Gangguan Mental Organik GMO Oleh Dr Fattyawan Kintono

  • Slides: 32
Download presentation
Gangguan Mental Organik ( GMO ) Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (

Gangguan Mental Organik ( GMO ) Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) Mei 2014 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K )

Gangguan Jiwa �Terbagi dalam 2 kelompok besar : �Kelompok gangguan jiwa Psikosis ( ggg

Gangguan Jiwa �Terbagi dalam 2 kelompok besar : �Kelompok gangguan jiwa Psikosis ( ggg jiwa berat ) �Kelompok ggg jiwa Non Psikosis �St. Ggg dgn hilangnya rasa kenyataan (sense of reality) dgn terganggunya pada �Hidup Perasaan ( Afek dan Emosi ) �Proses Berpikir �Psikomotor, dan �Kemauan sedemikian rupa sehingga tidak sesuai dgn kenyataan lagi atau �Semua kondisi tentang terdapatnya hendaya (impairment) berat dalam kemampuan daya nilai realitas (PPDGJ II) 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 2

Angka Kejadian ( Insidensi ) dan Kesakitan ( Morbiditas ) Gangguan Jiwa di Indonesia

Angka Kejadian ( Insidensi ) dan Kesakitan ( Morbiditas ) Gangguan Jiwa di Indonesia : Psikosis Fungsional 4% Skizofrenia 0, 2% - 0, 8 % Sindrom Otak Organik Akut 0, 5% Sindrom Otak Organik Menahun 1% Retardasi Mental 2% Neurosis 5% Psikosomatis 5% Gangguan Kepribadian 1% Ketergantungan Obat 12/03/2021 ? Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 3

Penyebab Umum Gangguan Jiwa : • • • Somatogenik : di Badan Psikogenik :

Penyebab Umum Gangguan Jiwa : • • • Somatogenik : di Badan Psikogenik : di Psike Sosiogenik : di Lingkungan Sosial Kultural : tekanan Kebudayaan Spiritual : tekanan Keagamaan • Jarang penybb tunggal, tp tumpang tindih antara somatogenik – psikogenik – sosiogenik – kultural - spiritual. • Contoh : seorang yg merasa dikucilkan di lingkungannya menjadi depresi, sehingga nafsu makan turun, sulit tidur, daya tahan tubuh menurun mengalami keradangan tenggorokan. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 4

Faktor Somatogenik : Gangguan bisa terjadi pada : � Neuroanatomi � Neurofisiologi � Neurokimia

Faktor Somatogenik : Gangguan bisa terjadi pada : � Neuroanatomi � Neurofisiologi � Neurokimia � Tingkat kematangan dan perkembangan organik � Faktor 2 pre dan peri-natal Yang disebabkan oleh : 1. Faktor Keturunan 2. Faktor Endokrin / Hormon 3. Virus 4. Ggg Zat Kimia di Otak 5. Ggg Gelombang Listrik di Otak 6. Perubahan Struktur Jaringan Otak 7. Faktor pre dan peri-natal 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 5

Faktor Psikogenik : • • Interaksi ibu-anak Peran ayah Intelegensi Konsep diri Kehilangan yg

Faktor Psikogenik : • • Interaksi ibu-anak Peran ayah Intelegensi Konsep diri Kehilangan yg berarti kecemasan, depresi, rasa malu/salah Pola adaptasi Tingkat perkembangan emosi dll 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 6

Faktor Sosio-budaya : • • Pola mengasuh anak Tingkat ekonomi Kelompok minoritas Pengaruh rasial

Faktor Sosio-budaya : • • Pola mengasuh anak Tingkat ekonomi Kelompok minoritas Pengaruh rasial dan keagamaan diskriminasi Perumahan perkotaan; pedesaan lingkungan Kestabilan harga Nilai - nilai 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 7

Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi : 1. Psikosis Organik 2. Psikosis Non-Organik �Psikosis Organik

Kelompok gangguan jiwa Psikosis dibagi : 1. Psikosis Organik 2. Psikosis Non-Organik �Psikosis Organik : �Akut : Delirium �Kronik : Dementia �Psikosis Non-Organik : �Skizofrenia �Gangguan Afektif �Gangguan Waham �Gangguan Psikosis Fungsional Akut 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 8

Kelompok Gangguan Jiwa Non Psikosis 1. Gangguan Neurosis 2. Gangguan Kepribadian 3. Gangguan Psikoseksual

