Gossypetin Flavonoid pada Rosella Kelompok 1 Ryan Ardiansyah
- Slides: 12
Gossypetin (Flavonoid pada Rosella) Kelompok 1: Ryan Ardiansyah Akbar Rino Pamuladiman Risca Kusuma Devi Lala Maresta Lestari Ayu Wulandari Usup Bakri Ummi Noor Rahmatussyifa Cipta Khairunnisa Kelas 4 B 1500023106 1500023108 1500023123 1500023150 1600023103 1600023111 1700023092
ROSELLA �Rosella (Hibiscus sabdariffa) mempunyai manfaat antara lain sebagai antikanker, antihipertensi, antidiabetes, antikolesterol dan antiplasmodik, serta antibakteri. �Kelopak bunga Rosella memiliki khasiat tersebut karena memiliki kandungan bahan aktif, antara lain flavonoid, fenol atau polifenol, asam sitrat, saponin, tannin, anti oksidan seperti gossypetin, anthocyanin, glucide hibiscin.
Struktur Gossypetin Flavonoid Dominan dalam Rosella
Pelarut yang Digunakan �Etanol 70% �Metanol Metode yang Digunakan Ekstraksi dengan Maserasi
Fraksinasi Gossypetin Ekstrak kental dilarutkan dalam met. OH : Air (9 : 1) �Ekstrak kental dilarutkan dalam metanol-air (9: 1) sebanyak 100 m. L, kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah. Pelarut heksan ditambahkan dalam labu pisah dan dikocok secara perlahan-lahan kemudian didiamkan sehingga terjadi pemisahan antara fraksi heksan dan fraksi metanol-air. Fraksi heksan dipisahkan sedangkan fraksi metanol-air dipanaskan sehingga metanol menguap sampai habis dan yang tertinggal adalah fraksi air. Pelarut etil asetat ditambahkan kedalam fraksi air kemudian dilanjutkan dengan n-butanol, fraksi n-butanol dipisahkan dari fraksi air sehingga didapat 4 fraksi yaitu: fraksi heksana, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol dan fraksi air. Fraksi heksana dan fraksi etil asetat diuapkan dengan vacuum rotary evaporator pada suhu 50 °C dan fraksi air diuapkan dengan waterbath suhu 60 -80°C sampai kering.
Identifikasi Kualitatif Gossypetin dengan Uji Tabung �Sejumlah sampel diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan pada sampel berupa serbuk Magnesium 2 mg dan di berikan 3 tetes HCl pekat. Sampel dikocok dan diamati perubahan yang terjadi, terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada larutain menunjukkan adanya flavonoid.
Isolasi Gossypetin �Sebanyak 2 gram glikosida dipanaskan dengan reflux yag dicampurkan dengan 100 cc dari 7% asam sulfur. Setelah 5 menit akan terpisah antara padatan dengan pelarutnya. Pemisahan kristal kuning terbentuk pada waktu 15 menit. Kemudian dibutuhkan waktu selama 2 jam untuk menyelesaikan proses akhir yaitu hidrolisis dengan pemanasan kecil. Setelah dingin, aglikon didinginkan dicuci dengan sedikit air. Isolasi murni dari gossypetin ketika kristal berwarna kuning terang (Rao dan Seshadri, 1941). kandungan gossypetin di dalam bunga rosella sebesar 2% (Candra, 2010; Sundarni 2017).
Identifikasi Kromatografi � Ekstrak kental etanol-HCl yang diperoleh adalah sebanyak 314, 3 g (32, 07%), fraksi n-heksana 7, 98 g (2, 66%), fraksi etil asetat 118, 92 g (39, 64%), fraksi n-butanol 103, 95 g (34, 65%) dan fraksi air 51, 81 g (17, 27%). Fraksinasi yang dilakukan dapat memisahkan senyawa berdasarkan sifat kepolarannya sebagaimana ditunjukkan pada hasil KLT fraksi yang dibandingkan dengan ekstrak asalnya. (Lisa Soegianto dkk, 2016) Keterangan gambar : H : fraksi n-heksana E : Fraksi etil asetat B : fraksi n-butanol A : fraksi Air
Penetapan Kadar Gossypetin • Kadar flavonoid dalam sampel herbal dapat ditentukan dengan berbagai metode. Metode yang diakui oleh Departemen Kesehatan RI adalah spektrofotometri UV yang berdasar pada prinsip kolorimetri. Absorbansi dari warna yang terbentuk diukur dengan spektrometer UV. • Untuk menentukan kadar flavonoid pada berbagai jenis daun obat berdasarkan nilai absorbansi digunakan data larutan standar. Data larutan standar ini digunakan untuk membuat persamaan regresi yaitu persamaan yang digunakan untuk menghitung kadar flavonoid : y=ax+b Dengan : y = nilai absorbansi x = kadar flavonoid a, b = konstanta
Dosis Rosella untuk Manusia �Ekstrak etanol kelopak rosella yang diberikan secara oral terhadap tikus betina galur SD ditemukan nilai LD 5 o pada 850, 90 mg/kg BB dan aktivitas AST, ALT serta ALP tidak berbeda signifikan dibandingkan kelompok kontrol Pengamatan histopatolgiorgan hepar menyebabkan beberapa perubahan struktur sel dan jaringan pada organ hepar dan tidak ditemukan efek toksik yang tertunda selama pengamatan 14 hari � 56, 0 : 0, 018 x 850, 90 = 2, 647 gram/kg. BB
DAFTAR PUSTAKA � Soegianto, L. , Hertiani, T. , Pramono, S. 2016. Isolasi dan Identifikasi Zat Anti Bakteri dan Antikuorum Sensing dalam Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L. ). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 14(2). 212 -218. � Neldawati, Ratnawulan, Gusnedi. 2013. Analisis Nilai Absorbansi dalam Penetuan Kadar Flavonoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat. Pillar of Physics. Vol 2. 76 -83
- Rony ardiansyah
- Akar rosella
- Tomat rosella
- Setiap kelompok atau tim
- Kelompok sosial berdasarkan tujuannya
- Kelompok primer dan sekunder
- Konsep dasar kelompok kerja
- Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
- Kelompok dan pengaruhnya pada perilaku komunikasi
- Kelompok dan pengaruhnya pada perilaku komunikasi
- Kebutuhan khusus pada permasalahan geografis
- Contoh tahap orientasi keperawatan
- Ryan wilson tgn1412