GELAGAR GELAGAR ISTILAH KOMPONEN Pengertian jembatan gelagar ialah
GELAGAR
GELAGAR. .
ISTILAH KOMPONEN
Pengertian jembatan gelagar ialah sesuatu jembatan yang konstruksi utamanya (bagian atasnya) terdiri atas beberapa buah gelagar, yang dikonstruksikan sedemikain rupa dan diletakkan diatas dua buah perletakan GELAGAR
Gelagar melintang sebagai pengaku shear connector sebagai pengikat balok baja dengan platbeton
. Keseragaman (homogenitas) Pembuatan bahan baja dilakukan dengan cara pabrikasi sehingga keseragaman dari sifat baja lebih terjamin bila dibandingkan dengan bahan lain yang dilakukan dilapangan seperti beton. Hal ini memungkinkan para perencana dapat mengharapkan elemen-elemen dari konstruksi betingkah laku sesuai dengan yang diduga (diperhitungkan). Dengan demikian bisa dihindari terdapatnya bahan yang biasanya terjadi dalam perencanaan akibat ketidakpastian.
Sifat sifat Baja Kekuatan tinggi Baja bisa diproduksi dengan bermacam-macam kekuatan yang biasa dinyatakan dengan kekuatan tekan lelehnya atau oleh kekuatan tarik batasnya. Walaupun bahan baja dari jenis bahan yang paling rendah kekuatannya bila dibandingkan dengan bahan lain baja tetap mempunyai perbandingan pervolume yang tinggi dari bahan lainnya. Hal ini memungkinkan perencanaan sebuah konstruksi baja akan memberikan kelebihan ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profil yang dipakai. a
PROFIL BAJA
. Tentukan data – data konstruksi mutu baja mutu beton Spesific grafity Profil Baja yang dipakai Penampang profil baja yang digunakan L/d > 1. 25 x b/tf
Kontrol Tegangan (KIP) Fskip = fs – (c 1 -250)/ (c 2 – 250) x 0, 3 x fs c 1 = L 1 x d (b x tf) c 2 = 0, 63 x Es/fs c 2 > c 1 > 250 L 1 = jarak balok literal (pengaku )
Gelagar biasa
PENGEERTIAN BALOK KOMPOSIT Konstruksi balok komposit adalah sebuah konstruksi yang bahan-bahannya terdiri dari dua buah jenis material yang berbeda sifatnya, yang disatukan sedemikian rupa sehinggga bekerja sama memikul beban, dimana sebelum menyatukan salah satu dari kedua-dua bahan tadi mampu memikul beban tertentu.
Gelagar Komposit P
b w = 1/6. b. (2 h) b 2 = 1/6. 4. h 2. b w = 1/3. b. h 2 w 2 h = 1/6. b. h 2+1/6. b. h 2 2 h 2 w= 1/3. b. h
. • TEGANGAN DAN REGANGAN BAJA
. Tegangan lentur yang diijinkan oleh AISC dapat dilihat dari AISC 1. 5. 1. 4. sebesar : Fb = 0, 66 Fy Fb = 2/3 Fy dalam hal ini Fb = Tegangan ijin baja (psi) Fy = Tegangan leleh baja (psi)
. • Table Tegangan
. Perbandingan Sifat baja dan beton
. Lebar efektif slab beton (Bef ) ditentukan dari nilai terkecil L / 4 atau L/12, b+S/2, b+16 t 12 x h dan S, dimana, L = Panjang bentang (m) h = Tebal slab beton (m) s = Jarak gelagar memanjang (m)
. bef Gelagar pinggir Dengan plat dengan Plat satu sisi b b b S b b bf S
. ANGKA EKIVALENSI n = Es/Ec dimana : n = angka ekivalensi Es = modulus elastisitas baja Ec = modulus elastisitas beton
. Luas penampang beton transformasi Act = Bef x h/n Luas penampang komposit Acom = A + Act Momen statis penampang terhadap sisi bawah balok Acom x ybs = A x d/2 + Act x (d+h/d)
, Ybs = [(A x d/2 + Act x (d+h/2)] / Acom Jarak sisi atas profil baja terhadap garis netral Yts = d – ybs Jarak sisi atas slab beton terhadap garis netral Ytc = h + yts
. I com = Ix baja + Abjx(d/2 -yts)2 + 1/12 x. Befxh 3 + Actx(ytc-h/2)2 Tahanan momen penampang komposit, Sisi atas beton Wtc = Icom / ytc
. Sisi atas baja Wbs = Icom / ybs Sisi bawah baja Wts = Icom / yts Tegangan ijin lentur beton Fc = o, 4 x fc’ Tegangan ijin Lentur baja Fs = 0, 8 x fs
. Beban yang bekerja sebelum komposit adalah : Beban mati (QD) terdiri dari, Berat sendiri profil baja Berat diafragma Berat perancah dan bekesting dari kayu Berat slab beton
. Beban hidup (QL) : Beban hidup pekerja pada saat pelaksanaan Beban girder sebelum komposit adalah: Qt = QD + QL Momen maksimum akibat beban mati M = 1/8 x Qt x L 2
