GANGGUAN CEMAS MENYELURUH Oleh Dr Fattyawan Kintono Sp

  • Slides: 16
Download presentation
GANGGUAN CEMAS MENYELURUH Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ ( K ) September

GANGGUAN CEMAS MENYELURUH Oleh : Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ ( K ) September 2014 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 1

Neurosis • Adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikannnya suatu

Neurosis • Adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional karena tidak dapat diselesaikannnya suatu konflik tak sadar • Ciri-ciri : – Tidak mempunyai dasar organik – Mempunyai tilikan / insight – Kemampuan daya nilai realita tidak terganggu – Perilaku dalam batas 2 norma sosial – Kepribadian utuh

Gangguan Neurosis • Tiga kelompok besar gangguan jiwa non psikosis yang saling terkait berdasarkan

Gangguan Neurosis • Tiga kelompok besar gangguan jiwa non psikosis yang saling terkait berdasarkan konsep Neurosis adalah: 1. Gangguan Neurotik 2. Gangguan Somatoform 3. Gangguan terkait Stres • Tdpt konsep lain yg merup. penggabungan bbrp ggg disebut Gangguan Anxietas, Yg merup. kelompok ggg yg paling banyak dijumpai ( disamping Ggg Depresi) di masyarakat : 1. Gangguan anxietas fobik 2. Gangguan anxietas menyeluruh 3. Gangguan panik, 4. Gangguan campuran anxietas dan depresi 5. Gangguan obsesif-kompulsif

 • Gangguan Anxietas : Kead. tegang yg ber>> atau tidak pd tempatnya yg

• Gangguan Anxietas : Kead. tegang yg ber>> atau tidak pd tempatnya yg ditandai oleh perasaan kawatir, tidak menentu atau takut, responnya tidak berkaitan dgn ancaman yg nyata namun membuat Px tak mampu bertindak atau menarik diri. • Pembagian gangguan anxietas / cemas : 1. Anxietas kontinyu/gangguan cemas/anxietas menyeluruh 2. Anxietas episodik : § Pada situasi tertentu Gangguan fobik • Fobia spesifik • Fobia sosial • Agorafobia § Pola campuran Agorafobia dengan panik § Pada sembarang situasi Gangguan panik

Perkiraan prevalensi : • Gangguan cemas menyeluruh • Gangguan panik 15% • Agora fobia

Perkiraan prevalensi : • Gangguan cemas menyeluruh • Gangguan panik 15% • Agora fobia 20% • Fobia sosial 30% • Fobia sederhana 45% • Ggg Obsesif kompulsif 10% 30%

Gejala gejala Anxietas : 1. Komponen Psikis / Mental : anxietas / kecemasan /

Gejala gejala Anxietas : 1. Komponen Psikis / Mental : anxietas / kecemasan / kawatir / was-was 2. Komponen Fisik merupakan manifestasi dari keterjagaan berlebihan : Jantung berdebar; napas cepat/hiperventilasi terasa sesak, mulut kering, keluhan lambung, tangan dan kaki terasa dingin dan ketegangan otot, perasaan pusing seperti melayang, rasa kesemutan di tangan dan kaki, sampai spasme otot tangan dan kaki.

Neurobiologi Anxietas : § Jaras saraf asendens Noradrenalin dan 5 -hidroksitriptamin menginervasi lobus limbik

Neurobiologi Anxietas : § Jaras saraf asendens Noradrenalin dan 5 -hidroksitriptamin menginervasi lobus limbik dan neokorteks. § Meningkatnya aktivitas jaras NE menimbulkan meningkatnya keterjagaan. § Meningkatnya aktivitas saraf 5 -hidroksitriptamin meningkatkan respons thdp stimulus yang bersifat aversif. § Antagonis reseptor serotonin (5 HT 2) bersifat anxiolitik. § Saraf yang mengandung Gamma Amino Butyric Acid (GABA) merupakan sistim inhibisi otak. § Obat yang meningkatkan fungsi GABA spt Bartbiturat, Benzo diazepin merup. anxiolitik, krn dpt mengaktifkan neuron 2 GABA-ergik via reseptor Bz. Shg hiperaktivi tas neuron NE dan 5 -hidroksitriptamin menurun.

