GEOTEKNIK BENDUNGAN DIKLAT PERENCANAAN BENDUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
GEOTEKNIK BENDUNGAN DIKLAT PERENCANAAN BENDUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI © Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017
LATAR BELAKANG • Pada umumnya, bangunan teknik sipil terdiri dari: bagian atas muka tanah (superstructure) dan bagian bawah tanah (substructure). Untuk keperluan desain dan pelaksanaan konstruksinya, perencana perlu mengetahui sifat lapisan fondasinya yang berupa tanah atau batuan. • Pengetahuan tersebut sangat penting khususnya bagi ahli geologi teknik dan juga bagi perencana (engineer) untuk memahami perilaku fondasi. • Informasi mengenai sifat material fondasi dan material bangunan dapat diperoleh dari hasil investigasi geoteknik terhadap fondasi dan material bangunan yang mencakup material timbunan dan agregat beton.
Pengertian Geologi berasal dari Yunani: [geo, "bumi“ dan logos, “pengetahuan"), yakni imu (sains) yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Geologi Teknik Adalah aplikasi geologi untuk kepentingan rekayasa keteknikan, yang mempelajari pengaruh faktor-faktor geologi terhadap lokasi proyek, desain, konstruksi dan OP engineering works (Attewell & Farmer, 1976). Geoteknik Adalah aplikasi geologi teknik ke teknik sipil, guna menentukan parameter-parameter tanah/batuan guna melakukan analisis daya dukung, konsolidasi, stabilitas serta analisis lainnya yang berkaitan dengan keamanan struktur.
POKOK BAHASAN v. Asal Tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Secara umum tanah terbentuk akibat proses pelapukan batuan secara kimia, fisik dan biologi. Tanah (soil) adalah campuran partikel/butiran mineral tanah dari berbagai ukuran yang relatif lepas (uncemented/partially cemented), berupa lempung, lanau, pasir, kerikil, boulder atau campuran diantara material-material tersebut
POKOK BAHASAN v. Asal Tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pelapukan kimia terjadi di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, mengandung asam dan suhu yang tinggi. Pelapukan secara fisik atau mekanik terjadi akibat erosi oleh angin, air, perubahan suhu atau cuaca. Hasil pelapukan batuan induk yang masih ditempat asalnya, disebut residual soil, yang ditandai dengan warna merah atau cokelat yang umumnya dijumpai di daerah pegunungan atau perbukitan. Bila hasil pelapukan terangkut oleh air, atau angin, kemudian diendapkan didaerah lain, disebut tanah angkutan (transported soil).
POKOK BAHASAN v Komposisi dan Klasifikasi Tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Komposisi tanah mencakup: distribusi ukuran relatif partikel butiran, karakteristik utama (mineralogi, angularitas, bentuk), dan porositas (kepadatan dan angka pori). Tanah diklasifikasikan berdasarkan pada: 1. Klasifikasi berdasarkan USCS, dibuat berdasarkan sifat teknis material, yaitu: ukuran butiran, gradasi, plastisitas dan kompressibilitasnya. 2. Komposisi tanah dapat diperkirakan dengan melakukan pemboran dan pengambilan contoh serta uji laboratorium. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan uji lapangan, antara lain dengan uji penetrasi konus (CPT), uji dilatometer (DMT) dan uji lainnya.
POKOK BAHASAN Pembagian butiran tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Tanah dibagi menjadi dua, yakni: berbutir kasar dan berbutir halus oleh saringan no. 200 (Ø > 0. 074 mm). Bila lebih dari 50% terhadap berat kering tertinggal diatas saringan no. 200, material tsb berbutir kasar. Bila 50% atau lebih lolos saringan 200, material tersebut berbutir halus. Tanah berbutir kasar dipisahkan sbg pasir dan kerikil oleh saringan no. 4 (Ø 4, 76 mm). Bila 50% atau lebih dari butiran kasar tertahan di atas saringan no. 4, butir tanah tsb digolongkan sbg kerikil. Bila 50% atau lebih lolos saringan no. 4, digolongkan sbg pasir.
Tanah berbutir kasar (Kerikil dan pasir) • Kerikil termasuk bergradasi baik, bila : • lebih dari 4 , dan • diantara 1 dan 3 • Pasir adalah bergradasi baik, bila : • • lebih dari 6, dan diantara 1 dan 3 Dimana: Cu = Koefisien keseragaman Cc = Koefisien gradasi D 60 = Diameter butiran pada kurva gradasi yang lolos 60% D 30 = Diameter butiran pada kurva gradasi yang lolos 30% D 10 = Diameter butiran pada kurva gradasi yang lolos 10%
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN Grafik Pembagian Ukuran Butir Berbagai Jenis Tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN Tanah berbutir kasar KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Simbol-simbol lain yang digunakan untuk klasifikasi Unified Soil Classification System (USCS), adalah : W : well graded (tanah dengan gradasi baik) P : poorly graded (tanah dengan gradasi buruk) L : low plasticity (plastisitas rendah) (LL < 50) H : high plasticity (plastisitas tinggi) (LL > 50) Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok seperti : GW, GP, GM, GC, SW, SP, SM, dan SC. Klasifikasi tanah berbutir halus dengan simbol ML, CL, OL, ME, CH, dan OH diperoleh dengan cara menggambar batas cair dan indeks plastisitas tanah yang bersangkutan pada bagan plastisitas (Casagrande, 1948).