Kelompok Gangguan Jiwa Non Psikosis 1. Gangguan Neurosis 2. Gangguan Kepribadian 3. Gangguan Psikoseksual 4. Gangguan Penyesuaian 5. Gangguan Stres Pasca Trauma 6. Gangguan Pengendalian impuls 7. Faktor Psikologik yang mempengaruhi kondisi fisik 8. Gangguan Buatan 9. Gangguan Penggunaan Zat 10. Fenomena dan Sindrom yg berkaitan dengan faktor Sosial budaya di Indonesia 12/03/2021 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 9

POHON DIAGNOSIS Pasien Datang Kasus Jiwa Psikosis Organik Akut Non Psikosis Ggg Neurosis Ggg

POHON DIAGNOSIS Pasien Datang Kasus Jiwa Psikosis Organik Akut Non Psikosis Ggg Neurosis Ggg Kepribadian Ggg Buatan Ggg Penyesuaian Ggg Pengendal. impuls Ggg Psikosomatik Ggg Penyalahgun. Zat Ggg Psikoseksual Ggg Stress Pasca Trauma Non Organik / Fungsional Kronis Delirium Ggg W Organik Ggg Afektif Organik Ggg Amnestik Organik 12/03/2021 Kasus non Jiwa Dementia Ggg W Organik Ggg Afektif Organik Ggg Amnestik Organik Skizofrenia Ggg Waham Ggg Afektif Ggg Psikosis lainnya Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. (K) 10

Gangguan Mental Organik ( GMO ) • Gangguan Mental Organik : Gggn Mental yg

Gangguan Mental Organik ( GMO ) • Gangguan Mental Organik : Gggn Mental yg berkaitan dgn ggg fungsi jar. otak. Yg dpt disebabkan oleh peny. badaniah yg mengenai otak (GMO ) atau yg diluar otak /sistemik (Gangguan Mental Simptomatis) • Onset pd semua usia, bersifat reversibel / irreversibel dan progresif. • Manifestasi psikopatologi terdpt 2 gambaran utama : 1. Sindrome dengan gangguan kognitif yg menonjol spt ggg daya ingat; daya pikir; daya belajar atau ggg sensorium spt ggg kesadaran/perhatian. 2. Sindrom dgn manifestasi di bidang daya persepsi; isi pikiran; perasa an dan emosi atau pola umum dr kepribadian dan perilaku yg menonjol jadi disfungsi kognitif dan sensorinya minimal. • Istilah GMO akhir 2 ini tidak digunakan lagi, karena hampir pada semua gangguan psikiatrik terbukti ada komponen organik/biologik. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 11

Klasifikasi (ICD X /PPDGJ III) 1. 2. 3. 4. Demensia dengan berbagai tipenya Delirium

Klasifikasi (ICD X /PPDGJ III) 1. 2. 3. 4. Demensia dengan berbagai tipenya Delirium Sindroma Amnestik Organik Gangguan Mental lainnya akibat kerusakan disfungsi otak dan penyakit fisik 5. Gangguan Kepribadian dan perilaku akibat penyakit, kerusakan disfungsi otak 6. Gangguan Mental Organik atau Simptomatik yang tidak tergolongkan 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 12

DEMENSIA ( F 00 ) 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 13

DEMENSIA ( F 00 ) 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 13

I. Dementia ( F 00 ) �Suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yg biasanya bersifat

I. Dementia ( F 00 ) �Suatu sindrom akibat penyakit/gangguan otak yg biasanya bersifat kronik progresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal yg multipel, termasuk daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap ( comprehension), berhitung, kemampuan belajar, berbahasa, daya nilai ( judgment) �Disebabkan kerusakan jar. otak yg tidak dpt kembali lagi ( irreversible ) Atau hilangnya kemampuan fungsi intelektual yg dmk beratnya hingga menghalangi fungsi sosial / pekerjaan. �Epidemiologi : prevalensi : �Usia > 65 < 85 tahun 5 % �Usia > 85 tahun 20 % - 40 % 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 14

BPSD �Behaviour and Psychological Symptoms of Dementia (BPSD) : – Keluhan 2 dan gejala

BPSD �Behaviour and Psychological Symptoms of Dementia (BPSD) : – Keluhan 2 dan gejala 2 yg diakibatkan oleh terganggunya persepsi, isi pikiran, suasana perasaan/mood atau perilaku yg sering terdapat pada penderita Demensia. • Gangguan Perilaku tersebut berupa : agresivitas, gelisah, agitasi, ber-teriak 2, berjalan/keluyuran tanpa tujuan, perilaku yg tak senonoh, melanggar nilai budaya setempat, perilaku seksual yg menyimpang. • Gangguan psikologis berupa kecemasan, depresi, halusinasi dan waham 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 15