. Tegangan lentur yang terjadi F = M x 106/Wx Syarat : F < Fskip Lendutan yang terjadi d = 5/384 x Qt x L 4 / (Es x Ix) Syarat : d < L/240
. girder pada saat komposit Beban yang bekerja sesudah komposit adalah Beban mati (MS) terdiri dari : * berat sendiri profil *berat diafragma * berat slab beton
. QMS = Berat sendiri profil + Berat diafragma + Berat slab beton Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati MMS = 1/8 x QMS x L 2 (momen) VMS = ½ x QMS x L 2 (gaya geser)
. Beban mati tambahan (MA) : *aspal *air hujan QMA = Berat aspal + Berat air hujan
. Momen dan gaya geser maksimum akibat beban mati tambahan MMA = 1/8 x QMA x L 2 VMA = ½ x QMA x L 2
. Beban Lajur D Beban kenderaan yang berupa beban lajur “D” : beban terbagi rata UDL, ( Uniformly Distributed Load ) beban garis KEL (Knife Edge Load)
Q = 8 k. Pa untuk L ≤ 30 m Q = 8 x (0, 5 + 1/5 L) untuk L > 30 m
. KEL mempunyai intensitas P = 44, 00 k. N/m Faktor beban dinamis (dynamic Load Alloance) untuk KEL : DLA = 0, 4 UNTUK L ≤ 50 m DLA = 0, 4– 0, 0025 x (L-50) UNTUK 50 < L < 90 m DLA = 0, 3 untuk L ≥ 90 m
BEBAN LAJUR D
. QTD = Q x s dan PTD = (1+DLA) x p x s • Momen dan gaya geser maksimum akibat beban lajur “D” adalah : • MTD = 1/8 x QTD x L 2 + ¼ x PTD x L • VTD = ½ x QTD x L + ½ x PTD
Gaya rem (TB) Pengaruh pengereman dari lalu lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja pada jarak 1, 80 m dari permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem tergantung panjang total jembatan (Lt)
. Gaya rem. TTB=250 k. N untuk Lt ≤ 80 m Gaya rem. TTB = 250 + 2, 5 x (Lt – 80) k. N untuk 80 < Lt < 180 m Gaya rem. TTB=500 Kn untuk Lt ≥ 180 m Besarnya gaya rem TTB = 250/n
. Momen dan gaya geser maksimum akibat gaya rem adalah : MTB = ½ x TTB x y VTB = TTb x (y/L)
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kenderaan dengan tinggi 2 m diatas lantai jembatan. Untul lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. b=1, 75 m =2 m
Beban Angin (TEW ) TEW = 0, 0012 x Cw x (Vw 2) : Cw = Koefisien seret =(1, 25) Vw = Kecepatan angin rencana = (35 m/det)
. Transfer beban angin kelantai jembatan adalah : QEW = 1/2 h/x x TEW Momen dan gaya geser maksimum akibat gaya rem adalah : MEW = 1/8 x QEW x L 2 VEW = ½ x QEW x L
. Koefisien seret (CEW )
. Kecepatan Angin Rencana ”VW”
Beban Gempa (EQ)
. QEQ = 0. 1 x (QMS + QMA) Momen dan gaya geser maksimum akibat beban gempa adalah : MEQ = 1/8 x QEQ x L 2 VEQ = ½ x QEQ x L
. Gaya gempa vertikal Pada balok dihitung percepatan vertikal kebawah (0, 1 x g ) g = percepatan grafitasi Gaya gempa vertikal rencana TEW = 0, 1 x Wt Wt = Berat Total Struktur yang berupa berat sendiri dan beban merata tambahan
TEGANGAN PADA GIRDER
. Tegangan pada sisi atas beton ftc = M x 106 / (n x Wtc) Tegangan pada sisi atas baja 6 fts = M x 10 / Wts Tegangan pada sisi bawah baja fbs = M x 106 / Wbs
Lendutan pada girder komposit Lendutan maksimum pada girder akibat : Beban merat (Q) ∂ max = 5/384 x Q x L 4 / (Es x Icom) Bebean terpusat (P) ∂ max = 1/48 x P x L 3 / (Es x Icom) Beban momen (M) ∂ max = 1/(72√ 3) x M x L 2 / (Es x Icom)
Perhitumgan shear connector
. Momen statis penampang tekan beton yang ditransformasikan adalah: Qmax = Vmax x Sc / Icom Luas Penampang geser Asv = π/4 x D 2 x 2 Tegangan ijin geser fsv = 0, 6 x fs Kekuatan 1 buah shear connector Qsv = Asv x fsv
, Jumlah shear connector dari tumpuan sampai ¼ L adalah : n = ¼ qmaks x L / Qsv dengan jarak s = L / (4 x n)
. Jumlah shear connector dari ¼ L sampai tengah bentang adalah : n = 1/8 x qmaks x L / Qsv dengan jarak s = L / (4 x n)
. Perhitungan gelagar melintang (balok diafragma) Gaya – gaya yang mempengaruhi : Berat sendiri profil dan RPI (ΣP 1) Dimana P 1 = 5% dari Vmaks Beban- beban yang bekerja pada balok diafragma dapat dilihat pada gambar
. Mmaks = 1/8 x q x L 2 + ¼ x RP 1 x L Momen Tahanan W = Mmax / Fs Syarat : W < Wprofil
- Slides: 64