POKOK BAHASAN Tanah berbutir halus i) Lempung dan Lanau KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Plastisitas adalah sifat teknis penting dari tanah berbutir halus yg ditentukan dari banyaknya butiran tanah yang lolos saringan no 40. Material tanah yang terletak diatas garis "A" pada grafik plastisitas dikelompokkan sbg tanah berbutir halus berlempung. Bila terletak dibawah garis A tanah tersebut dikelompokkan sbg tanah berbutir halus berlanau. ii) Batas Cair tinggi dan rendah Tanah yang mempunyai batas cair di atas 50% adalah merupakan tanah lempungan atau lanauan dengan plastisitas tinggi. Tanah yang mempunyai batas cair di bawah 50% adalah tanah lempungan atau lanauan mempunyai plastisitas rendah. Ada 4 kelompok tanah berbutir halus, yaitu tanah berlempung dengan plastisitas rendah (CL), tanah berlempung dengan plastisitas tinggi (CH), tanah berlanau plastisitas rendah (ML) dan tanah berlanau dengan plastisitas tinggi (MH)
POKOK BAHASAN Tanah berbutir halus KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK BATAS CAIR (LL): KADAR AIR TANAH PD BATAS ANTARA KEADAAN CAIR DAN KEADAAN PLASTIS/BTS ATAS DAERAH PLASTIS, DPT DIKETAHUI DG UJI LAB. BATAS PLASTIS (PL): KADAR AIR TANAH PADA BATAS BAWAH DAERAH PLASTIS. DPT DIKETAHUI DG UJI INDEK PLASTIS PI = LL – PL BATAS ATTERBERG MERUPAKAN FAKTOR PENTING UTK MENGETAHUI SIFAT TEKNIS TANAH BERBUTIR HALUS. HASIL ANALISIS BATAS ATTERBERG SEBAIKNYA DIPLOT PADA GRAFIK PLASTISITAS USCS DAN DIKAJI SIFAT TEKNISNYA
POKOK BAHASAN Material Organik KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Tanah yg. mengandung sejumlah besar mat’l organik dapat dikenali dari warna dan baunya. Jenis tanah ini tidak dapat digunakan sbg mat’l kontruksi dan memerlukan konsultasi khusus dg tenaga ahli, bila digunakan dalam konstruksi. Beberapa jenis dari tanah ini dapat dikelompokkan sebagai tanah organik dengan plastisitas tinggi dan tanah organik dengan plastisitas rendah. Tanah organik yg banyak mengandung serat dikenal sebagai gambut (peat). Ada tiga jenis tanah organik, yaitu: tanah organik dengan plastisitas tinggi (OH), tanah organik dengan plastisitas rendah (OL) dan gambut (Pt).
POKOK BAHASAN Tanah berbutir halus KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN Grafik Plastisitas SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
LIQUID LIMIT (BATAS CAIR) (w. L ) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 100 90 80 LEMPUNG ANORGANIK PLASTISITAS TINGGI INDEX PLASTICITY (INDEKS PLASTIS) ( IP ) 70 60 LEMPUNG ANORGANIK PLASTISITAS RENDAH TANAH TAK KOHESIF CH SWHI Litbang Indra Karya CL 50 MH & OH 40 CL - ML LEMPUNG ANORGANIK PLASTISITAS SEDANG Litbang LANAU ANORGANIK KOMPRESIBILITAS TINGGI DAN LEMPUNG ORGANIK 30 20 10 ML & OL 0 LANAU ANORGANIK DENGAN KOMPRESIBILITAS RENDAH LANAU ANORGANIK DENGAN KOMPRESIBILITAS SEDANG DAN LEMPUNG ORGANIK LIQUID LIMIT (BATAS CAIR) (w. L ) CONTOH MATERIAL TANAH TIMBUNAN BENDUNGAN JATIGEDE, JAWA BARAT
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Contoh cara mendeskripsi tanah : PASIR LANAUAN, coklat keabuan, berukuran pasir halus hingga kasar sedikit kerikilan (mencapai 5%), membundar tanggung hingga menyudut tanggung, bergradasi baik, tersusun atas fragmen batuan vulkanik (75%), mineral felsik dan mineral felspar (5%), kadang - kadang dijumpai sisa - sisa akar tumbuhan, agak basah, padat, permeabilitas sedang hingga tinggi. PASIR LEMPUNGAN, merupakan batuan terlapuk tinggi (higly weathered), dicirikan berwarna abu-abu sampai abu-abu kemerahan, lanau-kerikil, lepas sampai agak padat, porositas tinggi, lembab, mengandung kerikil, kekerasan rendah (dapat diremas oleh tangan), dan tidak kompak, dijumpai pada kedalaman 1, 5 -5, 75 m.
POKOK BAHASAN Contoh cara mendeskripsi tanah : KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK LANAU LEMPUNGAN, merupakan batuan terlapuk tinggi (higly weathered), dicirikan berwarna coklat – hitam, lanau – lempung, dijumpai dalam keadaan kering, lembab hingga basah, plastisitas rendah – sedang, konsistensi teguh (firm), kekerasan rendah (lunak) hingga sedang, dijumpai pada kedalaman 3, 50 – 8, 00 m.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v. Batuan Menurut asal-usulnya, batuan dapat dibagi menjadi tiga kelompok/jenis batuan utama, yaitu: • batuan beku (igneous), • batuan sedimen/batuan endap, dan • batuan malihan (metamorfik).