Patofisiologi : �Proses penuaan/Degenerasi primer : Demensia pada Penyakit Alzheimer, Pick dan Huntington �Ggg

Patofisiologi : �Proses penuaan/Degenerasi primer : Demensia pada Penyakit Alzheimer, Pick dan Huntington �Ggg pembuluh darah otak: Penyumbatan/Pecahnya pemb. darah pasca Stroke pd Demensia Vaskular/Multi infark �Infeksi SSP : Lues ( Demensia Paralitika ), Meningitis Tbc dan jamur, Encefalitis virus, HIV, Abses Otak, Penyakit Cruetzfeldt-Jacob. �Gangguan Toksik, Metabolik, Endokrin. Contoh : Demen sia akibat defisiensi Thiamine/Folat, Anemia Pernisiosa, Hipothiroid, Hipoglikemia, intoksikasi Bromida. �Trauma kapitis : Hematoma subdural �Penyakit SSP lainnya : Tumor Otak, Korea Huntington, Multipel Sklerosis, Penyumbatan (Normal Pressure Hydrocephalus). 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 16

Gejala Klinis : 1. Gangguan daya ingat : daya ingat jangka pendek jangka sedang

Gejala Klinis : 1. Gangguan daya ingat : daya ingat jangka pendek jangka sedang jangka panjang, kesukaran belajar/mengingat hal 2 baru 2. Gangguan daya nilai : berdampak pd perilaku tidak realistik, logis dan proporsional. 3. Gangguan daya berpikir abstrak : semua peribahasa / perumpama an diartikan secara konkrit 4. Gangguan daya pikir : bagian dr ggg fungsi luhur yg kompleks, merup. gabungan daya nilai, daya abstrak dan daya ingat. Penderita menjadi kehilangan inisiatif dan kreativitas 5. Gangguan penempatan dalam ruang ( visuospasial ) 6. Gangguan wicara : diawali ggg berbahasa(naming, comprehension) kemudian ggg artikulasi sp gejala afasia 7. Gangguan perilaku : BPSD 8. Gangguan suasana perasaan/mood : Depresi, cemas, emosi labil. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 17

Pemeriksaan dan Diagnosis A. Gangguan Mood: dari st masalah awal ggg. , tampak sbg

Pemeriksaan dan Diagnosis A. Gangguan Mood: dari st masalah awal ggg. , tampak sbg apatis, berikutnya timbul depresi dan cemas B. Gangguan konsentrasi dan daya ingat : 1. Gangguan kewaspadaan 2. Mengulang nama 3 benda. sebanyak 3 x, dlm 3’-5’ ulangi. 3. Tes digit. sebut 3 angka- Px mengulangi; kmd ucapkan dgn urutan terbalik dan jumlah angka ditambah sesuai kemampuan. C. Gangguan wicara 1. Menyebut nama ( naming ) 2. komprehensif D. Gangguan fungsi luhur : px diharapkan membuat st penyelesaian dan perencanaan ke depan dari st masalah px. E. Gangguan visuospatial: gambar objek 3 dimensi mis : balok, rumah, jam dengan angka dan jarum jamnya, kmd diulangi 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 18

Kriteria Dianosis menurut PPDGJ III Demensia �Hilangnya kemampuan intelektual yang sedemikian berat sehingga menghalangi

Kriteria Dianosis menurut PPDGJ III Demensia �Hilangnya kemampuan intelektual yang sedemikian berat sehingga menghalangi fungsi sosial atau pekerjaan �Hendaya ingat �Hendaya kemampuan daya pikir abstrak �Hendaya nilai �Gangguan fungsi kortikal : Afasia; Apraksia; Agnosia dll �Perubahan Kepribadian atau aksentuasiciri kepribadian pramorbid �Kesadaran Jernih/tidak berkabut �Terdapat faktor organik sebagai penyebab. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 19

Kriteria Dianosis Demensia (PDT bag. psikiatri Soetomo)) RSUDr. A. Harus dibuktikan secara nyata adanya

Kriteria Dianosis Demensia (PDT bag. psikiatri Soetomo)) RSUDr. A. Harus dibuktikan secara nyata adanya penurunan daya ingat yg mempengaruhi registerasi; retensi; dan recall yg konstan minimal selama 6 bulan B. Kesadaran normal ( clear consciousness ) C. Adanya gejala tambahan sbb : 1. Kemampuan mengendali emosi menurun 2. Kemampuan memusatkan dan mempertahankan konsentrasi berkurang 3. Miskin alur gagasan dan penurunan daya pikir 4. Penurunan visuospasial yg dibuktikan penurunan kecermatan ketepatan dan kecepatan dalam bertindak/mengerjakan sesuatu 5. Gangguan orientasi 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 20

