Gejala Fitotoksisitas Kontrol C subavenium Gejala Fitotoksisitas Kontrol
Gejala Fitotoksisitas Kontrol C. subavenium
Gejala Fitotoksisitas Kontrol C. verum
Parameter toksisitas minyak biji A. squamosa, minyak atsiri C. multiflorum, serta campuran ekstrak T. vogelii + A. squamosa + C. multiflorum Bahan uji b ± GBb LC 50 LC 95 C. multiflorum 5, 975 ± 0, 509 0, 404 0, 762 A. squamosa 4, 283 ± 0, 309 0, 230 0, 558 Campuran T. vogelii + C. multiflorum + A. squamosa (2: 1: 1) 3, 587 ± 0, 373 0, 285 0, 820
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii pada berbagai konbinasi campuran pelarut, minyak tanaman lain, dan surfaktan (untuk semua campuran, bobot ekstrak T. vogelii 0, 1 g) No Pelarut Minyak nabati Surfaktan 1 Metanol 0, 3 ml - Tween 80 0, 1 ml 2 Solvesso R-100 0, 3 ml - Tween 80 0, 1 ml 3 Metanol 0, 3 ml - Span 80 0, 1 ml 4 Metanol 0, 3 ml - Tween 80 + Span 80 0, 05 ml + 0, 05 ml Kestabilan emulsi setelah 2 jam Stabil (tidak terjadi pemisahan lapisan atau terbentuk endapan) Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 2% - 5% (rata-rata 3, 7%, tidak stabil) Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% dan terbentuk endapan 1, 5% - 2% (tidak stabil) Terbentuk endapan 4% (tidak stabil)
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan) No Pelarut Minyak nabati 5 Solvesso R-100 0, 3 ml - 6 Metanol 0, 3 ml - 7 Solvesso R-100 0, 3 ml - 8 - Minyak sawit 0, 3 ml Surfaktan Tween 80 + Span 80 0, 05 ml + 0, 05 ml Agristick 0, 1 ml Tween 80 0, 1 ml Kestabilan emulsi setelah 2 jam Terbentuk endapan 4% (tidak stabil) Terbentuk endapan 1% - 2% (kurang stabil) Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% - 6% (rata-rata 3%, tidak stabil) Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 3% - 6% dan endapan 3% (rata 4, 7%, tidak stabil)
- Slides: 5