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v. Klasifikasi Teknis Batuan Secara garis besar sistem klasifikasi batuan menggolongkan batuan menjadi dua macam, yaitu: • batuan utuh yang padat, dan • massa batuan. Adapun klasifikasi batuan menurut Tanaka, disusun dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut: • Kekerasan • Tingkat pelapukan mineral/batuan • Karakteristik kekar Sedangkan menurut Bieniawski klasifikasi batuan disusun berdasarkan 6 parameter, yaitu : • Jarak dikontinyuitas • Kekuatan batuan • Kualitas inti pemboran • Karakteristik diskonyuitas • Orientasi kekar • Kondisi air tanah
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK KLASIFIKASI BATUAN Klasifikasi batuan menurut Tanaka: • Metode Tanaka adalah merupakan metode klasifikasi batuan fondasi yang tertua yang diterapkan di Jepang, sbb: • kekerasan, dinilai berdasar rekasi bunyi sewaktu dipalu dengan palu geologi • tingkat pelapukan mineral/batuan • karakteristik kekar
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK KLASIFIKASI BATUAN Klasifikasi batuan menurut Rock Mass Rating =RMR (Bieniawski, 1976), memberi nilai batuan dari yang terjelek = 0 sampai yang terbaik =100. Sistem ini disusun berdasarkan parameter batuan: - kekuatan batuan, - kwalitas inti pemboran (berdasar RQD), - kondisi air tanah, - jarak dikontinyuitas atau kekar dan rekah (joint and fracture), - karakteristik diskonyuitas atau kekar, serta - orientasi kekar
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v. Sifat Material tanah/batuan: Secara umum material (tanah dan batuan) dapat dibagi menjadi tiga macam: • Butiran (granular) : lanau, pasir, kerikil dan boulder yang tidak tersementasi. • Kohesif : lempung atau material yang mengandung banyak lempung sehingga bersifat seperti lempung. • Litifikasi : batuan atau material yang membatu/ mengalami proses pembatuan
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Sifat material ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: • mineralogi (jenis mineral yang terkandung) • ukuran dan bentuk butiran • tumpukan alami (grain packing) • ikatan butiran (grain bonding)
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Umumnya pengujian lap dan lab dilakukan untuk memperoleh parameter-parameter yang terkait dengan sifat-sifat teknis: 1). Kepadatan (density) 2). Permeabilitas 3). Kekuatan (strength) 4). Perubahan bentuk (deformability) 5). Stabilitas kimiawi (chemical stability) Sebagian besar material endapan bersifat anisotropik sbg akibat dari proses terbentuknya secara geologis, misal: sedimen umumnya berlapis-lapis, batuan metamorf umumnya foliasi (strukturnya berlapis), dan batuan mungkin merupakan suatu kumpulan batuan.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Berbagai pengujian dapat dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat teknis material, seperti: • kadar air • plastisitas tanah berbutir halus/lempung, • analisis ayakan tanah berbutir kasar/pasir, • pengukuran kecepatan ultrasonik batuan. Dari pengukuran kecepatan ultrasonik akan diperoleh cepat rambat gelombang ultrasonik batuan, yang kemudian dapat digunakan untuk mengetahui harga modulus elastisitas dinamis.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v Sifat Tanah Secara garis besar sifat tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: • sifat fisik (index properties), dan • sifat teknis (engineering properties) v Sifat Batuan Secara garis besar sifat batuan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: • sifat fisik • Kimiawi • sifat teknik massa batuan atau pecahannya sbg bahan bangunan
POKOK BAHASAN Sifat Teknik Tanah 1) Kepadatan KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Pemadatan adalah proses untuk meningkatkan kepadatan tanah dengan memperkecil pori-pori antara butiran akibat berkurangnya volume udara. • Tujuan pemadatan adalah: - meminimalkan angka pori tanah, - meningkatkan kuat geser dan - meningkatkan sifat kedap air. Kepadatan kering tanah setelah dipadatkan, tergantung pada kadar air dan besarnya energi yang diberikan oleh alat pemadat. • Sifat kepadatan tanah berbutir halus (lempungan) dapat diketahui melalui pengujian pemadatan tanah di laboratorium dengan metode Standard atau Modified Proctor.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pemadatan tanah lempungan di laboratorium
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Kepadatan relatif (DR) digunakan untuk menunjukkan derajat kepadatan pasir dan hanya berlaku untuk tanah berbutir kasar dengan kadar butiran halus kurang dari 15%. Kepadatan relatif dihitung dengan rumus: DR = (emax – eo) / (emax – emin ) • dengan emax adalah angka pori pada keadaan paling lepas, dan emin adalah angka pori pada keadaan paling padat. • Kepadatan relatif juga dapat diketahui dengan menggunakan rumus: DR = (γd max/ γd) x [(γd-γd min)/ (γd-γd min)]
POKOK BAHASAN Kepadatan Relatif (tanah berbutir kasar) KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN Kepadatan relatif % Diskripsi 0 – 15 Sangat lepas 0– 4 PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK 15 – 35 Lepas 4 – 10 35 – 65 Agak padat 10 -30 INVESTIGASI GEOTEKNIK 65 – 85 Padat 30 – 50 85 - 100 Sangat padat SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN Nilai NSPT > 50
POKOK BAHASAN 2) Kuat Geser Tanah KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Kekuatan geser tanah ( f) di suatu titik pada suatu bidang menurut Coulomb adalah merupakan fungsi linier tegangan normal ( f) pada bidang tsb pada titik yang sama, yakni : • f = C + f tan Ø • Berdasarkan konsep dasar Terzaghi (1948), tegangan geser pada suatu tanah hanya dapat ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kekuatan geser tanah juga dapat dinyatakan sebagai fungsi tegangan normal efektif sebagai berikut : • f’ = C’ + f’ tan Ø’
Keruntuhan Geser Pada waktu runtuh , tegangan geser di sepanjang bidang runtuh ( ) mencapai kekuatan geser( f).
