HAKIKAT PEMBELAJARAN PAUD ROHMALINA S Pd M Pd

HAKIKAT PEMBELAJARAN PAUD ROHMALINA, S. Pd, M. Pd

BELAJAR • Belajar adalah aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan kebiasaan yang bersifat relatif tetap dalam aspek-aspek berupa kognitif, psikomotor dan afektif yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

• Menurut Ernest R. Hilgard (1984) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya. Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, mengemukakan bahwa : Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth atau belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja.

PEMBELAJARAN • Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Adapun proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Warsita (2008) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Sudjana, “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

KESIMPULAN • Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.

TUJUAN BELAJAR • Tujuan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan tingkah laku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar. Adapun tujuan belajar yang lainnya adalah untuk memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup • Terdapat pula tujuan belajar yang lain yaitu : 1. Belajar adalah suatu usaha. 2. Belajar bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri 3. Belajar bertujuan mengubah kebiasaan 4. Belajar bertujuan untuk mengubah sikap dari negatif menjadi positif 5. Belajar bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau kecakapan. 6. Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.

TEORI • Benyamin S Bloom, menggolongkan bentuk tingkah laku sebagai tujuan belajar atas tiga ranah, yakni: Ranah kognitif, Ada tiga subkategori dari pemahaman, yakni: 1. Translasi 2. Interpretasi 3. Ekstrapolasi 4. Penerapan (aplication) 5. Analisis (analysis) 6. Sintesis 7. Evaluasi

HAKIKAT PEMBELAJARAN • Adanya kemampuan baru atau perubahan. � Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap atau dapat disimpan. � Perubahan itu tidak terjadi begitu saja melainkan harus dengan usaha. � Perubahan tidak semata disebabkan oleh pertumbuhan fisik/ kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat-obatan. Dari beberapa pengertian belajar tersebut diatas, kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. • Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional). 2. Perubahan yang berkesinambungan. 3. Perubahan yang fungsional. 4. Perubahan yang bersifat positif. 5. Perubahan yang bersifat aktif. 6. Perubahan yang bersifat pemanen. 7. Perubahan yang bertujuan dan terarah. 8. Perubahan perilaku secara keseluruhan Moh Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu : Adapun menurut Gagne (2003), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk : 1. Informasi verbal 2. Kecakapan intelektual 3. Strategi kognitif 4. Sikap 5. Kecakapan motorik • Beberapa faktor pendorong mengapa manusia memiliki keinginan untuk belajar: 1. Adanya dorongan rasa ingin tahu 2. Adanya keinginan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 3. Agar mampu bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungannya. 4. Untuk meningkatkan intelektualitas dan mengembangkan potensi diri. 5. Untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. 6. Untuk mengisi waktu luang

UNSUR BELAJAR • Unsur-Unsur Belajar � Motivasi dan upaya memotivasi siswa. � Bahan belajar dan upaya penyediaannya. � Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya. � Suasana belajar dan upaya pengembangannya. � Kondisi subyek yang belajar dan upaya penyiapan serta peneguhannya. Unsur-Unsur Pembelajaran Unsur Dinamis Pembelajaran Kongruen dengan Unsur Dinamis dalam Proses belajar siswa.

UPAYA PEMBELAJARAN • Upaya untuk meningkatkan mutu dari hasil pendidikan, mendorong UNESCO (1988) mendeklarasikan empat pilar pembelajaran yaitu: � learning to know (pembelajaran untuk tahu); � learning to do (pembelajaran untuk berbuat); � learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri); � learning to live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis).

MASALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI • Kesulitan belajar dan pembelajaran pada anak dapat dimaknai sebagai ketidsakmampuan anak dalam mencapai taraf hasil belajar yang sudah ditentukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dalam program kegiatan belajar, sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Beberapa indikator dan jenis kesulitan belajar yang mungkin dialami anak

1. Memiliki tingkat IQ yang rendah 2. Mengalami kesulitan yang signifikan dalam bidang yang berkaitan dengan sekolah (terutama membaca dan matematika). 3. Perhatian yang tidak fokus atau perhatain yang rendah 4. Hiper aktif (hiperaktivitas) 5. Kematangan kognitif. 6. Kurang motivasi dalam belajar 7. Bersikap dan berkebiasaan buruk dalam belajar 8. Sangat lambat dalam belajar

FAKTOR TIMBUL MASALAH PEMBELAJARAN • INTERNAL • Faktor Psikologis • Intelegensi peserta didik yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang diberikan guru atau lebih berhasil dibandingkan dengan peserta didik yang berintelegensi rendah. Bakat apabila bahan yang dipelajari oleh siswa tidak sesuai dengan bakatnya maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Motivasi Prestasi belajar siswa bisa menurun apabila siswa tersebut tidak mempunyai motivasi dalam belajar. Faktor Fisiologis • Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan kehilangan konsentrasi pada pelajaran.

• • EKSTERNAL LINGKUNGAN SEKOLAH KELUARGA LINGKUNGAN MASYARAKAT

UPAYA PENGENTASAN MASALAH BELAJAR • Peningkatan Motivasi Belajar • Guru yang professional, guru yang bertanggung jawab tentu akan mendukung apa yang anak kerjakan. Guru akan memberikan motivasi kepada anak dan kepercayaan yang kuat, sehingga anak tidak akan menemukan kesulitan dalam belajar dan proses pembelajarannya karena dengan motivasi-motivasi dari guru tersebut. Jika guru terus memberikan mpotivasi maka nak akan percaya diri terhadap apa yang akan dikerjakan. • Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar yang Baik • Setiap anak diiharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif karena prestasi belajar yang baik diperoleh melalui usaha atau kerja keras. Guru berperan dalam mengembangkan seluruh bakat, potensi yang dimiliki anak, begitupun dengan cara mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar anak yang baik. Bagaimana seorang guru memberikan perhatian dan pembiaasaan yang baik dalam upaya mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam belajarnya, sehingga akan terhindar dari kesulitan dalam belajar dan pembelajarannya. • Layanan Konseling Individual • Dalam hubungan tatap muka antara konselor dengan klien (siswa) pada kegiatan konseling diupayakan adanya pengentasan masalah-masalah klien yang telah disampaikan pada konselor. Tidak hanya dalam perilaku, sikap yang diperbaiki, akan tetapi ketika anak memiliki masalah dalam kesulitan belajar disini pun harus dilakukannya konseling guna membantu anak untuk menyelesaikan masalah dalam kesulitannya belajar dan pembelajaran tersebut.
- Slides: 15