HIPERSENSITIVITAS Oleh Netti Suharti HYPERSENSITIVITAS Yaitu Rx Imun
- Slides: 11
HIPERSENSITIVITAS Oleh : Netti Suharti
HYPERSENSITIVITAS Yaitu : Rx Imun yang patologic, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Rx ini dapt terjadi bila : - Jumlah Ag yang masuk relatif banyak - Rx tidak pernah timbul pada pemaparan pertama
Respon Imun yang menimbulkan Penyakit Hipersensitivitas Faktor yang Menguntungkan Faktor yang Tidak Diinginkan Alergi Proteksi Terhadap infeksi Penyakit Autoimun Pengendalian pertumbuhan Pre-Kangker Respon Imun Penolakan Graft Eritroblastosis Fetalis
PEMBAGIAN HIPERSENSITIVITAS MENURUT WAKTU I. Rx CEPAT Dalam hitungan detik menghilang dalam waktu 2 jam Contoh : Anafilaksis sistemik Anafilaksis lokal seperti pilek, bersin, asma, urtikaria dan eksim
2. Rx INTERMEDIET TERJADI SETELAH BEBERAPA JAM DAN MENGHILANG DALAM 24 JAM Manisfestasi dapat berupa : a. Reaksi tranfusi darah, Eritroblastosis fetalis anemia hemolitik autoimun b. Artritis reumatoid, vasculitis necrotis
3. REAKSI LAMBAT • Reaksi lambat terlihat setelah 48 jam setelah pajanan dengan antigen contoh : Dermatitis kontak
Manifestasi dan mekanisme reaksi Hipersensitivitas Tipe Manifestasi Mekanisme I Reaksi hipersensitivitas cepat Biasanya Ig. E II Antibodi terhadap sel Ig. G atau Ig. M III Kompleks antigen-antibodi Ig. G (terbanyak) / Ig. M IV Reaksi hipersensitivitas lambat Sel T yang disensitasi
PEMBAGIAN HIPERSENSITIVITAS MENUTUT MEKANISME: 1. Hipersensitivitas Tipe I (Reaksi anafilaksis) → Dilakukan oleh Ig. E yang melekat pada sel mast dan berakibat dilepaskannya beberapa mediator yang menyebabkan Rx anafilaksis → Mediatornya histamin → Proses aktivasi sel mast terjadi apabila Ig. E mengikat anafilatoksin → Proses aktivasi ini melepaskan berbagai mediator → Timbul gejala alergi ex: Reaksi anafilaktik terhadap penisilin Rhinitis alergi
2. Hypersesitivitas Tipe II (Reaksi Sitotoksika) → Adanya antibodi dalam keadaan bebas dalam sirkulasi yang akan bereaksi dengan antigen → Dilakukan oleh Ig. M atau Ig. G yang melekat pada sel sendiri dan mengaktifkan lajur homplemen. → Akibatnya terjadi kerusal sel target. → Contoh : -Ketidakcocokan golongan darah antara donor dan resipien waktu transfusi darah……anemia hemolitik - Eritroblastosis fetalis : Rh - Adanya autoantibodi terhadap antigen nucleoprotein. Antibodinya disebut faktor LE
3. Hipersensitivitas Tipe III (Imun Komplex) → Antigen larut dan antibodinya berada dalam keadaan bebas dalam sirkulasi → Bila bereaksi membentuk komplek imun → Komplek imun ini berpresipitasi pada sel → Contoh : - Rx Arthus - Serum Sickness
4. Hipersensitivitas Tipe IV - Tipe lambat (24 -48 jam ) - Tipe selluler - Sel limfosit yang telah tersensitisasi bereaksi secara spesifik dengan suatu antigen tertentu Rx Tuberkulin Rx Granuloma