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Gangguan Cemas Menyeluruh ( General Anxiety Disorder / GAD

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Gangguan Cemas Menyeluruh ( General Anxiety Disorder / GAD / Free Floating Anxiety ) merup. • Kondisi ggg yg ditandai dgn kecemasan dan kekhawatiran yg berlebih dan tidak rasional bahkan kadang tak realistik thdp bbg peristiwa kehidupan se-hari 2 • Termasuk paling sering dijumpai disamping gangguan Panik • Gambaran umum berupa – Kecemasan yang relatif konstan dan tidak sebanding dgn tingkat stresor sesungguhnya – Terdapat rasa gelisah, kelelahan, sulit berkonsenterasi, mudah tersinggung, ketegangan otot dan gangguan tidur. • Kecemasan hampir sepanjang hari dan berlangs. minimal 6 bulan dan setiap stres yg timbul memperburuk keadaannya • Pd Ggg anxietas menyeluruh, Gej. anxietasnya dibedakan dgn anxietas pd ggg anxietas lain, lbh dr separuh Px ggg anxietas menyeluruh juga menderita ggg anxietas lain atau depresi. 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 8

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Angka prevalensi : 3 – 8 % ( 30

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Angka prevalensi : 3 – 8 % ( 30 % ? ) • Rasio perempuan : laki 2 : 1 • Sering memiliki komorbiditas dengan : Ggg Panik; Ggg Obse sif Kompulsif; Ggg Stres Pasca Trauma; Ggg Depresi berat • Etiologi : • Teori Biologi • Area yg terlibat : – Lobus Oksipitalis : terdpt Reseptor Bz tertinggi di otak: Basal Ganglia : Sistem Limbik : Korteks Frontalis • NT yg terlibat : GABA; 5 HT; NE; Glutamat; Kolesistokinin • PET ( Positron Emission Tomography ) terdpt penurunan metaboloisme di Basal Ganglia dan masa putih otak 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 9

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Teori Genetik : – Terdpt hub genetik Px GAD

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Teori Genetik : – Terdpt hub genetik Px GAD dan Depresi Mayor pd Wanita. – 25 % keluarga tingkat I Px GAD juga menderita GAD – 50 % Pasangan kembar monozigotik juga menderita GAD – 15 % Pasangan kembar dizigotik juga menderita GAD • Teori Psikoanalitik : hipotesis : Anxietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yg tidak terselesaikan – Tingkat primitif : dihubkan dgn perpisahan dgn objek cinta – Tingkat > matang dihubkan dgn kehilangan cinta dari objek yg penting – Anxietas kastrasi dihub dgn fase oedipal – Anxietas superego : ketakutan seseorang untuk mengecewakan nilai dan pandangannya sendiri ( anxietas paling matang ) 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 10

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Teori Kognitif-Perilaku • Px GAD berespons sec. salah/tidak tepat

Gangguan Cemas Menyeluruh /GAD • Teori Kognitif-Perilaku • Px GAD berespons sec. salah/tidak tepat terhdp ancaman, disbbkan oleh perhatian yg selektif thdp hal 2 negatif pd lingkungan, adanya distorsi pd pemrosesan informasi / pan dangan yg sangat negatif terhdp kemamp. Diri untuk menghadapi ancaman. • Prognosis : • GAD merup. Keadaan kronis yg mungkin berlangsung seumur hidup. Sebanyak 25 % Px akhirnya mengalami Ggg panik dan juga gangguan depresi mayor 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 11

Kecemasan Menyeluruh ( Free Floating Anxiety ): • Ketegangan Motorik : gemetar, tegang, nyeri

Kecemasan Menyeluruh ( Free Floating Anxiety ): • Ketegangan Motorik : gemetar, tegang, nyeri otot, letih, tak dapat santai, kelopak mata bergetar, muka tegang, kening berkerut, gelisah, tak dapat diam, mudah kaget. • Hiperaktivitas saraf otonomik : berkeringat, jantung berdebar, rasa dingin, telapak tangan lembab, mulut kering, pusing, kepala terasa ringan, kesemutan, rasa mual, rasa aliran panas dingin, sering kencing, diare, kerongkongan tersumbat, muka merah/pucat, rasa tak enak di ulu hati. • Kecemasan/Rasa kawatir berlebihan ttg hal 2 yang akan datang ( apprehensive expectation ) : cemas, kuatir, takut, berpikir berulang (ruminasi). • Kewaspadaan berlebihan : perhatian mudah dialihkan, sukar konsenterasi, sukar tidur, iritabel, rasa ngeri, tak sabar. 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 12

Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ III F 41. 1 Gangguan Cemas Menyeluruh • Gejala Anxietas

Pedoman Diagnostik menurut PPDGJ III F 41. 1 Gangguan Cemas Menyeluruh • Gejala Anxietas merupakan gejala primer yg berlangsung hampir setiap hari dalam bbrp minggu sampai bbrp bulan dan tidak terbatas pada keadaan situasi khusus • Gejala 2 mencakup unsur : – Kecemasan – Ketegangan motorik – Overaktivitas otonomik • Pada anak 2 sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan 2 somatik berulang yang menonjol • Adanya gejala 2 lain yg sifatnya sementara ( bbrp hari), khususnya depresi yang tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi ( F 32. -); Gangguan Anxietas Fobik ( F 40. -); Gangguan Panik ( F 41. -); Gangguan Obsesif-Kompulsif (42. -) 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 13

Penatalaksanaan a. Farmakoterapi • Golongan Benzodiazepine : dimulai dgn dosis terendah dan ditingkatkan sp

Penatalaksanaan a. Farmakoterapi • Golongan Benzodiazepine : dimulai dgn dosis terendah dan ditingkatkan sp mencapai respons terapi, selama 2 – 6 minggu kmd tapering off selama 1 – 2 minggu – Diazepam (long acting): tab. 2 – 5 mg, 2 – 3 x/hari oral ampul 10 mg/2 cc, 2 – 10 mg/X im/iv – Chlordiazepoxide (long acting) : dragee/tab 5 – 10 mg, 2 – 3 x/hari oral – Lorazepam (short acting) : tab 0, 5 – 1 – 2 mg, 2 – 3 mg/hari oral – Clobazam ( medium acting): tab 10 mg, 2 – 3 x /hari oral – Alprazolam (ultra short acting) : tab 0, 5 – 1 – 2 mg, x 0, 25 – 0, 5 mg oral • Golongan non benzodiazepine – Sulpiride : cap. 50 mg, 100 – 200 mg/hari – Buspirone : tab 10 mg, 15 – 30 mg/hari. Efektif pd 60 – 80 % Px GAD, tu. gej. Kognitif diband. gej. Somatik. Tak terjd withdrawl. Efek klinik baru tampak 2 – 3 minggu setelah pemberian. – SSRI : Sertralin dan Paroxetin. Tu untuk Px GAD dgn riwayat Depresi. 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 14

b. Psikoterapi • Terapi Kognitif-perilaku – Mengajak Px secara langsung mengenli distorzsikognitif dan pendekatan

b. Psikoterapi • Terapi Kognitif-perilaku – Mengajak Px secara langsung mengenli distorzsikognitif dan pendekatan perilaku, mengenali gejala somatik secara langsung. Terutama pendekatan behavioral yaitu relaksasi dan biofeedback • Terapi Suportif – Px diberikan reassurance dan kenyamanan, digali potewnsi 2 yg ada dan belum tampak, didukung egonya, agar lebih bisa beradaptasioptimal daloam fungsi sosial dan pekerjaannya. • Psikoterapi Berorientasi Tilikan – Mengajak Px utk mencapai penyingkapan konflik bawah sadar, menilik egostrength, relasi objek, serta keutuhan self Px, mengubah menjadi lbh matur, bila tidak tercapai, minimal memfasilitasi agar Px dapat beradaptasi dlm fungsi sosial dan pekerjaan. 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 15

Kepustakaan American Psychiatric Association; 2013; Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders 5 ed

Kepustakaan American Psychiatric Association; 2013; Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disorders 5 ed DSM-V-TM; 1000 Wilson Boulevard Arlington, VA 2220 -3901 Dirjen Kesehatan Jiwa Depkes RI; 1993; PPDGJ III; Depkes RI Erin BMT, Daniel Sp Clinical Features of the Anxiety Disorders in Sadock BJ and Sadock VA, Ruiz P, 2009 Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry; 9 th ed; Lippincott Williams & Wilkinsanual Of Mental Disorder Fakultas Kedokteran Univ. Indonesia ; Buku Ajar Psikiatri Ed. II; 2013; Badan Penerbit FKUI, Jakarta. Maramis WF dan Maramis AA; Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Ed 2; 2009 Airlangga University Press Rusdi M. : Panduan praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, ed 1996. 04/11/2020 Dr. Fattyawan Kintono Sp. KJ. ( K ) 16