Gangguan pada Keseimbangan Cairan Elektrolit Kelompok 9 Nola
Gangguan pada Keseimbangan Cairan & Elektrolit Kelompok 9 üNola Asril ü Ratna Juwita ü Silvia Handayani ü Sarie Andhika Putri
Cairan Tubuh Cairan Intrasel (CIS) Cairan Ekstrasel (CES) Elektrolit Mineral Sel #
Elektrolit KATION Na+ Ca 2+ K+ Mg 2+ ANION Klorida (Cl-) Bikarbonat (HCO 3 -) Fosfat (PO 3 -) #
Pergerakan Cairan Tubuh • Difusi • Osmosis • Filtrasi • Transport aktif #
Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel #
Pengaturan Osmolaritas Cairan Ekstrasel • Perubahan Osmolaritas di Nefron • Mekanisme Haus Dan Peranan Vasopresin (Antidiuretic Hormone/ADH) #
Masukan & Haluaran pada Orang Dewasa / 24 Jam MASUKAN Cairan oral 1300 ml HALUARAN Urine 1500 ml Air dalam makanan 1000 ml Feses 200 ml Air hasil metabolisme 300 ml Tidak kasat mata; paru-paru 300 ml Kulit 600 ml TOTAL 2600 ml TOTAL 2600 ml #
Test Laboratorium untuk Mengevaluasi Status Cairan • Osmolaritas urine 50 – 1400 m. Osm/kg • Berat Jenis Urine 1. 001 sampai 1. 040 • Nitrogen Urea Darah (BUN) 10 – 20 mg/dl. • Kreatinin serum 0, 6 – 1, 5 mg/dl • Hematokrit 40% - 54% (pria) 37% - 47% # (wanita)
Kadar Elektrolit Utama dalam Cairan Tubuh PLASMA INTRASEL Natrium 142 m. Eq 10 m. Eq Kalium 4 m. Eq 160 m. Eq Kalsium 5 m. Eq - Magnesium 3 m. Eq 35 m. Eq 154 m. Eq/L 205 m. Eq/L 103 m. Eq 2 m. Eq Bikarbonat 27 m. Eq 8 m. Eq Fosfat 2 m. Eq 140 m. Eq Sulfat 1 m. Eq - Asam – asam organik 5 m. Eq - Protein 16 m. Eq 55 m. Eq 154 m. Eq/L 205 m. Eq/L KATION TOTAL ANION Klorida TOTAL #
Gangguan Keseimbangan Cairan Ketidakseimbangan Isotonik Sindrom Ruang-Ketiga Ketidakseimbangan osmolar #
Gangguan Keseimbangan Elektrolit ü Hiponatremia & Hipernatremia ü Hipokalemia & Hiperkalemia ü Hipokalsemia & Hiperkalsemia ü Hipomagnesemia & Hipermagnesemia ü Hipokloremia & Hiperkloremia ü Hipofosfatemia & Hiperfosfatemia #
Tes Rentang Rujukan Satuan SI Natrium serum 135 -145 m. Eq/L 135 -145 mmol/L Kalium serum 3, 5 -5, 5 m. Eq/L 3, 5 -5, 5 mmol/L Kalsium serum total 8, 5 -10, 5 mg/dl 2, 1 -2, 6 mmol/L (+ 50% dalam bentuk terionisasi) Magnesium serum 1, 5 -2, 5 m. Eq/L 0, 80 -1, 2 mmol/L Fosfor serum 2, 5 -4, 5 m. Eq/L 0, 80 -1, 2 mmol/L Klorida serum 100 -106 m. Eq/L 100 -106 mmol/L 24 -30 m. Eq/L 24 -30 mmol/L 280 -295 m. Osm/kg 280 -295 mmol/L Nitrogen urea darah (BUN) 10 -20 mg/dl 3, 5 -7 mmol/L dari urea Kreatinin serum 0, 7 -1, 5 mg/dl 60 -130 umol/L Kandungan karbon dioksida Osmolalitas serum Rasio BUN terhadap kreatinin Hematokrit 10 : 1 Pria : 44 -52% Fraksi volume : 0, 44 -0, 52 Wanita : 39 -47% Fraksi volume : 0, 39 -0, 47 #
Tes Rentang Rujukan Satuan SI Glukosa serum 70 -110 mg/dl 3, 9 -6, 1 mmol/L Albumin serum 3, 5 -5, 5 g/dl 3, 5 -5, 5 g/d. L Natrium urin 80 -180 m. Eq/hari 80 -180 mmol/hari Kalium urin 40 -80 m. Eq/hari 40 -80 mmol/hari Klorida urin 110 -250 m. Eq/hari 110 -250 mmol/hari 1, 025 -1, 035 = rentang fisiologis setelah 1, 025 -1, 035 Berat jenis urin restriksi cairan 1, 010 -1, 020 = specimen random dengan masukan cairan normal Osmolalitas urine Rentang ekstrim 50 -1400 m. Osm/L 40 -1400 mmol/kg Urin tipikal 500 -800 m. Osm/L 500 -800 mmol/kg 4, 5 -8, 0 < 6, 6 p. H urin Urin tipikal #