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Kekuatan geser juga dpt dinyatakan sbg tegangan utama (principle stress) 1 dan 3 pada keadaan runtuh di titik yang ditinjau. Garis selubung keruntuhan merupakan garis singgung lingkaran Mohr. Koordinat titik singgungnya adalah f dan , f, dimana : • f = ½ ( , 1 - , 3) sin 2Ə • , f = ½ ( , 1 - , 3) + ½ ( , 1 - , 3) cos 2Ə
Selubung Keruntuhan t Runtuh tan-1 (sin ) c c cos stress path Waktu pembebanan (Penggeseran)…. Tergantung dari konsolidasi s
Lintasan Tegangan (stress path) Waktu pembebanan … Lintasan tegangan adalah lokus dari tegangan titik t Lintasan tegangan s Lintasan tegangan adalah cara praktis untuk mengamati kemajuan peningkatan beban sehubungan dengan selubung keruntuhan
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK 3) Rembesan Semua jenis tanah dpt dilalui oleh air melalui pori-pori tanah. Tekanan air pori diukur relatif terhadap tekanan udara (atmosfir) dan bila sama dengan tekanan atmosfir, disebut sbg muka air tanah atau muka air freatik. Tanah yang ada di bawah muka air tanah, biasanya dalam keadaan jenuh sempurna dengan tingkat penjenuhan 100%. Pada umumnya, bertambah kecil ukuran partikel tanah, bertambah rendah koefisien kelulusan airnya. k dapat dihitung : k = 10*-2. D 10 *2 (m/s) D 10 adalah ukuran efektif butiran tanah dalam satuan mm. Nilai tipikal koefisien kelulusan air dari berbagai jenis tanah adalah : - kerikil - pasir campur kerikil - pasir halus, lanau dan lanau lempung - lampung dan lanau lempung : >1 cm/det : 10 -2 - 1 cm/det : 10 -5 s/d 10 -3 cm/det : < 10 -6 cm/det
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pengujian Rembesan di laboratorium Skema uji kelulusan air: (a) constant head, (b) falling head
POKOK BAHASAN Rumus rembesan mengikuti hukum Darcy a) Rumus cara constant head KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN k = QL/Ath (cm/dt) keterangan : k = koefisien kelulusan air (cm/dt), SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN Q = volume air (cm 3), L = jarak antara 2 pipa manometer (cm), PENYUSUNAN A = luas penampang benda uji (cm 2), PROGRAM INVESTIGASI t = waktu (dt), GEOTEKNIK h = perbedaan tinggi tekanan dari pipa INVESTIGASI manometer (cm). GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN b) Rumus cara falling head KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK keterangan : • a : luas penampang pipa tegak, mm 2 • A : luas penampang benda uji • L : panjang benda uji, mm • T : waktu, menit • h 1 dan h 2 : tinggi kolom air dalam pipa pengamatan, mm
POKOK BAHASAN 4) Konsolidasi KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Konsolidasi adalah termampatnya tanah yang disebabkan oleh proses keluarnya air pori dari butiran tanah secara berangsur-angsur akibat pembebanan secara konstan. • Semakin kecil koefisien permeabilitas suatu material, akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan air pori dari material tersebut, demikian pula penurunan yang terjadi juga akan semakin lambat.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Uji konsolidasi dilakukan untuk mengetahui parameter kompresibilitas (Cc, Cs, Cr), tegangan prakonsolidasi (σp’), koefisien konsolidasi (Cv), indeks kompresi (Cc), dan nilai kelulusan air (k). Berdasar hasil uji konsolidasi, dapat dihitung besarnya penurunan pondasi atau puncak timbunan tanggul dan bendungan.
POKOK BAHASAN Proses konsolidasi : KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Termampatnya butiran-butiran tanah akibat dari: • Kompresi air di dalam rongga-rongga butiran tanah, • Keluarnya air dari dalam pori-pori tanah. Pada awalnya beban diterima seluruhnya oleh air (pada kondisi ini tekanan air pori mencapai maksimum); secara perlahan-lahan seiring dengan waktu (time dependent), beban akan diteruskan ke butiran tanah secara gradual dan dlm waktu lama beban akan diterima seluruhnya oleh butiran tanah dmn tekanan air pori berlebih akan kembali ke tekanan awal/semula.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Rincian pengujian konsolidasi dapat dilihat pada SNI 032812 -1992 yg menunjukkan proses konsolidasi primer dan kompresi sekunder.
POKOK BAHASAN Tanah bersifat khusus KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Dalam penyiapan desain bangunan air, sering dijumpai tanah atau batuan alami yang bersifat khusus yang perlu diperhatikan dalam penanganannya, antara lain: tanah dispersif, tanah lunak, dan lain sebagainya. 1. Tanah dispersif. Dilapangan tanah dispersif dapat diperkirakan berdasar tanda-tanda yang sering terlihat di lapangan berupa rongga kecil sampai besar di permukaan tanah. Untuk memastikan apakah suatu tanah termasuk dipersif atau tidak, dilaboratorium biasanya dilakukan uji pinhole (SNI 03 -3405 -1994).
