah nikah • Menjelaskan hikmah talak • Menjelaskan hikmah ruju’ • Menjelaskan ketentuan perka-winan menurut perundang-undangan tentang perkawinan di Indonesia. • Menguraikan kompilasi hukum tentang perkawinan di Indonesia

NIKAH PETA KONSEP • • • BACK Pengertian Hukum Nikah Tujuan Nikah Rukun nikah

NIKAH PETA KONSEP • • • BACK Pengertian Hukum Nikah Tujuan Nikah Rukun nikah Kewajiban Suami Istri Hikmah Nikah Talak Idah Rujuk Ila’, Lian, Zihar, Khuluk dan Fasakh Perkawinan menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

A. Ketentuan Hukum Islam Tentang Pernikahan Pengertian Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Dalam istilah

A. Ketentuan Hukum Islam Tentang Pernikahan Pengertian Munakahat berarti pernikahan atau perkawinan. Dalam istilah syari’at nikah berarti melakukan suatu akad atau perjanjian untuk mengikatkan diri antara seorang laik-laki dan seorang perempuan serta menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar sukarela dan persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga yang bahagia yang diridhai oleh Allah swt “Saya shalat, tidur, berpuasa, makan dan menikahi wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan perbuatan(sunnah)ku maka dia bukanlah dari golonganku” (H. R. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik r. a)

Hukum Nikah 1. Sunah “Wahai para pemuda, jika diantara kamu Bagi yang ingin menikah,

Hukum Nikah 1. Sunah “Wahai para pemuda, jika diantara kamu Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan mampu pula sudah memiliki kemampuan untuktidak menikah, mengendalikan diri dari perzinaan (walaupun segera menikah) hendaklah ia menikah, karena pernikahan 2. Wajib itu dapat menjaga pandangan mata dan Bagi yang ingin menikah, mampu menikah dan ia khawatir berbuat lebih memelihara kemaluan (kehormatan) zina jika tidak segera menikah dan barangsiapa tidak mampu menikah 3. Makruh hendaklah ia berpuasa. Sebab puasa itu penjaga Bagi yang ingin menikah tetapibaginya. ” belum mampu memberi nafkah terhadap istri dan anaknya (H. R, bukhari dan Muslim) 4. Haram Bagi yang ingin menikah dengan maksud menyakiti wanita yang akan dinikahinya

Tujuan Pernikahan 1. Untuk memperolah rasa cinta dan kasih sayang. [21/ ]ﺍﻟﺮﻭﻡ. . .

Tujuan Pernikahan 1. Untuk memperolah rasa cinta dan kasih sayang. [21/ ]ﺍﻟﺮﻭﻡ. . . Artinya: “… dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang…. ” 2. Untuk memperoleh ketenangan hidup [21/ ]ﺍﻟﺮﻭﻡ. . ﺍﺍ ﻭﺍ ﺍ ﺍ Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya …” 3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual (birahi) secara sah dan diridhoi Allah swt 4. Untuk memperoleh keturunan yang sah dalam masyarakat 5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia dan akherat

Rukun Nikah : 1. Ada calon suami. Syarat seorang suami: - Seorang laki-laki dewasa

Rukun Nikah : 1. Ada calon suami. Syarat seorang suami: - Seorang laki-laki dewasa - Beragama islam - Tidak dipaksa/terpaksa - Tidak sedang dalam ihram haji arau umrah - Bukan muhrim calon istrinya 2. Ada calon istri Syarat sorang istri: - seorang wanita yang cukup umur - bukan perempuan musyrik - tidak dalam ikatan perkawinan dengan laki-laki lain - bukan mahram calon suaminya - tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah

Rukun Nikah 3. Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan Yaitu,

Rukun Nikah 3. Ada wali nikah. Yaitu wali yang menikahkan mempelai laki-laki dengan Yaitu, kepala mempelai wanita atau mengizinkan penikahannya. negara yang Pembagian wali nikah Yaitu, wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang akan dinikahkannya Wali Nikah Wali Nasab Wali Hakim Syarat-Syarat seorang wali nikah: a. Beragama Islam b. Laki-laki c. Baligh dan berakal d. Merdeka dan bukan hamba sahaya e. Bersifat adil f. Tidak sedang ihram haji atau umrah beragama Islam. Di Indonesia wewenang presiden sebagai wali hakim dilimpahkan kepada pembantunya yaitu menteri agama. Dan menteri agama melimpahkan kepada pembantunya kepala kantor urusan agama di setiap kecamatan

3. Ada dua orang saksi syarat saksi: - beragama islam - laki-laki - baligh

3. Ada dua orang saksi syarat saksi: - beragama islam - laki-laki - baligh dan berakal sehat - dapat mendengar - dapat melihat - dapat berbicara - adil - tidak dalam keadaan ihram haji atau umrah 2. Ada akad nikah yaitu ucapan ijab qabul. Ijab adalah ucapan wali (dari pihak mempelai wanita) sebagai penyerahan kepada laki-laki Qabul adalah ucapan mempelai laki-laki sebagai tanda penerimaan.

