Hipotermia pada bayi oleh retno dininggrum kusmaningsih putri
Hipotermia pada bayi oleh: retno dininggrum kusmaningsih putri raihan firdaus
Apa itu hipotermia ? ?
A. Pengertian Hepotermi Bayi Hepotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapaun suhu normal bayi adalah 36, 5 – 37, 5℃. Suhu normal pada neunatus 36, 5 – 37, 5℃ (suhu ketiak). Gejala awal hipotermi apabila suhu < 36℃ atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Ada beberapa Klasifikasi Hipotermia adalah sebagai berikut : 1. Hipotermia ringan, suhu <36, 5℃ 2. Hipotermia sedang, suhu antara 32℃-36℃ 3. Hipotermia berat, suhu kurang dari 32℃
B. Penyebab Hipotermi terjadinya hipotermi yaitu jaringan lemak subkutan tipis, perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar, cadangan glikogen dan brown fat sedikit, BBL (bayi baru lahir ) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi kedinginan, kurangnya pengetahuan merawat dalam pengelolaan bayi yang berisiko tinggi mengalami hipotermi.
Mekanisme hilangnya pans pada bayi baru lahir yaitu dengan : 1. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi, contohnya bayi ditempatkan dekat jendela yang terbuka. 2. Konduksi adalah kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin, contohnya bayi diletakkan di atas timbangan atau tempat tidur bayi tanpa alas.
Lanjutan……. 3. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada bayi saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang lebih dingin, contohnya angin dari kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin 4. Evaporasi adalah kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan.
C. Ciri-ciri Hipotermi pada Neonatus Ciri-ciri hipotermi adalah sebagai brikut : 1. Hipotermia sedang: Aktivitas berkurang, tangisan melemah, kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata), kemampuan menghisap lemah dan kaki teraba dingin. 2. Hipotermia berat: sama dengan hipotermia sedang, bibir dan kuku kebiruan, pernafasan tidak teratur, bunyi jantung lambat, selanjutnya timbul hipoglikemia dan asidosis metabolik.
Untuk bayi diatas 1 tahun dapat di detesi secara kasat mata dan ada juga yang harus di deteksi dengan perabaan : 1. Yang dapat di deteksi dengan kasat mata : Kondisi bayi tidak jauh dari bayi neonatus yang kedinginan. Ciri-cirinya : Cenderung diam saja, kulit anak terlihat belang-belang, merah campur putih, atau bercak-bercak. Anak menjadi biru dengan ciri, bibir dan ujung jari berhenti bernapas. Puncaknya anak bisa mengalami hipotermi. Jika anak tidak segera di tangani, bisa terjadi kematian. ”Hanya saja kalau bayi neonatus akan lebih cepat membirunya. Sementara pada bayi yang lebih besar lebih lama perubahannya”. 2. Yang dapat di deteksi dengan perabaan adalah tangan dan telapak tangannya terasa dingin, begitu juga dengan telapak kakinya. Tubuhnya lebih dingin dari pada tubuh kita, untuk memastikannya, periksalah dengan thermometer yang dipasang di anus.
D. Cara Bidan Mememriksa Hipotermi Liat dan raba : ukur suhu aksiler dengan thermometer atau raba badan bayi, apakah tangan, kaki, atau badan terasa dingin ? apakah bayi mengantuk atau letargis adakah badan bayi berwarna merah atau sklerema ? apakah gerakan bayi kurang dari normal. Gejala hipotermi pada bayi baru lahir : 1. Tidak mau minum atau tidak mau mengisap 2. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja 3. Tubuh bayi teraba dingin 4. Jantung bayi menurun 5. Kulit tubuh bayi mengeras (sklerema).
Tanda-tanda hipotermi sedang (stress dingin ) : 1. Aktivitas berkurang 2. Tangisannya lemah 3. Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata) 4. Kemampuan menghisap lemah 5. Kaki teraba dingin Tanda-tanda hipotermi berat (cedera dingin) : 1. Suhu tubuh < 32℃ 2. Sama dengan hipotermia sedang 3. Pernapasan lambat tidak teratur 4. Bunyi jantung lambat 5. Mugkin timbul hipoglikemi Stadium lanjut : 1. Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang 2. Bagian tubuh lainya terlihat pucat 3. Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pasa punggu, kaki, dan tangan (sklerema).
E. Cara Menangani Hipotermia 1. Bayi yang mengalami hipotermi biasanya mudah sekali meninggal. Tindakannya yang harus dilakukan adalah segera menghangatkan bayi di dalam incubator dan melalui penyinaran lampu. 2. Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimu atau kain hangat yang di setrika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. Dilakukan berulangkali samapai tubuh bayi hangat. Tidak boleh memakai buli-buli panas, bahaya luka bakar. 3. Biaya bayi hipotermi menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus diberi ASI sedikit-dikit dan sesering mungkin. Bila bayi tidak dapat mngisap beri infus glukosa 10% sebanyak 60 -80 ml/kg per hari.
f. Pencegahan Hipotermia 1. Untuk mencegah hiportemia, semua bayi yang baru lahir harus tetap berada dalam keadaan sangat. Di dalam bersalin, bayi segera dibersihkan untuk menghindari hilangnya panas tubuh akibat penguapan lalu dibungkus dengan selimut dan diberi penutup kepala. 2. Mempertahankan suhu tubuh untuk mencegah hipotermi menurut indarso, F (2001) menyatakan bahwa untuk mempertahakan suhu tubuh bayi dalam pencegah hipotermi adalah : Mengeringkan suhu tubuh bayi segera setelah lahir.
Lanjutan ……. Cara ini merupakan salah satu dari 7 rantai hangat : a)Menyiapkan tempat melahirkan yang hangat, kering dan bersih b)Mengeringkan tubuh bayi yang baru lahir / air ketuban segera dihilap setalah lahir dengan handuk yang kering dan bersih. c)Menjaga bayi hangat dengan cara mendekap bayi didada ibu dengan keduanya diselimuti (Metode kangguru). d)Memberi ASI sedini mungkin segera setelah melahirkan agar dapat merangsang reflex dan bayi memperoleh kalori dengan :
Lanjutan……. . 1. Menyusui bayi 2. Pada bayi kurang bulan yang belum bias menghisap punting ibunya di berikan dengan sendok atau pipet. 3. Mempertahankan bayi agar tetap hangat dalam perjalanan pada waktu rujukan. 4. Memberi penghangatan pada bayi baru lahir sencara mandiri.
TEURIMONG GENASEH… “JANGAN MENJADIKAN SUKSES SEBAGAI TUJUAN, LAKUKAN APA YANG ANDA CINTAI DAN PERCAYAI AKAN DATANG DENGAN SENDIRINYA” -DAVID FROST-
- Slides: 15