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pengujian Pinhole (Tanah dispersif) Uji dilakukan thd contoh tanah lempungan tidak terganggu atau remoulded. Benda uji ditempatkan di dalam alat pinhole dg memberi lubang sebesar 1 mm. Kemudian di aliri air dengan menjaga tinggi tekanan secara konstan, dg beda tinggi berturut-turut : 50 ; 180 ; 380 dan 1020 mm. Jumlah air yang mengalir ke dalam gelas ukur dalam waktu tertentu diukur dan warna air diamati.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK 2. Tanah lunak adalah tanah yang mempunyai kuat geser rendah dan sifat kompresibilitas tinggi. Pada umumnya lapisan tanah ini selalu dalam kondisi terendam air atau mempunyai kadar air yang tinggi. Tanah lunak banyak dijumpai dipesisir timur Sumatra, Kalimantan dan Papua. Apabila tidak diselidiki secara seksama jenis tanah ini dpt menimbulkan masalah ketidakstabilan dan pergerakan/deformasi berlebihan yang membahayakan bangunan diatasnya. Tanah yang dimaksud dapat berupa tanah lempungan atau lanauan baik mengandung organik maupun inorganik.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pengujian Batuan Sifat fisik : • • • berat spesifik, berat satuan, porositas, serap lembab, permeabilitas; modulus elastisitas dinamis, nilai poison dinamis; stabilitas terhadap pembasahan dan penyerapan air; pengembangan (swelling) dan tekanan akibat peredaman, dll.
POKOK BAHASAN Sifat mekanik : KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • • • kekuatan terhadap pemampatan bebas (unconfined compressive strength), modulus deformasi (elastis), nilai poison triaksial-konstanta kekuatan batuan (c, ), modulus deformasi, nilai poison; geseran langsung kekuatan geser, konstanta batuan : tegangan tarik Brasilian
POKOK BAHASAN v. Penyusunan program Investigasi geoteknik KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Untuk memperoleh data fondasi dan material bangunan, investigasi yang dilakukan mencakup: • investigasi geoteknik permukaan • investigasi geoteknik bawah permukaan. Sesuai dengan tahapan pembangunan bendungan, kegiatan investigasi geoteknik dibagi atas investigasi geoteknik pendahuluan dan investigasi geoteknik rinci, baik untuk proyek baru maupun proyek rehabilitasi.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Secara umum lingkup kegiatan penyelidikan mencakup: • pengumpulan data • penyelidikan geoteknik pada calon lokasi bangunan utama dan bangunan besar lainnya • pengambilan contoh tanah pada trase saluran dan bangunan • penyelidikan bahan bangunan • uji laboratorium • pelaporan yang mencakup evaluasi, kesimpulan dan saran. Untuk memperoleh data fondasi dan material bangunan, penyelidikan yang dilakukan, mencakup: • penyelidikan geologi teknik permukaan • penyelidikan geoteknik bawah permukaan.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v Pengumpulan Data Pengumpulan dan pengkajian data yang tersedia mutlak diperlukan dalam perencanaan investigasi geoteknik. Hasil kajian data dan informasi ini akan sangat membantu pekerjaan lapangan, penentuan lokasi dan kedalaman pemboran, serta mengetahui informasi sejarah dan geologi yang sangat penting yang perlu disajikan dalam laporan geoteknik.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Investigasi geoteknik, biasanya dilakukan pada tahap studi kelayakan, desain awal (basic design), desain rinci dan pelaksanaan konstruksi, serta pada pekerjaan rehabilitasi. Penyelidikan Geoteknik dilakukan pada bendungan utama dan pelana, bangunan pelengkap dan borrow area/quarry untuk mengevaluasi : • Kondisi fondasi dan kedua tumpuan; • Cara perbaikan fondasi yang dibutuhkan; • Penggalian lereng; • Persediaan dan karakteristik bahan urugan; • Kemungkinan dewatering yang diperlukan.
Contoh adanya mata-mata Air saat konstruksi, Bendungan Gondang, 2017
Contoh penanganan mata air saat konstruksi Bendungan Gondang, 2017
POKOK BAHASAN v. Peninjauan Lapangan KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Peninjauan lapangan ke lokasi rencana proyek diperlukan untuk memperluas informasi mengenai topografi, geologi, geoteknik, dan kondisi jalan masuk. Data dan informasi ini akan sangat membantu dalam penyusunan program dan rencana investigasi geoteknik, termasuk penyusunan spesifikasi dan rencana anggaran biaya.