Muhrim Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak. Pengertian Muhrim anakmu perempuan, Muhrim secarayang bahasa

Muhrim Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak. Pengertian Muhrim anakmu perempuan, Muhrim secarayang bahasa berarti saudara-saudaramu diharamkan. Dalamyang masalah fikih perempuan, saudara-saudara yang perempuan; muhrim bermakna wanita yangbapakmu haram untuk di nikahi Karena keturunan: saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak a. anak. Ibu kandung dan perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; Karena hubungan seterusnya keatas anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; sepersusuan: ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan b. Anak perempuan a. Ibu yangsepersusuan; menyusui ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu kandung dan b. Saudara perempuan seterusnya ke bawah yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu sesusuan c. Saudara campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu perempuan (sekandung, sebapak (dan sudah kamu ceraikan), Maka tidak berdosa kamu Wanita Karena perkawinan: mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri atau anakseibu) yang haram d. Anak perempuan a. Ibu dari istrikandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam dinikahi saudara laki-laki b. Anak tiri, apabila suami perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecualidari yang dan seterusnya ke sudah berkumpul telah terjadi pada masa lampau; Sesungguhnya Allah Maha bawah dengan ibunya Pengampun lagi Maha Penyayang. e. Anak perempuan c. Ibu tiri baik sudah (Q. s an Nisa: 23) dari saudara Karena ada dicerai atau belum perempuan dan pertalian d. Menantu. Baik yang seterusnya ke muhrim dengan sudah dicerai atau bawah istri belum

KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Suami: a. Memberi nafkah b. Memimpin serta membimbing istri dan

KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Suami: a. Memberi nafkah b. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anak c. Bergaul dengan istri dan anak-anak yang baik d. Menjaga istri dan anak dari bencana e. Membantu istri dalam tugas sehari-hari Istri : a. Taat pada suami dalam batas yang sesuai dengan ajaran Islam b. Memelihara diri serta kehormatan dan harta benda suami c. Membantu suami dalam memimpin keselamatan dan kesejahteraan keluarga d. Menerima dan menghormati pemberian suami e. Hormat dan sopan pada suami dan keluarganya f. Memelihara, mengasuh dan mendidik anak

pembatalan pernikahan antara suami dan istri Perceraian melepaskan ikatan sumpah suami yang menuduh pernikahan

pembatalan pernikahan antara suami dan istri Perceraian melepaskan ikatan sumpah suami yang menuduh pernikahan dengan karena sebab-sebab istrinya berzina dikarenakan suami Perceraian berarti pemutusan ikatan perkawinan antar suami dan mengucapkan secara tertentu tidak bisa sukarela mendatangkan 4 orang istri oleh pihak suami saksi Fasakh Talak Li’an sumpah suami yang talak yang dijatuhkan Hal-hal yang mengatakan bahwa ia dapat suami kepada istrinya tidak akan meniduri memutuskan atas permintaan pernikahanistrinya selama 4 bulan atau lebih istrinya. Zihar ucapan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya Khulu’ Ila’

Iddah Yaitu: masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk

Iddah Yaitu: masa menunggu bagi istri yang ditinggal mati atau bercerai dari suaminya untuk bisa mneikah kembali Lama masa iddah 1. Karena suami wafat a. 4 bulan sepuluh hari bagi istri yang tidak hamil. Baik sudah bercampur atau belum b. Sampai melahirkan jika istri sedang hamil 2. Karena talak, fasajh dan khulu’ a. Tidak ada iddah bagi istri yang belum bercampur b. bagi yang sudah bercampur: - 3 kali suci, bagi yang masih menstruasi - 3 bulan. , bagi yang sudah berhenti menstruasi - sampai melahirkan, bagi istri yang sedang hamil

Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah

Rujuk berarti kembalinya suami kepada ikatan pernikahan dengan istrinya yang dicerai dalam masa iddah jika rujuknya suami jika sebelum mentalak dengan niat karena Rukun rujuk suami belum Allah a. Istri sudah bercampur dengan suami yang mentalaknya dan menyempurnakan masih berada dalam masa iddah pembagian waktunya b. Keinginan rujuk suami atas kehendaknya sendiri suami c. Ada dua orang laki-laki yangrujuknya adil sebagai saksi d. Ada shigat atau ucapan rujuk untuk menyakiti istri atau mendurhakai Sunnah Allah swt Wajib jika perceraian lebih Hukum mashlahat Rujuk Makruh Haram