Diare/muntah/keringat berlebihan/demam/drainase/ penurunan asupan oral Pemberian formula hipertonik cepat Perdarahan / luka bakar Sindroma ruang-ketiga Kerusakan pembuluh kapiler Perpindahan cairan dari sistem vaskuler ke ruang tubuh yang lain Volume intravaskuler ↓ Plasma darah ↓ Air berpindah dari intrasel ke ekstra sel Pemakaian diuretik >> Poliuri Edema pada luka bakar Asites pada sirosis Peritonitis Diabetes Insipidus Hiperglikemia Kehilangan cairan Volume darah ↓ Hipomagnesemia Hiponatremia Fungsi seluler rusak Jantung Ginjal Curah jantung ↓ Poliuria Otot Saluran pencernaan Otak Gangguan aktin & miosin Rasa haus ↑ Cairan elektrolit ↓ Anoreksia Mual Muntah Anoxia Jumlah cairan ↓ Kulit dingin, kering & lengket Angiotensin I ↑ Rangsangan kemoreseptor di hipothalamus Turgor jelek Aldosteron ↑ Freuensi jantung lemah Gangguan pola nafas Kulit/mukosa Produksi renin ↑ Angiotensin II ↑ TD↓ Takikardi & takipneu Kekurangan volume cairan Dehidrasi intra sel Isi kuncup ↓ Shock hipovolemik Diuresis Osmotik Menahan air + Na Diteruskan ke hipofisis anterior Resiko kerusakan integritas kulit Produksi ADH ↑ Metabolisme Anaerob Kelemahan ↓ BB Intoleransi aktifitas Gangguan perubahan nutrisi Penyerapan air di tubulus distal ↑ Hipotensi Kontraksi otot melemah Asam laktat ↑ Gangguan rasa nyaman Hipernatremia Rasa haus Hipokalemia Hipomagnesemia Hiperkalemia Oliguria/Anuria Hipermagnesemia Perubahan eliminasi Temuan Laboratorium : - Hematokrit ↑ - Kadar protein serum ↑ - BUN ↑ #
PATOFISIOLOGI (WOC) Kelebihan Volume Cairan Gagal jantung kongestif Sindroma Cushing Gagal ginjal Malnutrisi Terapi korticosteroid ↑ sekresi ADH & aldosteron Perubahan struktur & fungsi hepar Hipomagnesemia Malnutrisi Gangguan aliran darah Kontraktilitas ↓ ↑ frekwensi jantung Asupan protein ↓ Hipoalbuminemia Retensi air & natrium Hipokalsemia Hipernatremia Gangguan permeabilitas & keseimbangan osmotik COP ↓ ↑ volume & tekanan ventrikel kanan ↑ tekanan vena kava Edema pada wajah, tungkai Perpindahan cairan intravaskuler ke ekstravaskuler Nekrosis parenkim hepar Asupan natrium >> Asupan air >> Cairan terkumpul di tungkai , lengan, wajah, abdomen, peri orbital, skrotal Hepatomegali Pemberian larutan garam IV secara cepat Fibrosis Sirosis hepatis Sumbatan aliran darah ke vena kava inferior Kelebihan volume cairan resistensi pembuluh darah ↑ Pengenceran volume cairan extrasel Asites Tekanan sinusoid ↑ Cairan terdorong ke abdomen Asites Pe (+) BB Gangguan perfusi jaringan serebral Osmosis air ke intra sel Otak Kulit Edema serebral Lecet & meregang Pleura ↓ tingkat kesadaran Kerusakan integritas kulit Sesak nafas/dipsnea Koma Paru-paru Hipertensi portal Sirkulasi darah Tekanan hidrostatik ↑ ↑ TD Denyut nadi kuat Distensi vena jugularis ↑ CVP Extravasasi Asites Inefektif pola nafas #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERNATREMIA Kehilangan air melebihi hilangnya Na - Demam - Luka bakar - Hiperventilasi - Diare berair - Pemberian reseptor lama - Diuresis osmotik Per(+) Na melampaui pe(+) air HIPERNATREMIA Asupan air tidak cukup Konsentrasi