POKOK BAHASAN v Komunikasi Dengan Perencana/Pemberi Tugas KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Selama pelaksanaan investigasi geoteknik, perlu dilakukan diskusi secara berkala antara tenaga ahli geoteknik dengan pengawas lapangan. Hal ini akan membantu memberikan informasi kepada pihak perencana mengenai kondisi yang tidak biasa atau kesulitan dan perubahan yang ditemukan. Frekuensi komunikasi bergantung pada keadaan lokasi proyek dan permasalahan yang dihadapi. Formulir informasi investigasi geoteknik lapangan juga dapat digunakan untuk memperjelas komunikasi persyaratan umum program investigasi kepada semua personil.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Penyelidikan geoteknik untuk proyek baru Penyelidikan geoteknik pendahuluan • Penyelidikan geoteknik pendahuluan atau tahap pemilihan, dimaksudkan untuk mengumpulkan data geoteknik guna menentukan pilihan lokasi, tipe dan ukuran bangunan utama. Penyelidikan geoteknik tahap desain awal • Untuk memperoleh data-data geoteknik yang diperlukan untuk menyiapkan desain awal. Penyelidikan dilakukan di lokasi bangunan utama. Penyelidikan geoteknik tahap desain rinci • Melengkapi data-data geoteknik yang diperlukan untuk menyiapkan desain rinci dan perkiraan biaya rinci konstruksi, serta untuk memperoleh informasi geoteknik lapangan secara khusus pada lokasi-lokasi tertentu guna mengurangi risiko kondisi tanah yang tidak terduga selama konstruksi.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Penyelidikan geoteknik untuk proyek rehabilitasi Investigasi geoteknik pendahuluan perlu dilakukan pada proyek rehabilitasi/perbaikan bangunan air, spt rehab lereng bendungan yang longsor, bang air yang mengalami penurunan, bocoran pada pipa pengeluaran, dll. Investigasi geoteknik rinci tsb tergantung pada: - kondisi fasilitas/bangunan yang akan direhabilitasi dan jenis serta tingkat kerusakannya. - apakah bangunan akan diperbaiki seperti keadaan aslinya atau akan diperbaharui. - jika bangunan akan diperbaharui, adakah perubahan pada geometri, lokasi, pembebanan dan struktur yang direncanakan (mis tanggul, gorong-gorong); dll.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v. Program Investigasi Lapangan Program investigasi geoteknik lapangan harus direncanakan oleh tenaga ahli geoteknik berdasarkan hasil pengumpulan dan pengkajian data yang tersedia. Jenis investigasi geoteknik yang dilakukan dilapangan, antara lain sebagai berikut: • interpretasi penginderaan jarak jauh (remote sensing) atau interpretasi foto udara. • pemetaan geologi teknik • pendugaan geofisik; • pemboran inti dan pemboran tangan • pembuatan lubang uji (sumuran uji, paritan uji, terowong uji) • pengambilan contoh tak terganggu; • pengambilan contoh terganggu, bahan beton dan batu • pengujian lapangan
Investigasi geoteknik untuk desain awal dan desain rinci No. 1. Uraian Desain awal Desain rinci INVESTIGASI a) Pemetaan x b) Pemetaan rinci x x c) Investigasi pondasi - Geolistrik x - Sondir (CPT) x - Bor tangan x - Bor inti, sampling, SPT, permeabilitas x x x a) Bor tangan x x b) Sumur uji dan pengambilan contoh x x , vane shear, muka air tanah, dll - Sumur uji, paritan, dll - Pengujian laboratorium 2. INVESTIGASI MATERIAL URUGAN Tanah terganggu c) Pengujian laboratorium, mineralogi, dll
Lanjutan. . . 3. METODE ANALISIS Desain awal Desain rinci a) Beban/berat timbunan x x b) Beban luar x x c) beban akibat air tanah/pori x x Pembebanan 4. STABILITAS a) Keseimbangan (equilibrium) b) Elastoplastis (FEM) c) Squeezing 5. x x x PENURUNAN (SETTLEMENT) a) 1 -D konsolidasi primer x b) Elastoplastis (FEM) c) Kompresi primer dan sekunder d) Deformasi elastoplastis FEM x x
POKOK BAHASAN v. Investigasi Geoteknik Lapangan KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pada umumnya, ada lima jenis metode investigasi geoteknik lapangan sebagai berikut, disamping pemetaan geologi teknik (lihat SNI 03 -2849, Tata cara pemetaan geologi teknik lapangan), yaitu: • interpretasi penginderaan jarak jauh (remote sensing), dan foto udara; • investigasi geofisik; • pengambilan contoh terganggu; • pengambilan contoh tidak terganggu; • pengujian lapangan.
POKOK BAHASAN • KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • Penyelidikan Permukaan Pemetaan Geologi Penyelidikan geologi permukaan perlu dilakukan pada tahap desain awal maupun desain rinci yg mencakup: kajian data, orientasi lapangan, pengamatan thd singkapan, dan pemetaan geologi. Peta dasar yang digunakan berupa foto udara atau peta topo : - Peta wilayah dengan skala 1: 50. 000 sampai 1: 100. 000 - Peta semi detil lapangan skala 1: 10. 000 sampai 1: 25. 000 - Peta detil dengan skala 1: 500 sampai 1: 5. 000 Data yang diperoleh dari investigasi ini harus dpt memberi informasi mengenai: stratigrafi; struktur geologi; orientasi bidang diskontinyuitas seperti struktur sesar; kekar; jurus; kemiringan lapisan; jenis dan sifat batuan; hidrogeologi; daerah longsoran; lokasi sumber material timbunan dan agregat beton.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Penyelidikan Permukaan Pendugaan Geofisik Pengujian geofisik yang biasa digunakan adalah resistivitas permukaan (SR = Surface resistivity), penetrasi tanah dengan radar (GPR = ground penetrating radar), dan konduktivitas elektromagnit (EM). Penyelidikan ini akan sangat membantu untuk hal-hal sbb : • Menentukan stratigrafi tanah, • Mendeteksi perubahan dalam satuan batuan, dan lokasi lubang/rongga bawah tanah pada formasi karst,
POKOK BAHASAN Penyelidikan Permukaan Pendugaan Geofisik KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Investigasi Bawah Permukaan • Investigasi ini dimaksudkan untuk melakukan klasifikasi batuan fondasi berdasarkan sifat-sifat teknis, antara lain, kondisi geologi yang mencakup jenis dan sifat batuan baik fisik, mekanik, maupun sifat hidrauliknya, serta mengumpulkan data lengkap guna menentukan tipe bendungan, batas galian serta perbaikan fondasi. • Kondisi diatas dapat diketahui dari hasil pemboran inti. Selain pemboran inti, metode lain yang lazim digunakan adalah pendugaan geo fisik dengan survai seismik dan terowongan uji. • Secara umum lokasi dan kuantitas investigasi ini ditetapkan dengan mempertimbangkan tipe dan ukuran bendungan, serta kondisi geologi setempat.