B. Hikmah Pernikahan 1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridhai Allah swt

B. Hikmah Pernikahan 1. Pernikahan merupakan cara yang benar, baik dan diridhai Allah swt untuk memperoleh anak serta mengembangkan keturunan yang sah 2. Melalui pernikahan suami-istri dapat memupuyk rasa tanggungjawab membaginya dalam rangka memelihara, mengasuh dan mendidik anaknya 3. Menjalin hubungan silaturahim antara keluarga suami dan keluarga istri

C. Pernikahan Menurut Perundang-undangan di Indonesia Pernikahan diatur dalam keputusan menteri agama RI no.

C. Pernikahan Menurut Perundang-undangan di Indonesia Pernikahan diatur dalam keputusan menteri agama RI no. 154/1991 tentang pelaksanaan intruksi presiden RI no. 1/1991 tanggal 1991 mengenai Kompilasi Hukum Islam di Bidang Hukum Pernikahan Pengertian dan Tujuan Pernikahan Pengertian pernikahan Dalam pasal 2 dan 3 dari Kompilasi Hukum Islam, pernikahan adalah akad yang sangat kuat untuk menaati perintah Allah swt dan melaksanakannya merupakan ibadah Tujuan pernikahan Untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah

Sahnya Pernikahan: Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam pernikahan sah jika dilakukan menurut

Sahnya Pernikahan: Dalam pasal 4 dari Kompilasi Hukum Islam pernikahan sah jika dilakukan menurut hukum islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) undang-undang RI no. 1 tahun 1974 tentang pernikahan yang menegaskan pernikahan sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya Penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia: q Dengan perumusan pasal 2 ayat (1) ini, tidak ada pernikahan di luar hukum masing-masing agama dan kepercayaanya itu sesuai dengan Undang – Undang Dasar 1945 q Yang dimaksud dengan hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu termasuk ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi golongan agama dan kepercayaannya itu sepanjang tidak bertentangan atau tidak ditentukan lain dalam undang-undang ini

Akta Nikah Dalam pasal 7 ayat (1) dari Kompilsai Hukum Islam di bidang hukum

Akta Nikah Dalam pasal 7 ayat (1) dari Kompilsai Hukum Islam di bidang hukum pernikahan dijelaskan bahwa pernikahan hanya bisa dibuktikan dengan Akta nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah. Akta Nikah mempunyai nama lain Buku Nikah adalah surat keterangan yang dibuat oleh pegawai pencatat nikah yakni Kantor Urusan Agama Kecamatan. Di dalamnya memuat informasi tempat berlangsungnya penikahan, yang terjadi pada hari, tanggal, bulan, tahun dan jam telah terjadinya akad nikah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan berikut para saksinya

Kawin Hamil Dalam pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) dari Kompilasi Hukum Islam

Kawin Hamil Dalam pasal 53 ayat (1), (2) dan (3) dari Kompilasi Hukum Islam di bidang hukum pernikahan dijelaskan: a. Seorang wanita hamil di luar nikah dapat dinikahkan dengan pria yang menghamilinya b. Perkawinan dengan wanita hamil yag disebut pada ayat (1) dapat dilangsungkan tanpa menunggu kelahiran terlebih dahulu c. Dengan dilangsungkannya pernikahan pada saat wanita hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak yang dikandung lahir BACK

EVALUASI 1. HUKUM DASAR NIKAH ADALAH MUBAH, NAMUN DAPAT BERUBAH SESUAI DENGAN KONDISI. SEBUTKAN

EVALUASI 1. HUKUM DASAR NIKAH ADALAH MUBAH, NAMUN DAPAT BERUBAH SESUAI DENGAN KONDISI. SEBUTKAN DAN JELASKAN! 2. SEBUTKAN RUKUN NIKAH! 3. SEBUTKAN HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI 4. SEBUTKAN TUJUAN PERNIKAHAN! 5. APA YANG DIMAKSUD MUHRIM? SEBUTKAN 3 PENYEBAB WANITA HARAM DINIKAHI! BACK

Lanjutan…. 6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TALAK? SEBUTKAN 2 MACAM TALAK! 7. SEBUTKAN APA

Lanjutan…. 6. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TALAK? SEBUTKAN 2 MACAM TALAK! 7. SEBUTKAN APA YANG DIMAKSUD FASAKH, KHULU, LI’AN, ILA, ZIHAR! 8. APA YANG DISEBUT RUJUK ITU? 9. APA YANG DIMAKSUD IDDAH DAN SEBUTKAN MACAMNYA! 10. BAGAIMANAKAH PROSES PELAKSANAAN PERKAWINAN MENURUT UU PERKAWINAN TH 1974?

WASSALAM…. BACK

WASSALAM…. BACK