GNB Gerakan NonBlok Gerakan NonBlok merupakan suatu gerakan
GNB (Gerakan Non-Blok)
Gerakan Non-Blok merupakan suatu gerakan atau organisasi yang tidak memihak pada aliansi atau blok tertentu.
Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 merupakan proses awal lahirnya GNB.
Tujuan utama GNB semula difokuskan pada upaya dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, dan integritas nasional negara-negara anggota.
• KTT I (1961, di Beograd, Yugoslavia. ) • KTT II (1964, di Kairo, Mesir. ) • KTT III (1970, di Lusaka, Zambia. ) • KTT IV (1973, di Aljir, Aljazair. ) • KTT V (1976, di Kolombo, Srilangka. ) • KTT VI (1979, Havana, Kuba. ) • KTT VII (1982, di New Delhi, India. ) • KTT VIII (1986, di Harare, Zimbabwe. ) • KTT IX (1989, Beograd, Yugoslavia. ) • KTT X (1992, Jakarta, Indonesia. ) • KTT XI (1995, di Cartagena de Indieas, Kolombia. ) • KTT XII (1999, di Durban, Afrika Selatan. ) • KTT XIII (2003, di Kuala Lumpur, Malaysia. ) • KTT IV (2006, di Havana, Kuba. ) • KTT XV (2009, di Sharm El-Sheikh, Mesir. ) • KTT XVI (2012, di Tehran, Iran. ) • KTT XVII (2015, di Karakas, Venezuela. )
Gerakan Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung sendiri terdiri atas 10 poin, yaitu : • Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) • Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa • Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil • Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain • Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB • Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain • Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara • Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum) , ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB • Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama • Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
Tentu saja Indonesia mempunyai peran yang cukup penting dalamm GNB, seperti Konferensi Asia-Afrika di Indonesia yang merupakan cikal bakal berdirinya GNB, dan salah satu dari 5 tokoh pendiri GNB merupakan presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno Selain itu, dalam bidang politik, Indonesia selalu berperan dalam upaya peningkatan peran GNB untuk menyerukan perdamaian dan keamanan internasional, proses dialog dan kerja sama dalam upaya penyelesaian damai konflik-konflik intra dan antar negara, dan upaya penanganan isu-isu dan ancaman keamanan global baru. Indonesia saat ini menjadi Ketua Komite Ekonomi dan Sosial, Ketua Kelompok Kerja Perlucutan Senjata pada Komite Politik, dan anggota Komite Palestina.
- Slides: 8