POKOK BAHASAN Mesin bor putar (Rotary drilling machine) KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Selama pengeboran dapat dilakukan berbagai uji lapangan : -Uji penetrasi standar (SPT) setiap kedalaman 2 meter atau setiap pergantian lapisan. -Uji permeabilitas setiap kedalaman 1, 5 3 meter (uji packer, open end test) disesuaikan dg karakteristik formasi batuannya. -Disamping itu juga dapat dilakukan pengambilan contoh tanah tak terganggu (undisturbed samples).
Pengeboran menggunakan mesin bor putar
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK (a)Perlengkapan bor auger , (b) matabor berbentuk jari dan ekor ikan (fish tail), (c) batang bor, (d) bor auger dan sambungannya
Uji lapangan/insitu: - uji penetrasi standar (SPT), - uji sondir (CPT): tek konus qc dan friksi fc unt lempung sangat lunak~padat. - uji dilatometer (DMT): modulus elastisatas, kuat geser pasir, lanau, lempung - pressure meter (PMT): koefisien tekanan tanah kondisi diam K 0 - uji geser baling (VST): kuat geser tak terdrainasi lempung lunak, kaku dan lanau. Uji lapangan juga dpt dilakukan pada sumuran atau terowong uji: uji cepat rambat gelombang elastis, uji deformasi, uji geser, dll. UJI LAB MEKTAN, meliputi: • Sifat fisik, antara lain : berat spesifik (Gs), berat isi ( n), kadar air (Wn), analisis butiran (m%), batas-batas Atterberg, hidrometer. • Sifat teknik antara lain : uji geser langsung (DS), konsolidasi (Cc, Cv, Es), triaksial : consolidated undrained, unconsolidated, consolidated drained. Uji permeabilitas, dan bila perlu uji dispersif. UJI LAB BATUAN, meliputi: - Sifat fisik, a. l : berat jenis, absorbsi, ketahanan, abrasi, dll - Sifat teknik, a. l : Kuat tekan, triaksial, geser langsung, dll.
PENGUJIAN DI LAPANGAN • Uji penetrasi dinamik; menggunakan Cone Penetration Test (CPT) atau lebih dikenal dengan sondir kapasitas 2 ton atau piezocone elektrik untuk mengetahui perlawanan konus dan tekanan air pori serta uji disipasi di lapangan. Uji penetrasi konus/sondir adalah uji lapangan yang paling dikenal di Indonesia, karena dapat dilakukan dengan cepat, ekonomis, dan memberikan gambaran profil lapisan tanah yang kontinyu. • Uji CPT dapat digunakan untuk tanah lempung sangat lunak sampai pasir padat, tetapi tidak memadai untuk kerikil atau batuan. Uji CPT memberikan hasil yang lebih akurat dan lebih dapat dipercaya (lebih handal) untuk analisis, tetapi tidak dapat digunakan untuk pengambilan contoh tanah. • Akhir-akhir ini, telah dilakukan tambahan sensor untuk membentuk alat khusus seperti konus resistivitas, konus akustik, konus getar, alat tekanan konus, dan konus tegangan lateral. Selain itu, dengan tambahan penyaringan, pengerasan, dan digitalisasi telah digabung dengan probe,
PENGUJIAN IN SITU PIEZOCONE DG BANTUAN ALAT SONDIR SEDANG
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Penetrometer konus termasuk friksi elektrik dan jenis-jenis pisokonus
POKOK BAHASAN • • KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK • • Uji geser baling (VST = vane shear test) digunakan untuk mengevaluasi kuat geser tak-terdrainase dari lempung lunakkaku dan lanau. Uji ini terdiri atas proses pemasukan baling-baling ke dalam lempung dan diputar menggunakan alat pemutar pada sumbu vertikal, sesuai dengan standar SNI 06 -2487 atau ASTM D 2573. Rasio dari kedua parameter kekuatan puncak dan contoh terganggu (remolded) yang diuji, disebut sensitivitas (St). Pemilihan ukuran baling biasanya bergantung pada karakteristik konsistensi dan kekuatan tanah. Baling standar mempunyai geometri empat persegi dengan diameter D = 65 mm, tinggi H = 130 mm (H/D = 2), dan tebal mata pisau e = 2 mm.
Alat vane shear test yang cukup teliti
POKOK BAHASAN Sumur Uji (Test Pit) KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Maksud dari penggalian sumuran uji ini adalah : • Pengamatan visual perlapisan tanah dan diskripsinya. • Mencari kelongsoran/struktur geologis dg memperluas sumur uji menjadi paritan untuk mendapatkan kedalaman lapisan batuan yg dikehendaki. • Cara yang mudah dan murah untuk penggalian dan untuk menetapkan kedalaman lapisan batuan. • Mengadakan pengujian in-situ skala besar termasuk percobaan daya dukung pelat dan percobaan pembebanan horisontal. • Mengambil contoh tanah tak terganggu (block samples dan tabung) serta tanah terganggu (material timbunan di borrow area) untuk pengujian pemadatan di laboratorium (Proctor test).