Na ↑ Hiperosmolaritas Perpindahan cairan ICF ke ECF Dehidrasi Susunan neurologik Pengkerutan sel Haus ↑ suhu tubuh Selaput lendir kering & lengket Lemah Agitasi Delirium Kejang Koma Disorientasi/ dilusi/ halusinasi #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPONATREMI - Gagal ginjal - Ber(-) volume sirkulasi efektif - Pemberian diuretik >> - Pengobatan diuretik - Kehilangan melalui saluran cerna - Gagal ginjal (gangguan kemampuan menyimpan Na) - Defisiensi adrenal Ber(-) kemampuan untuk membuang air bebas Kehilangan Na melampaui kehilangan air Retensi air Pelepasan ADH dari hipofisis posterior Ber(-) volume sirkulasi efektif Ber(-) volume ECF Menghambat elevasi kemih Ber(+) volume ECF - Kejang - Anorexia - Sakit kepala - Disfungsi saraf #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALEMIA Teknik pengambilan darah vena yg jelek Asupan ber>> Ekskresi kalium yg tidak memadai - Gagal ginjal (akut & kronik) - Hipoaldosteronisme - Penyakit Addiso - Diuretik hemat kalium - Asisdosis metabolik - Luka bakar, perdarahan internal Laboratorium → EKG - Pemberian cepat larutan IV yg mengandung K - Pemberian transfusi darah cepat - Makan pengganti garam pd pasien gagal ginjal - Kalium serum >5, 3 m. Eq/L menyebabkan repolarisasi lebih cepat, HR 60 -110 x/i - Kalium serum >7 m. Eq/L menyebabkan konduksi interatrial rusak - Kalium serum >8 m. Eq/L menyebabkan tidak adanya aktifitas atrial HIPERKALEMIA Neuromuskuler - Kelemahan otot - Parastesia Kalium keluar dari sel menuju ECF Saluran cerna - Mual - Kolik Ginjal - Oligori Kardiovaskuler - Disritmia jantung, bradikardia, blok jantung komplit, fibrilasi ventrikel atau henti jantung - Perubahan EKG : ▪ Gelombang T yg tinggi & tajam ▪ Interval PR memanjang ▪ QRS melebar #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALEMIA Perpindahan K ke dlm sel Keringat >> Asupan makanan me↓ - Muntah - Diare (penyalahgunaan laksatif) - Ileostomi - dll - Alkalosis metabolik Laboratorium - Kalium serum <3 m. Eq/L menyebabkan depresi gelombang ST - Kalium serum 2 m. Eq/L menyebabkan kompleks QRS melebar SSP & Neuromuskuler - Parastesia - Kelemahan otot - Reflek tendon hilang Hilang dari saluran cerna Pernafasan - Otot pernafasan lemah - Nafas dangkal HIPOKALEMIA Saluran cerna - Anoreksia, mual, muntah Kardiovaskuler - Hipotensi portural - Disritmia - Perubahan pada EKG : Hilang lewat ginjal - Obat diuretik - Penyakit ginjal - Diuresis osmotik - Penyembuhan luka bakar yg berat - Efek mineral kortikosteroid >> - Antibiotik - ↓ Mg Ginjal - Poliuria - Nokturia ▪ Gelombang T yg lebar & mendatar progresif ▪ Depresi segmen ST ▪ Gelombang U yg menonjol #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERKALSEMIA Pemakaian diuretik tiasid Metastase tumor tulang Hiperparatiroidisme Penyakit paget HIPERKALSEMIA Neuromuskuler - Kelemahan - Inkoordinasi Sal. pencernaan - Konstipasi - Anoreksia - Mual/muntah - Dehidrasi - Nyeri abdomen - Distensi abdomen Ginjal - Poliuria - Rasa haus yg hebat - Batu ginjal Osteoporosis Imobilisasi lama Intoksikasi vit. A & vit. D Laboratorium - Kalsium serum > 5 m. Eq/L - ↑ BUN >25 mg/100 ml - ↑ Kreatinin >1, 5 mg/100 ml - Rontgen → osteoporosis batu sal. kemih Mental - Konfusi - Kerusakan memori - Bicara tidak jelas - Letargi Kardiovaskuler - Koma - Henti jantung #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOKALSEMIA Pemberian darah yg mengandung sitrat yg cepat Hipoalbuminemia Hipoparatiroidisme Alkalosis Pankreatitis Defisiensi Mg Defisiensi vit. D Penyakit neoplastik Laboratorium - Kalsium serum < 4, 3 m. Eq/L - Perubahan EKG HIPOKALSEMIA Spasme otot Tetani ekstremitas - Kram otot nyeri - Kesemutan pada jari & mulut - Reflek hiperaktif - Kejang Tanda Trousseau Tanda chvostek (+) Spasme Kontraksi otot karpopedal disertai wajah saat syaraf hipoksia wajah diketuk Kardiovaskuler - Perubahan pada EKG : Interval QT memanjang - Bentuk taki kardi ventrikular yg disebut Torsades de Pointes # patologis Mental - Depresi - Kerusakan memori - Delirium - Halusinasi #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPERMAGNESEMIA Pemberian Mg parenteral >> Gagal ginjal Diabetik ketoasidosis Laboratorium - Mg serum >2, 5 m. Eq/L HIPERMAGNESEMIA Neuromuskuler - Reflek tendon dlm hipoaktif - Kelemahan otot - Paralisis Saluran cerna Mual, muntah Mental - Letargi - Mengantuk - Kesulitan bicara Kardiovaskuler - Hipotensi - Pernafasan dangkal & lambat - Frekwensi denyut jantung lambat - Kemerahan pd wajah - Koma - Henti jantung #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOMAGNESEMIA Poliuria Kelebihan aldosteron Asupan yg tdk adekuat - Malnutrisi - Alkoholisme Laboratorium - Mg serum <1, 5 m. Eq/L Absorbsi yg tdk adekuat - Diare - Muntah - Drainase nasogastrik - Fistula - Diet Ca yg ber>> Hipoparatiroidisme Kehilangan Mg yg >> akibat penggunaan diuretik tiazid HIPOMAGNESEMIA Neuromuskuler - Hipereksitabilitas - Kelemahan otot - Tremor - Tetani Tanda chvostek (+) Tanda Trousseau (+) Mental - Apatis - Depresi - Gelisah - Insomnia - Pusing - Delirium - Psikosis - Halusinasi - Disorientasi Kardiovaskuler - Disritmia jantung - Taki kardia supraventikular - Fibrilasi ventrikular #
Patofisiologi (WOC) Hiperfosfatemia Gagal ginjal ↓ absorbsi fosfor Kemotheraphy Asupan fosfor ↑ Nekrosis otot yg luas ↓ ekskresi fosfor HIPERFOSFATEMIA Tetani - Kelemahan otot - Kesemutan Saluran cerna - Mual - Muntah - Anoreksia Klasifikasi metastatik (Jaringan lunak, sendi & arteri Hipokalsemia #
PATOFISIOLOGI (WOC) HIPOFOSFATEMIA Luka bakar termal Malnutrisi Kalori protein Alkoholisme kronis Hiperventilasi berat Diabetik ketoasidosis Respirasi alkalosis Poliuria - Hipomagnesium - Hipokalemia - Hiperparatiroideisme HIPOFOSFATEMIA Defisiensi ATP (Adenosin Biposfat - Kerusakan otot - Kelemahan otot - Nyeri otot Resisten insulin Hiperglikemia Defisiensi DPG (2, 3 -difosfogliserat) - ↓ pengiriman oksigen ke jaringan perifer - Anoksia jaringan Neurologis - Gelisah - Kejang - Koma Alkalosis respiratorik - ↑ Pernafasan - Kelemahan otot pernafasan Mental - Perdarahan - Memar akibat trombosis #
Patofisiologi (WOC) Hipoklorida Muntah Drainase nasogastrik Drainase fistula Diare pada bayi Obat diuretik ↑ ekskresi klorida HIPOKLORIDA Reabsorbsi ion bikarbonat #
Tarimo kasih #
- Slides: 27