C. Adanya gejala tambahan sbb : Lanjutan. . . 6. Penurunan fungsi kecerdasan lain

C. Adanya gejala tambahan sbb : Lanjutan. . . 6. Penurunan fungsi kecerdasan lain spt berhitung, kemampuan mencari perbedaan dan persamaan daya abstrak 7. Gangguan dlm komunikasi ditandai dgn kelambanan berbicara, sukar memahami pesan 2 merosotnya kosa kata bahkan miskin kata-kata 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 21

Jenis-jenis Demensia : • PPDGJ III membagi Demensia menjadi : – Demensia pada penykit

Jenis-jenis Demensia : • PPDGJ III membagi Demensia menjadi : – Demensia pada penykit Alzheimer • Onset Dini • Onset Lambat • Tipe Campuran – Demensia Vaskular • Onset Akut • Multi infark • Subkortikal • Campuran Subkortikal dan Kortikal – Demensia pada Penyakit Pick – Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob – Demensia pada Penyakit Huntington – Demensia pada Penyakit Parkinson – Demensia pada Penyakit HIV 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 22

Dementia Alzheimer • Aloysius Alzheimer (1864 -1915) seorang Psikiater dan Neropatoloog Jerman, menemukann Penyakit

Dementia Alzheimer • Aloysius Alzheimer (1864 -1915) seorang Psikiater dan Neropatoloog Jerman, menemukann Penyakit ini pada tahun 1906. • Timbul antara usia 50 – 60 tahun • 50 % dari seluruh kasus Demensia • Terdpt degenerasi korteks yg difus pada otak tu. regio frontal dan temporal • Pneumo-encefalogram didapati : Sisterna Ventrikel membesar; Giri menge cil dan Sulkus 2 melebar • Slowly Progresif : terdapat disorientasi, ggg ingatan; emosi labil, sering keliru dalam perhitungan dan pembicaraan; terjadi afasia, bila sudah berat menjadi gelisah dan hiperaktif serta tidak dapat dimengerti 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 23

Dementia Alzheimer lanjutan. . . • Mikroskopis : terdapat : – Senile Plaques (

Dementia Alzheimer lanjutan. . . • Mikroskopis : terdapat : – Senile Plaques ( jumlah korelasi dgn derajat beratnya Dementia, terdiri dari Beta Amyloid, Astrosit, proses neuron distrofidan mikroglia – Neurofibrillary Tangles – elemen cytoskeletal termasuk fosforilated tau-protein – Neuronal loss di korteks dan hippocampus – Synaptic loss – Granulovascular degeneration dari neuron 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 24

Dementia Vaskuler • Disebut juga Dementia Multi infark • Suatu Dementia subkortikal dengan gejala

Dementia Vaskuler • Disebut juga Dementia Multi infark • Suatu Dementia subkortikal dengan gejala motorik yg lebih menonjol, afek yang labil dan tanda 2 pseudobulbar. • Progresif yg bercirikan “Stepwise” • Faktor resiko : hipertensi; semua faktor resiko dari penyakit pembuluh darah koroner. • Pengurangan peredaran darah ke otak timbul hipoksia shg metabolisme sel 2 otak terggg akhirnya timbul degenerasi dan kematian sel. • Mungkin terjadi perdarahan dan emboli dgn infark, tapi tersering thrombosis ( 85% dari ggg pemb. Darah otak) 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 25

Dementia Vaskuler lanjutan. . . • Timbul pada usia 50 – 65 tahun. Penderita

Dementia Vaskuler lanjutan. . . • Timbul pada usia 50 – 65 tahun. Penderita mulai merasa lekas lelah, sakit kepala, pusing 2 dan tidak dapat berkonsentersi lama. Lambat laun kemampuan fisik dan mental berkurang secara progresif • Sering terjadi emosi labil; agresif; suka bertengkar dan paranoid, pada malam hari penderita sering gelisah spt delirium, waham kejaran dan waam hipokondrik; daya nilai berkurang shg sering terjd pelanggaran 2 seksual • Bisa disertai gejala nerologis : hemiparese; afasia dsb. Pupil miosi atau unisokor. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 26

Dementia pada penyakit yg diklasdifikasi di bagian lain – – – – 12/03/2021 Demensia

Dementia pada penyakit yg diklasdifikasi di bagian lain – – – – 12/03/2021 Demensia pada Penyakit Pick Demensia pada Penyakit Creutzfeldt-Jakob Demensia pada Penyakit Huntington Demensia pada Penyakit Parkinson Demensia pada Penyakit HIV Demensia akibat trauma kapitis ( Pugilistika ) Demensia akibat penyebab multipel lainnyas Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 27

Diagnosis Banding 1. Gangguan Depresif 2. Delirium 3. Retardasi Mental ringan dan sedang 4.