CONTOH SUMUR UJI (TEST PIT)
POKOK BAHASAN Pengambilan block sample dan deskripsi tanah di sumur uji KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN Terowong Uji (Adit) KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membuat "exploratory adit" atau terowongan uji, yaitu terowongan berukuran kecil (kurang lebih 2 m x 2 m), dengan tujuan: • Mengetahui keadaan geologi bawah permukaan di tempat lintasan rencana terowongan. • Pengujian lapangan ("insitu test), antara lain: "loading test", "shear test", "flat jack test" dan lain sebagainya. Data yang diperoleh adalah log "exploratory adit", yaitu deskripsi geologi dinding kiri, kanan, dan atap "exploratory adit", yang antara lain memuat: litologi berikut sifat fisiknya, diskontinuitas, rembesan air tanah, hasil-hasil pengujian yang dilakukan dan lain sebagainya.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK v Prosedur Pencatatan Hasil Pengeboran Inti Pencatatan hasil pengeboran tanah dan batuan (inti) harus dilakukan selengkap mungkin sesuai dengan kondisi lapangan, singkat dan jelas. Tingkat rinciannya akan sangat membantu menjelaskan tujuan investigasi maupun maksud penggunaan hasil pencatatan pengeboran. Pengeboran untuk fondasi bangunan air biasanya diperlukan lebih rinci sesuai dengan tingkat pelapukan yang dibandingkan dengan bentuk struktur batuannya. Demikian juga untuk perencanaan penggalian terowongan, penjelasan bentuk/struktur batuan diperlukan lebih terperinci.
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Pengambilan inti sebagai indek kualitas (RQD) massa batuan
POKOK BAHASAN v Penyimpanan Inti ke dalam peti (core box) KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
CONTOH CORE BOX
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Penutupan lubang hasil pengeboran Bekas lubang bor harus ditutup dengan baik, dengan alasan pertimbangan keselamatan dan pencegahan pencemaran lapisan tanah dan air tanah. Penutupan bor mutlak diperlukan untuk proyek terowongan, karena lubang bor terbuka akan memberi kesempatan aliran air masuk tidak terkontrol atau jalan udara tertekan. Lubang-lubang harus diisi dengan beton ringan atau beton aspal. Pengisian kembali lubang bor umumnya dilakukan dengan menggunakan campuran bahan injeksi (grout).
POKOK BAHASAN Proyek : Lokasi Proyek : No. Proyek : PENCATATAN HASIL PENGEBORAN (Log of Boring) Lembar no 1 dari…… Tanggal pengeboran : Cara pengeboran : Tipe mesin bor KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN Pencatatan oleh : Mata bor : Ukuran/Tipe : Dibor oleh : : Kedalaman air semu (apparent) : jam, m; K. A. T Diperiksa oleh : Kedalaman total pengeboran (m) : Berat palu /tinggi jatuh : m setelah K. A. T setelah Elevasi permukaan (m) : m jam Keterangan : Pengisian ulang lubang bor : Elevasi datum (m) : INVESTIGASI GEOTEKNIK 0, 0 1, 0 2, 0 3, 0 dst Indeks plastisitas (%) Uji lainnya Batas cair (%) Kadar air (%) Pocket pen. (k. Pa) DESKRIPSI MATERIAL DAN KETERANGAN LAINNYA Elevasi (m) Tahanan pengambilan contoh Nomor Tipe Lokasi SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Kedalaman (m) Contoh tanah
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Contoh isi laporan penyelidikan geoteknik 1. Summary 2. Pendahuluan 3. Lingkup pekerjaan 4. Deskripsi lapangan 5. Program penyelidikan lapangan dan pengujian setempat 6. Uji kelulusan air lapangan 7. Pembahasan uji laboratorium yang dilakukan 8. Informasi kondisi lapangan, susunan geologi dan topografi 9. Rangkuman kondisi geoteknik dan profil tanah 10. Pembahasan interpretasi dan rekomendasi 10. 1 Umum 10. 1. 1 Jenis tanah/batuan lapisan dasar dan fondasi 10. 1. 2 Sifat-sifat tanah/batuan 10. 2 Kondisi/pengamatan air tanah 10. 3 Topik khusus (misal sifat-sifat dinamik, kegempaan, lingkungan) 10. 4 Analisis kimiawi 1. Kesimpulan dan saran-saran Daftar pustaka Daftar Lampiran A Rencana lokasi bor dan profil geoteknik Lampiran B Log bor uji dan log inti dengan foto-foto inti Lampiran C Pendugaan uji penetrasi konus Lampiran D Hasil-hasil uji dilatometer, alat ukur tekanan, geser baling Lampiran E Data survei geofisik Lampiran F Hasil-hasil uji kelulusan air lapangan dan uji pemompaan Lampiran G Hasil-hasil uji laboratorium Lampiran H Informasi yang tersedia Daftar gambar Daftar tabel
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Contoh tata letak, bangunan pelimpah dan pengeluaran bendungan Tilong
Contoh penampang geologi, kekuatan batuan dan kelulusan POKOK BAHASAN pada as bend. Tilong KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN Contoh Profil geoteknik berdasarkan data pengeboran KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
POKOK BAHASAN KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK Contoh Penampang Geologi Sumbu Bendungan Bajulmati
POKOK BAHASAN Contoh penampang nilai lugeon maindam bajulmati sebelum grouting KLASIFIKASI TANAH DAN BATUAN SIFAT METERIAL TANAH DAN BATUAN PENYUSUNAN PROGRAM INVESTIGASI GEOTEKNIK
SEKIAN TERIMA KASIH KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI © Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017
- Slides: 94