Diagnosis Banding 1. Gangguan Depresif 2. Delirium 3. Retardasi Mental ringan dan sedang 4. Gangguan Mental Organik lain Test daya ingat dan berpikir : Kemamp. mengingat nama 3 benda umum, setelah 3’ diulangi Kemamp. menyebut nama hari dlm seminggu secara terbalik Penatalaksanaan : 1. Demensia yang reversibel harus mendapat perhatian utama dalam pengobatannya 2. Mengatasi komorbiditas medik 3. Pengobatan Simptomatik 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 28

�Penanganan / edukasi 1. Jelaskan kpd pasien/keluarga bahwa kemunduran daya ingat terjadi lambat tapi

�Penanganan / edukasi 1. Jelaskan kpd pasien/keluarga bahwa kemunduran daya ingat terjadi lambat tapi progresif. Dpt menybbkan ggg perilaku seperti agitasi, curiga, emosional. 2. Bila agitasi hebat, pertimbangkan utk MRS. 3. Jangan tempatkan Px di tempat asing bagi dirinya 4. Hati 2 dlm penggunaan obat 2 seperti Bz, karena dapat memperberat kebingungan Px 5. Demensia yang reversibel harus mendapat perhatian utama dalam pengobatannya 6. Mengatasi komorbiditas medik 7. Pengobatan Simptomatik/Medikasi 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 29

Medikasi : • Memperbaiki fungsi kognitif : 1. Choline Esterase Inhibitor : Donepezil 5

Medikasi : • Memperbaiki fungsi kognitif : 1. Choline Esterase Inhibitor : Donepezil 5 -10 mg/hari oral; Rivastigmine 2 X 1, 5 mg /hari oral 2 minggu kmd disesuaikan 2. Piracetam 3 X 800 mg/hari oral 6 minggu kmd maintenance 3 X 400 mg /hari oral • Memperlambat progresivitas : vitamin E : 400 – 600 mg/hari oral • Mengatasi masalah perilaku : – Bila Pasien Agitasi, Agresi dan tanda 2 Ggg Psikosis lainnya, beri Antipsi kotika dosis rendah : • Haloperidol 2 x 0, 5 – 1 mg atau • Risperidon 2 x 0, 5 – 1 mg • Olanzapine 5 mg/hari oral dosis tunggal • Dan lain 2 – Hati-hati dgn E. S. Antipsikotika : EPS (Extra Pyramidal Syndrome ) seperti Parkinsonisme, efek Antikholinergik. 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 30

Medikasi : lanjutan. . – Anti cemas : Lorazepam 2 X 0, 5 –

Medikasi : lanjutan. . – Anti cemas : Lorazepam 2 X 0, 5 – 1 mg/hari oral, Alprazolam 2 X 0, 25 - 1 mg /hari oral; Clobazam 2 X 5 – 7, 5 mg/hari oral – Hindari pemakaian long acting Benzodiazepine – Bila depresi : Amitriptyline 2 X 5 – 25 mg/hari oral; Sertraline 25 – 50 mg /hari oral dosis tunggal; Fluoxetine 5 – 80 mg/hari oral dosis tunggal ( bila >20 mg dalam dosis terbagi) • Perlu dipikirkan penyakit 2 yg umum terjadi pada usia lanjut dan konsultasikan kepada spesialisnya : – Hipertensi, DM, Lues, HIV/AIDS, Parkinson disease, Stroke, Hipercholestrolisme dll 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 31

Kepustakaan 1. Bag. /SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi

Kepustakaan 1. Bag. /SMF Ilmu Kedokteran Jiwa; 2004; Pedoman Penggolongan Diagnose dan Terapi; edisi III; RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2. Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI 3. Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; Airlangga University Press 4. Sadock BJ and Sadock VA, 2007 Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry; 10 th ed; Lippincott Williams & Wilkins 5. Wang W. W. ; Comprehensive Psychiatry Review; Cambridge University Press, 2009 12/03/2021 Dr. Fattyawan Sp. KJ. ( K ) 32